Você está na página 1de 34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Deskripsi lokasi penelitian
Penelitian ini berlangsung di instalasi laboratorium Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. M. Haulussy dengan mendapatkan sampel dan data dari
rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam pria dan
poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon yang beralamat di
Jalan Dr. Kayadoe Kotamadya Ambon Provinsi Maluku. Berdasarkan
keputusan Menteri Kesehatan RI No.51/Menkes/SK/11/79 tanggal 22 Februari
1979, RSUD Dr. M. Haulussy ditetapkan menjadi RS kelas C. Dalam
perkembangannya setelah dilengkapi dengan berbagai fasilitas baik peralatan
maupun tenaga spesialis, maka terhitung mulai tanggal 22 Desember 1994
kelas RS ditingkatkan menjadi RS tingkat B Non-Pendidikan sesuai SK
Menteri Kesehatan No.1069/Menkes/SK/X/1992.
Saat ini aktifitas pelayanan di RSUD Dr. M. Haulussy meliputi
pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan medik penunjang,
pelayanan farmasi, pelayanan gizi, pelayanan rekam medic, pelayayanan
administrasi dan keuangan serta pelayanan informasi/penyuluhan. RSUD Dr.
M. Haulussy memiliki 353 tempat tidur terdiri dari : kelas utama 15 tempat
tidur (TT), kelas I 33 TT, kelas II 65 TT dan terdapat beberapa unit pelayanan

yaitu : unit gamata, poli anak, poli umum, poli penyakit dalam, poli jantung
pembuluh darah, poli kebidanan, poli paru, poli kulit dan kelamin dan lainlain.

2. Karakteristik pasien suspect malaria klinis


Penelitian ini melibatkan pasien pada rawat inap penyakit dalam
wanita, rawat inap penyakit dalam pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD
dr. M. Haulussy Ambon yang secara klinis didiagnosis sebagai suspect
malaria oleh dokter tanpa adanya pemeriksaan penunjang lain. Dalam periode
penelitian mulai tanggal 7 Januari 2015 hingga 13 Februari 2015, dengan
menggunakan teknik accidental sampling, didapatkan jumlah responden yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi adalah sebanyak 88 responden dengan
response rate sebesar 100%.
Pasien suspect malaria dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, umur,
lokasi tempat tinggal, lama tinggal di Maluku, keluhan utama, dan rentan
waktu awal munculnya gejala dengan pemeriksaan seperti tersaji pada tabel.

Tabel. Karakterisktik pasien malaria klinis pada rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap
penyakit dalam pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon berdasarkan
jenis kelamin, umur, lokasi tempat tinggal, lama tinggal di Maluku, keluhan utama, dan rentan
waktu awal munculnya gejala

Jenis Kelamin

Karakteristik
L
P

Frekuensi
34
54
88
8
11
9
20
19
14
7
88

Jumlah
Umur

<20
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
>69

Jumlah
Ambon

Lokasi Tempat Tinggal

Maluku Tengah
SBB
Buru
Buru Selatan
Aru
MBD
Maluku Tenggara
MTB
SBT
Tual

Jumlah

Lama Tinggal di Maluku

<20
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
>69

Jumlah

Keluhan Utama

Demam
Batuk
Lemas
Mual - muntah
Nyeri badan
Nyeri perut
Nyeri kepala
Nyeri dada
Pusing
Sesak

Jumlah
Rentan Waktu Gejala dgn
Pemeriksaan

Jumlah

Jenis Kelamin

1-3
4-6
7-13
14-20
21-27
>28

Nusaniwe
Sirimau
Leitimur Selatan
Baguala
Teluk Ambon

29
32
1
14
3
7
1
0
0
1
0
0
0
0
0
88
8
10
10
22
20
11
7
88
62
2
2
6
2
8
1
1
1
3
88
31
28
14
6
2
7
88

Persentase

a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.
a.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penderita yang didiagnosis sebagai


suspect malaria di rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam pria
dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon yang terbanyak adalah
perempuan (61,36% atau 54 pasien) kemudian laki laki (38,63% atau 34 pasien).

Jenis Kelamin
60
50
40
30
20
10
0

54
34

P
Jenis Kelamin

Gambar. Diagram distribusi pasien suspect malaria berdasarkan kelompok jenis kelamin.

b. Umur
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penderita yang didiagnosis
sebagai suspect malaria di rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap
penyakit dalam pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy
Ambon yang terbanyak adalah kelompok usia 40 - 49 tahun sebesar
22,72% (20 pasien), diikuti kelompok usia 50 59 tahun sebesar 21,59%
(19 pasien), kelompok usia 60 69 tahun sebesar 15,90% (14 pasien),
kelompok usia 20 29 tahun sebesar 12,50% (11 pasien), kelompok usia
30 39 tahun sebesar 10,22% (9 pasien), kelompok usia <20 tahun

sebesar 9,09% (8 pasien) dan kelompok usia >69 tahun sebesar 7,95% ( 7
pasien).

