Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Latar Belakang
Osteoartritis
penyakit
sendi
merupakan
degeneratif
dan
disabilitas
kualitas
hidup.
dan
pengurangan
Angka
kejadian
osteoartritis,
dan
juga
perempuan
menjadi
17,4%
Research
Society
laki-laki
perempuan.
dan
Menurut
Hongkong
18%
pada
penelitian
oleh
di
Hongkong
menyebabkan
osteoartritis
analisis
oleh
Osteoarthritis
obesitas,
riwayat
trauma,
menyatakan
penduduk
bahwa
Indonesia
30,3%
menderita
riskesdas
2013
prevalensi
hidup
manusia
Indonesia
masa
Seiring
Indonesia
1 Jakarta Barat.
mendatang.
makin
meningkatkan
Mass
index
<22.
pada
dan
belum
dengan
Metoda Penelitian
Desain yang digunakan adalah
pernah
mengenai
factor-faktor
yang
di
wilayah
kerja
Puskesmas
yang
pengukuran
dikumpulkan
menggunakan
dengan
alat
ukur
memakai
bantuan
kuesioner
kerja
Puskesmas
Kelurahan
Jakarta
Barat,Provinsi
DKI
di
RW
Palmerah,Kecamatan
03
Kelurahan
Palmerah,Jakarta
ada
di
rumah,responden
yang
mellitus,rheumatoid
artritis,dan
gout.Dalam
penelitian
pengambilan
sampel
ini
yang
tehnik
digunakan
Kelurahan
Palmerah
Kecamatan
2015
maka
diperoleh
hasil
dari
Variabel
Frekuensi
Persentase (%)
Tidak osteoartritis
39
36.8%
Osteoartritis
67
63.2%
Pada tabel 4.1 Dapat dilihat sebaran kejadian Ostearthritis pada lansia didapatkan subyek
yang terdiagnosis sejumlah 67 orang (63.2%) dan tidak osteoarthritis sejumlah 39 orang
(36.8%). Berdasarkan data RISKESDAS 2013 jumlah penderita sendi yang ada di Indonesia
24,7%, dimana dapat dikatakan bahwa terdapat kenaikan penderita osteoartritis secara kasar,
hal ini sama dengan penelitian dari University of British Columbia pada tahun 2014 dimana
terdapat trend kenaikan jumlah penderita osteoartritis dari tahun 2000-2009 yaitu 0.6%
0.8% dari 14,6% di provinsi British columbia, Canada.
Tabel 4.2. Sebaran berdasarkan indeks jenis kelamin, usia diantara lansia, obesitas,
olahraga, pekerjaan, dan riwayat trauma.
Variabel
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Usia
45-59
60-69
Frekuensi
Presentase (%)
36
70
34,0
66.0
72
25
67.9
23.6
>70
Obesitas
Tidak obesitas
Obesitas
Olahraga
Tidak berisiko
Olahraga berisiko
Pekerjaan
Pekerjaan tidak
beresiko
Bekerja risiko rendah
Bekerja risiko tinggi
Riwayat trauma
Tidak ada
Ada
8.5
65
41
61.3
38.7
70
36
66.6
34.0
3.8
36
66
34.0
62.3
68
38
64.2
35.8
Pada table 4.2 Dapat dilihat pada sebaran jenis kelamin, responden terbanyak
jenis kelamin perempuan sejumlah 70 orang (66.0%).
didapatkan dari penelitian oleh FKM UNAIR tahun 2014 dimana didapatkan responden
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 39 orang (60,9%). Berdasarkan usia,
responden terbanyak dengan umur 45 49 tahun (67,92%). Hasil sebaran diatas tidak
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Delhi, India oleh All India Institute of Medical
Science tahun 2010 menyatakan responden berumur 60-64 tahun sebanyak 283 orang
(57,1%).Berdasarkan sebaran obesitas,responden terbanyak didapatkan yang tidak
obesitas sebanyak 65 orang (61.3%) .Hal ini tidak sesuai dengan yang didapatkan dari
penelitian oleh FKM UNAIR tahun 2014 yaitu didapatkan responden yang obesitas
sebanyak 39 orang (60%). Berdasarkan riwayat olahraga, terbanyak didapatkan reponden
olahraga tidak berisiko sejumlah 70 orang (66%).Hasil sebaran diatas sesuai dengan yang
didapatkan dari hasil penelitian oleh FKM UNAIR tahun 2014 dimana didapatkan
olahraga tidak berisiko sebanyak 57 orang (89,1%). Berdasarkan riwayat pekerjaan
didapatkan yang bekerja tidak berisiko sejumlah 4 orang (3.8%), bekerja berisiko rendah
sejumlah 36 orang (34.0%), bekerja berisiko tinggi sejumlah 66 orang (62.3%). Hasil
sebaran diatas tidak sesuai dengan
46 (70,80%)
Perbedaan hasil sebaran ini dikarenakan perbedaan jumlah sampel penelitian dan
distribusi sampel di wilayah yang diteliti.
