Você está na página 1de 5

NAMA

: Achmad Murdiono

NIM

: 151910101005

PEMBENTUKAN LOGAM
METAL FORMING
A. PENGERTIAN
Definisi Proses pembentukan (forming) adalah proses mengubah bentuk
logam dengan suatu gaya pada arah tertentu tanpa menyisakan serpih Proses
pembentukan tergantung pada sifat plasticity (plastisitas), yakni kemampuan mengalir
sebagai padatan tanpa merusak sifat-sifatnya.

B. Kelebihannya & Kekurangannya


Kelebihannya: karena padatan, maka tidak perlu perangkat pembawa cairan tidak
ada kompleksitas pemadatan. Dibanding dengan proses pemesinan, proses
pembentukan menghasilkan sekrap yang lebih sedikit.
Kekurangannya: gaya yang diperlukan tinggi, mesin dan perkakas mahal, sebagai
konsekuensi dari kedua hal tersebut maka harus dalam produksi besar
C. Variabel Proses Pembentukan
Variabel Bebas: di mana insinyur dapat mengontrol langsung dan variableveraiabel tersebut biasnaya dipilih atau ditentukan ketika proses set-up
Variabel Tak Bebas adalah konsekuensi dari pilihan variable bebas

Variabel Bebas
1) Material permukaan: sifat kimia dan persyaratan sifat dan karakteristik bahan.
Dasar pemilihan: kemudahan fabrikasi, dibatasi oleh sifat produk yang
diinginkan.
2) Geometri mula dari benda kerja; dipilih dari varitas bentuk yang ada atas
pertimbangan ekonomi
3) Geometri perkakas / cetakan; sangat berpengaruh karena system perkakas
akan memproduksi dan mengontrol aliran logam
4) Pelumasan; 50% daya yang diberikan untuk mengatasi gesekan Fungsi
pelumas: melumasi, pendingin, pembatas panas, pencegah korosi, senyawa
pemusnah Yang perlu diperhatikan: tipe pelumas, jumlah yang harus
diberikan, dan metode pemberian
5) Suhu permukaan baik untuk benda kerja dan perkakas

6) Kecepatan operasi: mempengaruhi efektivitas pelumas, gaya yang diperluakn


untuk operasi, waktu tersedia untuk pndah panas 7. Jumlah deformasi

Variabel Tak Bebas


1) Gaya/ daya yang diperlukan
2) Sifat material produk; perhatian konsumen pada bentuk dan sifat material
akhir sehingga perencana harus oandai memilih material awal dan
memprediksi pengaruh proses dalam mengubah sifat tersebut.
3) Exit / final temperature
4) Surface finish (permuakaan akhir) dan kehalusan
5) Sifat aliran bahan

D. Proses forming diklasifikasikan menjadi


Hot working
Hot working didefinisikan sebagi deformasi plastis logam di atas suhu
rekristaliasinya. Yang perlu diingat bahwa beda material beda suhu
rekristalisasinya. Misalnya tin / timah putih (Sn) pada suhu kamar, baja pada
suhu 2000 0 F, tungsten pada suhu sampai 4000 0 F belum mencapai daerah
hot working. Kenaikan suhu berpengaruh terhadap penurunan tegangan yield
logam dan meningkatkan keuletannya.
Cold working
deformasi plastis logam di bawah suhu rekristalisasi. Proses biasanya
pada suhu kamar, tetapi penaikan suhu ringan biasa digunakan untuk
meningkatkan keuletan dan mengurangi kekuatan.
E. Keuntungan dan Kelemahan Hot Working
Keuntungan
o Pada pengerjaan hot working, rekristalisasi menghasilkan strain
hardening (pengerasan regang) sehingga tidak ada kenaikan signifikan
dalam kekuatan luluh, kekerasan atau penurunan keuletan.
o Kurva stress-strain sebenarnya mendatar di atas titik yield dan
deformasi dapat dipakai mengubah secara drastis bentuk logam tanpa
terjadi retak atau memerlukan gaya yang sangat besar.
o Mengurangi atau menghilangkan ketidakhomogenan kimiawi
o Pori-pori dapat dilas atau direduksi ukurannya selama deformasi
o Struktur metalurgis dapat diubah untuk meningkatkan sifat akhir
o Pada baja pada suhu rekristalisasi deformasi terjadi pada struktur
Krista austenit FCC yang lemah dan ulet dari pada ferrit BCC yang
kuat dan stabil pada suhu rendah.

Kelemahan

o Suhu tinggi dari hot working meningkatkan reaksi logam dengan


sekitarnya
o Toleransi yang miskin karena pemendekan termal dan kemungkinan
pendinginan yang tidak uniform
o Struktur metalurgis mungkin juga tidak uniform Karena ukuran butir
akhir tergantung pada reduksi, suhu pada akhir deformasi dan faktor
yang lain yang bervariasi sepanjang benda kerja
F. Keuntungaan dan Kelemahan Cold Working
Keuntungan
o Tidak diperlukan panas
o Permuakan akhir yang diperolehlebih bagus
o Kontrol dimensi lebih bagus sehingga sedikit/tidak memerlukan
pemesinan lanjutan
o Produk memiliki kemampuan reproduksi dan mampu tukar yang lebih
bagus
o Sifat kekuatan, kelelahan dan keausan ditingkatkan melalui strain
hardening
o Sifat terarah dapat diberikan
o Problem kontaminasi diminimisasi
Kelemahan
o Diperlukan gaya yang lebih besar untuk memulai dan menyelesaikan
proses cold work
o Diperlukan perangkat yang lebih berat dan lebih kuat
o Kurang keuletan
o Permukaan logam harus bersih bebas sisik
o Anneal antara mungkin diperlukan untuk mengkompen-sasi hilang
keuletan yang menyertai strain hardening
o Pemberian sifat yang terarah mungkin merusak
o Tegangan sisa yang tak diinginkan mungkin diproduksi
G. Sifat Material pada pembentukan Logam
Sifat yang diperlukan dalam pembentukan logam:
Tegangan luluh rendah (Low yield strength)
Keuletan tinggi (High ductility)
Sifat-sifat tersebut dipengaruhi oleh temperature:
Keuletan (Ductility) bertambah sedangkan yield strength turun jika
temperatur naik
Faktor-Faktor lain:
Strain rate and friction
H. Dasar-Dasar Proses Deformasi
Bulk deformation
o Rolling
o Forging
o Extrusion
o Wire and bar drawing

Sheet metalworking
o Bending
o Deep drawing
o Cutting
o Miscellaneous processes

I. Proses Bulk Deformation


Ditandai dengan deformasi dan perubahan bentuk secara masif
"Bulk" mengacu pada benda kerja yang memiliki rasio luasan permukaan
terhadap volume kecil.
Proses pengerjaan dimulai dengan bentuk silindris dan persegi panjang.

Roll

Forging

Extrution

Wire and Bar Drawing

J. Pembentukan Logam Bentuk Sheet


Proses pembentukan logam meliputi bentuk sheet, strips, dan coils

Perbedaan proses pembentukan logam bentuk sheet dengan bulk terletak pada
Rasio antara permukaan vs volume logam
Pembentukan logam bentuk sheet sering disebut dengan pressworking.
Proses dilakukan dengan cara stampings dengan menggunakan tool: punch
and die

Sheet Metal Bending

Shear Metal Bending

Deep Drawing

Você também pode gostar