Umur
25
20

20

19
14

15
11
10

5
0

<20

20-29

30-39

40-49

50-59

60-69

>69

Umur

Gambar. Diagram distribusi pasien suspect malaria berdasarkan kelompok umur.

c. Lokasi Tempat Tinggal


Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penderita yang didiagnosis
sebagai suspect malaria di rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap
penyakit dalam pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy
Ambon terbanyak bertempat tinggal di Kota Ambon sebesar 89,77 % (79
pasien), diikuti Kabupaten Maluku Tengah sebesar 7,95% (7 pasien),
Kabupaten Seram Bagian Barat sebesar 1,13% (1 pasien), Kabupaten Buru
sebesar 1,13% (1 pasien) dan Kabupaten Aru sebesar 1,13% (1 pasien).
Sementara itu tidak terdapat pasien dari Kabupaten Buru Selatan,
Kabupaten, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara, Maluku

Tenggara Barat, Seram Bagian Timur dan Kota Tual. Untuk wilayah kota
Ambon sendiri, penderita terbanyak bertempat tinggal di Kecamatan
Sirimau sebesar 40,5% (32 pasien), diikuti Kecamatan Nusaniwe sebesar
36,70% (29 pasien), Kecamatan Baguala sebesar 17,72.% (14 pasien),
Kecamatan Teluk Ambon sebesar 3,79% (3 pasien) dan Kecamatan
Leitimur Selatan sebesar 1,26% (1 pasien).

Lokasi Tempat Tinggal


35
30

32
29

25
20
14

15
10
5
0

7
1

1
0

Lokasi

Gambar. Diagram distribusi pasien suspect malaria berdasarkan lokasi tempat tinggal.

d. Lama Tinggal di Maluku


Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penderita yang didiagnosis
sebagai suspect malaria di rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap

penyakit dalam pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy
Ambon didapatkan bahwa pasien dengan lama tinggal di wilayah Maluku
terbanyak pada rentan waktu tinggal 40 49 tahun sebesar 25% (22
pasien), diikuti rentan waktu tinggal 50 59 tahun sebesar 22,72% (20
pasien), rentan waktu tinggal 60-69 tahun sebesar 12,50% (11 pasien),
rentan waktu tinggal 20 29 tahun dan 30 39 tahun masing masing
sebesar 11,36% (10 pasien), rentan waktu tinggal <20 tahun sebesar
9,09% (8 pasien) dan rentan waktu tinggal >69 tahun sebesar 7,95% (7
pasien).

Lama Tinggal di Maluku


25

22

20

20

15
10

10

11

10

5
0

<20

20-29

30-39

40-49

50-59

60-69

>69

Lama Tinggal di Maluku

Gambar. Diagram distribusi pasien suspect malaria berdasarkan lama tinggal di Maluku.

e. Keluhan Utama
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penderita yang didiagnosis
sebagai suspect malaria di rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap

penyakit dalam pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy
Ambon paling banyak datang dengan keluhan utama demam sebesar
70,45% (62 pasien), diikuti keluhan utama nyeri perut sebesar 9,09% (8
pasien), keluhan utama mual muntah sebesr 6,81% (6 pasien), keluhan
utama sesak sebesar 3,40% (3 pasien), keluhan utama batuk, lemas dan
nyeri badan masing masing sebesar 2,27% (2 pasien), serta keluhan
utama nyeri kepala, nyeri dada dan pusing masing masing sebesar 1,13%
(1 pasien).

Keluhan Utama
70

62

60
50
40
Keluhan Utama

30
20
10
0

8
1

Gambar. Diagram distribusi pasien suspect malaria berdasarkan keluhan utama.

f. Rentan waktu mulai timbul gejala dengan pemeriksaan


Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penderita yang
didiagnosis sebagai suspect malaria di rawat inap penyakit dalam wanita,

rawat inap penyakit dalam pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr.
M. Haulussy Ambon paling banyak melakukan pemeriksaan 1 3 hari
sejak awal muncul keluhan utama sebesar 35,22% (31 pasien), diikuti
pemeriksaan 4 6 hari sejak awal muncul keluhan utama sebesar 31,81%
(28 pasien), pemeriksaan 7 13 hari sejak awal muncul keluhan utama
sebesar 15,90% (14 pasien), pemeriksaan >28 hari sejak awal muncul
keluhan utama sebesar 7,95% (7 pasien), pemeriksaan 14 20 hari sejak
awal muncul keluhan sebesar 6,81% (6 pasien), dan pemeriksaan 21 27
hari sejak awal mucul keluhan sebesar 2,27% (2 pasien).

