Você está na página 1de 12

AD

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


IKATAN PEMUDA PEDULI KESEHATAN JAWA BARAT
(IPPKJ)
PEMBUKAAN
Bahwasanya sejarah perjuangan kemerdekaan tidak lepas dari peranan pemuda yang
sangat vital dan sejarahpun mencatat peranan pemuda dari tahun 1908 pemuda berperan aktif
dalam kebangkitan Nasional, pada 1928 lahirnya sumpah pemuda dan pada tahun 1945 pemuda
menjadi ujung tombak perjuangan kemerdekaan Indonesia sehingga mengantarkan rakyat
indonesia menuju gerbang kemerdekaan yang merupakan cita-cita luhur segenap rakyat dan
tumpah darah indonesia sehingga menjadi Negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Di era kemerdekaan ini pemuda memiliki kewajiban untuk ikut andil dalam mengisi
kemerdekaan sehingga ikut serta mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Atas dasar itu kami para pemuda Jawa Barat mempunyai kesadaran untuk ikut serta
mengisi kemerdekaan ini dengan pergerakan pejuangan dibidang kesehatan dan kesejahteraan,
karena kesehatan dan kesejahteraan merupakan kebutuhan utama umat manusia.Maka dengan
rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami Pemuda/pemudi jawa barat dengan ini menetapkan
ANGGARAN DASAR dan ANGARAN RUMAH TANGGAIKATAN PEMUDA PEDULI
KESEHATAN JAWA BARAT sebagai berikut :

ANGGARAN DASAR
IKATAN PEMUDA PEDULI KESEHATAN JAWABARAT
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Ikatan Pemuda Peduli Kesehatan Jawa Baratdisingkat IPPKJ
selanjutnya disebut Organisasi.
2. Organisasi ini didirikan di Universitas BSI Jln. Sulaksana no. 1-6 Antapani untuk jangka
waktu
yang tidak ditentukan.

3. Organisasi ini berkedudukan di Ibu kota Jawa Barat (Bandung) dan dapat membentuk
perwakilan
pengurus di daerah-daerah lain di dalam wilayah Jawa Barat.
BAB II
AZAS, JATI DIRI, DAN WATAK
Pasal 2
1. Organisasi ini berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Jati diri Ikatan Pemuda Peduli Kesehatan Jawa Barat adalah revolusioner, pantang meyerah,
solidaritas tinggi serta mempunyai kepeduli terhadap sesama.
3. Watak Ikatan Pemuda Peduli Kesehatan Jawa Barat adalah pemuda yang memiliki kepedulian
yang tinggi tehadap masalah kesehatan &kesejahtraan serta taat hukum.
BAB III
VISI, MISI, FUNGSI DAN TUGAS
Pasal 3
Visi
Ikut Berpern Aktif Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat dan Sejahtera
Pasal 4
Misi
1. Menbangun Karakter Angota IPPKJ yang mempunyai Kepribadian yang luhur, pantang
menyerah,
revolusioner, solidaritas yang tinggi serta memepunyai kepedulian terhadap
sesama.
2. Membentuk anggota menjadi organisatoris yang tangguh
3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Jawa Barat mengenai pentingnya hidup sehat serta
berupaya
untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan baik dirinya, keluarga dan
masyarakat sekitar.
4. Berkoordinasi dengan pemerintah Jawa Baratdalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan
sejahtera.
5. Senantiasa memberikan kritik dan saran kepada pemerintah jawa barat dalam pembangunan
kesehatan dan kesejahteraan di jawa barat.
6. Mengkompanyekan hidup yang sehat dan produktif untuk meningkatkan tarap hidup sehat dan
sejahtera.
7. Mingkatkan Kompetensi tenaga kesehatan melalui seminar, symposium, karya tulis dan
sebagainya agar terciptanya pelayanan kesehatan yangkomprehensip.

