Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANGGARAN DASAR
IKATAN PEMUDA PEDULI KESEHATAN JAWABARAT
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Ikatan Pemuda Peduli Kesehatan Jawa Baratdisingkat IPPKJ
selanjutnya disebut Organisasi.
2. Organisasi ini didirikan di Universitas BSI Jln. Sulaksana no. 1-6 Antapani untuk jangka
waktu
yang tidak ditentukan.
3. Organisasi ini berkedudukan di Ibu kota Jawa Barat (Bandung) dan dapat membentuk
perwakilan
pengurus di daerah-daerah lain di dalam wilayah Jawa Barat.
BAB II
AZAS, JATI DIRI, DAN WATAK
Pasal 2
1. Organisasi ini berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Jati diri Ikatan Pemuda Peduli Kesehatan Jawa Barat adalah revolusioner, pantang meyerah,
solidaritas tinggi serta mempunyai kepeduli terhadap sesama.
3. Watak Ikatan Pemuda Peduli Kesehatan Jawa Barat adalah pemuda yang memiliki kepedulian
yang tinggi tehadap masalah kesehatan &kesejahtraan serta taat hukum.
BAB III
VISI, MISI, FUNGSI DAN TUGAS
Pasal 3
Visi
Ikut Berpern Aktif Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat dan Sejahtera
Pasal 4
Misi
1. Menbangun Karakter Angota IPPKJ yang mempunyai Kepribadian yang luhur, pantang
menyerah,
revolusioner, solidaritas yang tinggi serta memepunyai kepedulian terhadap
sesama.
2. Membentuk anggota menjadi organisatoris yang tangguh
3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Jawa Barat mengenai pentingnya hidup sehat serta
berupaya
untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan baik dirinya, keluarga dan
masyarakat sekitar.
4. Berkoordinasi dengan pemerintah Jawa Baratdalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan
sejahtera.
5. Senantiasa memberikan kritik dan saran kepada pemerintah jawa barat dalam pembangunan
kesehatan dan kesejahteraan di jawa barat.
6. Mengkompanyekan hidup yang sehat dan produktif untuk meningkatkan tarap hidup sehat dan
sejahtera.
7. Mingkatkan Kompetensi tenaga kesehatan melalui seminar, symposium, karya tulis dan
sebagainya agar terciptanya pelayanan kesehatan yangkomprehensip.
BAB IV
ANGGOTA DAN KADER
Pasal 7
Pasal 9
Hak
2. Anggota berhak :
a. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan saran-saran serta memilih dan dipilih menjadi
pengurus Organisasi,
b. Menerima perlakuan yang sama dalam Organisasi,
c. Memperoleh pendidikan dan bimbingan,
d. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas,
e. Membela diri.
BAB VI
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 10
Struktur
1. Struktur Kepengurusan ditingkat Pusat adalah Pengurus Pusat disingkat PP.
2. Struktur Kepengurusan ditingkat Kabupaten/Kota adalah Pengurus Wilayah disingkat PW.
Pasal 11
Pengurus Pusat
Struktur
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
1. Dewan Kehormatan Organisasi disingkat DKO adalah tokoh yang memiliki kepedulian terhadap
kesehatan baik lingkup Daerah, Nasional maupun Internasional.
2. Anggota Dewan Kehormatan adalah para tokoh yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan
baik lingkup Daerah, Nasional dan Internasional.
3. Tugas Dewan Kehormatan :
a. Mengayomi pengurus
b. Menjadi pelindung organisasi
c. Memberikan masukan atau saran-saran baik diminta maupun tidak.
4. Fungsi Dewan Kehormatan :
a. DKO memiliki fungsi sebagai Penasehat pengurus.
b. DKO memiliki fungsi Penasehat kebijakan organisasi
5. Wewenang Dewan Kehormatan :
a. Dewan Kehormatan berwenang menegur pengurus jika keluar dari AD/ART organisasi atau
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku,
b. Dewan kehormatan berwenang menasehati pengurus baik diminta maupun tidak,
c. Dewan Kehormatan berwenang meminta laporan kegiatan-kegitan organisasi dan program kerja
selama satu periode kepengurusan.
Pasar 15
Dewan Pembina Organisasi
1. Dewan Pembina Organisasi disingkat DPO adalah seseorang yang berjasa kepada organisasi
yang diajukan oleh organisasi.
2. Anggota Dewan Pembina Organisasi beranggotakan Praktisi Kesehatan yang berjasa terhadap
organisasi yang diputuskan melalui kongres.
3. Tugas Dewan Pembina yaitu :
a. Membina pengurus
b. Membangun Komitmen Organisasi
c. Mendapingi pengurus dalam setiap kegiatan yang diselengarakan
d. Memberikan penilaian kegiatan yang diselengarakan pengurus
4. Fungsi Dewan Pembina yaitu :
a. Pembina pengurus
b. Pembangun Komitmen pengurus pada organisasi
c. Mengevaluasi pengurus
5. Wewenang Dewan Pembina yaitu :
a. DPO berwenang memberikan masukan dan saran dalam upaya pembanguna organisasi,
b. DPO berwenang meminta komitmen pengurus pada organisasi
c. DPO berwenang meminta laporan kegiatan dan program kerja organisasi
d. DPO berwenang menilai program kerja organisasi
c. DPO berwenang memberikan teguran jika pengurus melenceng dari aturan organisasi yang telah
ditetapkan dan disepakati
Pasal 15
Peraturan Lainnya
Bidang dalam kepengurusan IPPKJ di tingkat Pusat dan wilayah diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB VIII
BADAN DAN LEMBAGA
Pasal 16
Badan Dan Lembaga
3. Pengurus Pusat dapat membentuk Badan dan Lembaga untuk melaksanakan tugas-tugas dalam
bidang tertentu jika dianggap perlu,
4. Ketentuan lebih lanjut tentang Badan dan Lembaga diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB IX
KONGRES DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 17
Ketentuan Kongres Dan Rapat Tingkat Pusat
Kongres dan Rapat-rapat Tingkat Pusat
1. Kongres
dan
Rapat-rapat
tingkat
Pusat
terdiri
dari
:
a. Kongres : Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi yang diadakan sekali
dalam
5(lima)
tahun.