Rentan Waktu Gejala dgn Pemeriksaan


35
30
25
Rentan Waktu Gejala dgn Pemeriksaan

20
15

31

28

10

14

0
1-3

4-6

7-13

14-20

2
21-27

7
>28

Gambar. Diagram distribusi pasien suspect malaria berdasarkan rentan waktu muncul
keluhan utama dengan pemeriksaan.

3. Hasil Pemeriksaan Malaria


Pasien yang didiagnosis secara klinis sebagai suspect malaria di rawat inap
penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam pria dan poliklinik penyakit
dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon selanjutnya dilakukan pemeriksaan

lanjutan dengan menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT


malaria untuk selanjutnya dilihat gambaran hasil pemeriksaan masing
masing. Hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria pada
sampel pasien tersaji pada tabel berikut.

Tabel Hasil pemeriksaan malaria dengan metode mikroskopik malaria dan RDT malaria
Jenis Pemeriksaan
Frekuensi
Presentase
Pemeriksaan Mikroskopik Malaria
Hasil
Positif
78
Negatif
10
Jumlah
88
Jenis Malaria
Vivax
78
Falciparum
0
Ovale
0
Malariae
0
Negatif
10
Jumlah
88
Stadium Parasit
Tropozoit
45
Ring
33
Negatif
10
Jumlah
88
Pemeriksaan RDT Malaria
Hasil
(+)
76
(-)
12
Jumlah
88
Jenis Malaria
Falciparum
0
Pan
76
Negatif
12
Jumlah
88

a. Pemeriksaan mikroskopik malaria


Pemeriksaan mikoskopik malaria dilakukan dengan menggunakan apusan
darah tebal dan tipis yang diwarnai dengan pewarnaan giemsa, serta
diperiksa dibawah mikroskop cahaya oleh petugas lab terlatih.

Pemeriksaan mikroskop malaria dinilai ada tidaknya parasit, juga jenis


dan stadium parasit.
i. Hasil pemeriksaan mikroskopik malaria
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect malaria di
rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam pria dan
poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria didapatkan hasil
positif sebesar 88,64% (78 sampel) dan hasil negatif sebesar 11,36%
(10 sampel).

Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Malaria


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

78

10
(+)

(-)

Gambar. Diagram distribusi hasil pemeriksaan pasien suspect malaria dengan


menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria.

ii. Jenis parasit malaria berasarkan pemeriksaan mikroskopik malaria


Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect malaria di
rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam pria dan
poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan

menggunakan pemeriksaan mikroskop malaria didapatkan bahwa dari


78 sampel yang positif dengan pemeriksaan mikroskopik, 100% (78
sampel) ditemukan parasit Plasmodium vivax, sementara

P.

falciparum, P. ovale dan P. malariae tidak ditemukan.

Hasil Pemeriksaan mikroskopik malaria


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

78

10
P. vivax

P. falciparum
0

P. ovale
0

P. malariae
0

Negatif

Gambar. Diagram distribusi hasil pemeriksaan jenis parasit malaria pada pasien suspect
malaria dengan menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria.

iii. Stadium parasit malaria berdasarkan pemeriksaan mikroskopik malaria


Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect malaria di
rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam pria dan
poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan mikroskop didapatkan bahwa dari 78
sampel yang positif dengan pemeriksaan mikroskopik, stadium parasit
malaria terbanyak adalah stadium tropozoit sebesar 57,69% (45
sampel) diikuti stadium ring sebesar 42,31% (33 sampel).

Stadium Parasit Malaria


50

45

40

33
Mikroskopik malaria

30
20

10

10
0
Tropozoit

Ring

Negatif

Gambar. Diagram distribusi hasil pemeriksaan stadium parasit malaria pada pasien
suspect malaria dengan menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria.

b. Pemeriksaan rapid diagnostic test (RDT) malaria


Pemeriksaan RDT pada penelitian ini menggunakan RDT dengan nama
dagang CareStartTM Malaria HRP2/pLDH (Pf/PAN) Combo yang
diproduksi oleh Access Bio, Inc., New Jersey, Amerika Serikat yang
disumbangkan dari Dinas Kesehatan Propinsi Maluku kepada peneliti.
RDT ini digunakan untuk melakukan deteksi kualitatif cepat antigen
HRP2 yang diproduksi spesifik oleh P.falciparum, serta antigen pLDH
yang diproduksi oleh P. falciparum, P. vivax, P. ovale dan P. malariae
dalam darah manusia. Pemeriksaan menggunakan sampel darah finger
prick yang langsung diambil pada pasien maupun sampel darah pada
tabung EDTA yang diperiksa kurang dari tiga jam setelah diambil.
Pemeriksaan dilakukan sesuai petunjuk dan prosedur yang tertera pada

kemasan, dan diperiksa oleh peneliti di bawah cahaya lampu setalah


menunggu selama 20 menit. RDT malaria disimpan dalam ruang
labolatorium RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan suhu sekitar 22 C.
i.

