Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar,
yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar
Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian. Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah
berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen
dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi,
serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi
kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari
dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMK Arjuna Depok tidak banyak dan
kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk
mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar
dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan
kepada peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media
promosi yang efektif dan menyebabkan SMK Arjuna Depok menjadi sekolah pilihan
masyarakat di Depok dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah
ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan
dapat tercapai.
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pembiayaan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetisi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/ Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Standar Proses;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi
dan Kompetensi Konselor;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
Biaya;
17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.
3
BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
Kompone
Deskrips
Kondisi
Kondisi Riil
n
i
Ideal
1.
1.
Membentuk
Kerangka
Kelompok
Dasar
mata
peserta
didik
Kurikulu
pelajaran
menjadi
a. Agama
m
manusia
akhlak
beriman
mulia
bertakwa
b.Kewarga
kepada
garaan
Yang Maha
dan
Esa serta
pekerti
berakhlak
mulia
Melakukan
doa untuk
memulai
belajar (pagi) dan
sesudah proses
pembelajaran,
jamaah, Kultum
siswa,
mengadakan
perayaan HBI,
Rencana tindak
Lanjut
Melaksanakan
rutin
Lebih
pembimbingan
tadarus Altiap hari Sabtu
60 menit
Mengefektifkan
3S(Senyum
Salam,Sapa)
Doa
bersama, Sholat
lail,
pemberantasan
buta
baca Al-Quran
Peningkatan
c. Ilmu
pengeta
hua
n dan
teknologi
kesadaran
wawasan
peserta
akan
status,
hak dan
kewajibann
ya
dalam
kehidupan
bermasyar
dan
bernegara
serta
peningkata
n
kualitas
diri
sebagai
manusia.
Memperoleh
kompetensi
lanjut ilmu
pengetahu
dan
teknologi
serta
5
Pelaksanaan perlu
Kembangkan
solidaritas
dengan
mengikuti
kegiatan
kemasyarakatan
diantaranya :
konsisten
secara
melakukan
kegiatan
sosial, bakti
sosial,
upacara
peringatan
hari besar
kenegaraan.
Mengefektifkan
Menerapkan
kelompok dalam
pembelajaran
diskusi
Penyediaan bukubuku
sebagai sumber
pemanfaatn
perpustakaan,
internet
sebagai sumber
belajar
siswa serta
membuday
aka
n berpikir
ilmiah
secara
kritis,
dan
mandiri.
d.Estetika
Meningkatka
sensitivitas
,kemampua
mengekspr
esi
kan dan
kemampua
mengapres
keindahan
harmoni.
diperpustakaan
buku-buku
dan
pemanfaatan
pegangan
siswa
belum efektif.
Memanfaatkan
limbah
menjadi
suatu
barang
yang
bernilai seni
potensi
serta
membuday
n sikap
sportif,
disiplin
kerja
sama dan
hidup
sehat.
olahraga
dan
kesehat
an
2.
n
a.
pengemb Berpusat
potensi,
pada
gan
perkemban
kurikulu
gan,
kebutuhan
m
kepentingan
peserta
dan
Prinsip
Jasmani,
lingkungan
nya
b.
Membentuk
harmoni, unjuk
Seni tradisional
tari
daerah belum
dapat
berjalan dengan
efektif
Pemilihan bakat
tidak
berdasar atas
talent
skouting,
Mengaktifkan serta
membentuk grup
karawitan
siswa/guru
Pemilihan
berdasar atas
yang
sebenarnya
dari
angketscouting
talent
dan
siswa
Masih banyak
siswa
yang tidak
memiliki
bakat/minat
tertentu
Pemberian
Diarahkan pada
kesempatan
kepada
siswa/siswi pada
minat
yang
kegiatan
ketrampilan
tertentu.
diinginkannya
kegiatan-
Pembinaan logika
belajar.
Memperdayakan
Eskul Mading.
sebagai apresiasi
momen-momen
PSB
dan hari-hari
besar
negara.
Meningkatka
kelompok-kelompok
Marching Band
kemampuan pada
e.
Memperbanyak
Analisa minat
terpadu
berpikir (proses
didik.
teori)
c.
Praktek (kegiatan
terhadap
Tanggap
perkemban
gan
ilmu
pengetahua
n,
teknologi,
seni.
keorganisasian)
Psikotes
Terbuka akan
perkembangan
teknologi dan seni
Kegiatan apresiasi
d.
dengan
kebutuhan
hidup
Sesuai dengan
fasilitas yang ada
Pemanfaatan alat
teknologi.
e.
dan
Menyeluruh
berkesinam
gan
Ya
Peningkatan daya
dukung
f.
Belajar Ya
sepanjang
hayat
Pemahaman tujuan
pendidikan.
Mengacu pada
g.
antara
kepentingan
nasional
dan
kepentingan
daerah
KTSP
dikembangka
n
oleh sekolah
dan
komite
sekolah
berpedoman
pada
standar isi
dan
standar
kompetensi
lulusan serta
7
pendidikan pada
umumnya
tujuan
Dalam
KTSP belum
memperhatikan
prinsip-prinsip
pengembangan
kurikulum
terutama
prinsip
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan
peserta
didik
dan
Dilakukan reviuw
lingkungannya.
kepentingan peserta
didik
dan lingkungannya
dokumen KTSP
sehingga
memenuhi setiap
pengembangan
kurikulum
prinsip
perkembangan,
kebutuhan, dan
panduan
penyusunan
KTSP yang
disusun oleh
BSNP dan
Majelis
Dikdasmen PC
Muhammadiy
ah
Depok
3. Prinsip
Pelaksan
Kurikulu
m
a.
kurikulum
didasarkan
pada
perkemban
dan kond
peserta
untuk
menguasai
kompetensi
yang
berguna
bagi
b. dirinya.
a. Peserta didik
maksimal
mendapatkan
pelayanan
pendidikan yang
bermutu, serta
memperoleh
kesempatan
mengekspresika
n
dirinya secara
dinamis dan
menyenangkan.
a. Peserta didik
mendapatkan
pelayanan
yang bermutu,
memperoleh
kesempatan
mengekspresikan
dirinya secara
dinamis dan
menyenangkan
b. Perlu
b. Penegakkan
Kurikulum
dilaksanaka kelima
pilar belajar
pelaksanaan lima
dengan
pelaksanaan
pilar
belajar yaitu
menegakka
kurikulum belum peningkatan
(a) belajar untuk
keli
pila
maksimal
beriman dan
ma
belajar r
kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
(b) belajar untuk
memahami dan
menghayati,
(c) belajar untuk
mampu
dan berbuat
secara
efektif,
(d) belajar untuk
hidup bersama
berguna bagi
orang
lain, dan
(e) belajar untuk
membangun dan
menemukan jati
melalui proses
pembelajaran
aktif, inovatif
kreatif,
efektif,
gembira dan
8
menyenangkan.
