Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
GOUT ARTHRITIS
Disusun Oleh:
dr. Hanifah Astrid Ernawati
Puskesmas Kota Salatiga
Periode April 2016 -Juli 2016
Internsip Dokter Indonesia Kota Salatiga
Periode November 2015-November 2016
HALAMAN PENGESAHAN
Topik:
Gout Arthritis
Juni 2016
Mengetahui,
Dokter Internship,
Dokter Pendamping
A. Latar Belakang
1,6-13,6/100.000.
B. Permasalahan
atau
pendekatan
yang
ditempuh
yaitu
pemberdayaan
kegiatan
Posyandu
Lansia.
Pesan-pesan
pokok
materi
penyuluhangout arthritis atau penyakit asam urat antara lain : definisi dari
gout arthritis, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, penatalaksanaan
dan komplikasi dari gout arthritis
2. Menentukan Sasaran
Sasaran yang dipilih pada kegiatan penyuluhan penyakit asam urat
ini adalah sasaran primer orang dengan lanjut usia yang sangat berisiko
terhadap penyakit asam urat.
3. Menetapkan Tujuan
a. Tujuan Umum
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit
asam urat dan pencegahannya
b. Tujuan Khusus
3
Metode
(APRT)
dan
hipoxantin
guanine
4. Manifestasi Klinik5
Secara klinis ditandai dengan adanya arthritis, tofi dan batu ginjal.
Yang penting diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan mengakibatkan
apa-apa.
Yang
menimbulkan
rasa
sakit
adalah
terbentuk
dan
standard
dalam
menegakkan
gout
arthritis
adalah
10
11
12
mengurangi
endapan
urat
dalam
jaringan
dan
Limpa domba/kambing
Hatis sapi
Ikan sarden
Jamur kuping
Limpa sapi
Daun melinjo
Paru-paru sapi
Kangkung, bayam
Ginjal sapi
Jantung sapi
Hati ayam
Jantung domba/kambing
Ikan teri
Udang
Biji melinjo
Daging kuda
Kedelai dan kacang-kacangan
Dada ayam dengan kulit
Daging ayam
Daging angsa
Lidah sapi
Ikan kakap
Tempe
Daging bebek
Kerang
Udang lobster
Tahu
773
554
480
448
444
366
339
290
269
256
243
241
239
234
222
200
190
175
169
165
160
160
141
138
136
118
108
13
14
menjadi
200-400
mg/hari.
Dapat
pula
xantin
serta
hipoxantin
dengan
cara
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Soeroso J., Yuliasih. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, Rumah Sakit Pendidikan Dr. Soetomo
Surabaya. Surabaya: Airlangga University Press
2. Hidayat, R. 2009. Gout dan Hiperurisemia. Medicinus. Vol. 22, No.1,
Edisi Juni - Agustus 2009
3. Yatim, F. 2006. Penyakit Tulang dan Persendian (Arthritis dan Athralgia).
Jakarta: Pustaka Populer Obor.
4. Suarthana
E.,
Serba-serbi
Asam
Urat.
Diunduh
dari
http://www.indomedia.com/intisari/1998/januari/jeroan.htm
5. Mansjoer A., Triyanti K., Savitri R., Wardhani W.I., Setiowulan W. 2007.
Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 1 Reumatologi: Artritis
Gout (Pirai). Jakarta: Media Aesculapius FK UI.
6. Silbernagl S., Lang F. 2006. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta :
EGC.
7. MIMS Indonesia. 2011. MIMS Indonesia, Petunjuk Konsultasi Edisi 11
tahun 2011/2012. Jakarta : Medidata Indonesia.
16