Você está na página 1de 4

Nama

NPM
Mata Kuliah
Bab

:
:
:
:

Mochammad Arief Wicaksono


F1315114
Audit Keuangan Daerah
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi dan Kebijakan Akuntansi

(SAP):

Sistem

A. PENGANTAR
Penerapan SAP Berbasis Akrual dapat dilaksanakan secara bertahap dari
penerapan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual menjadi penerapan SAP Berbasis Akrual.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada
pemerintah pusat diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Ketentuan lebih lanjut
mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah daerah diatur
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah.

B. PEMBAHASAN
Tujuan dari dikeluarkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri ini adalah untuk menjadi
pedoman bagi pemerintah daerah dalam rangka penerapan SAP berbasis akrual.
Ruang lingkup dari Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 ini terdiri dari:
1) Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah, yang terdiri atas:
a) Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan
memuat penjelasan atas unsur-unsur laporan keuangan yang berfungsi
sebagai panduan dalam penyajian pelaporan keuangan
b) Kebijakan Akuntansi Akun
mengatur

definisi,

pengakuan,

pengukuran,

penilaian

dan/atau

pengungkapan transaksi atau peristiwa sesuai dengan PSAP atas:


a. pemilihan metode akuntansi atas kebijakan akuntansi dalam
SAP;dan
b. pengaturan yang lebih rinci atas kebijakan akuntansi dalam SAP.
2) SAPD (Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah)
memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi dalam melakukan identifikasi
transaksi, pencatatan pada jurnal, posting kedalam buku besar, penyusunan neraca
saldo serta penyajian laporan keuangan.
Sistem Akuntansi ini terdiri dari:

a. Sistem Akuntansi PPKD


mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas
pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, transfer, pembiayaan,
aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi, penyusunan laporan
keuangan PPKD serta penyusunan laporan keuangan konsolidasian
pemerintah daerah.
b. Sistem Akuntansi SKPD
mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas
pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, aset, kewajiban,
ekuitas, penyesuaian dan koreksi serta penyusunan laporan keuangan
SKPD
3) BAS (Bagan Akun Standar).

Selain itu, di dalam Permendagri ini dilengkapi dengan 4 lampiran, dengan pembagian
sebagai berikut :

Lampiran I

: Panduan penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah

daerah
Di dalam lampiran ini dibahas lebih lanjut mengenai :
a. Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan
Kebijakan akuntansi pelaporan keuangan ini mengatur

penyajian

laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements)


dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap
anggaran, antar periode, maupun antar entitas.
Kebijakan akuntansi ini berlaku untuk entitas pelaporan dan entitas
akuntansi dalam menyusun laporan keuangan. Entitas pelaporan yaitu
pemerintah daerah, sedangkan entitas akuntansi yaitu SKPD dan PPKD.
Tidak termasuk perusahaan daerah.
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah
daerah yaitu basis akrual. Namun, dalam hal anggaran disusun dan
dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun berdasarkan basis kas.
Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah daerah adalah
untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan
untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang
dikelola.

Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan


terdiri atas laporan pelaksanaan anggaran (budgetary report) dan laporan
finansial, sehingga seluruh komponen menjadi sebagai berikut:
1) Laporan Realisasi Anggaran;
2) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
3) Neraca;
4) Laporan Operasional;
5) Laporan Arus Kas;
6) Laporan Perubahan Ekuitas; dan
7) Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Kebijakan Akuntansi Akun yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam
penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah daerah.
1) Aset (Kas, Investasi Jangka Pendek, Piutang, Persediaan, Investasi
Jangka Panjang, Aset tetap, Aset Lainnya)
2) Kewajiban
3) Ekuitas
4) Pendapatan LRA\
5) Belanja
6) Transfer
7) Pembiayaan
8) Pendapatan LO
9) Beban
10) Koreksi Kesalahan

Lampiran II

: Panduan penyusunan SAPD

Sistem akuntansi pemerintah daerah (SAPD) merupakan suatu


instrumen penting yang harus disiapkan dalam rangka implementasi SAP berbasis
akrual. SAPD sebagai alat untuk mewujudkan prinsip-prinsip dasar yang telah
ditetapkan oleh SAP dan kebijakan akuntansi menjadi serangkaian prosedur
pencatatan dengan menggunakan akuntansi double entry melalui alat-alatnya
berupa buku jurnal, buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan itu sendiri.
Sebagai sebuah pedoman, SAPD menjelaskan siapa melakukan apa
sekaligus menegaskan transaksi apa dicatat bagaimana. Pedoman ini dapat
diuraikan dalam sebuah penjelasan langkah demi langkah yang dijelaskan melalui

sebuah gambaran deskriptif atau bagan alir. Intinya SAPD sebagai suatu pedoman
dapat dipahami dan dilaksanakan oleh para petugas khususnya fungsi akuntansi.

Lampiran III

: Bagan Akun Standar

Lampiran IV

: Format konversi penyajian LRA

Konsepsi dari basis Akrual dan basis kas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Basis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi atau
peristiwa akuntansi diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat
terjadinya, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan. Pendapatan
diakui pada saat hak telah diperoleh (earned) dan beban (belanja) diakui pada saat
kewajiban timbul atau sumber daya dikonsumsi
Sedangkan basis kas adalah Basis akuntansi yang mengakui pengaruh
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang
digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan. Laporan posisi
keuangan (neraca) tidak dapat disajikan secara lengkap hanya Kas

Você também pode gostar