Hasil pemeriksaan RDT malaria


Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect malaria di
rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam pria dan
poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan RDT malaria didapatkan hasil positif
sebesar 86,36% (76 sampel) dan hasil negatif sebesar 13,64% (12
sampel).

Hasil Pemeriksaan RDT Malaria


80

76

70
60
50
40
30
20

12

10
0
(+)

(-)
RDT malaria

Gambar. Diagram distribusi hasil pemeriksaan pasien suspect malaria dengan


menggunakan pemeriksaan RDT malaria.

ii.

Jenis malaria berdasarkan pemeriksaan RDT malaria


Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect malaria di
rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam pria dan
poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan RDT malaria didapatkan bahwa dari 76
sampel yang positif dengan pemeriksaan mikroskopik, 100% (76
sampel) dinyatakan sebagai PAN positif, sementara tidak ditemukan
adanya sampel yang P. falciparum positif.

80

76

70
60
50
40
30
20

12

10
0
Pan

0
P. falciparum

Negaitif

RDT malaria

Gambar. Diagram distribusi hasil pemeriksaan jenis parasit malaria pada


pasien suspect malaria dengan menggunakan pemeriksaan RDT malaria.

4. Gambaran Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Malaria dan RDT Malaria


i. Hasil

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect malaria di


rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam pria dan
poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria tampak
adanya perbedaan hasil positif dan negatif malaria. Untuk sampel yang
didapati hasil positif; pada pemeriksaan mikroskopik, hasil positif didapati
sebesar 89% (78 sampel), sementara pada pemeriksaan RDT malaria hasil
positif didapati sebesar 86% (76 sampel). Untuk sampel yang didapati
hasil negatif; pada pemeriksaan mikroskopik malaria hasil negatif didapati
sebesar 11% (10 sampel), sementara pada pemeriksaan RDT malaria hasil
negatif didapati sebesar 14% (12 sampel).

90
80

78

76

70
60
50
40
30
20
10
0

12

10
Mikroskopik malaria
Hasil Positif

RDT malaria
Hasil Negatif

Gambar Diagram distribusi gambaran hasil pemeriksaan malaria dengan


metode mikroskopik dan RDT malaria

Berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria


pada pasien suspect malaria

didapatkan 6 sampel yang positif pada

pemeriksaan mikroskopik malaria, namun negatif pada pemeriksaan RDT


malaria. Sementara itu, terdapat juga 3 sampel yang positif pada
pemeriksaan RDT malaria, namun negatif pada pemeriksaan mikroskopik
malaria.

5. Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Malaria dan RDT Malaria Berdasarkan


Karakteristik Pasien
i.

Hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria berdasarkan


jenis kelamin pasien
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect malaria di
rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam pria dan
poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria
didapatkan hasil seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel. Distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria


berdasarkan jenis kelamin

No

1
2
Jumlah

L
P

Jenis Kelamin
Hasil Pemeriksaan Mikroskopik
Hasil Pemeriksaan RDT malaria
malaria
(+)
(-)
Jumlah
(+)
(-)
Jumlah
31
3
34
32
2
34
47
7
54
44
10
54
78
10
88
76
12
88

Tabel menunjukan distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik


malaria dan RDT malaria berdasarkan jenis kelamin; dimana pada hasil
pemeriksaan mikroskopik malaria, dari 78 pasien yang positif dengan
pemeriksaan mikroskopik malaria didapati bahwa kebanyakan pasien yang
positif berjenis kelamin perempuan sebesar 60, 26% (47 pasien),
sedangkan pasien laki laki yang positif dengan pemeriksaan mikrosopik
malaria sebesar 39,74% (31 pasien).
Sementara dari 10 pasien yang negatif dengan pemeriksaan
mikroskopik malaria didapati bahwa kebanyakan pasien yang negatif
berjenis kelamin perempuan sebesar 70% (7 pasien), sedangkan pasien
laki laki yang negatif dengan pemeriksaan mikroskopik malaria sebesar
30% (3 pasien).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan menggunakan RDT
malaria, dari 76 pasien yang positif dengan pemeriksaan RDT malaria
didapati bahwa kebanyakan pasien yang positif berjenis kelamin

perempuan sebesar 57,89% (44 pasien), sedangkan pasien laki laki yang
positif dengan pemeriksaan RDT malaria sebesar 42,10% (32 pasien).
Sementara dari 10 pasien yang negatif dengan pemeriksaan
mikroskopik malaria didapati bahwa kebanyakan pasien yang negatif
berjenis kelamin perempuan sebesar 70% (7 pasien), sedangkan pasien
laki laki yang negatif dengan pemeriksaan mikroskopik malaria sebesar
30% (3 pasien). Sementara dari 12 pasien yang negatif dengan
pemeriksaan RDT malaria didapati bahwa kebanyakan pasien yang negatif
berjenis kelamin perempuan sebesar 83,33% (10 pasien), sedangkan
pasien laki laki yang negatif dengan pemeriksaan mikroskopik malaria
sebesar 16,66% (2 pasien).

ii.

Hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria berdasarkan


umur pasien
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect
malaria di rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam
pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria
didapatkan hasil seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel. Distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria


berdasarkan umur
No
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah

x
<20
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
>69

Umur
Hasil Pemeriksaan
Mikroskopik Malaria
(+)
(-)
Jumlah
8
0
8
11
0
11
7
2
9
17
3
20
15
4
19
13
1
14
7
0
7
78
10
88

Hasil Pemriksaan RDT


Malaria
(+)
(-)
Jumlah
7
1
8
10
1
11
7
2
9
18
2
20
16
3
19
12
2
14
6
1
7
76
12
88

Tabel menunjukan distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik


malaria dan RDT malaria berdasarkan umur; dimana pada hasil
pemeriksaan mikroskopik malaria, dari 78 pasien yang positif dengan
pemeriksaan mikroskopik malaria yang terbanyak adalah pasien kelompok
umur 40 -49 tahun sebesar 21,79% (17 pasien), dikuti kelompok umur 50
59 tahun sebesar 19, 23% (15 pasien), kelompok umur 60 69 tahun
sebesar 16, 67% (13 pasien), kelompok umur 20 29 tahun sebesar 14,
10% (11 pasien), kelompok umur <20 tahun sebesar 10,25% (8 pasien)
dan kelompok umur 30 39 tahun serta kelompok umur > 69 tahun
masing masing sebesar 8, 97% (7 pasien).
Sementara dari 10 pasien yang negatif dengan pemeriksaan
mikroskopik malaria didapati yang terbanyak adalah pasien kelompok
umur 50 59 tahun sebesar 40 % (4 pasien), diikuti kelompok umur 40

49 tahun sebesar 30% (3 pasien), kelompok umur 30 39 tahun sebesar


20% (2 pasien), kelompok umur 60 69 tahun sebesar 10% (1 pasien),
dan kelompok umur <20 tahun, kelompok umur 20 29 tahun, serta
kelompok umur >69 tahun masing masing sebesar 0% (0 pasien).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan menggunakan RDT
malaria, dari 76 pasien yang positif dengan pemeriksaan RDT malaria
yang terbanyak adalah pasien kelompok umur 40 -49 tahun sebesar
23,68% (18 pasien), dikuti kelompok umur 50 59 tahun sebesar 21,05%
(16 pasien), kelompok umur 60 69 tahun sebesar 15,78% (12 pasien),
kelompok umur 20 29 tahun sebesar 13,15% (10 pasien), kelompok
umur <20 tahun, serta kelompok umur 30 39 tahun masing masing
sebesar 9,21% (7 pasien) dan kelompok umur > 69 tahun sebesar 7,89% (6
pasien).
Sementara dari 12 pasien yang negatif dengan pemeriksaan RDT
malaria didapati yang terbanyak adalah pasien kelompok umur 50 59
tahun sebesar 25% (3 pasien), diikuti kelompok umur 30 39 tahun,
kelompok umur 40 49 tahun, serta kelompok umur 60 69 tahun masing
masing sebesar 16,67% (2 pasien), dan kelompok umur <20 tahun,
kelompok umur 20 29 tahun, serta kelompok umur >69 tahun masing
masing sebesar 8,33% (1 pasien).

iii.

Hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria berdasarkan


lokasi tempat tinggal pasien
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect
malaria di rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam
pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria
didapatkan hasil seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel. Distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria


berdasarkan lokasi tempat tinggal
No

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Juml

x
Nusaniwe
Sirimau
Amb Leitimur
Selatan
on
Baguala
Teluk
Ambon
Maluku Tengah
SBB
Buru
Buru Selatan
Aru
MB
D
Maluku Tenggara
MT
B
SBT
Tual

