Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Reklamasi Pantai Utara Jakarta bertujuan untuk menata kembali kawasan dengan
cara membangun untuk menata kembali kawasan Pantura dengan cara membangun kawasan
pantai dan menjadikan Jakarta sebagai kota pantai (waterfront city). Untuk mewujudkan hal
tersebut maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengadakan proyek reklamasi pantai utara
Jakarta yang dibagi dalam beberapa tahap pekerjaan. Reklamasi pantai utara akan menimbun
laut Teluk Jakarta seluas 2700 ha. Batas wilayah reklamasi yaitu dari batas wilayah
Tangerang sampai dengan Bekasi yang dibagi menjadi 3 kawasan yaitu west zone (zona
barat), central zone (zona tengah), east zone (zona timur) dengan uraian berikut :
1. Zona barat, termasuk daerah proyek Pantai Mutiara dan proyek Pantai Hijau di daerah
Pluit serta wilayah Pelabuhan Perikanan Muara Angke dan daerah proyek Pantai Indah
Kapuk dimana yang merupakan daerah reklamasi adalah daerah laut seluas kira-kira
1000 ha (kira-kira 6,5 km x1,5 km).
2. Zona Tengah, meliputi wilayah Muara Baru dan wilayah Sunda Kelapa,begitu pula
daerah Kota, Ancol Barat dan Ancol Timur hingga pada batas daerah Pelabuhan Tanjung
Priok, dimana yang merupakan daerah reklamasi adalah daerah laut seluas kira-kira 1400
ha (kira-kira 8km x 1,7 km).
3. Zona Timur, yang meliputi wilayah Pelabuhan Tanjung Priok ke Timur termasuk daerah
Marunda dengan luas daerah aut yang akan direklamasi kurang lebih 300 ha (kira-kira 3
km x 1 km)
Pada studi kasus ini di dapatkan dokumen amdal pada wilayah Ancol Barat Bagian
Utara (Zona Tengah) dengan pemakarsa dari sebuah perusahaan swasta Nasional yang
dibentuk Pemerintah DKI Jakarta yaitu PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk untuk melakukan
Pembangunan, Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Ancol dengan melakukan
dan bahan, ekosistem mangrove merupakan suatu system yang terbuka. Perputaran bahanbahan dalam ekosistem mangrove digerakkan oleh faktor-faktor fisik dan biologi yang
mengendalikan laju masukan dan keluaran senyawa-senyawa organic dan anorganik. Faktorfaktor fisik yang berperan meliputi pasang surut harian, aliran permukaan dan curah hujan.
Proses biologi yang sangat penting dalam perputaran mineral adalah gugur daun,
dekomposisi, laju pengambilan mineral dan kegiatan satwa tertentu. Proses dekomposisi yang
menghasilkan bahan organic dari substrat organik dari substrat organik dimasukkan dalam
proses respirasi dalam lumpur. Sebagai pengikat lumpur dalam pembentuka lahan. Salah satu
contoh nyata mengenai perannya yang satu ini adalah mengenai penambahan lahan di hilir
Sungai Musi, Palembang yang semula berada di tepi pantai, pada saat ini sudah berjarak 80
km dari pantai. Dilaporkan bahwa penambahan lahan didaerah ini adalah sebesar 120 per
tahun. Adapun dampak negative lainnya yaitu peninggian muka air laut karena area yang
sebelumnya berfungsi sebagai kolam telah berubah menjadi dataran, akibat peninggian muka
air laut maka daerah pantai lainnya rawan tenggelam, atau setidaknya air asin laut naik ke
daratan sehingga tanaman banyak yang mati, area persawahan sudah jtidak bisa di gunakan
untuk bercocok tanam hal ini banyak terjadi diwilayah pedesaan pinggir pantai, musnahnya
tempat hidup hewan dan tumbuhan pantai sehingga keseimbangan alam menjadi terganggu,
apabila gangguan dilakukan dalam jumlah besar maka dapat mempengaruhi perubahan cuara
serta kerusakan planet bumi secara total dan pencemaran laut akibat kegiatan di area
reklamasi dapat menyebabkan ikan mati sehingga nelayan kehilangan pekerjaan