8. Menumbuhkankepedulian masyarakatJawa Barat terhadap lingkungannya supaya terciptanya


lingkungan yang sehat dan bersih.
9. Memiliki kepedulian terhadap bencana Alam yang sedang menimpa baik di dalam Negri
maupun
luar Negri
Pasal 5
Fungsi
1. Sarana pembentukan dan pembangunan karakter pemuda Jawa Barat.
2. Mendidik dan mencerdaskan Pemuda agar bertanggung jawab dan mempunyai kepedulian
terhadap kesehatan dan kesejahtraan minimal di Jawa Barat.
3. Menghimpun, merumuskan, dan memperjuangkan aspirasi pemuda dalam memperjuangkan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat
4. Menghimpun, membangun, dan menggerakkan kekuatan pemuda guna membangun masyarakat
Jawa Barat yang sehat dan sejahtera.
5. Menghimpun persamaan sikap dan kehendak pemuda untuk mencapai cita-cita
dalammewujudkan masyarakat Jawa Barat yang sehat dan sejahtera
6. Menyerap, menampung, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi masyrarakat dibidang
kesehatan dan kesejahteraan.
Pasal 6
Tugas
1. Memperjuangkan kesehatan dan kesejahtearaan angota dan Masyarakat Jawa Barat.
2. Mampu memberikan perlindungan hukum kepada tenaga kesehatan dan masyarakat jawa barat.
3. Berkoordinasi dengan pemerintah dalam mewujudkan Masyarakat yang sehat dan sejahtera.
4. Mempersiapkan kader-kader organisasi yang mempunyai kepedulian terhadap Jawa Barat.
5. Memberikan Masukan & kritik Kepada pemerintah dalam pemabngunan kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat.
6. Memberikan pertolongan pada korban kecelakaan dan bencana alam yang terjadi.

BAB IV
ANGGOTA DAN KADER
Pasal 7

Angota dan Kader


1. Anggota Organisasi adalah warga negara Indonesia yang dengan sukarela
mengajukan permohonan menjadi Anggota Organisasi.
2. Kader Organisasi adalah Anggota yang merupakan tenaga inti dan penggerak Organisasi.
3. Pengaturan lebih lanjut mengenai Anggota dan Kader Organisasi ini diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
BAB V
KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 8
Kewajiban
1. Anggota berkewajiban :
a. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan Organisasi,
b. Memegang teguh dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
PeraturanPeraturan Organisasi dengan penuh rasa tanggungjawab,
c. Aktif melaksanakan kebijakan dan Program Organisasi.

Pasal 9
Hak
2. Anggota berhak :
a. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan saran-saran serta memilih dan dipilih menjadi
pengurus Organisasi,
b. Menerima perlakuan yang sama dalam Organisasi,
c. Memperoleh pendidikan dan bimbingan,
d. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas,
e. Membela diri.
BAB VI
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 10
Struktur
1. Struktur Kepengurusan ditingkat Pusat adalah Pengurus Pusat disingkat PP.
2. Struktur Kepengurusan ditingkat Kabupaten/Kota adalah Pengurus Wilayah disingkat PW.
Pasal 11
Pengurus Pusat