Lokasi
Hasil Pemeriksaan
Mikroskopik Malaria
(+)
(-)
Jumlah
27
2
29
29
3
32

Hasil Pemeriksaan RDT


Malaria
(+)
(-)
Jumlah
26
3
29
28
4
32

1
10

0
4

1
14

1
10

0
4

1
14

3
7
0
0
0
1

0
0
1
0
0
0

3
7
1
0
0
1

3
6
1
0
0
1

0
1
0
0
0
0

3
7
1
0
0
1

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0
0
78

0
0
0
10

0
0
0
88

0
0
0
76

0
0
0
12

0
0
0
88

ah

Tabel menunjukan distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik


malaria dan RDT malaria berdasarkan lokasi tempat tinggal; dimana pada
hasil pemeriksaan mikroskopik malaria, dari 78 pasien yang positif
dengan pemeriksaan mikroskopik malaria terbanyak berlokasi tempat
tinggal di Kecamatan Sirimau Kota Ambon sebesar 37,17% (29 pasien),
diikuti Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon sebesar 34,61% (27 pasien),
Kecamatan Baguala Kota Ambon sebesar 12,8% (10 pasien), Kabupaten
Maluku Tengah sebesar 8,97% (7 pasien), Kecamatan Teluk Ambon Kota
Ambon sebesar 3,84% (3 pasien), Kecamatan Leitimur Selatan Kota
Ambon, serta Kabupaten Aru masing masing sebesar 1,28% (1 pasien),
dan Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru
Selatan, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tenggara,
Kabupaten Seram Bagian Timur, serta Kota Tual masing masing sebesar
0% (0 pasien).
Sementara dari 10 pasien yang negatif dengan pemeriksaan
mikroskopik malaria terbanyak berlokasi tempat tinggal di Kecamatan
Baguala Kota Ambon sebesar 40% (4 pasien), diikuti Kecamatan Sirimau
Kota Ambon sebesar 30% (3 pasien), Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon
sebesar 20% (2 pasien), Kabupaten Buru sebesar 20% (1 pasien), dan
Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon, Kecamatan Teluk Ambon Kota

Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru


Selatan, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tenggara,
Kabupaten Seram Bagian Timur, serta Kota Tual masing masing sebesar
0% (0 pasien).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan menggunakan RDT
malaria, dari 76 pasien yang positif dengan pemeriksaan RDT malaria
terbanyak berlokasi tempat tinggal di Kecamatan Sirimau Kota Ambon
sebesar 36,84% (28 pasien), diikuti Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon
sebesar 34,21% (26 pasien), Kecamatan Baguala Kota Ambon sebesar
13,15% (10 pasien), Kabupaten Maluku Tengah sebesar 7,89% (6 pasien),
Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon sebesar 3,94% (3 pasien),
Kecamatan Leitimur Selatan, Kabupaten Seram Bagian Barat, serta
Kabupaten Aru masing masing sebesar 1,31% (1 pasien), dan Kabupaten
Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Maluku Barat Daya,
Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Seram Bagian Timur, serta Kota
Tual masing masing sebesar 0% (0 pasien).
Sementara dari 12 pasien yang negatif dengan pemeriksaan RDT
malaria terbanyak berlokasi tempat tinggal di Kecamatan Baguala Kota
Ambon, serta Kecamatan Sirimau Kota Ambon masing -masing sebesar
33,33% (4 pasien), diikuti Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon sebesar
25% (3 pasien), Kabupaten Maluku Tengah sebesar 8,33% (1 pasien), dan
Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru

Selatan, Kabupaten Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten


Maluku Tenggara, Kabupaten Seram Bagian Timur, serta Kota Tual
masing masing sebesar 0% (0 pasien).

iv.

Hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria berdasarkan


lama tinggal di Maluku
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect
malaria di rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam
pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria
didapatkan hasil seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel. Distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria


berdasarkan lama tinggal di Maluku
No

1
2
3
4
5
6
7
Jumlah

<20
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
>69

Lama Tinggal di Maluku


Pemeriksaan Mikroskopik Malaria
(+)
(-)
Jumlah
8
0
8
10
0
10
8
2
10
19
3
22
16
4
20
10
1
11
7
0
7
78
10
88