kurikulum
memungkin
n peserta
didik
mendapat
pelayanan
yang
maksimal
sesuai
kondisi
didik
c. Pelayanan
kurikulum masih peserta didik sesuai
terhadap
dengan potensi,
klasikal dan
perkembangan,
memungkinkan
dan
kondisi
peserta
peserta didik
dengan tetap
mendapat
memperhatikan
yang maksimal
keterpaduan
sesuai dengan
pengembangan
kondisi peserta
peserta didik
didik
berdimensi
kemandirian,peng
n akhlak, dan jiwa
sosial,
d. Kurikulum
d.
dilaksanaka
dalam
suasana
hubungan
peserta
didik
dan
Kurikulum
dalam
suasana
yang
kondusif
e.
dilaksanaka
dengan
menggunak
pendekatan
dengan
memperhat
ika
n
perkemban
yang
berkiblat er
pada
globalisasi
dengan
mendekata
n
yang
9
Perlu
hubungan antara
dilaksanakan
peserta didik
suasana
pendidik yang
hubungan
peserta
didik
saling
menerima
dan
pendidik dalam
menghargai,
suasana yang
akrab,
terbuka, dan
formal
dengan prinsip
tuthandayani, ing
wuri
madia mangun
karsa,
ing ngarsa sung
tulada
(di belakang
memberikan daya
kekuatan, di
tengah
membangun
dan prakarsa, di
depan
memberikan
contoh
e. Pelaksanakan
dan teladan).
e. Pendekatan
ditingkatkan
kurikulum belum
dalam hal
pendekatan
maksimal
peserta didik adalah
menggunakan
pendekatan yang
pendekatan
multistrategi dan
memperhatikan
multimedia, sumber
perkembangan
belajar dan
berkiblat pada
teknologi
yang
memadai,
era
globalisasi
dan
dengan
pendekatan
berbasis pada
perkembangan
teknologi dan
berbasis pada
sekitar
d.
memanfaatkan
lingkungan sekitar
sebagai sumber
belajar.
f.
pada
perkemban
teknologi
dan
berbasis
alam
sekitar
dilaksanaka
dengan
mendayagu
kan kond
yang sesu
dengan
budaya
d
lingkungan
sekolah
g. Kurikulum yang
g.
yang
mencakup
seluruh
komponen
kompetensi
mata
pelajaran
2.
Kurikulu
m
1.
kelas X
2.
kelas XI
dan
XII
f. Kurikulum
dilaksanakan
mendayagunaka
kondisi yang
dengan kultur
budaya di
lingkungan
sekolah
a.
Terdiri
mata
muatan
lokal,
dan
pengemban
diri
b.
Alokasi
satu jam
pelajaran
adalah 45
menit
c.
Minggu
efektif
dalam satu
tahun
pelajaran
(dua
adalah 37
39
minggu
a.
mencakup
seluruh
komponen
kompetensi
mata
pelajaran
a.
Terdiri
mata pelajaran
Agama, muatan
lokal bahasa
lampung, dan
pengembanga
b.n diri Alokasi
jam pelajaran
adalah 45
c.
Minggu
efektif
dalam satu
pelajaran (dua
semester)
37 - 39 minggu
Program a.
Program
XI dan XII
dan XII adalah
adalah
Program IPA,
Program
Program IPS,
IPA,
Program
terdiri atas 14
Program
pelajaran,
muatan
Bahasa, dan
lokal
dan
Program
pengembangan
diri
Keagamaan
10
g.
terdiri atas
14
mata
muatan
lokal
dan
pengemban
diri
b.
Alokasi
satu jam
jam pelajaran
pelajaran
adalah 45
adalah 45
menit
Minggu
c.
Minggu c.
dalam satu dalam satu tahun
tahun
pelajaran (dua
efektif
(dua
semester)
adalah 37
minggu
38
minggu
1 Jumlah
.pelajaran
3.
Setiap
minggu
Beban
Belajar
Jumlah jam
Jumlah jam
pembelajaran
pembelajaran
dimanfaatkan untuk
tatap muka
perminggu
tatap
muka per minggu
kegiatan
Pengembangan
Diri Ekstrakurikuler
adalah
43
s.d.
48 jam
pembelajaran
Seni,Olahraga
Prestasi
dan Imtaq
Waktu
terstruktur dan
kegiatan mandiri
tidak
terstruktur belum
maksimal
digunakan
oleh guru
Diadakan Workshop
adalah 48 jam
pembelajaran
2
Waktu
untuk
penugas
an
terstrukt
dan
kegiatan
mandiri
tidak
terstrukt
ur
bagi
didik
Waktu untuk
penugasan
terstruktur
kegiatan
mandiri
tidak
terstruktur
bagi peserta
untuk penguatan
pelaksanaan
pembelajaran.
didik
pada
maksimum
60% dari
jumlah
waktu
kegiatan
tatap muka
dari
mata
pelajaran
yang
bersangkutan.
Alokasi
. Waktu
3
4.
Pendidika
n
Kegiatan :
Minggu efektif
belajar, Jeda
11
Dibuat
atas
Kalen
Pendidik der da
Disdikpora
Provinsi
Dipertahankan
tengah
semester,
Jeda
antarsemester
,
Libur akhir
tahun
pelajaran,
Hari
libur
keagamaan,
Hari libur
Pendidikan
Muhammadiyah
Wilayah
umum/nasion
al,
Hari libur
khusus,
Kegiatan
khusus
sekolah/madr
asah
Penetapa
. Kalender
Pendidikan
4
a.
tahun
pelajaran
adalah
Juli dan
berakhir
bulan juni
tahun
berikutnya
a.
Permulaan
pelajaran adalah
tanggal 14 Juli
berakhir pada
bulan
20
juni tahun
berikutnya
Hari libur
mengikuti
b.
Hari libur
ketentuan dari
sekolah
pemerintah
ditetapkan
pusat/pemerint
berdasarkan
daerah , Majelis
keputusan
Dikdasmen dan
Menteri
sekolah
Pendidikan menetapkan hari
Nasional,
tidak efektif
untuk
dan/atau
KBM/
insidental
Menteri
Sekolah
Agama,
c.
