Você está na página 1de 27

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian

: Senin, 15 Juni 2015

Waktu

: Pukul 12.15 WIB

Oleh

: Ade Banu H, Alfi Mualifah, Anindya I P, Narti F

Metode

:Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan


studi dokumen

Sumber

: Pasien, keluarga pasien, buku status pasien, dan


tim kesehatan

1.

Identitas
a. Pasien
Nama pasien

: An. RS

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat, tanggal lahir

: Sleman, 23 November 2013

Umur

:1 tahun 6 bulan 22 hari

Suku

: Jawa

Agama

: Islam

Alamat

: Caturharjo Sleman

No RM

: 2579**

Tanggal masuk RS

: 14 Juni 2015 pukul 15.40 WIB

Diagnosa medis

: Diare Cair Akut

b. Penanggung Jawab
Nama

: Tn. TA

Umur

: 21 tahun

Pekerjaan

: Karyawan Swasta

Pendidikan

: SMA

Agama

: Islam

Alamat

: Caturharjo Sleman

Hubungan

: Ayah Kandung

2.

Riwayat Kesehatan Pasien


a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan sejak pagi tadi anaknya b.a.b 4 kali
dengan konsistensi cair, tidak ada darah, tidak ada lender dan
bau asam.
2) Awal serangan
Pasien datang dengan keluhan demam dan diare. Ibu pasien
mengatakan bahwa pada hari sabtu 13 Juni pagi pasien muntahmuntah, malam harinya demam dan tak kunjung turun, dan
paginya tanggal 14 Juni diare dengan konsistensi cair.
3) Timbul keluhan : Akut
4) Upaya pengobatan
Ibu pasien mengatakan pada hari sabtu 13 Juni pasien dibawa
ke bidan swasta, selanjutnya minggu padi tanggal 14 Juni pasien
dibawa ke klinik dan dianjurkan ke IGD RSUD Sleman. Pasien
kemudian diperbolehkan pulang serta diberi obat parasetamol,
zinc, dan oralit setelah diperiksa. Pada minggu sore dibawa ke
IGD RSUD Sleman lagi dengan keluhan yang sama dan
dianjurkan untuk opname.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1)

Riwayat Prenatal
Ibu pasien menyatakan selama kehamilan An. RS pernah 3 kali
opname karena kontraksi hebat dan keluar darah lendir, satu kali
pada usia kehamilan 7 bulan, serta 2 kali pada usia kehamilan 8
bulan.

2)

Riwayat perinatal dan post natal


Pasien anak pertama. Ibu pasien menyatakan umur kehamilan
pada saat anaknya lahir maju seminggu dari HPL. Pasien lahir
spontan di Bidan Swasta dengan pertolongan bidan, tidak ada
penyulit persalinan, tidak ada komplikasi persalinan. Berat badan
lahir : 2800 gram dan panjang badan : 50 cm, usaha nafas
spontan.

3)

Penyakit yang pernah diderita


Pasien pernah beberapa kali demam ringan, batuk, dan pilek.
Pasien juga pernah mengalami diare.

4)

Hospitalisasi/tindakan operasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah dirawat di Rumah
sakit selama satu minggu ketika pasien berusia 14 bulan karena
diare. Pasien belum pernah menjalani tindakan operasi.

5)

Injuri/kecelakaan
Ibu pasien menyatakan anaknya belum pernah mengalami
injuri/kecelakaan.

6)

Alergi
Ibu pasien menyatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi.
Pasien tidak memiliki alergi dingin, makanan maupun obat.

7)

Imunisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sudah mendapatkan
imunisasi: Hepatitis B, BCG, DPT (I, II, III), dan Polio (I, II, III).

8)

Riwayat Pertumbuhan
Pasien tidak mengalami gangguan pertumbuhan. Berat badan
pasien 9 kg dan tinggi badan pasien 74,5 cm.

