Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Demensia adalah satu penyakit yang melibatkan sel-sel otak yang mati secara abnormal. Ianya satu
terminologi yang digunakan untuk menerangkan penyakit otak degeneratif yang progresif. Daya ingatan,
pemikiran, tingkah laku dan emosi terjejas bila mengalami demensia. Penyakit ini boleh dialami oleh semua
orang dari berbagai latarbelakang pendidikan mahupun kebudayaan. Walaupun tidak terdapat sebarang
rawatan untuk demensia, namun rawatan untuk menangani gejala-gejala boleh diperolehi.
Symptoms of Dementia
Setiap orang akan mengalami demensia dalam cara yang tersendiri. Gejala-gejala termasuklah:
Terlupa tarikh-tarikh
Mengulangi soalan
Perubahan personaliti seperti peradaban yang kurang sesuai dalam situasi-situasi sosial
Pada peringkat awal, adalah sukar untuk memastikan sama ada terdapat sesuatu yang tidak kena. Adalah
satu kebiasaan bagi orang-orang yang terjejas oleh penyakit Alzheimer (salah satu daripada sebab-sebab
demensia) untuk menafikan yang mereka sedang menghadapi masalah. Ahli-ahli keluarga mungkin akan
mengesyaki ada sesuatu yang tidak kena. Adalah penting untuk mendapatkan bantuan secepat yang
mungkin kerana perubatan boleh membawa kesan yang lebih baik sekiranya dapat dilaksanakan pada
peringkat awal.
Pada peringkat pertengahan, penyeliaan ke atas aktiviti harian yang tertentu diperlukan. Perubahan angin
personaliti mungkin akan menjadi lebih ketara dan bermasalah. Sebagai contohn, mereka mungkin akan
menjadi lebih resah di tengah malam atau akan merayau-rayau dan sesat. Atau mereka akan kehilangan
rasa malu mereka, akan berani menanggalkan pakaian di khalayak ramai atau cuba menjalin hubungan
seks sumbang.
Pada peringkat yang lanjut, penyakit ini disusuli dengan kemerosotan kognitif yang teruk. Orang yang
terjejas akan menjadi acuh tak acuh, keliru dan tidak dapat mengemudi diri dalam rumah sendiri. Orang
tersebut juga akan susah mengawal hawa nafsu dan kehilangan pertuturan yang boleh difahami. Akhirnya
pada peringkat lanjut ini, mereka yang terjejas tidak dapat menjaga diri sendiri dan akan perlu bantuan
dalam semua aspek aktiviti harian.
Artikel Iptek
Pengertian Demensia
Demensia dapat diartikan sebagai
gangguan kognitif dan memori yang dapat
mempengaruhi aktifitas sehari-hari.
Penderita demensia seringkali menunjukkan
beberapa gangguan dan perubahan pada
tingkah laku harian (behavioral symptom)
yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak
menganggu (non-disruptive) (Volicer, L.,
Hurley, A.C., Mahoney, E. 1998). Grayson
(2004) menyebutkan bahwa demensia
bukanlah sekedar penyakit biasa, melainkan
kumpulan gejala yang disebabkan beberapa
penyakit atau kondisi tertentu sehingga
terjadi perubahan kepribadian dan tingkah
laku.
Disebutkan dalam sebuah literatur bahwa
penyakit yang dapat menyebabkan
timbulnya gejala demensia ada sejumlah
tujuh puluh lima. Beberapa penyakit dapat
disembuhkan sementara sebagian besar
tidak dapat disembuhkan (Mace, N.L. &
Rabins, P.V. 2006). Sebagian besar peneliti
dalam risetnya sepakat bahwa penyebab
utama dari gejala demensia adalah penyakit
Alzheimer, penyakit vascular (pembuluh
darah), demensia Lewy body, demensia
frontotemporal dan sepuluh persen
diantaranya disebabkan oleh penyakit lain.
Lima puluh sampai enam puluh persen
penyebab demensia adalah penyakit
Alzheimer. Alzhaimer adalah kondisi dimana
sel syaraf pada otak mati sehingga
membuat signal dari otak tidak dapat di
transmisikan sebagaimana mestinya
(Grayson, C. 2004). Penderita Alzheimer
mengalami gangguan memori, kemampuan
membuat keputusan dan juga penurunan
proses berpikir.
Gejala Demensia
Hal yang menarik dari gejala penderita
demensia adalah adannya perubahan
kepribadian dan tingkah laku sehingga
mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Penderita yang dimaksudkan dalam tulisan
ini adalah Lansia dengan usia enam puluh
lima tahun keatas. Lansia penderita
demensia tidak memperlihatkan gejala yang
menonjol pada tahap awal, mereka
sebagaimana Lansia pada umumnya
mengalami proses penuaan dan
2.
Pengertian Demensia
3.
4.
5.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Demensia Alzheimer ini terbagi atas 3 stadium, ujar Dr Nora, seraya menjelaskan kalau
stadium I, berlangsung 2-4 tahun disebut stadium amnestik dengan gejala gangguan memori,
berhitung dan aktifitas spontan menurun. Fungsi memori yang terganggu adalah memori baru
atau lupa hal baru yang dialami, ujar Sondakh, sambil meyakinkan kalau ini tidak mengganggu
aktivitas rutin dalam keluarga. Sedangkan stadium II, dijelaskan oleh Dr Nora, berlangsung
selama 2-10 tahun, dan disebutr stadium demensia. Gejalanya antara lain, disorientasi, gangguan
bahasa (afasia), penderita mudah bingung, penurunan fungsi memori lebih berat sehingga
penderita tak dapat melakukan kegiatan sampai selesai, tidak mengenal anggota keluarganya
tidak ingat sudah melakukan suatu tindakan sehingga mengulanginya lagi. Dan ada gangguan
3.
Antikonvulsan
Digitalis
Gangguan nutrisi :
Defisiensi B6 (Pelagra)
Defisiensi B12
Defisiensi asam folat
Marchiava-bignami disease
4.
Gangguan metabolisme :
Hiper/hipotiroidi
Hiperkalsemia
Hiper/hiponatremia
Hiopoglikemi
Hiperlipidemia
Hipercapnia
Gagal ginjal
Sindromk Cushing
Addisons disesse
Hippotituitaria
Efek remote penyakit kanker
(ADL) dan
Instrumental