Kalender
Daerah
pendidikan
tingkat
kab/kota,
disusun
oleh
sekolah
dan/atau
organisasi
penyelengg
dapat
menetapkan
hari libur
khusus
c.
Pusat/Provin
Pemerintah
kabupaten/
kota
dapat
menetapkan
12
b.
berdasarkan
waktu pada SI
dengan
memperhatikan
ketentuan
pemerintah/pe
merin
tah
daerah, dan
Majelis
Dikdasmen
hari libur
serentak
satuanpendidikan
d.
Kalender
pendidikan
disusun
sekolah
berdasarkan
alokasi
pada SI
memperhati
ketentuan
pemerintah/
merintah
daerah
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
SKL
N
o
1
MAPEL
Berperilaku sesuai dengan
ajaran
agama
yang dianut
sesuai dengan
perkembangan remaja
KELOMPOK
SKL
KELOMPOK
MAPEL
Agama dan
Akhlak
Mulia
Pend. Agama
PKn
Agama dan
Akhlak
Mulia
PKn
Pend. Agama
5 kelompok
mapel
Semua Mapel
perilaku,
Menghargai keberagaman
agama,
bangsa, suku, ras, dan
Agama dan
Akhlak
Mulia
Kewragane
raan dan
Kepribadia
golongandalam
sosial lingkup global
ekonomi
13
Sosiologi
Sejarah
Ekonomi
Geografi
Agama
PKn
Sosiologi
KET.
Iptek
Iptek
Semua mapel
Iptek
kritis,
kreatif, dan inovatif
7
Menunjukkan kemampuan
berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Iptek
Semua mapel
Iptek
5 kelompok
mapel
Semua mapel
5 kelompok
mapel
Semua mapel
dalam
pengambilan
keputusan
8
Menunjukkan kemampuan
mengembangkan budaya
belajar
untuk diri
pemberdayaan
10
Menunjukkan kemampuan
menganalisis
dan memecahkan
masalah
Iptek
Semua mapel
iptek
11
kompleks
Menunjukkan
kemampuan
menganalisis
gejala alam dan social
Iptek
Semua mapel
iptek
12
Memanfaatkan lingkungan
secara
produktif dan bertanggung
Agama dan
Akhlak
Mulia
Iptek
Kewargane
raan dan
Kepribadia
n
Kewargane
raan dan
Kepribadia
n
Pend. Agama
Semua mapel
iptek
PKn
jawab
13
PKn
Estetika
Seni budaya
15
Estetika
Seni budaya
Estetika
Iptek
Seni budaya
Ketrampilan
Penjasorkes
Penjasorkes
16
18
19
20
21
Menunjukkan keterampilan
membaca
dan menulis naskah secara
Iptek
Bahasa
Indonesia
Kewargane
raan dan
Kepribadia
Iptek
Agama dan
Akhlak
Mulia
Iptek
Kewargane
raan dan
Kepribadia
n
Iptek
Estetika
sistematis
dan
estetis
22
Iptek
Menunjukkan keterampilan
menyimak,
membaca, menulis, dan
berbicara
dalam dan Inggris
bahasa Indonesia
23
Iptek
Mulok B. Jawa
PKn
Sosiologi
Pend. Agama
Sosiologi
PKn
Bahasa
Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B.
Lampung
Seni budaya
Bahasa
Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B.
Lampung
Semua mapel
iptek
pendidikan
tinggi
KOMPONEN
O
I
PERENCANAAN
A.
Silabus
KONDISI IDEAL
KONDISI RIIL
TINDAK
LANJUT
Dalam
Diprogramkan
memuat:
1.
Identitas mata
pelajaran
,SK KD, Kegiatan
Pembelajaran,
Indikator
ketercapaian,
Alokasi Waktu,
Sumber/Bahan/Alat.
2.
Penyusunan
berdasarakan hasil
pemetaan Standar
Isi.
pengembangan
bimbingan dan
silabus guru
pendampingan
sudah
melakukan
teknik
SK-KD, tetapi
silabus mulai
belum
dari
analisis SI
Dalam
sehingga
penyusunan
silabus
guru
sudah
menyusun
silabus
seluruh
guru
dapat
15
menyusun
silabus
B.
II
RPP
1.
RPP memuat:
MP, SK, KD Indiator
Pencapaian, tujuan,
Alokasi Waktu ,
Metode
Pembelajaran,
Pembelajaran,
Penilaian
belajar, dan sumber
belajar.
2.
Pada tahapan
pembelajaran terdiri
dari pendahuluan,
tahapan:
kegiatan inti, dan
penutup.
3.
Mengacu pada
prinsipprinsip penyusunan
RPP.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
secara mandiri
secara mandiri
tetapi belum
sesuai
menyeluruh
karakteristik
Masih ada
satuan
pendidikan
Diadakan
pembuatan
instrumen
RPP,
sehingga
RPP
dibuat guru
yang
tercantum
sesuai
standar
RPP tidak
relevanpada
tujuan
RPP.
A.
Pelaksanaan
Belajar
Jumlah maksimal
Jumlah
Perlu
didik setiap
peserta didik
meningkatkan
rombongan
N
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
belajar adalah 35
peserta didik.
KONDISI RIIL
setiap
rombongan
belajar adalah
10-22
peserta didik.
TINDAK
LANJUT
jejaring untuk
memenuhi
standar,
kelas X setiap
rombel 35
peserta
didik
Beban
minimal
guru
90 % beban
Mendorong
guru mencapai
untuk
Buku teks
pelajaran
- guru menciptakan
16
Mengajukan
- Guru yang
kelas
ketertiban,
kenyamanan,
keselamatan, dan
keputusan pada
dalam
menyelenggarakan
proses
dapat guru
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan,
dan
keputusan
pada
dalam
menyelengg
kan proses
pembelajara
guru
menyampaik
silabus mata
belum dapat
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan
,keselamatan
dan
keputusan
pada
dalam
menyelengg
kan proses
pembelajara
perlu
pembinaan
pelatihan
pengelolaan
dan
manajemen
kelas
forum MGMP
- Perlu
pengecekan
oleh waka
kurikulum/
besar
N
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
semester,
B.
KONDISI RIIL
pelajaran
pada
tiap awal
semester
Kegiatan Pembelajaran
TINDAK
LANJUT
pengajatran
pada guru
guru
menyampai
silabus mata
pelajaran
tiap awal
semester
Masih ada
Dalam
melaksanakan
pembelajaran
Motivasi
Kegiatan inti
pembelajaran
guru
wajib
membawa
RPP sebagai
elaborasi
konfirmasi
Penutup
Rangkuman
-Umpan balik
Tugas
dengan RPP,
dalam
kegiatan inti
kontrol dalam
pembelajaran
pembelajaran
masih
dan
perlu
menggunakan
mengoptimalka
form
lama.
n
MGMP untuk
Pembelajara
Pendahuluan
n
17
belum sesuai
pelaksanaan
peningkatan
kualitas proses
pembelajaran.
