Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
yakni tujuan umum yang berisikan uraian secara garis besar, serta tujuan khusus
yang berisikan uraian lebih spesifik.
6. Bersifat mampu kelola
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola, dalam arti
bersifat wajar, logis, obyektif, jelas, runtun, fleksibel serta telah disesuaikan dengan
sumber daya. Perencanaan yang disusun tidak logis serta tidak runtun, apalagi yang
tidak sesuai dengan sumber daya bukanlah perencanaan yang baik.
kepada :
PerMenKes RI No. : 920/ Menkes /Per /XII /1986 tentang Upaya Pelayanan
Kesehatan di Bidang Medik
Keputusan Dirjen Binkesmas No. : 664/Binkesmas/DJ/V/1987 tentang petunjuk
pelaksanaan upaya kesehatan swasta di Bidang Pelayanan Medik Dasar.
Peraturan Daerah (tentang retribusi perizinan dibidang kesehatan, tentang
organisasi dan tatakerja, dll)
Berikut ini adalah prosedur mengurus izin usaha untuk rumah bersalin:
a.
Fotokopi izin sementara/izin tetap penyelenggaraan sarana pelayanan dengan
SK Penyelenggaraan Sarana Pelayanan bagi perpanjangan izin;
b. Fotokopi Akta Notaris badan hukum dan pengesahan dari Departemen
Kehakiman dan HAM:
Fotokopi sertifikat tanah;
Fotokopi Izin Lokasi (izin peruntukan) dari Dinas Tata Kota;
Fotokopi perjanjian kontrak bangunan minimal 6 (enam) tahun;
KTP pemilik bangunan yang masih berlaku;
Fotokopi sertifikat tanah bila bukan milik sendiri;
Fotokopi IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan IPB (Izin Penggunaan Bangunan).
IPB merupakan izin atas bangunan yang tidak diperuntukkan bagi tempat
tinggal/hunian. IPB dapat diperoleh di Dinar Perizinan dengan mengisi formulir, yang
dilengkapi dengan fotokopi KTP, fotokopi bukti lunar PBB terakhir, fotokopi sertifikat
tanah/fotokopi Surat sewA, fotokopi IMB dan gambar teknis tempat usaha;
c.
d.
e.
Surat pernyataan pemohon yang menyatakan akan tunduk serta patuh pada
peraturan yang berlaku di atas materai;
f.
Peta Lokasi dan denah ruangan ditandatangani pimpinan dan Stempel Badan
Hukum;
g. Surat Pernyataan bersedia bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan
setempat di atas materai yang berlaku;
h. Surat perjanjian kerja sama dengan Rumah Sakit Rujukan di atas materai yang
berlaku;
i.
Surat Pernyataan dari dokter penanggung jawab/pimpinan bersedia/sanggup
menaati peraturan perundangan yang berlaku dan tidak melakukan tindakan aborsi
di atas materai;
j.
Struktur organisasi dan tata kerja/laksana disertai nama petugas dan
hubungan antara pemilik dan pengelola;
k. Daftar tenaga kerja dilampiri SK pengangkatan petugas
dan susunan personalia, dilengkapi dengan berkas:
Tenaga medis: Surat Pengangkatan, SI PTM (Surat Izin Praktik Tenaga Medis), SPTP
atau STP (Persetujuan Tempat Praktik) di lokasi tersebut, izin atasan untuk PNS yang
masih bekerja, serta Surat pernyataan bersedia sebagai dokter penanggung jawab;
Tenaga bidan: fotokopi ijazah, SP/SIB (Surat Penugasan), SIPS dan pas foto ukuran
4 x 6 sebanyak 1 (satu) lebar;
Fotokopi ijazah tenaga para medis dan non medis;
Daftar peralatan medis dan non medis;
Daftar tarif;
Daftar obat-obatan;
Jenis pelayanan yang diselenggarakan;
Laporan kunjungan pasien, jumlah kelahiran, jumlah imunisasi, jumlah KB selama
1 (satu) tahun terakhir;
Pas foto ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar bagi dokter penanggung jawab.
