Você está na página 1de 4

Rusunawa di Kab Bantul Memberi Peluang

MBR Memiliki Rumah Layak Huni


Oleh : Pramudita Kumala Ardianti
Kebutuhan pokok manusia ada tiga yaitu sandang, pangan, dan papan. Keberhasilan
pemenuhan salah satu kebutuhan pokok yaitu kebutuhan perumahan dan permukiman sangat
tergantung pada kemampuan yang dimiliki masyarakat itu sendiri. Masalah pemenuhan
kebutuhan perumahan di masa kini dan masa mendatang menghadapi tantangan yang cukup
berat. Masalah yang ada pada sektor perumahan dan permukiman tersebut antara lain yaitu
kesenjangan pelayanan, keterbatasan peluang untuk memperoleh pelayanan dan kesempatan
yang sama, khususnya bagi MBR dan masyarakat miskin. Oleh karena itu pemenuhan
kebutuhan perumahan dan permukiman terutama bagi MBR, menghadapi berbagai kendala.
Apalagi dihadapkan pada kenaikan laju inflasi yang berpengaruh pada kenaikan harga rumah,
sehingga menyebabkan daya beli masyarakat semakin berkurang. Pendapatan rata-rata
masyarakat berpenghasilan rendah di daerah Kabupaten Bantul sebesar Rp. 1.700.000. Hal
tersebut sangat mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk tinggal rumah yang layak,
sehat, aman, serasi dan teratur.
Untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang layak tersebut, Kementerian Negara
Perumahan Rakyat (Kemenpera) memiliki visi Setiap Keluarga Indonesia Menghuni Rumah
Yang Layak dan diwujudkan salah satunya dengan pengadaan rumah susun sederhana sewa
(Rusunawa). Dengan adanya rusunawa yang di bangun oleh kimpraswil di Kabupaten Bantul
ini dapat membantu MBR untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak dalam waktu
tertentu yaitu sekitar enam tahun, karena harga sewa rusun yang terjangkau yaitu berkisar
antara 100.000 hingga 185.000 dan menambah biaya untuk listrik dan lain-lain sesuai
kebutuhan atau biasanya sebesar 50.000.
Harga sewa dengan kisaran di atas jika ditinjau dari pendapat yang diungkapkan oleh
Downs dan OSullivan merupakan harga yang terjangkau. Menurut Downs sebuah rumah
tangga akan mengeluarkan lebih dari 30% dari pendapatannya untuk kebutuhan perumahan.
Dengan harga sewa dan listrik sebesar maksimal Rp. 235.000 maka dapat dikatakan
terjangkau karena kurang dari 30% dari pendapatan MBR yang maksimal Rp. 1.700.000.
Pendapat OSullivan yang menyatakan bahwa harga sewa rumah tidak boleh melebihi 30%

pendapatan rumah tangga juga memperkuat bahwa harga rusun tersebut terjangkau oleh
MBR dengan penghasilan Rp. 1.700.000 karena jauh dari 30% pendapatan.
Sehingga dengan adanya rusunawa ini dapat meningkatkan peluang MBR untuk
mendapatkan rumah pribadi dan dapat hidup layak selama belum memiliki rumah pribadi.
Waktu yang diperlukan MBR untuk bisa membangun rumah pribadi sekitar enam tahun,
waktu tersebut dihaslkan dari beberapa perhitungan dan asumsi yang akan dijabarkan di
bawah ini :
Tabel 1. Pendapatan, Total Pengeluaran, dan Tabungan MBR Kab Bantul

Pendapatan

Rata-

Rp. 1.700.000

rata
Makan
Kesehatan
Pendidikan SD
Biaya
kebutuhan

@hari Rp. 5000


4 orang
@orang 5.000
4 orang
@anak Rp. 30.000
2 orang
Sabun, pasta gigi,

rumah tangga

sabun cuci

Rp. 600.000
Rp. 20.000
Rp. 60.000
Rp. 90.000

piring,

detergen, gas, dll.


Total biaya sehari-hari
Sewa Rusun
Bayar listrik, dll
Total Pengeluaran

Rp. 770.000
Rp. 137.000
Rp. 50.000
Rp. 957.000

tiap bulan
Tabungan per bulan

Rp. 743.000
Sumber : Analisis Penulis, 2015

Menurut perhitungan yang sudah dilakukan dan menghasilkan tabel di atas maka
dapat ditunjukkan bahwa MBR yang berpenghasilan rata-rata Rp. 1.700.000 per bulan dapat
menabung sebesar Rp. 743.000 per bulan. Di bawah ini biaya yang dibutuhkan untuk
membeli tanah dan membangun rumah, dengan tanah yang lokasinya berada di daerah Turi
Kabupaten Sleman.

Tabel 2. Biaya untuk Memiliki Rumah

Jenis kegiatan
Keterangan
Pembelian tanah seluas 42 m
Per meter Rp. 250.000
Pembangunan rumah borongan tipe Per meter Rp. 1.200.000
2

Jumlah dana
Rp. 10.500.000
Rp. 43.200.000

36
Total dana yang dibutuhkan

Rp. 53.700.000

Sumber : Analisis Penulis, 2015

Dengan tabungan per bulan sebesar Rp. 743.000 memerlukan waktu 6 tahun
menabung untuk bisa memiliki rumah tipe 36. Jadi perlu dua periode sewa rusun, karena satu
periode sewa maksimal 3 tahun namun kemudian dapat diperpanjang lagi hingga dua periode.
Sehingga, disimpulkan bahwa dengan adanya rusunawa ini dapat mewujudkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan
Permukiman pada Pasal 5 Ayat 1 yang berbunyi Setiap warga negara mempunyai hak untuk
menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang
sehat, aman, serasi, dan teratur. Karena dengan rusunawa ini masyarakat berpenghasilan
rendah dapat menempati dan menikmati hunian yang layak dengan harga yang terjangkau
pada saat belum memiliki rumah. Kemudian dengan harga sewa yang terjangkau tersebut
MBR dapat menyisihkan uang sisa pengeluaran per bulan untuk di tabung sehingga beberapa
tahun kemudian dapat memiliki rumah layak huni.
Untuk mempercepat waktu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah
dan tetap dapat menempati dan menikmati rumah yang layak huni selama belum memiliki
rumah yang layak huni, selain dengan pengadaan rusunawa pemerintah dapat mengurangi
biaya listrik, air, dan lain-lain untuk penghuni rumah susun sederhana sewa agar mereka
dapat menyisihkan uang untuk ditabung lebih banyak sehingga waktu untuk memiliki rumah
yang layak semakin singkat.

Referensi :
1. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 06 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
Rumah Susun Sederhana Sewa

2. Web Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Pemda
DIY : dpupesdm.jogjaprov.go.id/
3. Utantoro, Agus. UMP DI Yogyakarta 2015 Rp1,1 Juta hingga Rp1,3 Juta. 8 Januari
2015. http://news.metrotvnews.com/read/2014/10/28/311127/ump-di-yogyakarta2015-rp1-1-juta-hingga-rp1-3-juta
4. Noname. Desain Rumah Dengan Biaya 50 Juta. 9 Januari 2015.
http://www.desainruangminimalis.com/desain-rumah-biaya-50-juta.html

Você também pode gostar