b. Kongres
berwenang
:
- Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah TanggaOrganisasi,
Menetapkan
program
umum
Organisasi,
Menilai
Pertanggungjawaban
Ketua
Umum,
Memilih
dan
menetapkan
Ketua
Umum,
- Menetapkan
keputusan-keputusan
lainnya.
- Kongres diselenggarakan oleh Pengurus Pusat
2. Kongres Luar Biasa :
a. Kongres Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan dalam
keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (duapertiga)Pengurus
Wilayah dan disetujui oleh Ketua Umum, disebabkan :
- Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal-hal kegentingan yangmemaksa,
- Pengurus Pusat melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, atauPengurus
Pusat
tidak dapat melaksanakan amanat Kongres sehingga Organisasi tidak berjalan sesuai dengan
fungsinya.
b. Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Pengurus Pusat atas persetujuan Ketua Umum.
c. Kongres Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Kongres.
d. Pengurus Pusat wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya Kongres Luar Biasa
tersebut.
3. Rapat Pimpinan Pusat :
a. Rapat Pimpinan Pusat adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi dibawahKongres.
b. Rapat Pimpinan Pusat diselenggarakan atas keputusan Pengurus Pusat.
4. Rapat Kerja Pusat :
a. Rapat Kerja Pusat adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasiprogram
kerja
hasil kongres.
b. Rapat Kerja Pusat diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun oleh
Pengurus Pusat.
Pasal 18
Musyawarah dan Rapat-rapat di Tingkat Wilayah
1. Musyawarah dan Rapat-rapat di Tingkat Wilayah terdiri atas :
a. Musyawarah Wilayah,
b. Musyawarah Wilayah Luar Biasa,
c. Rapat Pimpinan Wilayah,
d. Rapat Kerja Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah :
a. Musyawarah Wilayah adalah pemegang kekuasasan Organisasi di tingkat Kabupaten
yang diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
b. Musyawarah Wilayah berwenang :
- Menetapkan Program Kerja Wilayah di tingkat Kabupaten,
- Menilai pertanggung jawaban Ketua Pengurus Wilayah,
- Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Wilayah,
- Menetapkan keputusan-keputusan lain.
- Musyawarah Wilayah diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah
3. Musyawarah Wilayah Luar Biasa :
a. Musyawarah Wilayah Luar Biasa adalah Musyawarah Wilayah yang diselenggarakan dalam
keadaan Luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (duapertiga)Pengurus
Wilayah tersebut dan disetujui oleh Pengurus Pusat, disebabkan :
- Kepemimpinan Pengurus Wilayah dalam keadaan terancam,
- Pengurus Wilayah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Pengurus
Wilayah tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Wilayah sehinggaOrganisasi tidak
berjalan sesuai dengan fungsinya.
b. Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan
Musyawarah Wilayah.
c. Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan oleh Pengurus Pusat atas persetujuan
Ketua Umum.
d. Pengurus Wilayah wajib memberikan pertanggungjawaban kepada Pengurus Pusat atas
diadakannya Musyawarah Wilayah Luar Biasa tersebut.
4. Rapat Pimpinan Wilayah :
a. Rapat Pimpinan Wilayah adalah rapat pengambilan keputusan di bawah Musyawarah Wilayah.
b. Rapat Pimpinan Wilayah berwenang mengambil keputusan-keputusan selain yang menjadi
wewenang Musyawarah Wilayah.
c. Rapat Pimpinan Wilayah diadakan atas keputusan Pengurus Wilayah.
5. Rapat Kerja Wilayah :
a. Rapat Kerja Wilayah adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasi program
kerja hasil Musyawarah Wilayah.
b. Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.
BAB V
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 19
Lambang
Lambang IPPKJ mencerminkan persatuan dan kesatuan Pemuda untuk mengembangkan
Kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan profesi Kesehatan dan masyarakat.
Atribut
Atribut - atribut wajib organisasi berupa bendera, stempel, dan kop surat.
BAB XIII
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 21
Ketentuan Khusus
Berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk hal-hal yang strategis seperti mempertahankan
eksistensi dan keselamatan Organisasi, maka kepada Ketua Umum dan Sekjen diberikan
kewenangan sepenuhnya untuk mengambil tindakan dan keputusan yang diperlukan.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22
Ketentuan
1. Untuk pertama kali, maka pembentukan Pengurus Wilayah dilakukan oleh Pengurus Pusat
melalui pihak yang diberi mandat oleh Ketua Umum.
2. Ketentuan mengenai mandat pembentukan Pengurus Wilayah diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi.
Pasal 23
Peralihan
Setiap keputusan yang telah dikeluarkan oleh Pengurus Pusat sebelum berlakunya Anggaran
Dasar, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XV
KEUANGAN ORGANISASI
Pasal 24
Sumber Keuangan
1.
a.
b.
c.
2.
Pasal 25
Ketentuan Penutup
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar.
2. Apabila terdapat perbedaan tafsir mengenai suatu ketentuan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, tafsir yang sah adalah yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat oleh 2/3
pengurus.
3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan.