Você está na página 1de 9

LAPORAN KASUS

FETAL DISTRESS

Oleh
Virlie Fatra Subagja, S.Ked

Pembimbing: dr. Kusuma Andriana, Sp. PD

KEPANITERAAN KLINIK RSI AISYIYAH MALANG


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

LAPORAN KASUS
A. ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. Yuni Lestari

Umur

: 27 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Malang

MRS tanggal

: 11 Juni 2016

No. Rekam Medik

: 959411

Dokter Yang Merawat : dr. Kusuma Andriana Sp.OG


ANAMNESA (Autoanamnesis)
KELUHAN UTAMA
Kenceng-kenceng
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang sebagai rujukan dari Puskesmas Janti dengan membawa pengantar dari dokter
umum dengan GI P0000 A000 UK 36-37 minggu, pasien datang ke IGD tanggal 11 Juni 2016
pukul 13.00 dengan keluhan kenceng-kenceng. Kenceng2 sejak tadi malam 12 jam SMRS.
Keputihan (+) 1 minggu sebelum mrs. Keputihan seperti susu. Ketuban pecah (-), darah (-).
Tidak mengeluh gangguan BAK dan BAB.
HPHT : 20 September 2015
TP : 27 juni 2016
UK : 37 38 minggu
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
DM (-) HT (-), asma (-), alergi obat (-).
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
DM (-), Ibu HT (+)

Riwayat Haid :
Menarche : 12 tahun
Siklus :teratur 28 hari
Lama :5 hari
Disminore : (-)
Fluor Albus : (+)
Riwayat Pernikahan :
1x, 11 bulan
Riwayat Persalinan : Kehamilan ini
Riwayat ANC :
1 bulan sekali ke puskesmas, terakhir 1 minggu sekali ke dokter SPOG
RiwayatKB
B. PEMERIKSAAN FISIK
- KU: Composmentis
- GCS: 456
- TD: 111/80 mmHg
- N: 82 x/mnt
- t: 36,5 C
- RR: 20 x/mnt
- TB : 156 cm
- BB : 67 kg
Kepala leher:
AICD: -/-/-/ Thorax :

simetris
Pal: fremitus dbn
Per: Sonor +/+
Aus: Vesikular +/+
Rh - -

Wh -

- -

- -

Cor : S1 S2 tunggal

Abdomen : soefl, BU (+) N, nyeri tekan (-)

Ekstremitas:
akral hangat +

+
Oedem

+
-

CRT < 2 s
Status Obstetri :
- Leopold I : teraba tidak melenting, kesan bokong di fundus uteri, TFU : 3 jr dibawah PX
32 cm
- Leopold II : punggung kiri bagian kecil kecil kanan DJJ : 170x/m (120-140x/m)
- Leopold III : teraba bulat, keras melenting bagian bawah masuk ke dalam PAP
- Leopold IV : kepala masuk PAP.
- His : 10 . 1x . 20
- VT obs pembukaan seujung jari, eff 25%
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
Lab DL:
Hb:12,6 g/dL (12-16)
Hct: 38,1 % (37-47)

Leko : 8.350 (4800-10.800)


Trombosit 216.000
Wbc: 8,35 (103/uL)
Rbc 4,69 (4,5-5,5)
Plt: 216 (150-400)

D. RESUME
Wanita, 27 tahun
-Kenceng2
-GI P0000 A000 UK 37-38 minggu
-HPHT 20 September 2015
-TP 27 Juni 2016
-Fluor albus (+)
-Riwayat Persalinan : Hamil ini
-Riwayat ANC: 1 bulan sekali ke puskesmas, terakhir 1 minggu sekali ke dokter SPOG
-Status Obstetri:
- LI : teraba tidak melenting, kesan bokong di fundus uteri, TFU : 3 jr dibawah PX 32 cm
- LII : punggung kiri bagian kecil kecil kanan DJJ : 170x/m
- LIII : teraba bulat, keras melenting bagian bawah masuk ke dalam PAP
- LIV : kepala masuk PAP.
- His:
10.1x.20
- VT obs pembukaan seujung jari, eff 25%

E. DIAGNOSA KERJA
GI P0000 A000 UK 37-38 minggu in partu Kala 1 fase laten
DD :
1.1 Faktor Maternal

1.2 Faktor Plasenta


1.3 Faktor Fetal

F. RENCANA DIAGNOSIS
-

Cardiotopography (CST-NST)

- DL (anemia)
- EKG (kelainan jtg)
- Cek GDA (DM)
- USG
Fetal scalp blood sampling (ph darah janin)

G. RENCANA TERAPI
MRS
Posisi pasien knee elbow lateral dex sin
Airway : Clear
Breathimg : Pasang O2 Masker 4-6 L/menit
Circulation : Infus RL 20tpm
Pasang Kateter