Perlu ada
workshop
untuk
penyusunan
RPP
sesuai dengan
format yang
sudah
sesuai dengan
format baku
yang
ditetapkan
N
O
III
IV
KOMPONEN
PENILAIAN
HASIL
PEMBELAJARA
N
PENGAWASAN
PROSES
PEMBELAJARA
N
KONDISI IDEAL
Penilaian
guru terhadap
hasil
dilakukan
oleh
pembelajaran untuk
mengukur tingkat
pencapaian
kompetensi
peserta didik, serta
digunakan sebagai
hahan
penyusunan laporan
kemajuan hasil
belajar,
dan memperbaiki
pembelajaran.
1. Pemantauan
a.
Pemantauan
pembelajaran
dilakukan pada
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil
pembelajaran.
b.
Pemantauan
dengan cara
diskusi
kelompok
pengamatan,
pencatatan,
wawancara, dan
dokumentasi.
c.
Kegiatan
18
KONDISI RIIL
TINDAK
LANJUT
Hasil penilaian
Setiap guru
pembelajaran
diwajibkan
tidak
dilakukan
untuk
melakukan
sebagai bahan
hasil ulangan
acuan dalam
harian dan
program
perbaikan
proses
implementasi
pembelajaran
dalam tugas
bagi
guru.
Pemantauan
penilaian oleh
guru
Peningkatan
dilaksanakan
kerjasama
Kepala
Sekolah
oleh
sekolah
antara
dan
Kurikulumn
dengan
Pengawas
Satuan
dalam
dengan
pengumpulan
melaksanakan
dan
penandatangan pemantauan
pembelajaran
proses
pembelajaran
pada
saat awal
pada semester
awal
semester
perangkat
Pemantauan
Peningkatan
pemantauan
dilaksanakan
oleh dan
kepala
satuan
pendidikan
frekuensi
dengan cara
pemantauan
diskusi,
wawancara,
dan
dokumentasi.
oleh pengawas
pendidikan.
Pemantauan
dilaksanakan
oleh
kepala sekolah
dan
pengawas
satuan
pendidikan
N
O
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
2. Supervisi
a. Supervisi proses
pembelajaran
dilakukan pada
tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil
pembelajaran.
b. Supervisi
pembelajaran
diselenggarakan
dengan cara
pemberian
contoh,
diskusi,
pelatihan, dan
konsultasi.
c. Kegiatan supervisi
dilakukan oleh
kepala
dan
pengawas
satuan
pendidikan.
3. Evaluasi
a.Evaluasi proses
pembelajaran
dilakukan untuk
menentukan
kualitas
pembelajaran
secara
keseluruhan,
mencakup tahap
perencanaan,
pelaksanaan proses
19
KONDISI RIIL
TINDAK
LANJUT
Supervisi
Pengawas
proses
dilakukan
oleh
perlu
melaksanakan
Kepala Sekolah
supervisi
Tim Supervisi
berkala dan
minimal satu
kali
setiap
dapat
memberi
contoh
pembelajaran
semester
Supervisi
yang
efektif
bagi
guru
Perlu
pembelajaran
dilakukan
dengan
diskusi, dan
konsultasi
Kegiatan
supervisi
dilakukan oleh
pemberian
contoh
oleh
guru
sejenis atau
kepala
sekolah
Perlu
peningkatan
frekuensi
supervisi
dari pengawas
kepala
sekolah
/
guru senior
dan satuan
pendidikan
pengawas
satuan
pendidikan
Evaluasi proses
Kinerja Guru
pembelajaran
yang sesuai
belum
dilaksanakan
standar dapat
semester satu
dilakukan
kali
dalam bentuk
rapat
koordinasi
supervisi
klinis agar guru
Kepala
Sekolah
dengan
dapat
mengatasi
permasalahan
pembelajaran, dan
penilaian hasil
pembelajaran.
b.Evaluasi proses
pembelajaran
dengan
cara:
N
O
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
1)
proses
membandingkan
pembelajaran
yang
dilaksanakan
guru
dengan standar
proses,
2)
mengidentifikasi
kinerja guru
dalam
proses pembelajaran
sesuai
dengan
kompetensi
guru.
menggunakan
pembelajaran
pedoman
standar
proses
Belum semua
guru
melakukan
Evaluasi proses
KONDISI RIIL
Mewajibkan
guru untuk
TINDAK
semua
LANJUT
pembelajaran
melaksanakn
dilakukan
dengan
cara
evaluasi proses
sesuai standar.
membandingka
n
proses yang
dilakukan guru
dengan standar
4. Pelaporan
Hasil kegiatan
pemantauan,
supervisi,
dan evaluasi proses
pembelajaran
dilaporkan
kepada
pemangku
pentingan.
Pelaporan
Perlaporan
dilaksanakan
oleh
Pengajaran
Hasil
Supervisi
5. Tindak lanjut
a.
Penguatan
danpenghargaan
diberikan kepada
guru telah
yang
memenuhi
standar.
b.Teguran yang
bersifat
mendidik
diberikan
kepada
guru
yang memenuhi
belum
standar.
c.
Guru diberi
kesempatan
untuk
mengikuti
pelatihan/penatar
an
lebih lanjut.
Satuan
Perlu reward
Pendidikan
belum
memberikan
penghargaan
dan
punisment
bagi
20
kepada
Kepala Sekolah
pembelajaran
perlu
disampaikan
kepada
pengawas
untuk
pembinaan
guru dan
satuan
pendidikan
kepada guru
guru yang
telah
memenuhi
yang
telah
memenuhi
standar dan
standar
dan yang
belum
memenuhi
belum
melakukan
standar
pembinaan
optimal
bagi guru yang
belum
memenuhi
standar
o
I
Kriteria setiap
Komponen
KEPALA SEKOLAH
Kesesuai
an
dengan
Analisis Penyesuaian/
Kriteria
Pemenuhan
Ya
1 Kualifikasi minimal
2 Usia Maksimal
3 Pengalaman mengajar
minimal
4 Pangkat minimal
6 Kepemilikan sertifikat
Tida
k
Alokasi
Progra
m
1
pendidik
7 Kepemilikan sertifikat
kepala
sekolah
8 Kompetensi kepribadian
9 Kompetensi manajerial
II
N
V
V
10 Kompetensi
kewirausahaan
11 Kompetensi supervisi
12 Kompetensi sosial
Komponen
1 Jumlah minimal
Kesesuai
an
dengan
Analisis Penyesuaian/
Kriteria
Pemenuhan
Ya
Tida
k
2 Kriteria pengangkatanwakasek
V
V
21
Alokasi
Progra
m
1
V
V
5.