1. Pengurus Pusat adalah pelaksana tertinggi Organisasi di tingkat Jawa Barat.


2. Pengurus Pusat mempunyai hak dan wewenang :
a. Menentukan kebijakan Organisasi tingkat Pusat sesuai dengan Anggaran Dasar danAnggaran
Rumah Tangga, Keputusan Kongres/Kongres Luar Biasa, Rapat KerjaPusat, dan Rapat
Pimpinan Pusat,
b. Membentuk Pengurus Wilayah,
c. Mengangkat dan mengukuhkan anggota Pengurus Wilayah,
d. Menyelenggarakan Kongres,
e. Menyelenggarakan Kongres Luar Biasa,
f. Menyelenggarakan Rapat Pimpinan Pusat,
g. Menyelenggarakan Rapat Kerja Pusat,
h. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Pengurus Wilayah,
i. Memberikan penghargaan dan sanksi kepada anggota dan kader atau pengurus sesuaiketentuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi
3. Pengurus Pusat mempunyai kewajiban :
a. Melaksanakan dan mematuhi segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat Tingkat Wilayah serta Peraturan
Organisasi,
b. Memberikan pertanggungjawaban pada Kongres atau Kongres Luar Biasa.
Pasal 12
Pengurus Wilayah
1. Pengurus Wilayah adalah pelaksana Organisasi di Tingkat Kabupaten.
2. Pengurus Wilayah mempunyai wewenang :
a. Menentukan kebijakan organisasi di tingkat Kabupaten sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres/Kongres Luar Biasa dan Rapat Tingkat Pusat
maupun Tingkat
Wilayah, serta Peraturan Organisasi,
b. Mengajukan komposisi dan personalia Pengurus Wilayah kepada Pengurus Pusat untuk
diangkat
dan dikukuhkan oleh Pengurus Pusat,
c. Melaksanakan Musyawarah Wilayah,
d. Melaksanakan Musyawarah Wilayah Luar Biasa,
e. Melaksanakan Rapat Pimpinan Wilayah,
f. Melaksanakan Rapat Kerja Wilayah,
3. Pengurus Daerah mempunyai kewajiban :
a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan di tingkat Wilayah sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres/ Kongres Luar Biasa dan Rapat, baik
Tingkat Pusat maupun tingkat Wilayah serta Peraturan Organisasi,
b. Memberikan pertanggung jawaban pada Musyawarah Wilayah atau Musyawarah Wilayah
Luar Biasa.
BAB VII
STRUKTUR KEPENGURUSAN
Pasal 13

Struktur
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.

Struktur Kepengurusan IPPKJ di Tingkat Pusat terdiri dari :


Ketua Umum,
Sekretaris Jenderal,
Bendahara Umum,
Ketua Bidang.
Struktur Kepengurusan IPPKJ di Tingkat Wilayah terdiri dari :
Ketua,
Sekretaris,
Bendahara,
Ketua Bidang.
Susunan Pengurus Ikatan Pemuda Peduli Kesehatan Jawa Barat secara vertikal terdiri dari
Tingkat Pusat meliputi seluruh Wilayah Jawa Barat Pengurus Pusat,
Tingkat Wilayah meliputi Wilayah Kabupaten/Kota disebut Pengurus Wilayah,
BAB VI
BADAN KELENGKAPAN
Pasal 14
Dewan Kehormatan Organisasi

1. Dewan Kehormatan Organisasi disingkat DKO adalah tokoh yang memiliki kepedulian terhadap
kesehatan baik lingkup Daerah, Nasional maupun Internasional.
2. Anggota Dewan Kehormatan adalah para tokoh yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan
baik lingkup Daerah, Nasional dan Internasional.
3. Tugas Dewan Kehormatan :
a. Mengayomi pengurus
b. Menjadi pelindung organisasi
c. Memberikan masukan atau saran-saran baik diminta maupun tidak.
4. Fungsi Dewan Kehormatan :
a. DKO memiliki fungsi sebagai Penasehat pengurus.
b. DKO memiliki fungsi Penasehat kebijakan organisasi
5. Wewenang Dewan Kehormatan :
a. Dewan Kehormatan berwenang menegur pengurus jika keluar dari AD/ART organisasi atau
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku,
b. Dewan kehormatan berwenang menasehati pengurus baik diminta maupun tidak,
c. Dewan Kehormatan berwenang meminta laporan kegiatan-kegitan organisasi dan program kerja
selama satu periode kepengurusan.