9)

Riwayat Sosial
a) Pengasuh pasien
Pasien tinggal satu rumah dengan orang tuanya. Pasien
diasuh oleh ibunya. Selama dirawat di rumah sakit pasien
ditemani oleh ayah, ibu, dan neneknya secara bergantian.
b) Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungan pasien dengan anggota keluarga pasien tidak ada
masalah. Ibu pasien mengatakan pasien sering berada di
rumah dan bermain.
c) Hubungan dengan teman sebaya
Ibu pasien menyatakan hubungan pasien dengan teman
sebaya yang berada dilingkungan rumahnya baik. Pasien
sering bermain dengan anak-anak seusianya.

d) Pembawaan secara umum


Pasien tampak cemas dan ketakutan saat perawat atau
petugas kesehatan lainnya memberi tindakan kepada
pasien. Apabila melihat perawat pasien langsung menangis.
3.

RiwayatKeluarga
a. Sosial ekonomi
Keluarga pasien mampu mencukupi kebutuhan keluarganya. Ayah
pasien bekerja sebagai karyawan swasta. Ibu pasien membuka
usaha laundry dirumah. Keluarga pasien membiayai biaya rumah
sakit menggunakan jamkesda mandiri dikelas III.
b. Lingkungan rumah
Pasien tinggal di daerah pedesaan dengan lingkungan yang cukup
bersih. Di depan rumah terdapat sawah dan disamping rumah
terdapat sungai-sungai kecil.
c. Penyakit keluarga
Ibu pasien mengatakan neneknya sering sesak nafas dan batuk.
d. Genogram

Keterangan :
Pasien

Laki-laki hidup

Perempuan
hidup

Tinggal Satu Rumah

4.

Pengkajian Pola Kesehatan


a.

Aspek fisik biologis


1) Pemeliharaan kesehatan
a) Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan bila pasien demam, batuk, pilek,
pasien langsung dibawa ke bidan swasta.
b) Selama sakit
Keluarga pasien berusaha untuk mentaati anjuran dokter
dan perawat.
2) Nutrisi dan cairan
a) Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan pasien termasuk anak tidak susah
makan. Pasien makan biasanya 3x sehari dengan nasi, lauk,
dan

sayur,

terkadang

menggunakan

lontong.

Pasien

menyukai makanan yang berkuah. Pasien tidak menyukai


bubur. Pasien minum kurang lebih 3-4 gelas air putih. Pasien
diberikan ASI hanya sampai umur 2 bulan. Tidak ada
pantangan atau alergi terhadap makanan.
b) Selama Sakit
Ibu pasien mengatakan sekarang sudah tidak muntah.
Pasien tidak mau makan diet bubur yang telah diberikan
oleh ahli gizi selama dirawat di rumah sakit, dan telah diganti
dengan nasi. Pasien tidak mengalami gangguan menelan.
Ibu pasien menyatakan pasien mau minum air putih hanya
habis 2-3 gelas. Tidak ada pantangan atau alergi terhadap
makanan.
3) Pola Aktvitas- Tidur Istirahat
a) Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya aktif dan sering bermain
dengan teman sebaya di lingkungan sekitar rumah. Pasien
tidur kurang lebih 8-10jam per hari. Pasien sering tidur siang.
Pasien terkadang terbangun di malam hari dan menangis
saat

merasa

kelelahan

setelah

beraktivitas.

Pasien

melakukan aktivitas seperti toileting, makan dan mandi


dengan dibantu orangtua.
b) Selama sakit
Ibu pasien mengatakan pasien tidak nyaman dalam tidurnya.
Ibu pasien mengatakan sering terbangun apabila mendengar
sesuatu ataupun ada orang yang datang, dan sulit untuk
tidur kembali. Pasien tidur kurang lebih 6-7 jam perhari. Ibu
pasien mengatakan pasien bisa beraktivitas duduk dan
berjalan.
4) Eliminasi
a) Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien b.a.b satu kali setiap
hari dengan konsistensi padat, tidak keras, tidak keluar
darah, dan berwarna kuning. Pasien b.a.k lebih dari 5 kali
sehari dengan warna kuning jernih dan volume lebih dari
400ml.
b) Selama sakit
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien terakhir b.a.b 4 kali
dengan konsistensi cair, bau asam, dan warna kuning.
Pasien b.a.k setiap 3-5 kali sehari dengan warna kuning
jernih dan volume kurang lebih 200ml.
5) Pola hubungan
Pasien tinggal bersama orang tuanya. Selama dirawat di rumah
sakit, pasien ditemani oleh ibu, ayah, dan neneknya. Ketika ada
petugas kesehatan datang, anak selalu menangis dan terlihat
gelisah, tegang, melihat sepintas dan tampak waspada. Ibu
pasien mengatakan bahwa anaknya menangis bila melihat
perawat.
6) Koping atau temperamen dan disiplin yang diterapkan
Pasien menangis pada saat merasa sakit.
7) Kognitif dan persepsi
Ibu pasien terlihat paham pada saat diberikan penjelasan atau
arahan mengenai perawatan pada pasien.