Pemeriksaan RDT Malaria


(+)
(-)
Jumlah
7
1
8
9
1
10
8
2
10
20
2
22
16
4
20
10
1
11
6
1
7
76
12
88

Tabel menunjukan distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik


malaria dan RDT malaria berdasarkan umur; dimana pada hasil

pemeriksaan mikroskopik malaria, dari 78 pasien yang positif dengan


pemeriksaan mikroskopik malaria yang terbanyak adalah pasien dengan
lama tinggal di Maluku 40 49 tahun sebesar 24,35% (19 pasien), diikuti
lama tinggal 50 59 tahun sebesar 20,51% (16 pasien), lama tinggal 20
29 tahun, serta lama tinggal 60 -69 tahun masing masing sebesar 12,82%
(10 pasien), lama tinggal <20 tahun, serta lama tinggal 30 39 tahun
masing masing sebesar 10,25% (8 pasien), dan lama tinggal >69 tahun
sebesar 8,97% (7 pasien).
Sementara dari 10 pasien yang negatif dengan pemeriksaan
mikroskopik malaria yang terbanyak adalah pasien dengan lama tinggal di
Maluku 50 59 tahun sebesar 40% (4 pasien), diikuti lama tinggal 40 49
tahun sebesar 30% (3 pasien), lama tinggal 30 39 tahun sebesar 20% (2
pasien), lama tinggal 60 69 tahun sebesar 10% (1 pasien), dan lama
tinggal <20 tahun, lama tinggal 20 29 tahun, serta lama tinggal >69
tahun masing masing sebesar 0% (0 pasien).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan menggunakan RDT
malaria, dari 76 pasien yang positif dengan pemeriksaan RDT malaria
yang terbanyak adalah pasien dengan lama tinggal di Maluku 40 49
tahun sebesar 26, 31% (20 pasien), diikuti lama tinggal 50 59 tahun
sebesar 21,05% (16 pasien), lama tinggal 60 69 tahun sebesar 13,15%
(10 pasien), lama tinggal 20 -29 tahun sebesar 11,84% (9 pasien), lama
tinggal 30 39 tahun sebesar 10,52% (8 pasien), lama tinggal <20 tahun

sebesar 9,21% (7 pasien), dan lama tinggal >69 tahun sebesar 7,89% (6
pasien).
Sementara dari 12 pasien yang negatif dengan pemeriksaan RDT
malaria yang terbanyak adalah pasien dengan lama tinggal di Maluku 50
59 tahun sebesar 33,33% (4 pasien), diikuti lama tinggal 30 39 tahun,
serta lama tinggal 40 49 tahun masing masing sebesar 16,67% (2
pasien), dan lama tingal <20 tahun, lama tinggal 20 29 tahun, lama
tinggal 60 69 tahun, serta lama tinggal >69 tahun masing masing
sebesar 8,33% (1 pasien).

v.

Hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria berdasarkan


lama tinggal di Maluku
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect
malaria di rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam
pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria
didapatkan hasil seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel. Distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria


berdasarkan keluhan utama

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah

x
Demam
Batuk
Lemas
Mual - muntah
Nyeri badan
Nyeri perut
Nyeri kepala
Nyeri dada
Pusing
Sesak

Keluhan Utama
Pemeriksaan Mikroskopik
Malaria
(+)
53
2
2
6
2
7
1
1
1
3
78

(-)
9
0
0
0
0
1
0
0
0
0
10

Jumlah
62
2
2
6
2
8
1
1
1
3
88

Pemeriksaan RDT
Malaria
Jumla
(+)
(-)
h
52
10
62
2
0
2
2
0
2
5
1
6
2
0
2
7
1
8
1
0
1
1
0
1
1
0
1
3
0
3
76
12
88

Tabel menunjukan distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik


malaria dan RDT malaria berdasarkan keluhan utama; dimana pada hasil
pemeriksaan mikroskopik malaria, dari 78 pasien yang positif dengan
pemeriksaan mikroskopik malaria paling banyak datang dengan keluhan
utama demam sebesar 67,94% (53 pasien), diikuti keluhan utama nyeri
perut sebesar 8,97% (7 pasien), keluhan utama mual muntah sebesar
7,69% (6 pasien), keluhan utama sesak sebesar 3,84% (3 pasien), keluhan
utama batuk, keluhan utama lemas, serta keluhan utama nyeri badan

masing masing sebesar 2,56% (2 pasien), dan keluhan utama nyeri


kepala, keluhan utama nyeri dada, serta keluhan utama pusing, masing
masing sebesar 1,28% (1 pasien).
Sementara dari 10 pasien yang negatif dengan pemeriksaan
mikroskopik malaria paling banyak datang dengan keluhan utama demam
sebesar 90% (9 pasien), diikuti keluhan utama nyeri perut sebesar 10% (1
pasien), dan keluhan utama batuk, keluhan utama lemas, keluhan utama
mual muntah, keluhan utama nyeri badan, keluhan utama nyeri kepala,
keluhan utama nyeri dada, keluhan utama pusing, serta keluhan utama
sesak, masing masing sebesar 0% (0 pasien).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan menggunakan RDT
malaria, dari 76 pasien yang positif dengan pemeriksaan RDT malaria
paling banyak datang dengan keluhan utama demam sebesar 68,42% (52
pasien), diikuti keluhan utama nyeri perut sebesar 9,21% (7 pasien),
keluhan utama mual muntah sebesar 5,57% (5 pasien), keluhan utama
sesak sebesar 3,94% (3 pasien), keluhan utama batuk, keluhan utama
lemas, serta keluhan utama nyeri badan masing masing sebesar 2,63% (2
pasien), dan keluhan utama nyeri kepala, keluhan utama nyeri dada, serta
keluhan utama pusing, masing masing sebesar 1,31% (1 pasien).
Sementara dari 12 pasien yang negatif dengan pemeriksaan RDT
malaria paling banyak datang dengan keluhan utama demam sebesar
83,33% (10 pasien), diikuti keluhan utama mual muntah, serta nyeri perut,

masing masing sebesar 8,33% (1 pasien), dan keluhan utama batuk,


keluhan utama lemas, keluhan utama nyeri badan, keluhan utama nyeri
kepala, keluhan utama nyeri dada, keluhan utama pusing, serta keluhan
utama sesak, masing masing sebesar 0% (0 pasien).

vi.

Hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria berdasarkan


lama tinggal di Maluku
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah pasien suspect
malaria di rawat inap penyakit dalam wanita, rawat inap penyakit dalam
pria dan poliklinik penyakit dalam RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan
menggunakan pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria
didapatkan hasil seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel. Distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik malaria dan RDT malaria


berdasarkan rentan waktu awal gejala dengan pemeriksaan
Rentan Waktu Awal Gejala dengan Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan RDT
Mikroskopik Malaria
Malaria
No
x
(+)
(-)
Jumlah
(+)
(-)
Jumlah
1
1-3
25
6
31
26
5
31
2
4-6
27
1
28
25
3
28
3
7-13
12
2
14
12
2
14
4
14-20
5
1
6
4
2
6
5
21-27
2
0
2
2
0
2
6
>28
7
0
7
7
0
7
Jumlah
78
10
88
76
12
88

Tabel menunjukan distribusi hasil pemeriksaan mikroskopik


malaria dan RDT malaria berdasarkan keluhan utama; dimana pada hasil
pemeriksaan mikroskopik malaria, dari 78 pasien yang positif dengan
pemeriksaan mikroskopik malaria paling banyak melakukan pemeriksaan
4 6 hari sejak awal muncul keluhan utama sebesar 34,61% (27 pasien),
diikuti pemeriksaan 1 3 hari sejak awal muncul keluhan utama sebesar
32,05% (25 pasien), pemeriksaan 7 13 hari sejak awal muncul keluhan
utama sebesar 15,38% (12 pasien), pemeriksaan >28 hari sejak awal
muncul keluhan utama sebesar 8,97% (7 pasien), pemeriksaan 14 20 hari
sejak awal muncul keluhan utama sebesar 6,41% (5 pasien), dan
pemeriksaan 21 27 hari sejak awal muncul keluhan utama sebesar 2,56%
(2 pasien).
Sementara dari 10 pasien yang negatif dengan pemeriksaan
mikroskopik malaria paling banyak melakukan pemeriksaan 1 3 hari
sejak awal muncul keluhan utama sebesar 60% (6 pasien), diikuti
pemeriksaan 7 13 hari sejak awal muncul keluhan utama sebesar 20% (2
pasien), pemeriksaan 4 6 hari sejak awal muncul keluhan utama, serta
pemeriksaan 14 20 hari sejak awal muncul keluhan utama masing
masing sebesar 10% (1 pasien), dan pemeriksaan 21 27 hari sejak awal
mucul keluhan utama, serta pemeriksaan >28 hari sejak awal muncul
keluhan utama masing masing sebesar 0% (0 pasien).

Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan menggunakan RDT


malaria, dari 76 pasien yang positif dengan pemeriksaan RDT malaria
paling banyak melakukan pemeriksaan 1 3 hari sejak awal muncul
keluhan utama sebesar 34,21% (26 pasien), diikuti pemeriksaan 4 6 hari
sejak awal muncul keluhan utama sebesar 32,89% (25 pasien),
pemeriksaan 7 13 hari sejak awal muncul keluhan utama sebesar 15,78%
(12 pasien), pemeriksaan >28 hari sejak awal muncul keluhan utama
sebesar 9,21% (7 pasien), pemeriksaan 14 20 hari sejak awal muncul
keluhan utama sebesar 5,26% (4 pasien), dan pemeriksaan 21 27 hari
sejak awal muncul keluhan utama sebesar 2,63% (2 pasien).
Sementara dari 12 pasien yang negatif dengan pemeriksaan RDT
malaria paling banyak melakukan pemeriksaan 1 3 hari sejak awal
muncul keluhan utama sebesar 41,66% (5 pasien), diikuti pemeriksaan 4
6 hari sejak awal muncul keluhan utama sebesar 25% (3 pasien),
pemeriksaan 7

13 hari sejak awal muncul keluhan utama, serta

pemeriksaan 14 20 hari sejak awal muncul keluhan utama masing


masing sebesar 16,66% (2 pasien), dan pemeriksaan 21 27 hari sejak
awal mucul keluhan utama, serta pemeriksaan >28 hari sejak awal muncul
keluhan utama masing masing sebesar 0% (0 pasien).

Você também pode gostar