Konsul SPOG: Pertimbangkan Oksitosin Drip,Terminasi Kehamilan / SC

Tinjauan Pustaka
Fetal distress adalah suatu istilah yang menggambarkan hypoksia janin( kadar oksigen
rendah ) yang dapat mengakibatkan kerusakan atau kematian janin jika tidak segera di tangani.
Hal ini dapat terjadi ketika sebelum masa persalinan( antepartum ) atau ketika masa persalinan
( inpartu ). Fetal distress dapat di tandai melalui perlambatan dalam proses persalinan, perubahan
denyut jantung janin, dan terdapat meconium pada air ketuban janin. Selain itu dapat pula
dideteksi dari perubahan pH kulit kepala janin< 7,2.
Penyebab fetal distress ada berbagai macam. Pertama adalah factor maternal atau karena
ganguan uteroplacenta. Hal ini dapat terjadi karena gangguan vascular seperti pada pasien pre
eklamsi, eklamsi, hipertensi, diabetes melistus, serta penyakit ginjal. Selain itu perdarahan massif
dan decomp kordis menyebabkan aliran darah ke uterus menurun sehingga menyebabkan
transport oksigen ke fetus juga menurun. Anemia pada ibu juga merupakan factor resiko
terjadinya fetal distress, hal ini di sebabkan karena fungsi hemoglobin sebagai pengangkut
oksigen.
Faktor yang selanjutnya adalah placenta. Plasenta adalah tempat pertukaran oksigen
serta zat zat yang dibutuhkan janin yang di suplai melalui darah ibu. Terlepas nya plasenta baik
karena solution placenta maupun placenta previa dapat mengganggu fungsi tersebut. Hipertensi,
pre eklasi, eklamsi, serta diabetes melistus menyebabkan kerusakan vascular yang menyebabkan
agregasi platelet yang pada dinding vascular, pada akhirnya akan membentuk thrombus yang
dapat menyebabkan infark sehingga aliran darah akan terganggu, hal tersebut dapat terjadi pada
plasenta.
Factor yang terakhir adalah fetal. Prolaps dan kompresi tali pusat merupakan penyebab
gangguan aliran darah feto maternal. Selain itu kelainan jantung pada janin serta prematuritas
adalah penyebab fetal distress karena kurang berfungsinya organ vital fetus.

Gejala fetal distress dapat berupa penurunan gerak janin, terdapatnya meconium pada
air ketuban, peningkatan fetal heart rate ( < 160 ) yang disebabkan kompensasi syaraf simpatis
fetus karena kadar oksigen menurun, fetal heart rate turun ( <110 ) biasanya isufisiensi pada fetus
sudah berlangsung lama sehingga mekanisme kompensasi tidak optimal, dan yang terakhir
adalah terjadinya acidosis karena penururnan kadar oksigen dalam aliran darah fetus, sehingga
pemenuhan energy lebih kearah anaerob yang menyebabkan kadar CO2 darah meningkat
sehingga menyebakan acidosis.
CTG ( cardiotopography ) adalah pemantauan janin kontinu secara elektronik atau
biofisik. DJJ adalah hasil dari macam-2 faktor fisiologis yang mengatur, yang paling berperan
adalah sistem syaraf autonom. Indikasi pemakaian CTG adalah hamil posterm Pre eklamsia
Ketuban pecah dini ( 6-8 jam )IUGR / janin tumbuh lambat
Cara mendiagnosis adanya fetal distress :
1. menggunakan CTG, kriterianya adalah

Bradicardia ( <110 bpm ) dengan lost of variability

Recurrent Late deceleration

Recurrent variable deceleration

Sinusoidal patern

Severe variable deceleration

2. Yang kedua adalah dengan fetal scalp blood sampling untuk memeriksa pH darah janin.
Kriteria untuk asidosis adalah ketika pH darah kurang dari 7,2.

Compiled from the following References:

ACOG Committee on Obstetric Practice. (2005). Inappropriate use of the terms fetal
distress and birth asphyxia. Committee Opinion, 326. Beckmann, C. R. B., Ling, F. W.,
Barzansky, B. M., Herbert, W. N. P., Laube, D. W., & Smith, R. P. (2010). Obstetrics
and gynecology (6th ed.). Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins. Bucklin, B.
A., Gambling, D. R., & Wlody, D. J. (2009). A practical approach to obstetric
anesthesia. Gravlee, G. P. (Ed.). Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins. Kaur,
J., & Kaur, K. (2012). Conditions behind fetal distress.Annals of Biological Research,
3(10). Retrieved from http://scholarsresearchlibrary.com/ABR-vol3-iss10/ABR-2012-310-4845-4851.pdf Mayo Clinic. (2012). Biophysical profile: Why its done. Merck
Manuals. (n.d.) Fetal distress. The American Congress of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG). (2013, October 22). Ob-gyns redefine meaning of term
pregnancy.Retrieved from http://www.acog.org/About-ACOG/News-Room/NewsReleases/2013/Ob-Gyns-Redefine-Meaning-of-Term-Pregnancy University of California
San Francisco Benioff Childrens Hospital. (n.d.). Birth asphyxia. Retrieved
fromhttp://www.ucsfbenioffchildrens.org/conditions/birth_asphyxia/

Você também pode gostar