8) Seksual dan menstruasi


Pasien seorang anak perempuan dan belum mengalami masa
pubertas. Pasien menggunakan pakaian anak perempuan.
9) Nilai/keyakinan
Pasien dan keluarga beragama Islam. Ibu pasien menyatakan
sabar

dengan

kondisi

anaknya

yang

sedang

sakit

dan

menganggap sakit yang diderita anaknya sebagai cobaan hidup


dari Allah SWT.
5.

Pemeriksaan Fisik
a.

Keadaaan umum
1) Tingkat kesadaran

: Composmentis

2) GCS

: E4M6V5

3) Nadi

: 110 x/menit

4) Suhu

: 36,8 0C

5) RR

: 28 x/menit

6) Respon nyeri

: Spontan

7) BB

: 9 kg

8) TB

: 74,5 cm

9) IMT

: 17.78 kg/m2

10) Lingkar Kepala (LK) : 43,5 cm


11) LILA
b.

: 13,5 cm
Pemeriksaan cephalo caudal

1) Kulit
Kulit pasien berwarna sawo matang. Tidak ada ikterik, warna kulit
sama dengan sekitarnya, tidak ada jaringan parut, tidak ada
laserasi, tidak ada sianosis, dan tidak ada penyakit kulit. Akral
teraba hangat, kulit lembab, CRT < 2 detik.
2) Kepala
Bentuk kepala mesosepal, kulit kepala bersih, tidak ada luka atau
lesi, pertumbuhan rambut pasien merata.muka simetris.

3) Mata
Mata pasien bersih, konjungtiva tidak pucat, rangsang terhadap
cahaya baik, tidak ada edema palpebra, sklera tidak ikterik, pupil
isokor.
4) Telinga
Bentuk simetris, daun dan lubang telinga pasien bersih, tidak
keluar cairan/sekret, fungsi pendengaran pasien baik.
5) Hidung
Bentuk lubang hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung, posisi septum simetris, tidak terdapat sekret yang keluar
dari hidung, tidak ada inflamasi.
6) Mulut
Tidak ada sariawan, tidak ada perdaharan, mukosa lembab, tidak
ada sianosis,gigi baru bertumbuh 5.
7) Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada
nyeri tekan.
8) Dada (Paru dan Jantung)
a) Inspeksi
Dada simetris kanan dan kiri, frekuensi napas 24

x/menit
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada simetris, tidak ada
massa, dan getaran normal pada kedua sisi paru.
c) Perkusi dan Auskultasi
Tidak terkaji.
9) Abdomen
a) Inspeksi
Bentuk permukaan abdomen agak cembung dan simetris,
warna di seluruh permukaan kulit sama, tidak ada lesi
b) Auskultasi
Terdengar suara bising usus 7 kali per menit.
c) Perkusi

Suara timpani pada kuadran 1-4.


d) Palpasi
Terdapat nyeri tekan.
10)

Genetalia
Ibu mengatakan tampak kemerahan pada daerah anus.

11)

Muskuloskeletal
a) Ekstremitas atas : Tangan kanan dan kiri simetris, Warna
kulit merata, tidak ada edema dan sianosis, turgor kulit baik,
akral teraba hangat, CRT < 2 detik, tidak ada kontraktur,
tangan kanan terpasang IVFD KaEN 3B 12 tpm makro sejak
14 Juni 2015.
b) Ekstremitas bawah : Kaki kanan dan kiri simetris, warna kulit
merata, tidak ada edema, turgor kulit baik, CRT< 2 detik,
kedua kaki mampu bergerak, tidak ada kontraktur.
Kekuatan Otot.

5 5
5 5
c.