V
V
OMPONE
Prinsip
penilaian
(sahih,
objektif,
adil,
terpadu,
KONDISI
IDEAL
KONDISI
RIIL
Semua RPP
mencantumk
an
kegiatan dan
RPP yang
mencantumk
an
kegiatan dan
program
program
penilaian
penilaian
sekitar
70 %
terbuka,
KESENJAN
G
AN
Sekitar 30 %
RPP belum
mencantumkan
kegiatan
dan
program
penilaian
RENCANA
TINDAK
LANJUT
Kepala Sekolah
melakukan
supervisi
dengan cara
berdiskusi dan
memberi contoh
menyeluruh
kepada guruguru
yang belum
dan
mencantumkan
berkesina
mb
ungan,
kegiatan dan
sistematis,
program
penilaian
dalam RPP
beracuan
Guru harus
kriteria, dan
melengkapi RPP
akuntabel)
2
Teknik dan
Instrumen
Sebagian
Sebagian
Instrumen
penilaian
hasil
telah
guru
guru belum
besar
22
Sekolah
format
menyiapkan
penelaahan
Penilaian
belajar yang
melaksanaan
digunakan
penelaahan
melaksanaa
n
penelaahan
pendidik
instrumen
instrumen
memenuhi
penilaian
hasil
belajar
penilaian
hasil
belajar
persyaratan
substansi,
konstruksi,
dan
bahasa.
3
Mekanisme
a.
a.
penilaian
silabus
penjabaran
a
bagian RPP
UH,UTS,
UAS, UKK
dilakukan
oleh
di bawah
koordinasi
Satuan
Pendidikan
penilaian
silabus
penjabara
a
bagian
b. RPP
UH,UTS,
UAS, UKK
dilakukan
oleh
di bawah
koordinasi
Satuan
Pendidikan
c.
dan Usek
Penilaian
UN
adalah
salah
satu
syarat
kelulusan
c.
dan Usek
Penilaian
UN
adalah
salah
satu
syarat
kelulusan
dan
Prosedur
Penilaian
b.
d.
Penil
d.
Penil
belajar
belajar
kelompok
kelompok
estetika
estetika
dan
dan
kelompok
kelompok
perjasorke
perjasorke
s
s
ditentukan
ditentukan
melalui
pendidik
rapat
dewan
e. Penil
pendidik
belajar
berdasarka
kelompok
hasil
agama dan
penilaian
akhlag
pendidik
dan
kelompok
e.
Penil
kewargane
belajar
aan dan
hasil
kelompok
kepribadia
n
23
a. -
a.
b.
b.
c.
c.
d.
Penilai
d.
Perlu
belajar
dan
kelompok
kepada guru ttg
estetika
Penil hasil
kelompok
kelompok
perjasorke
dan kelompok
belum
perjasorkes
pedoman
e. Perlu
e. Penil
dan
sosialisasi
belajar
kepada guru tt
kelompok
Penil hasil
agama
kelompok
dan
agama
akhlag
dan
akhlag
mulya dan
dan kelompok
kelompok
kewarganegar
kewargan
dan
ega
kepribadian
raan dan
f.
kepribadia
n
g.
belum
pedoman
h.
Kegiatan
pengembangan
f.
diri perlu
g.
dibuktikan
dengan
h.
surat
pengemb i.
KS
ang
an diri
guru untuk
dibuktikan menghimbau
memberikan
dengan
hasil
UH
kepada
keteranga
sebelum UH
n
i.
40 %
berikutnya,
belum
belum tuntas
memberik
mengikuti
an
pembel
agama dan
ditentukan
akhlag
pendidik
mulya
dan
f.
kewargane
Ujian
gar dan
aan
Sekolah
(menyusun
kepribadia
kisi-kisi,
n
ditentukan
mengemba
melalui
kan
rapat
dewan
instrumen,
pendidik
melaksana
berdasarka
kan
ujian,
hasil
mengolah
penilaian
dan
menentuka
pendidik
kelulusan,
dengan
melaporka
memperha hasil ujian)
n hasil
g.
Penil
sekolah
lokal
f.
mengikuti
Ujian
penil
(menyusun
kelompok
kisi-kisi,
mata
mengemb
pelajaran
kan
yang
instrumen,
relevan.
Kegiatan
melaksana h.
pengemba
ujian,
n diri
mengolah
menentuka dibuktikan
dengan
n
kelulusan,
nilai
pada LHBS
melaporka
n
hasil ujian) i.
60 %
memberika
g.
Penil
hasil UH
lokal
muatan
kepada
mengikuti
sebelum
penil
UH
berikutnya,
kelompok
yang
mata
belum
tuntas
pelajaran
mengikuti
yang
pembel
h. relevan.
remidi
Kegiatan
pengemba
n diri
dibuktikan
dengan
surat
keterangan
pembina
dan
KS
24
hasil UH
kepada
siswa
sebelum
berikutny
a,
yang
tuntas
mengikuti
pembel
remidi
remidi
i.
Hasil
harus
dikembalia
n kepada
siswa
sebelum
UH
berikutnya,
yang
belum
tuntas
mengikuti
pembel
remidi
Penilaian
a.
a.
Pendidik
sikan
pada awal
semester
kepada
asikan
silabus
awal
semester
kepada
b. siswa
b.
n tes,
pengamat
penugasa
atau
bentuk
lain
n tes,
pengamat
penugasa
n,
atau
lain
c.
hasil penil
Mengolah
untuk
mengetah
kemajuan
dan
belajar
siswa
d.
an hasil
pekerjaan
siswa
disertai
komentar
yang
mendidik
c.
e.
Memanfaatka
n hasil
untuk
perbaikan
pembel
f.
f.
a.
hasil penil
untuk
mengetah
ui
kemajuan
d.
kan hasil
Mengembali
pekerjaan
siswa
e.
an hasil
penil
untuk
perbaikan
pembel
hasil
Melaporkan
siswa
setiap
akhir
semester
hasil
belajar
25
b.
c.
hasil
untuk
mengeta
kesulitan
belajar
siswa
a.
b.
c.
d.
pendampinga
Guru dlm
Mengolah
penil untuk
mengetahui
kesulitan
siswa
ikan hasil d.