Pasar 15
Dewan Pembina Organisasi
1. Dewan Pembina Organisasi disingkat DPO adalah seseorang yang berjasa kepada organisasi
yang diajukan oleh organisasi.
2. Anggota Dewan Pembina Organisasi beranggotakan Praktisi Kesehatan yang berjasa terhadap
organisasi yang diputuskan melalui kongres.
3. Tugas Dewan Pembina yaitu :
a. Membina pengurus
b. Membangun Komitmen Organisasi
c. Mendapingi pengurus dalam setiap kegiatan yang diselengarakan
d. Memberikan penilaian kegiatan yang diselengarakan pengurus
4. Fungsi Dewan Pembina yaitu :
a. Pembina pengurus
b. Pembangun Komitmen pengurus pada organisasi
c. Mengevaluasi pengurus
5. Wewenang Dewan Pembina yaitu :
a. DPO berwenang memberikan masukan dan saran dalam upaya pembanguna organisasi,
b. DPO berwenang meminta komitmen pengurus pada organisasi
c. DPO berwenang meminta laporan kegiatan dan program kerja organisasi
d. DPO berwenang menilai program kerja organisasi
c. DPO berwenang memberikan teguran jika pengurus melenceng dari aturan organisasi yang telah
ditetapkan dan disepakati
Pasal 15
Peraturan Lainnya
Bidang dalam kepengurusan IPPKJ di tingkat Pusat dan wilayah diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB VIII
BADAN DAN LEMBAGA
Pasal 16
Badan Dan Lembaga

3. Pengurus Pusat dapat membentuk Badan dan Lembaga untuk melaksanakan tugas-tugas dalam
bidang tertentu jika dianggap perlu,
4. Ketentuan lebih lanjut tentang Badan dan Lembaga diatur dalam Peraturan Organisasi.

BAB IX
KONGRES DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 17
Ketentuan Kongres Dan Rapat Tingkat Pusat
Kongres dan Rapat-rapat Tingkat Pusat
1. Kongres
dan
Rapat-rapat
tingkat
Pusat
terdiri
dari
:
a. Kongres : Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi yang diadakan sekali
dalam
5(lima)
tahun.
b. Kongres
berwenang
:
- Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah TanggaOrganisasi,
Menetapkan
program
umum
Organisasi,
Menilai
Pertanggungjawaban
Ketua
Umum,
Memilih
dan
menetapkan
Ketua
Umum,
- Menetapkan
keputusan-keputusan
lainnya.
- Kongres diselenggarakan oleh Pengurus Pusat
2. Kongres Luar Biasa :
a. Kongres Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan dalam
keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (duapertiga)Pengurus
Wilayah dan disetujui oleh Ketua Umum, disebabkan :
- Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal-hal kegentingan yangmemaksa,
- Pengurus Pusat melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, atauPengurus
Pusat
tidak dapat melaksanakan amanat Kongres sehingga Organisasi tidak berjalan sesuai dengan
fungsinya.
b. Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Pengurus Pusat atas persetujuan Ketua Umum.
c. Kongres Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Kongres.
d. Pengurus Pusat wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya Kongres Luar Biasa
tersebut.
3. Rapat Pimpinan Pusat :
a. Rapat Pimpinan Pusat adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi dibawahKongres.
b. Rapat Pimpinan Pusat diselenggarakan atas keputusan Pengurus Pusat.
4. Rapat Kerja Pusat :
a. Rapat Kerja Pusat adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasiprogram
kerja
hasil kongres.

b. Rapat Kerja Pusat diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun oleh
Pengurus Pusat.