Pemeriksaan Diagnostik Penunjang


Pemeriksaan darah tanggal 14 Juni 2015

PARAMETER
Leukosit

HASIL
8.03

SATUAN
10^3/uL

NILAI NORMAL
M:4.5-11, F: 4.5-11

Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
RDW-CV
RDW-SD
PDW
MPV
P-LCR
Diferential
Segmen Na
Limfosit
Monosit
Eusinofil
Basofil
Segmen Na%
Limfosit%
Monosit%
Eusinofil%
Basofil%

4.98
12.0
33.5
67.3
24.1
35.8
339
15.1
36.0
9.3
8.9
16.4

10^3/uL
g/dL
%
fL
Pg
g/dL
10^3/uL
%
fL
fL
fL
%

M: 4.7-6.1, F: 4.2-5.4
M:13.6-18, F:12-16
M:42-52, F:37-47
79.0-99.0
27.0-31.0
33.0-37.0
150-450
11.5-14.5
35-47
9.0-13.0
7.2-11.1
15.0-25.0

3.83
3.18
1.01
0.00
0.01
47.7
39.6
12.6
0.0
0.1

10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
10^3/uL
[%]
[%]
[%]
[%]
[%]

1.8-8
0.9-5.2
0.16-1
0.045-0.44
0-0.2
40-75
25-40
2-14
0-5
0-1

d.

Terapi Obat
1) IVFD makro KaEN 3B 12 tpm
2) Zink syirup 1x20 mg
3) Parasetamol 4x3/4 cth
4) L-Bio 2x1 sach

B. Analisa Data
Nama

: An. RS

Tempat, tanggal lahir

: Sleman, 23 November 2013

Nomor RM

: 2579**

Hari, tanggal

: Senin, 15 Juni 2015

No
1.

Data

Masalah
Diare

DS :
-

Ibu
pasien mengatakan sejak
pagi tadi anaknya b.a.b 4
kali dengan konsistensi cair,
tidak ada darah, tidak ada
lender dan bau asam.

Ibu
pasien mengatakan bahwa
pasien pernah dirawat di
Rumah sakit selama satu
minggu

ketika

pasien

berusia 14 bulan karena


diare.

DO :
-

Fe
ses berwarna kuning,
konsistensi cair, tidak ada
lendir, tidak ada darah, bau
asam

Bis
ing usus 7x/menit

Penyebab
Proses infeksi

2.

DS :
-

Cemas

Hospitalisasi

Gangguan

Kondisi lingkungan

pola tidur

yang baru

Ibu
pasien mengatakan ketika
melihat

perawat

datang,

pasien langsung menangis

DO :
-

Pasien tampak cemas dan


ketakutan saat perawat atau
petugas kesehatan lainnya
memberi

tindakan

kepada

pasien.
Pasien langsung menangis
dan terlihat gelisah, tegang,
melihat sepintas dan tampak

3.

waspada.
Nadi: 110 kali per menit.

DS :
-

Ibu

pasien

selama

di

mengatakan
rumah

sakit,

pasien tidak nyaman dalam


tidurnya.
-

Ibu

pasien

pasien

sering

mengatakan,
terbangun

apabila mendengar sesuatu


ataupun

ada

orang

yang

datang, dan sulit untuk tidur


kembali. Pasien tidur kurang
lebih 6-7 jam perhari.

DO :
-

Pasien terlihat rewel

C. Diagnosa Keperawatan
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan Ibu pasien
mengatakan sejak pagi tadi anaknya b.a.b 4 kali dengan konsistensi cair,

tidak ada darah, tidak ada lender dan bau asam, iIbu pasien mengatakan
bahwa pasien pernah dirawat di Rumah sakit selama satu minggu ketika
pasien berusia 14 bulan karena diare, feses berwarna kuning, konsistensi
cair, tidak ada lendir, tidak ada darah, bau asam, bising usus 7x/menit.
2. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi ditandai dengan ibu pasien
mengatakan ketika melihat perawat datang, pasien langsung menangis,
pasien tampak cemas dan ketakutan saat perawat atau petugas
kesehatan lainnya memberi tindakan kepada pasien, pasien langsung
menangis dan terlihat gelisah, tegang, melihat sepintas dan tampak
waspada, nadi: 110 kali per menit.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kondisi lingkungan yang baru
ditandai dengan ibu pasien mengatakan selama di rumah sakit, pasien
tidak

nyaman

dalam

tidurnya,

pasien

sering

terbangun

apabila

mendengar sesuatu ataupun ada orang yang datang, dan sulit untuk tidur
kembali, pasien tidur kurang lebih 6-7 jam perhari, pasien terlihat rewel.