Guru
Mengembal
pekerjaan
untuk
memberi
siswa
komentar
disertai
mendidik saat
komentar
mengembalik
yang
hasil
pekerjaan
mendidik
siswa
e.
f.
e.
f.
siswa
akhir
semester
5
Penilaian
a.
a.
Satuan
KKM
Menentukan
rapat
dewan
pendidik
KKM
Menentukan
rapat
dewan
pendidik
b.
Mengkoordin
asikan
UTS, UAS,
UKK
b.
Mengkoordin
asikan
UTS, UAS,
UKK
c.
c.
Pendidikan
kriteria
kenaikan
kelas
rapat
pendidik
d.
penil 4
kelompok
mata
pelajaran
melalui
rapat
dewan
pendidik
e.
kriteria
kenaikan
kelas
rapat
pendidik
d.
penil 4
kelompok
mata
pelajaran
pendidik
e.
rakan US
menentuk
an
kelulusan
sesuai
POS
f.
hasil penil
mata
pelajaran
kepada
tua/wali
dalam
LHBS
g.
a.
pencapaia
n
hasil
kepada
Disdik kab
rakan US
menentuk
an
kelulusan
sesuai
Menyelengga
POS
f.
hasil penil
mata
pelajaran
kepada
tua/wali
dalam
LHBS
g.
hasil
kenaikkan
dan
kelulusan
kepada
Disdik kab
26
a.
b.
b.
c.
c.
d.
d.
penil 4
kelompok
mata
pelajaran
belum
Menentuka
melalui
rapat
pendidik
e.
e.
Menentuka
4 kelompok
pelajaran
harus
melalui rapat
dewan
pendidik
f.
f.
g.
g.
Belum
melapork
an
hasil
pencapaia
n
belajar
semester
kepada
h.
SKHUN
i.
Disdik kab
SKHUN
i.
Ijazah bagi
siswa yang
lulus
h.
i.
Pemerintah
Ijazah bagi
siswa yang
lulus
a.
Penilaian
h.
Penilai a.
Penilai
belajar
belajar
hasil
hasil
pemerinta pemerintah
dalam
dalam
UN
UN
h.
Sekolah
melaporkan
hasil
pencapaian
belajar akhir
semester dua
kepada Disdik
kab
i.
j.
b.
Hasil b.
Hasil
menentuk
menentuk
kelulusan
kelulusan
KOMPO
NEN
Peserta
Didik
KONDISI
IDEAL
Kemampuan
rata-rata
intake siswa
minimal
7,50
KONDISI
RIIL
Kemampuan
ratarata intake
siswa
minimal
dibawah
6,00
KESENJANG
AN
TINDAK
LANJUT
Kemampuan
Pengelolaan
rata-rata
intake
siswa masih
Proses
dibawah
6,00
ditingkatkan
pembelajaran
sehingga
menghasilkan
output yang
maksimal
dengan
nilai murni di
atas
6,00
Pendidik
100% pendidik
98 % pendidik
dan
berijazah S1
memiliki
ijazah
S1
Tenaga
Kependid
2%
persentase
pendidik
belum
memiliki
ijasah
S1
Mempermudah
dan memberi
bantuan
kepada
guru untuk
melanjutkan
ik
an
27
N
O
KOMPO
NEN
KONDISI
KONDISI
IDEAL
RIIL
a) RKB :luas
8x9m, mebel per
Prasaran
siswa (mdh
diatur),ada
LCD
a
tetap
Sarana
a)RKB.:luas
8x9m,
Komputer 20
Printer, Laptop,
LCD, Hot spot
dengan
yang dapat
b)TI:AC belum
dapat
berfungsi
krna daya
tidak
kuat,
Komputer
yang
berfungsi
10 unit, LCD
belum
terpenuhi,ban
d
wich kecil
lengkap,bersih
berkeramik
a)Kelas
ada LCD
-Untuk jangka
ke depan
dipasang LCD
bersamaan
syarat,administ
pendidikan ke
S1
siswa,belum
20
siswa
secara
c)LabIPA.:memen
LANJUT
minimal
33%
ruang
masih
mobiling
dan laptop
oleh minimal
AN
TINDAK
mebelair
kuran
2
ada
LCD
KESENJANG
c)Lab.IPA :
belum
memenuhi
syarat,belum
b)
TI :
listrik,kura
ng
1200
watt,LCD
Daya
terpasang
tetap,band
wi
ch
minimal
1,5MB
-Menambah
daya
listrik menjadi
3200
watt,mengajuk
an
bantuan
komputer
sehingga
terpenuhi 20
unit,memasan
g
LCD yang
permanen
c)Lantai
keramik,k
tidak
ura
ng
bersih,ad
min
istrasi
belum
tertib
berkeramik,a
dm
inistrasi
kurang
lengkap
Memanfaatkan
d)Perpustakaan:a
d)Perputakaan d)Perpust:
:bel
um ada
Kepalperp
kepala perpust,
kepala
us
perpust,
t., Softwar
tenaga
Manajemen
Sistem
Sistem Aplikasi
perpust
Aplikasi,
Manajemen
manual,
Ruang
Penempat
belum
an
28
Softwar Sistem
Aplikasi
perpust
dari Mahasiswa
praktek,
Menyiapkan
KOMPO
NEN
KONDISI
KONDISI
IDEAL
Perpust, ruang
RIIL
tertata
tertata rapi,
jumlah
buku siswa
100%
terpenuhi,perp
usta
kaan digital
Terpenuhi biaya
Siswa mampu
aa
n
pengembangan
membayar
keunggulan lokal:
penuh
kurang
dari 45%
c) Pendidik
d) Tenaga
AN
buku.
rapi,pengad
aan
buku
bertahap,
buku-buku
baru
masih
sangat
minim
Pembiay
a) Sarana
prasarana
b) Peserta Didik
KESENJANG
TINDAK
LANJUT
tempat untuk
buku-buku,
pengadaan
buku
scr bertahap,
perpust digital
diprogramkan
65% siswa
kurang
mampu
jangka
panjang.
Efektifitas
dana
65% siswa
kurang mampu
dengan
Penggunaan
dana
dg skala
prioritas
mengajukan
pengusulan
beasiswa
Kependidikan
- Kebijakan
skala
prioritas
pendanaan
tetap
menjadi
alternatip
Program
Sekolah memiliki
Sekolah
RKAS
Sekolah
memiliki
RKAS
pengelolaan
dana
Lebih
disempurnaka
n
sesuai dengan
kebijakan
Dinas
dan Majlis
serta
menyesuaikan
dengan kondisi
internal
sekolah
29
KOMP
KONDISI RIIL
KONDISI
PELUAN
NEN
O
O
1
KESENJAN
IDEAL
Komite
Sekolah
Komite
/Dewan berperan
sebagai Pemberi
:
Sekola 1.
pertimbanga
h
2.
Pendukung
finansial dan
pemikiran
3.
transparansi
akuntabilitas
4.
pemerintah
masyarakat
Fungsi Komite
G
Komite
sekolah
memiliki
potensi
sebagai
nara
sumber
dalam
peningk
n mutu
sekolah
Komite
sekolah
memiliki
potensi
memban
Sekolah :
sekolah
1.
dalam
pendidikan
pemenu
2.
n sarpras
sama
yang
3.
dibutuhk
aspirasi
dengan
4.
menggal
masukan
g dana
dan
rekomendasi
dari
masyara
5.
.
Mendorong
partisipasi
Sekolah
6.
mempro
Menggalang
dana
amkan
7.
koordina
Melakukan
evaluasi
reguler
untuk
setiap
kegiatan
dan
membia
kan
berkoord
asi
untuk
kegiatan
insident
al
Sekolah
30
TANTANG
GAN
AN
Periode
Belum
kepengu
ada
Komite
baru yang
yang
lebih
hampir
potensial
selesai
Sekolah
Isu
d
dana dan
Peratura
komite
daerah
sekolah
tentang
menggalan
kebijaka
dana
pendidik
masyaraka
n gratis
namun
kebijakan
Komite
daerah
Sekolah
kurang mengharapk
n yang
berpera
berbeda
aktif
Komite
dalam
member
sekolah
ik
belum
an
bisa selalu
masuka
hadir
n,
dalam
pertimb
setiap
gan d
koordinasi
a
rekomen
dan
asi
sekolah
Sekolah
mempunya
i
kewenangan
untuk
menarik
dana
dan
Komite
Sekolah
menggalan
g dana,
kebijakan
tentang
pendidikan
gratis
meghamba
a
RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
Masih
memp
ahank
an
pengur
s
komite
yang
potens
,
nti
kurang
potens
Mengun
dang
unsur
komite
sekola
yang
berpot
si
sebag
nara
sumbe
dalam
pening
atan
mutu
sekola
Wakil
kepala
Sekola
Bidang
Kurikul
m
Mengun
dang
pemeri
nt
ah
Daera
h
untuk
duduk
bersa
dalam
menyu
eskan
KOMP
KONDISI RIIL
KONDISI
PELUAN
NEN
O
O
KESENJAN
IDEAL
Dewan Dewan
Pendidikan
Pendid berperan
sebagai
mitra kerja
ik
an
sekolah
TANTANG
GAN
RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
progra
sekola
h
yang
memb
ut
uhkan
dana
dari
masya
kat
G
mempuy
kewenan
ga
n untuk
menarik
dana
masyara
kat
sebagai
penduku
an
program
sekolah
AN
Sekolah
menerapk
an
Manajeme
n
Peningkat
an
Mutu
Pendidika
n
kurang
sekolah
mengerti
peran
dan
fungsi
tentang
Dewan
Berbasis
disosialisa
sik
an di
keberadaan
Sekolah
sekolah-
Dewan
Pendidika
n
pada
sekolah
Pendidikan
anggota
Sekolah
mempuny
ai
link yang
bisa
menduku
ng
terlaksan
any
a program
sekolah.
Dewan
Pendidika
n
belum
berperan
dalam
kegiatan
Dewan
Pendidikan
Mengund
an
g Dewan
sekolah
salah
satu
nara
sumber
dalam
penyusun
an
program
sekolah,
3 Dinas
Pendidi
k
Dinas
Pendidikan
berperan
sebagai :
1.Pemberi
Sekolah
Dinas
selalu
Pendidika
n
kurang
mengund
ang
31
Sekolah
tidak
mempunyai
Mengund
an
g PEMDA
wewenang
dan
Dinas
KOMP
KONDISI RIIL
KONDISI
PELUAN
NEN
O
O
an
KESENJAN
IDEAL
pertimbangan
G
Dinas
2.Pendukung
kegiatan
Pendidika
n
sebagai
nara
sumber di
3.Penyelenggara
setiap
pelatihan dan
kegiatan
pemikiran dan
kompetisi
4.Pengontrol
transparansi dan
akuntabilitas
5Mediator
antara
sekolah dengan
PEMDA
Sekolah
selalu
melibatka
n
Dinas
Pendidika
n
di setiap
kegiatan
Dinas
berfungsi
Pendidikan
sebagai:
1.Komintmen
mutu
pendidikan
TANTANG
AN
memaksi
mal
kan peran
GAN
untuk dapat
dan
memaksima
lka
n peran dan
fungsinya
fungsi Dinas
sama
Pendidikan
menyuks
es
kan siswa
Sekolah
dan guru
mempunyai
tidak
akses untuk
yang
Dinas
Pendidika
n
kurang
memberik
an
kontribusi
pendanaa
n
untuk
pembinaa
n
siswa dan
2.Memberikan
melapork
an
semua
masukan dan
kegiatan
bisa
bersama-
menjadi
bisa
duta
daerah
memperoleh yang
dukungan
dana
pembinaan
membutu
hk
an
partisipas
i
dana dan
guru
Sekolah
selalu
RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
Pendidika
n
untuk
berprestas
i
yang
menjadi
duta
pembina
an,
Waka
Kurikulu
m.
