Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
fisiologi mata.
1.3.2 Tujuan Khusus
1
Untuk memahami dan mengetahui tentang Anatomi dan fisiologi dari adneksa
mata dan orbita
1.4 Manfaat Penulisan Referat
1.4.1 Menambah wawasan khususnya pada ilmu mata
1.4.2 Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti
kepaniteraan klinik senior di bagian Ilmu Mata di Rumah Sakit Umum Daerah
Embung Fatimah Kota Batam.
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Lapis Kulit
Kulit palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena
tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa
2.1.2.1.2
lemak subkutan. 2
Muskulus Orbikularis Okuli
Fungsi muskulus orbikularis okuli adalah menutup
palpebra. serat-serat ototnya mengelilingi fissura palpebrae
secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita.
sehingga serat berjalan ke pipi dan dahi. bagian otot yang
terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai pratarsal; bagian di
atas septum orbitae adalah bagian praseptal. segmen diluar
palpebra disebut bagian orbita. orbikularis okuli disarafi nervus
facialis. 2
2.1.2.1.3
Jaringan Areolar
Jaringan areolar submuskular yang terdapat dibawah
muskulus
2.1.2.1.4
orbikularis
okuli
berhubungan
dengan
lapis
2.1.2.1.5
2.1.2.2.3
atau tarsal).
Punktum Lakrimal
Pada ujung medial dari tepian posterior palpebra
terdapat elevasi kecil dengan lubang kecil di pusat yang terlihat
pada palpebra superior dan inferior. punktum ini berfungsi
menghantar air mata ke bawah melalui kanalikulus terkait ke
sakus lakrimalis.
2.1.2.3 Fissura Palpebra
Fissura palpebra adalah ruang ellips di antara kedua palpebra yang
dibuka. fissura ini berakhir di kanthus medialis dan lateralis. kanthusw
lateralis kira-kira 0,5cm dari tepian lateral orbita dan membentuk sudut
tajam. kanthus medialis lebih elliptik dari kanthus alteralis dan
mengelilingi lacuna lakrimalis. Dua struktur terdapat di lakuna lakrimalis:
karunkula lakrimalis, peninggian kekuningan dari modifikasi kulit yang
mengandung modifikasi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea besarbesar yang bermuara ke dalam folikel-folikel yang mengandung rambut6
rambut halus; dan plika semiulnaris, sisa palpebra ketiga pada spesies
hewan yang lebih rendah. Pada orang oriental, sebuah lipatan kulit yang
dikenal sebagai epikantus terbentang antara ujung medial dari palpebra
superior ke ujung medial palpebra inferior, menutupi karunkula. 2
2.1.2.4 Septum Orbitale
Septum orbitale adalah fascia dibelakang bagian muskularis
orbikularis yang terletak di antara tepian orbita dan tarsus dam berfungsi
sebagai sawar antara palpebra dan orbita. Septum orbitale ditembus
pembuluh darah dan saraf lakrimalis, yaitu pembuluh dan nervus
suprathroklearis, pembuluh-pembuluh dan nervus supraorbitalis, nervus
infratrokhlearis, anastomosis antara vena angularis dan oftalmika, dan
muskulus levator palpebra superior. Septum orbitale superius menyatu
dengan tendo dari levator palpebra superior dan tarsus superior; septum
orbitale inferius menyatu dengan tarsus inferior. 2
2.1.2.5 Retraktor Palpebra
Retraktor palpebra berfungsi membuka palpebra. mereka dibentuk
oleh komplek muskulofasial, dengan kompnen otot rangka dan polos,
dikenal sebagai kompleks levator dipalpebra superior dan fascia capsulo
palpebra di palpebra inferior. 2
Di palpebra superior, bagian otot rangka adalah levator palpebra
superioris, yang berasal dari apeks orbita dan berjalan ke depan dan
bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang
mengandung serat-serat otot polos dari muskulus muller (tarsalis
superior). appneurosis mengangkat lamel anterior dari palpebra, tertanam
di dalam permukaan posteior orbkularis okuli dan setelah itu ke dalam
kulit di atasnya membentuk kulit palpebra superior. muskulus muller
berinsertio ke dalam batas atas tarsus dan fornix supeiror dari konjungtiva,
dengan demikian mengangkat lamel posteior. 2
Di palpebra inferior, refraktor utama muskulus rektus inferior,
yang menjulurkan jaringan fibrosa untuk membungkus muskulus obliquua
inferior dan berinsertio ke dalam batas bawah tarsus inferior dan
orbikularis okuli. berhubungan dengan aponeurosis ini adalah serat-serat
otot polos dari muskulus tarsalis inferior. 2
Unsur otot polos dari retraktor palpebra nervus simpatis. levator
dan muskulus rektus inferior dipasok oleh nervus kranialis ketiga
7
arteria oftalmika. 2
Persarafan Sensoris
Persarafan sensoris ke palpebra datang dari divisi
pertama dan kedua dari nervus trigeminus. nervus lakrimalis,
supraorbitalis, suprathroklearis, dan nasalis eksterna kecil
adalah cabang-cabang dari divisi oftalmika dari nervus kelima.