D. Rencana Tindakan Keperawatan


E. Nama
: An. RS
F. Tempat, tanggal lahir : Sleman, 23 November 2013
G. Nomor RM
: 2579**
H.

I. Dx Keperawatan

J. Tujuan

K. Intervensi

L. Rasional

M. Senin, 15 Juni 2015


N. Pukul 13.00 WIB
O.

Diare

1. Observasi dan catat frekuensi 1. Membantu

P. Setelah diasuh

berhubungan

selama 3x24 jam

defekasi, karakteristik, jumlah,

membedakan

dengan

proses

diare dapat teratasi

dan faktor pencetus

penyakit individu dan

infeksi

ditandai

dengan

Ibu

R.

dengan kriteria :
1. B.a.b 1 kali/ hari
2. Konsistensi
feses

pasien

lunak,

tidak

ada

mengatakan

lendir,

tidak

ada

sejak pagi tadi


anaknya b.a.b 4
kali

dengan

konsistensi cair,
tidak ada darah,
tidak ada lender

beratnya penyakit
Z.
2. Istirahat menurunkan

S.
2. Tingkatkan tirah baring

T.
U.

darah
3. Bising usus 3-5 kali/
menit

V.

motilitas

usus

dan

laju metabolisme
AA.
3. Meminimalisir
masuknya

bakteri

3. Anjurkan ibu untuk mencuci

Q.

Anin
i.
ii.

pembawa penyakit
AB.
tangan sebelum dan sesudah
AC.
memberikan makanan pada
AD.
4. Cairan
parenteral
anak

W.

sebagai

upaya

dan bau asam,


iIbu

4. Kolaborasi pemberian cairan


parenteral
X.

pasien

mengatakan
bahwa

rehidrasi cepat dan


adekuat

Y. Anin

AE. Anin

pasien

pernah dirawat di
Rumah

sakit

selama

satu

minggu

ketika

pasien

berusia

14 bulan karena
diare,

feses

berwarna kuning,
konsistensi cair,
tidak ada lendir,
tidak ada darah,
bau asam, bising
usus 7x/menit.
AF.Cemas
berhubungan

AH.

Setelah

dilakukan

asuhan

1. Kaji

perasaan

cemas

takut

atau 1. Perasaan adalah nyata


dan membantu pasien

dengan

keperawatan

AJ.

untuk terbuka sehingga

hospitalisasi

selama 3 x 24 jam,

AK.

dapat menghadapinya

ditandai

kecemasan

anak

AL.

AT.

berkurang

atau

AM.

AU.

dengan

ibu

pasien

hilang

mengatakan
ketika

melihat

perawat datang,

kriteria :
-

dan komunikatif pada

menangis, pasien
ketakutan

saat

perawat

atau

petugas

kesehatan
lainnya memberi
tindakan kepada
pasien,

pasien

langsung
menangis

dan

2. Gunakan
terapeutik,

merasa
komunikasi 2. Anak
diperhatiakn
akan
kontak mata,

sikap tubuh dan sentuhan

rasa

cemas

AN.

dihadapinya

yang

3. Dukungan yang terus


secara 3. Upayakan ada keluarga yang
menerus mengurangi
menunggu
verbal
mengatakan
ketakutan
atau
tidak takut dan tidak AO.
kecemasan
yang
AP.
menangis lagi.
dihadapi
Orang
tua
aktif
perawat,

cemas

dan

Anak kooperatif pada


tindakan keperawatan

pasien langsung
tampak

dengan

marawat
bertanya

anak

dan

dengan

perawat atau dokter


tentang kondisi anak

AI. Alfi

AQ.

AV.

AR.
4. Anjurkan

orang

tua

untuk

membawakan mainan

AS.