Pasal 18
Musyawarah dan Rapat-rapat di Tingkat Wilayah
1. Musyawarah dan Rapat-rapat di Tingkat Wilayah terdiri atas :
a. Musyawarah Wilayah,
b. Musyawarah Wilayah Luar Biasa,
c. Rapat Pimpinan Wilayah,
d. Rapat Kerja Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah :
a. Musyawarah Wilayah adalah pemegang kekuasasan Organisasi di tingkat Kabupaten
yang diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
b. Musyawarah Wilayah berwenang :
- Menetapkan Program Kerja Wilayah di tingkat Kabupaten,
- Menilai pertanggung jawaban Ketua Pengurus Wilayah,
- Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Wilayah,
- Menetapkan keputusan-keputusan lain.
- Musyawarah Wilayah diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah
3. Musyawarah Wilayah Luar Biasa :
a. Musyawarah Wilayah Luar Biasa adalah Musyawarah Wilayah yang diselenggarakan dalam
keadaan Luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (duapertiga)Pengurus
Wilayah tersebut dan disetujui oleh Pengurus Pusat, disebabkan :
- Kepemimpinan Pengurus Wilayah dalam keadaan terancam,
- Pengurus Wilayah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Pengurus
Wilayah tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Wilayah sehinggaOrganisasi tidak
berjalan sesuai dengan fungsinya.
b. Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan
Musyawarah Wilayah.
c. Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan oleh Pengurus Pusat atas persetujuan
Ketua Umum.
d. Pengurus Wilayah wajib memberikan pertanggungjawaban kepada Pengurus Pusat atas
diadakannya Musyawarah Wilayah Luar Biasa tersebut.
4. Rapat Pimpinan Wilayah :
a. Rapat Pimpinan Wilayah adalah rapat pengambilan keputusan di bawah Musyawarah Wilayah.
b. Rapat Pimpinan Wilayah berwenang mengambil keputusan-keputusan selain yang menjadi
wewenang Musyawarah Wilayah.
c. Rapat Pimpinan Wilayah diadakan atas keputusan Pengurus Wilayah.
5. Rapat Kerja Wilayah :
a. Rapat Kerja Wilayah adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasi program
kerja hasil Musyawarah Wilayah.
b. Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.

BAB V
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 19
Lambang
Lambang IPPKJ mencerminkan persatuan dan kesatuan Pemuda untuk mengembangkan
Kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan profesi Kesehatan dan masyarakat.

Dengan penjelasan lambang sebagai berikut


1. Warna:
Kuning emas
: Melambangkan Kejayaan dan kemuliaan
Merah
:Melambangkan keberanian dalam kebenaran
Hitam
: Melambangkan bijaksana dan keabadian
2. Bentuk:
Kujang
: Melambangkan pusaka Jawa Barat serta
lambang jawa barat
Palang merah
: Melambangkan Kesehatan
Padi dan Kapas : Melambangkan kesejahteraan
Pita

: Melambangkan ikatan yang kuat diantara


anggota IPPKJ
Pasal 20

Atribut
Atribut - atribut wajib organisasi berupa bendera, stempel, dan kop surat.
BAB XIII
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 21
Ketentuan Khusus
Berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk hal-hal yang strategis seperti mempertahankan
eksistensi dan keselamatan Organisasi, maka kepada Ketua Umum dan Sekjen diberikan
kewenangan sepenuhnya untuk mengambil tindakan dan keputusan yang diperlukan.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22
Ketentuan
1. Untuk pertama kali, maka pembentukan Pengurus Wilayah dilakukan oleh Pengurus Pusat
melalui pihak yang diberi mandat oleh Ketua Umum.
2. Ketentuan mengenai mandat pembentukan Pengurus Wilayah diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi.
Pasal 23
Peralihan
Setiap keputusan yang telah dikeluarkan oleh Pengurus Pusat sebelum berlakunya Anggaran
Dasar, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XV
KEUANGAN ORGANISASI
Pasal 24
Sumber Keuangan
1.
a.
b.
c.
2.

Keuangan Organisasi diperoleh dari :


Iuran anggota.
Usaha-usaha yang sah ; tidak bertentangan dengan tujuan serta martabat IPPKJ
Sumbangan yang tidak mengikat serta tidak bertentangan dengan tujuan dan martabat IPPKJ.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Keuangan Organisasi akan diatur lebih lanjut di Peraturan
Organisasi.

Pasal 25
Ketentuan Penutup
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar.
2. Apabila terdapat perbedaan tafsir mengenai suatu ketentuan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, tafsir yang sah adalah yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat oleh 2/3
pengurus.
3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Disahkan Oleh Kongres IPPKJ


Bandung
Tanggal 04 Februari 2014
Jam 16.43 WIB

Você também pode gostar