Você está na página 1de 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar,
yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar
Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian. Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah
berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen
dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata

pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi,
serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi
kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari
dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMK Arjuna Depok tidak banyak dan
kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk
mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar
dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan
kepada peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media
promosi yang efektif dan menyebabkan SMK Arjuna Depok menjadi sekolah pilihan
masyarakat di Depok dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah
ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan
dapat tercapai.

B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pembiayaan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetisi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/ Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Standar Proses;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi
dan Kompetensi Konselor;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
Biaya;
17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.
3

C. Tujuan dan manfaat


Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan Standar nasional Pendidikan
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional
pendidikan
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMK
Arjuna Depok
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) SMK Arjuna Depok untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum
SMK Arjuna Depok.

BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
Kompone

Deskrips

Kondisi

Kondisi Riil

n
i
Ideal
1.
1.
Membentuk
Kerangka
Kelompok
Dasar
mata
peserta
didik
Kurikulu
pelajaran
menjadi
a. Agama
m
manusia
akhlak
beriman
mulia
bertakwa
b.Kewarga
kepada
garaan
Yang Maha
dan
Esa serta
pekerti
berakhlak
mulia

Melakukan
doa untuk
memulai
belajar (pagi) dan
sesudah proses
pembelajaran,
jamaah, Kultum
siswa,
mengadakan
perayaan HBI,

Rencana tindak
Lanjut
Melaksanakan
rutin
Lebih
pembimbingan
tadarus Altiap hari Sabtu
60 menit
Mengefektifkan
3S(Senyum
Salam,Sapa)

Doa
bersama, Sholat
lail,
pemberantasan
buta
baca Al-Quran
Peningkatan

c. Ilmu

pengeta
hua
n dan
teknologi

kesadaran
wawasan
peserta
akan
status,
hak dan
kewajibann
ya
dalam
kehidupan
bermasyar
dan
bernegara
serta
peningkata
n
kualitas
diri
sebagai
manusia.
Memperoleh
kompetensi
lanjut ilmu
pengetahu
dan
teknologi
serta
5

Pelaksanaan perlu
Kembangkan
solidaritas
dengan
mengikuti
kegiatan
kemasyarakatan
diantaranya :

konsisten

secara

melakukan
kegiatan
sosial, bakti
sosial,
upacara
peringatan
hari besar
kenegaraan.
Mengefektifkan
Menerapkan
kelompok dalam
pembelajaran
diskusi
Penyediaan bukubuku
sebagai sumber

pemanfaatn
perpustakaan,
internet
sebagai sumber
belajar
siswa serta

membuday
aka
n berpikir
ilmiah
secara
kritis,
dan
mandiri.
d.Estetika

Meningkatka
sensitivitas
,kemampua
mengekspr
esi
kan dan
kemampua
mengapres
keindahan
harmoni.

diperpustakaan

buku-buku

dan
pemanfaatan

pegangan
siswa

belum efektif.
Memanfaatkan
limbah
menjadi
suatu
barang
yang
bernilai seni

potensi
serta
membuday
n sikap
sportif,
disiplin
kerja
sama dan
hidup
sehat.

olahraga
dan
kesehat
an

2.

n
a.
pengemb Berpusat
potensi,
pada
gan
perkemban
kurikulu
gan,
kebutuhan
m
kepentingan
peserta
dan
Prinsip
Jasmani,
lingkungan
nya

b.

Membentuk

harmoni, unjuk

band yang lebih


marching
solid

Seni tradisional
tari
daerah belum
dapat
berjalan dengan
efektif
Pemilihan bakat
tidak
berdasar atas
talent
skouting,

Mengaktifkan serta
membentuk grup
karawitan
siswa/guru
Pemilihan

belum jelas bakat

berdasar atas

yang
sebenarnya
dari

angketscouting
talent
dan

siswa
Masih banyak
siswa
yang tidak
memiliki
bakat/minat
tertentu
Pemberian

Diarahkan pada

kesempatan
kepada
siswa/siswi pada
minat
yang

kegiatan
ketrampilan
tertentu.

diinginkannya
kegiatan-

Pembinaan logika

belajar.
Memperdayakan
Eskul Mading.

sebagai apresiasi

momen-momen
PSB
dan hari-hari
besar
negara.

Meningkatka

kelompok-kelompok

Marching Band

kemampuan pada

e.

Memperbanyak

Analisa minat

terpadu

berpikir (proses

didik.

teori)
c.

Praktek (kegiatan

terhadap
Tanggap
perkemban
gan
ilmu
pengetahua
n,
teknologi,
seni.

keorganisasian)

Psikotes

Terbuka akan
perkembangan
teknologi dan seni
Kegiatan apresiasi

d.

dengan
kebutuhan
hidup

Sesuai dengan
fasilitas yang ada
Pemanfaatan alat
teknologi.

e.
dan
Menyeluruh
berkesinam
gan

Ya
Peningkatan daya
dukung

f.

Belajar Ya
sepanjang
hayat

Pemahaman tujuan
pendidikan.

Mengacu pada

g.

antara
kepentingan
nasional
dan
kepentingan
daerah
KTSP
dikembangka
n
oleh sekolah
dan
komite
sekolah
berpedoman
pada
standar isi
dan
standar

kompetensi
lulusan serta
7

pendidikan pada
umumnya
tujuan
Dalam
KTSP belum
memperhatikan
prinsip-prinsip
pengembangan
kurikulum
terutama
prinsip
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan
peserta
didik
dan

Dilakukan reviuw

lingkungannya.

kepentingan peserta
didik
dan lingkungannya

dokumen KTSP
sehingga
memenuhi setiap
pengembangan
kurikulum
prinsip
perkembangan,
kebutuhan, dan

panduan
penyusunan
KTSP yang
disusun oleh
BSNP dan
Majelis
Dikdasmen PC
Muhammadiy
ah
Depok
3. Prinsip
Pelaksan
Kurikulu
m

a.
kurikulum
didasarkan
pada
perkemban
dan kond
peserta
untuk
menguasai
kompetensi
yang
berguna
bagi
b. dirinya.

a. Peserta didik
maksimal
mendapatkan
pelayanan
pendidikan yang
bermutu, serta
memperoleh
kesempatan
mengekspresika
n
dirinya secara
dinamis dan
menyenangkan.

a. Peserta didik
mendapatkan
pelayanan
yang bermutu,
memperoleh
kesempatan
mengekspresikan
dirinya secara
dinamis dan
menyenangkan

b. Perlu
b. Penegakkan
Kurikulum
dilaksanaka kelima
pilar belajar
pelaksanaan lima
dengan
pelaksanaan
pilar
belajar yaitu
menegakka
kurikulum belum peningkatan
(a) belajar untuk
keli
pila
maksimal
beriman dan
ma
belajar r
kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
(b) belajar untuk
memahami dan
menghayati,
(c) belajar untuk
mampu
dan berbuat
secara
efektif,
(d) belajar untuk
hidup bersama
berguna bagi
orang
lain, dan
(e) belajar untuk
membangun dan

menemukan jati
melalui proses
pembelajaran
aktif, inovatif
kreatif,
efektif,
gembira dan
8

menyenangkan.
kurikulum
memungkin
n peserta
didik
mendapat
pelayanan
yang
maksimal
sesuai
kondisi
didik

c. Pelayanan
kurikulum masih peserta didik sesuai
terhadap
dengan potensi,
klasikal dan
perkembangan,
memungkinkan
dan
kondisi
peserta
peserta didik
dengan tetap
mendapat
memperhatikan
yang maksimal
keterpaduan
sesuai dengan
pengembangan
kondisi peserta
peserta didik
didik
berdimensi
kemandirian,peng
n akhlak, dan jiwa
sosial,
d. Kurikulum

d.
dilaksanaka
dalam
suasana
hubungan
peserta
didik
dan
Kurikulum
dalam
suasana
yang
kondusif

e.
dilaksanaka
dengan
menggunak
pendekatan
dengan
memperhat
ika
n

perkemban
yang
berkiblat er
pada
globalisasi
dengan
mendekata
n
yang
9

Perlu
hubungan antara
dilaksanakan
peserta didik
suasana
pendidik yang
hubungan
peserta
didik
saling
menerima
dan
pendidik dalam
menghargai,
suasana yang
akrab,
terbuka, dan
formal
dengan prinsip
tuthandayani, ing
wuri
madia mangun
karsa,
ing ngarsa sung
tulada
(di belakang
memberikan daya
kekuatan, di
tengah
membangun
dan prakarsa, di
depan
memberikan
contoh
e. Pelaksanakan
dan teladan).
e. Pendekatan
ditingkatkan
kurikulum belum
dalam hal
pendekatan
maksimal
peserta didik adalah
menggunakan
pendekatan yang
pendekatan
multistrategi dan
memperhatikan
multimedia, sumber
perkembangan
belajar dan
berkiblat pada
teknologi
yang
memadai,
era
globalisasi
dan
dengan

pendekatan
berbasis pada
perkembangan
teknologi dan
berbasis pada
sekitar

d.