4. Meminimalkan dampak
hospitalisasi

terpisah

dari anggota keluarga

Alfi .

AW.

Alfi

terlihat

gelisah,

tegang,

melihat

sepintas

dan

tampak waspada,
nadi: 110 kali per
menit.
AG.
AX.

Gangguan

pola

tidur

AY. Setelah dilakukan 1.


asuhan

tingkat

berhubungan

keperawatan

dengan

selama 3 x 24 jam,

istirahat.
BA.
BB.

kondisi

lingkungan yang
baru

ditandai

dengan
mengatakan

selama di rumah
pasien

tidak

nyaman

berkurang

atau
dengan 2.

kebutuhan

untuk

AZ.

Ade

tingkat

kecukupan
kebutuhan

istirahat-

tidur pasien
BI.

BC.
Berikan

2. Lingkungan

lingkungan yang nyaman.


BD.
Ibu
pasien
BE.
BF.
menyatakan
tidur
BG.
cukup (8-10 jam)
3.
Anjurkan
Pasien tampak segar
3.
pasien
untuk
melakukan
dan tidak rewel
kebiasaan
sebelum
tidur
criteria :

sakit,

anak

hilang

ibu

pasien

kecemasan

1. Melihat

Kaji

yang

nyaman memberikan
ketenangan
pasien

bagi
untuk

istirahat.
Melakukan
kebiasaan

sebelum

dalam

tidurnya,

pasien

sering

apabila
sesuatu ataupun
ada orang yang
datang, dan sulit
tidur
pasien

tidur kurang lebih


6-7 jam perhari,
pasien
rewel.
BK.
BL.
BM.
BN.
BO.
BP.
BQ.

mematikan

lampu,

terlihat

tidur

dapat

mempermudah
pasien untuk tertidur.

BH.

mendengar

kembali,

music,

mendengarkan

mainan, dll).

terbangun

untuk

(membaca,

Ade

BJ.

Ade

BR.
BS.
BT.
BU.
BV.
BW.
BX.
BY.
BZ.
CA.

CB.

Pengkajian Hari Ke-2

CC.
CD.

Tanggal Pengkajian

: Selasa, 16 Juni 2015

CE.

Waktu

: Pukul 10.30 WIB

CF.Oleh
CG.

: Ade Banu H, Alfi Mualifah, Anindya I P, Narti F

Metode

:Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan


studi dokumen

CH.

Sumber

: Pasien, keluarga pasien, buku status pasien, dan


tim kesehatan

CI.
CJ. Hasil pengkajian :
CK.

Data Subyektif

CL.Orang tua pesien mengatakan :


Suhu anaknya masih teraba panas
Suhunya naik sejak kemarin sore tanggal 15 Juni

2015

Anaknya makan dan minum sedikit


Anaknya selalu menangis ketika melihat perawat

datang
CM.

Data Objektif

-Pasien tampak lemas


-Kulit teraba panas
-Kulit nampak kemerahan
-Suhu : 38,30C
-RR : 40x/menit
-Nadi : 112x/menit
-

pasien tampak cemas dan ketakutan saat perawat

atau petugas kesehatan lainnya memberi tindakan kepada pasien


pasien langsung menangis dan terlihat gelisah,
tegang, melihat sepintas dan tampak waspada

CN.
CO.
CP.
CQ.
CR.

CS.
CT.

Analisa Data

Nama

: An. RS
Tempat, tanggal lahir : Sleman, 23 November 2013

CU.

CV.Nomor RM
CW.

: 2579**

Hari, tanggal

: Senin, 15 Juni 2015

CX.
CY. CZ.
No
DC. DD.
1.

Data

DA.

Masala

DB.

Penyebab

DS :

h
DG.

Hiperte

DH.

Peningkata

DE.

tua rmia

Orang

n laju metabolisme

pesien mengatakan :
Su

hu anaknya masih teraba


panas
Su

hunya naik sejak kemarin


sore tanggal 15 Juni 2015
An

aknya makan dan minum


sedikit

DF.

DO :

-Pasien tampak lemas


-Kulit teraba panas
-Kulit nampak kemerahan
-Suhu : 38,30C
-RR : 40x/menit
-Nadi : 112x/menit
DI. DJ.
DS :
2.

DL.
Or

ang tua pasien mengatakan


ketika

melihat

perawat

datang,

pasien

langsung

menangis

DK.
-

DO :

Pasien tampak cemas dan


ketakutan saat perawat atau

Cemas

DM.
i

Hospitalisas

petugas kesehatan lainnya


memberi

tindakan

kepada

pasien.
Pasien langsung menangis

dan terlihat gelisah, tegang,


melihat sepintas dan tampak
waspada.
Nadi: 112 kali per menit.

DN.

DO.

Diagnosa Keperawatan

DP.
1. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolism ditandai
dengan :
DQ. DS :

DR.Orang tua pesien mengatakan :


Suhu anaknya masih teraba panas
Suhunya naik sejak kemarin sore tanggal 15 Juni

2015

Anaknya makan dan minum sedikit

DS. DO :
-

Pasien tampak lemas


Kulit teraba panas
Kulit nampak kemerahan
Suhu : 38,30C
RR : 40x/menit
Nadi : 112x/menit
DT.

2. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi ditandai dengan ibu pasien


mengatakan ketika melihat perawat datang, pasien langsung menangis,
pasien tampak cemas dan ketakutan saat perawat atau petugas kesehatan
lainnya memberi tindakan kepada pasien, pasien langsung menangis dan
terlihat gelisah, tegang, melihat sepintas dan tampak waspada, nadi: 112 kali
per menit.

DU.

DV.
DW.

Rencana Tindakan Keperawatan

DX.

Nama

: An. RS

DY.
DZ.
EA.

Tempat, tanggal lahir : Sleman, 23 November 2013


Nomor RM
: 2579**

EB.

No. Dx

EC.

ED.

Tujuan

Intervensi

EE.

Rasional

Keperawatan

EF.Senin, 16 Juni 2015


EG.
EH.
a

Hipertermi
berhubungan

EL.

Setelah

diasuh selama

dengan

3x24 jam

peningkatan laju

Hipertermia pasien

metabolism
ditandai dengan :
EI. DS :

dapat teratasi
dengan kriteria :
-Suhu tubuh pasien normal
(antara 36-370C)

EJ. Orang tua pesien -Warna kulit tidak


mengatakan :
-

kemerahan
-Kulit tidak hangat

Pukul 10.30 WIB


1. Monitor TTV setiap 4 jam

EO.
EP.
EQ.
2. Batasi aktivitas fisik

ER.
ES.
ET.
3. Anjurkan orang tua pasien
untuk memakaikan pakaian
dengan bahan tipis
EU.
EV.
4. Anjurkan orang tua pasien

1. Sebagai patokan
menentukan
intervensi yang tepat
2. Aktivitas akan
meningkatkan
metabolisme dan
meningkatkan panas
3. Pakaian yang tipis
memudahkan
pelepasan panas ke
udara

Suhu anaknya masih


teraba panas

EM.
-Pasien nampak nyaman

EN. Ade

Suhunya naik sejak

iii.

kemarin sore
tanggal 15 Juni 2015

iv.

Anaknya makan dan

untuk memberi banyak


minum
EW.
5. Berikan penjelasan ke orang
tua pasien tentang
pemberian kompres kompres
EX.
6. Kolaborasi dalam pemberian
antipiretik
EY. Ade

minum sedikit

terjadinya dehidrasi
EZ.
5. Kompres dapat
memindah panas ke
bahan perantara
FA.
6. Dapat menurunkan
suhu tubuh

EK. DO :

FB. Ade

Pasien tampak

lemas
Kulit teraba panas
Kulit nampak

kemerahan
Suhu : 38,30C
RR : 40x/menit
Nadi : 112x/menit

FC.

4. Untuk mencegah

Cemas

FE.