Badan Pengobatan/Poliklinik
b.
c.
Apotik
d. Toko Obat
e.
Optik
f.
Laboratorium
Penyelenggara balai kesehatan ibu dan anak harus memenuhi standarisasi saran
dan prasarana sebagaimana di maksud pasal 4, yang meliputi :
1.
Ketenagaan
a.
b.
Surat penugasan (sp) yang di terbitkan oleh Dinas Kesehatan dan Surat Izin
Praktek Bidan (SIPB)
c.
Surat pernyataan tidak keberatan dari atasan langsung bagi tenaga
medis/paramedis yang telah bekerja sebagai PNS, TNI, POLRI, dan Rumah sakit
swasta
2.
Bangunan
a.
Memiliki ruang periksa pasien sesuai dengan standar KIA set dan/atau
ketentuan ukuran dan kelengkapan bangunan yang berlaku
b.
Terdapat ruang inap untuk pasien sesuai dengan standar persyaratan
kesehatan yang berlaku
c.
1)
Keluarga berencana
Gizi
Imunisasi
Sanitasi dasar
2)
Melaksanakan bimbingan dan pembinaan terhadap dukun bersalin/dukun
paraji
3)
Pelayanan imunisasi TT
4)
5)
b.
1)
Pengawasan kehamilan
Versi luar
2)
Pertolongan persalinan
Pertolongan dengan cunam atau extractor vakum pada kepala di luar panggul
3)
Pemasangan susuk KB
4)
5)
Pertolongan kedaruratan
c.
d.
Menyelenggarakan program pencegahan, pengobatan atau perawatan dan
konsultasi yang semaksimal mungkin bagi pasien yang tengah berada pada
kehamilan dan melahirkan
bayi
Memberikan penanganan yang cepat dan sigap demi keselamatan ibu dan
2.
a.
b.
c. Ada kebebasan bergerak bagi tempat tidur (brancard) pasien dengan sedikit
persimpangan
d. Ada batas yang jelas antara daerah steril dan non-steril yang dibuat sedemikian
rupa sehingga mendorong peningkatan disiplin pemakaian baju steril
3.
Ada fasilitas isolasi bagi ibu atau bayi yang terkena infeksi
4.
5.
b.
c.
d. Air bersih
e.
f.
Yang diartikan dengan ruangan khusus adalah ruangan yang khusus disediakan
untuk menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi medik dan tidak di sediakan
pelayanan lainnya (ruang rehabilitasi medik yang di maksud adalah ruangan yang
di peruntukan bagi pasien untuk proses pemulihan dari kondisi fisik setelah
mengalami atau menjalani pelayanan medik. Disini dapat diartikan pula apabila ia
setelah melahirkan dari ruang operasi atau ruang bersalin, maka ia dipindahkan
pada ruang nifas sebagai tempat rehabilitasi atau pemulihan pasca melahirkan)
Persyaratan ruang perawatan intensif atau khusus, adalah :
a.
Unit terbuka 12-16 m2/per tempat tidur, unit tertutup 16-20m2/pertempat tidur
b.
c.
d.
e.
f.
Ruang perawat di tempatkan sedemikian rupa sehingga memudahkan perawat
mengawasi dan menolong pasien
g.
Ruang ber-AC
h.
i.
j.
k.
l.
Karakter dari ruangan intensif termasuk dari segi prasyarat luasan yang sama
dengan prasyarat luasan kamar pasien
8
8
8
2
2
Toilet
3
Sumber: Saifudin, et al., 2002, p. A-12.
Tempat tidur sebaiknya berukuran standart 200 x 100 cm. Tempat tidur berpegas,
pada awalnya enak ditiduri, tetapi lama kelamaan akan cekung di bagian tempat
tidur. Karena alasan itu dapat dipilih tempat tidur berpegas yang pegasnya terfiksir
pada kerangka tempat tidur sehingga tidak akan aus dengan waktu. Sebaiknya
tebal kasur 10 cm.