Tabel 4.3 Hubungan antara jenis kelamin, usia diantara lansia, obesitas, olahraga,
pekerjaan, dan riwayat trauma terhadap kejadian osteoarthritis.
Variabel
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Usia
45 59
60 69
>70
Obesitas
Tidak obesitas
Obesitas
Olahraga
Tidak berisiko
Olahraga berisiko
Pekerjaan
Tidak pernah bekerja
Pernah bekerja risiko
rendah
Pernah
bekerja
risiko
tinggi
Trauma
Tidak ada
Ada
Osteoartritis
Tidak
Ya
Total
Uji
H0
19
20
17
50
36
70
Chi-Square Test
0.014
Ditolak
6
24
9
9
33
25
15
57
34
Chi-Square Test
(Likelihood
0.266
Gagal
30
9
35
32
65
41
Chi-Square Test
0.012
Ditolak
Chi-Square Test
0.456
Gagal
24
15
46
21
70
36
1
17
21
3
19
45
4
36
66
31
8
37
30
ditolak
Ratio)
ditolak
Chi-Square Test
(Likelihood
Ratio)
Chi-Square Test
0.272
Gagal
ditolak
0.012
Ditolak
68
38
kelamin
dengan
Osteoartritis
kenaikan
ini
menurut
hasil
analisis
kejadian
yang
tinggi
juga
dikarenakan
faktor
obesitas
hubungan bermakna
terbukti
mempengaruhi
sebagai
kejadian
faktor
yang
Ostearthritis.
Ostearthritis,
terbanyak
dimana
indeks
didapatkan
pada
sama
dengan
penelitian
dari
setiap
kenaikan,
Osteoartritis.
terlalu signifikan.
Terdapat hubungan yang bermakna
tahunnya
mengalami
Hal
ini
sama
dengan
Kesimpulan
satu
faktor
yang
berpengaruh
Setelah
deskriptif
melakukan
dengan
penelitian
pendekatan
cross
kerja
UNAIR
1,Kecamatan
pada
tahun
2014
yang
Puskesmas
Kelurahan
Palmerah
Palmerah,Jakarta
Barat
Palmerah
osteoarthritis
responden
didapatkkan
lansia
distribusi
didapatkan
67
(63,2%) osteoartritid,dan 39
olahraga
tidak
berisiko
hasil
olahraga
dan
senam
lansia
berat
badannya,
pencegahan
terhadap
keamanan
serta
diri
diharapkan
lansia
tidak
pola
hidup
yang
baik
diharapkan
semua
lansia
harus
penelitian
terdapat
peneliti
selanjutnya
diharapkan
dapat
berhubungan
variabel
mengenai
dengan
dependent
Osteoartritis,
dalam
penelitian
Osteoartritis,
dapat
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
kepada
posbindu
didapat
,maka
di
disarankan
Puskesmas
Kelurahan
Maret 2013.h.140-146.
6. Njoto I. Epidemiologi, patogenesis
dan faktor resiko osteartritis. Jurnal
Daftar Pustaka
Universitas
1. Silverwood V, Blagojevic-Bucknall
M, Jinks C, Jordan JL, Protheroe,
Jordan KP. Current evidence on
Wijaya
Kusuma.Volume
31
Issue
1.
June;2013.h.52-57.
7. Mohan V, Arifin HB, Kamaruddin
K,
meta-analysis.
Ostearthritis
research
society
international.2015.h.507-515.
Henry
LJ.
sectional
Prevalence
study.
of
Hongkong
8. World
Health
Organization.
person.
http://www.who.int/healthinfo/surv
ey/ageingdefnolder/en/
[diakses
Indonesia ;1994.
4.
Anggraini EN, Hendrati LY.
http://www.who.int/chp/topics/rheu
faktor
pada
individu
dengan
gesek
dan
timbulnya
Chronic
rheumatic
conditions.
April 2014].
10. Brashers, Valentina L. Aplikasi
klinis
patofisiologi
pemeriksaan
Kandou
Manado.
Jurnal
e-
10
Corwin.
Jakarta:
EGC;2009.h.20-25.
literature.
Hereditary
genetics.
ajar
13. Burns,
Dennis
K.
Buku
862-864.
14. Heidari
vitamin
in
ostearthritis:
factors,
of endokrin.2015.h.1-14.
prevalence,
risk
nomor 2. 2011.h.205-212.
Ostearthritis:
factors
In
OM.
pathogenesis,
risk
and
:Rheumatology.
United
1. 2004 : 2 10.
nomor 2.h.36-42.
Blanco
ostearthritis.
FJ.
et
al.
Incidence
of
in
genomics.
Genetics
Current
J.L.,
11
1141.
26. Isbagio,
osteoarthritis.
Journal
of
RD.
Criteria
Struktur
anatomy. 2009.h.197-207.
25. Altman
Harry. CDK:
for
the
Approach
to
British
65.h.31-39.
November 2004.329:1220-24.
Medical
Managing
Journals
20