Setelah

berhubungan

dilakukan

dengan
hospitalisasi

asuhan

1. Kaji perasaan takut atau 1. Perasaan

adalah

cemas

nyata dan membantu

keperawatan

FG.

pasien untuk terbuka

selama 3 x 24 jam,

FH.

sehingga

dapat

ditandai

dengan

ibu

pasien

kecemasan

anak

berkurang

atau

mengatakan

hilang

ketika

kriteria :

melihat

perawat datang,

dan komunikatif pada

menangis, pasien

perawat,

cemas

dan

ketakutan

saat

perawat

atau

petugas

kesehatan
lainnya memberi
tindakan kepada
pasien,

pasien

verbal

secara
mengatakan

tidak takut dan tidak


-

menangis lagi.
Orang
tua

aktif

marawat

dan

bertanya

anak

dengan

dan

terlihat

gelisah,

tegang,

melihat

2. Gunakan

menghadapinya

komunikasi 2. Anak

tentang kondisi anak

merasa

terapeutik, kontak mata,

diperhatiakn

akan

sikap tubuh dan sentuhan

rasa

yang

FJ.

dihadapinya

cemas

3. Upayakan ada keluarga yang 3. Dukungan yang terus


menerus mengurangi

menunggu

FK.

ketakutan

atau

FL.

kecemasan

yang

FM.

dihadapi

FP.

FN.
4. Anjurkan orang tua untuk

4. Meminimalkan
dampak hospitalisasi

membawakan mainan

terpisah dari anggota

perawat atau dokter

FF.Narti

langsung
menangis

Anak kooperatif pada


tindakan keperawatan

pasien langsung
tampak

dengan

FI.

FO.

Narti

keluarga

FQ.

Narti

sepintas

dan

tampak waspada,
nadi: 110 kali per
menit.
FD.
FR.
FS.
FT.
FU.
FV.

FW.

GA.

Pengkajian Hari ke 3

FX.Tanggal Pengkajian

: Rabu, 16 Juni 2015

FY. Waktu

: Pukul 09.00 WIB

FZ. Oleh

: Ade Banu H, Alfi Mualifah, Anindya I P, Narti F

Metode

:Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan


studi dokumen

GB.

Sumber

: Pasien, keluarga pasien, buku status pasien, dan


tim kesehatan

GC.
GD.

Hasil pengkajian :

GE.

Data Subyektif

GF.Orang tua pesien mengatakan :


-

anaknya sudah tidak panas


anaknya makan habis 1 porsi diit dari rumah sakit
anaknya sudah tidak menangis ketika melihat

perawat datang dan mulai komunikatif dengan perawat


anak sudah b.a.b 1x dengan konsistensi lembek,

bau khas feses, warna kuning kecoklatan


semalam anak bisa tidur dengan nyenyak 8-10
jam dari pukul 20.00-05.00 WIB
GG.

Data Objektif

-Pasien tampak ceria


-Akral hangat
-Suhu : 36,50C
-RR : 35x/menit
-Nadi : 108x/menit
-Pasien tersenyum saat diajak berkomunikasi dengan perawat

GH.

Catatan Perkembangan

GK.

GI. Tindakan
Rabu, 17 Juni 2015

GM.

GJ.
Evaluasi
Rabu, 17 Juni 2015

GL.

Pukul 09.00 WIB

GN.

Pukul 14.00 WIB

1. Mengukur tanda-tanda vital


2. Melakukan komunikasi terapeutik
pada pasien dengan
menggunakan alat bantu mainan
3. Mengkaji frekuensi, konsistensi,

GO.

S : Ibu mengatakan anaknya

sudah tidak panas, semalam


anak bisa tidur dengan nyenyak
8-10 jam dari pukul 20.00-

05.00 WIB, makan habis 1


porsi diit dari rumah sakit, b.a.b
1x dengan konsistensi lembek,
bau khas feses, warna kuning
kecoklatan, dan sudah tidak
menangis
warna, dan bau b.a.b pasien
4. Mengkaji pola tidur pasien
5. Memberikan discharge planning
mengenai pencegahan
kekambuhan diare
6. Melakukan aff infus

ketika

melihat

perawat datang, serta mulai


komunikatif dengan perawat.
GP. O

Pasien

tersenyum

tampak

ceria,

saat

diajak

berkomunikasi

dengan

perawat, akral hangat, Suhu :


36,50C, RR : 35 x/menit, Nadi :
108 x/menit.
GQ.A : Masalah teratasi.
GR. P : Hentikan intervensi, pasien
boleh pulang.
GS.
GT.
GU.
GV.
GW.

Você também pode gostar