Kabupate
n
rekomendasi
3.Melakukan
pelatihan dan
kompetisi
4.Melakukan
evaluasi
4 Pergur
n
ua
Tinggi
Perguruan Tinggi
Sekolah
Perguruan
Perguruan
berperan
sebagai:
1.Fasilitator
program
mengund
ang
dosen
dari
Tinggi
belum
berperan
Tinggi
belum
bisa
maksimal
32
Mengund
an
g pihak
Pergurua
n
KOMP
KONDISI RIIL
KONDISI
PELUAN
NEN
O
O
KESENJAN
TANTANG
IDEAL
peningkatan
mutu
2.Pendamping
G
Perguruan
AN
secara
GAN
dalam
Tinggi
maksimal
sebagai
bilingual
sebagai
dalam
3.Pendukung
pendampi
ng
guru mata
pendampi
nga
n
mengipleme
nta
sikan
fungsinya
pada pokok
pengabdian
pelajaran
bilingualn
ya
pada
penyusun
an
program
masyarakat
sekolah
Sekolah
Mengund
berhasil
kurang
dalam
membangun
g
an
Pergurua
Tinggi
komitmen
untuk
anggota
bersama-
sekolah
sama
program
Perguruan Tinggi
berfungsi
sebagai:
1.Komitmen
mutu
pendidikan
2.Melakukan
Sekolah
mengontr
ak
satu
dosen
Perguruan
Perguruan
Tinggi
kurang
mendapat
kan
kontra
nara
sumber
dalam
pengabdian
pada
masyarakan
Tinggi
3.Melakukan
fasilitator
kerjasama
program
berkomit
me
n dalam
Sekolah
mengund
ang
sejumlah
rangka
dosen
diri
sebagai
pendidik
sebagai
prestasi
dari
kerjasama
4.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
peningka
tan
kualitaas
sebagai
nara
sumber
5 Lemba
RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
Tinggi
LPMP berperan
sebagai:
Penjam
ga
1.Pelaksana
inan
modelmodel
Mutu
pembelajaran
Pendidi 2.Fasilitator
Sekolah
LPMP
selalu
kurang
aktif
dalam
memprogr
a
mkan
k
an
pembelajaran
pendampi
ng
an untuk
(LPMP)
3.Nara sumber
guru
informasi
pendidikan
matapelaj
ara
33
menjalank
an
peran dan
fungsinya
di
sekolah
Sekolah
selalu
bekerjasam
a
dengan
Perguruan
Tinggi
dalam
program
Mengund
an
g LPMP,
dan
Pergurua
n
Tinggi
sebagai
pendamping nara
an
sumber
guru
pembelaj
ara
KOMP
KONDISI RIIL
KONDISI
KESENJAN
NEN
O
O
IDEAL
LPMP berfungsi
sebagai:
1.Komitmen
Mutu
Pendidikan
2.Merancang
model
pembelajaran
PELUAN
TANTANG
AN
LPMP
Sekolah
selalu
memprogr
a
mkan in
terkait
house
kurikulum
3.Mengadakan
training
pelatihan
terkait
4.Melakukan
dengan
kerjasama
pembelaja
ra
n dan
5.Melakukan
evaluasi
kurang
selalu
meng up
date
informasi
pemanfaa
tan
tehnologi
informasi
setiap
tahun
nya
dengan
GAN
matapelajar
an
LPMP
lembaga
sebagai
yang
mestinya
dekat
dengan
sekolah,
tetapi
justru tidak
semua
anggota
sekolah
tahu
dengan
pasti
fungsi dan
peran LPMP
RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
n, Waka
Kurikulu
m
Mengund
g LPMP,
an
Pergurua
n
Tinggi,
Dinas
Pendidika
n,
dan
Pemda
untuk
komitme
n
bersama
menyuks
es
kan
program
sekolah
yang
membutu
hk
an
penduku
nga
n dana
dan
kebijakan
6 Musya
w
arah
Kerja
Kepala
Sekola
h,
MKKS berperan
Sekolah
sebagai:
berperan
1.Pemberi
aktif
dalam
kegiatan
dan
kepengur
usa
Pertimbangan
2.Pendukung
34
KOMP
KONDISI RIIL
KONDISI
PELUAN
NEN
O
O
(MKKS)
KESENJAN
IDEAL
emikiran
G
n MKKS
3.Mediator
antara
sekolah dan
Dinas
Pendidikan dan
Sekolah
menjadi
Pemda
alamat
MKKS berfungsi
sebagai:
TANTANG
AN
GAN
Belum
semua
MGMP
Tidak ada
RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
sekretaria
t
MKKS
1.Komitmen
mutu
pendidikan
2.Melakukan
kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
Pelajar
MGMP
Kabupaten
berperan
sebagai:
1.Pelaksana
kegiatan
pengembangan
guru
matapelajaran
an
,
2.Pendukung
(MGMP
pemikiran
)
Kabup
3. Mediator
antara
guru
matapelajaran
dengan MKKS,
7 Musya
w
arah
Guru
Mata
at
en
Dinas
Pendidikan,
dan LPMP
MGMP
Sekolah
mempuny
ai
MGMP
sekolah
dan
memberik
an
dukungan
dana
untuk
kegiatan
MGMP
Sekolah
memberik
an
satu hari
MGMP
berfungsi
Kabupaten
sebagai:
Kabupate
n
berperan
maksimal/
aktif
kebijakan
yang
mengikat
dan
mengharusk
an
guru
matapelajar
an
tergabung
Adanya
kecenderu
ng
an hari
dalam
MGMP
Kabupaten
MGMP
MGMP
Kabupaten
sebagai
hari
libur guru
Dinas
Pendidika
n,
LPMP,
dan
Pemda
untuk
ikut
menyuks
es
kan
program
kurang
mempunyai
program
yang
35
Mengund
an
g MKKS,
MGMP
Kabupate
n
yang
membutu
hk
an
KOMP
KONDISI RIIL
KONDISI
NEN
O
O
IDEAL
1.Komitmen
mutu
pendidikan
KESENJAN
PELUAN
TANTANG
AN
GAN
jelas dan
kurang
adanya
sosialisasi
2.Melakukan
RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
dukunga
n
dana dan
pertemuan rutin
pada
hari MGMP
program
kebijakan
,
Waka
MGMP ke
Humas
3.Melakukan
sekolah.
Mengund
kerjasama
Sekolah
4.Melakukan
lesson
study
membatasi
masih
jumlah guru
5.Melakukan
evaluasi
yang bisa
aktif
dalam
MGMP
Kabupaten
Kurangnya
Komitmen
MGMP
adalah
libur kelas
yang
dimanfaatka
n
untuk
pengemban
gan
pembelajara
n
g MGMP
an
sekolah
untuk
menyusu
n
program
dan
pengemb
an
gan
pembelaj
ara
n serta
komitme
n
bersama
untuk
hari
MGMP
adalah
bukan
libur
kelas
yang
dimanfaa
tk
an untuk
pengemb
an
gan
diri,Waka
Kurikulu
m
36
BAB III
PENUTUP
Demikianlah revisi KTSP SMK Arjuna Depok Tahun Pelajaran 2016/2017 telah kami
laksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas
pendidikan, khususnya di SMK Arjuna Depok dan di Indonesia pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan
oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa di
masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMK Arjuna Depok ini,
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan kami berdoa semoga Allah SWT.
membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan
senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Amin.
37