nervus
infraorbitalis,
8
zygomaticofacialis,
dan
zygomaticotemporalis
2.1.2.6.3
merupakan
cabang
cabang
divisi
2.1.3
Apparatus Lakrimal
2.1.3.1.2
Bagian Palpebra
Lebih kecil terletak di atas segmen temporal dari
forniks konjungtiva superior. glandula lakrimalis aksesori
(glandula krause dan wolfring) terletak di dalam substansia
propria di konjungtiva palpebra.
Air mata mengalir dari lakuna lakrimalis melalui
punktum superior dan inferior dan kanalikuli ke sakus
lakrimalis, yang terletak di dalam fossa lakrimalis. duktus
nasolakrimalis berlanjut ke bawah dari sakus dan bermuara ke
dalam meatus inferior dari rongga nasal, lateral terhadap
turbinatum inferior. air mata di arah dalam punktum oleh isapan
kapiler dan gaya berat dan berkedip.
10
2.2 Orbita
12
pada setiap orbita, dinding lateral dan medial membentuk sudut 45 derajat lima tulang
pembentuk orbita: 2
1.
Os. Frontal
2.
Os. Spenoidal
3.
Os. Zygomaticus
4.
Os. Palatinum
5.
Os. Maxila
6.
Os. Ethmoidales
7.
Os. Lakrimalis
Orbita berbentuk buah pir, dengan nervus optikus sebagai tangkainya. Lingkaran
anterior lebih kecil sedikit dari pada lingkaran di bagian dalam tepiannya yang merupakan
pelindung yang kuat. Volume orbita kira-kira 30cc dan bola mata hanya menempati seperlima
bagian ruangan, selebihnya diisi lemak dan otot. Pada bagian anterior, terdapat septum
orbitae (pemisah antara palpebra dan orbita). Orbita berisi : 2
1.
2.
3.
4.
13
Perdarahan
Arteri Carotis Interna menuju Arteri Ophtalmika (berjalan dengan nervus
optikus menuju orbita dan bercabang):2
1. Arteri Retina Sentralis (cabang intraorbita pertama, memasuki nervus optikus sekitar
8- 15mm di belakang bola mata.
2. Arteri Lakrimalis perdarahi glandula lakrimalis dan kelopak mata atas.
3. Arteri Siliaris Posterior Longa dan Brevis (cabang muskularis ke berbagai otot
orbita), Longa perdarahi korpus siliare dan beranastomose dengan arteri siliaris
anterior membentuk circulus arterialis mayor iris. Brevis perdarahi khoroid dan
bagian nervus optikus.
14
4.
Arteri Siliaris Anterior (cabang muskularis menuju muskuli recti) perdarahi sklera,
2.2.4
Bola Mata
Bola mata dewasa normal hampir mendekati bulat dengan diameter
anteroposterior sekita 24,2 mm.2
15
16
Otot Penggerak
Bola Mata
Rektus Lateral
Pergerakan
Persarafan
N. Abdusen (N.
VI)
Primer
Skunder
Abduksi
Rektus Medial
N. Oculomotorius
(N. III)
Adduksi
Rektus Superior
N. Oculomotorius
(N. III)
Elevasi
Rektus Inferior
Oblik Superior
Oblik Inferior
N. Oculomotorius
(N. III)
N. Trochlearis (N.
IV)
Depresi
Depresi, Abduksi
N. Oculomotorius
(N. III)
Elevasi, Abduksi
Adduksi, Intorsi
Adduksi, Ekstorsi
Intorsi
Ekstorsi
DAFTAR PUSTAKA
1. Eroscho victor p. Organ Indra Khusus. Dalam: Dharmawan Didiek, Yesdelita Nella,
Editors. Atlas Histologi Difiore. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2010.p.505.
17
2. Vaughan Daniel G,Eva Riordan Paul, P.Witches John. Orbita dan Adneksa Mata.
Dalam: Susanto Diana, Editor. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC; 2009.
p.1-7,15-23.
3. American Academy of Opthalmology, in Basic and Clinical Science Course, Section
10, 2005-2006, p17-29
4. Putz Reinhard, Pabst Reinhard. Anatomi Mata. Dalam: Liliana Sugiharto, Editor.
Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Edisi 22. Jakarta: EGC; 2006. p.352-377
5. Ilyas Sidarta. Otot Penggerak Bola Mata. Dalam: Ilyas Sidarta, Edtor. Ilmu Penyakit
18