memanfaatkan
lingkungan sekitar
sebagai sumber
belajar.

f.

pada
perkemban
teknologi
dan
berbasis
alam
sekitar

dilaksanaka
dengan
mendayagu
kan kond
yang sesu
dengan
budaya
d
lingkungan
sekolah

g. Kurikulum yang

g.

yang
mencakup
seluruh
komponen
kompetensi
mata
pelajaran

2.

Kurikulu
m

1.
kelas X

2.
kelas XI
dan
XII

f. Kurikulum
dilaksanakan
mendayagunaka
kondisi yang
dengan kultur
budaya di
lingkungan
sekolah

a.

Terdiri
mata
muatan
lokal,
dan
pengemban
diri
b.
Alokasi
satu jam
pelajaran
adalah 45
menit
c.
Minggu
efektif
dalam satu
tahun
pelajaran
(dua
adalah 37
39
minggu

a.

mencakup
seluruh
komponen
kompetensi
mata
pelajaran

a.

Terdiri
mata pelajaran
Agama, muatan
lokal bahasa
lampung, dan
pengembanga
b.n diri Alokasi
jam pelajaran
adalah 45
c.
Minggu
efektif
dalam satu
pelajaran (dua
semester)
37 - 39 minggu

Program a.
Program
XI dan XII
dan XII adalah
adalah
Program IPA,
Program
Program IPS,
IPA,
Program
terdiri atas 14
Program
pelajaran,
muatan
Bahasa, dan
lokal
dan
Program
pengembangan
diri
Keagamaan
10

g.

terdiri atas
14
mata
muatan
lokal
dan
pengemban
diri
b.
Alokasi
satu jam
jam pelajaran
pelajaran
adalah 45
adalah 45
menit
Minggu
c.
Minggu c.
dalam satu dalam satu tahun
tahun
pelajaran (dua
efektif
(dua
semester)
adalah 37
minggu
38
minggu
1 Jumlah
.pelajaran

3.

Setiap
minggu

Beban
Belajar

Jumlah jam

Jumlah jam

Hari Sabtu lebih

pembelajaran

pembelajaran

dimanfaatkan untuk

tatap muka
perminggu

tatap
muka per minggu

kegiatan
Pengembangan
Diri Ekstrakurikuler

adalah
43
s.d.
48 jam

pembelajaran

Seni,Olahraga
Prestasi
dan Imtaq

Waktu
terstruktur dan
kegiatan mandiri
tidak
terstruktur belum
maksimal
digunakan
oleh guru

Diadakan Workshop

adalah 48 jam

pembelajaran
2

Waktu
untuk
penugas
an
terstrukt
dan
kegiatan
mandiri
tidak
terstrukt
ur
bagi
didik

Waktu untuk
penugasan
terstruktur
kegiatan
mandiri
tidak
terstruktur
bagi peserta

untuk penguatan
pelaksanaan
pembelajaran.

didik
pada
maksimum
60% dari
jumlah
waktu
kegiatan

tatap muka
dari
mata
pelajaran
yang
bersangkutan.
Alokasi
. Waktu
3

4.
Pendidika
n

Kegiatan :
Minggu efektif
belajar, Jeda
11

Dibuat
atas
Kalen
Pendidik der da
Disdikpora
Provinsi

Dipertahankan

tengah
semester,
Jeda
antarsemester
,
Libur akhir
tahun
pelajaran,
Hari
libur
keagamaan,
Hari libur

Pendidikan
Muhammadiyah
Wilayah

umum/nasion
al,
Hari libur
khusus,
Kegiatan
khusus
sekolah/madr
asah
Penetapa
. Kalender
Pendidikan
4

a.

tahun
pelajaran
adalah
Juli dan
berakhir
bulan juni
tahun
berikutnya

a.
Permulaan
pelajaran adalah
tanggal 14 Juli
berakhir pada
bulan
20
juni tahun
berikutnya

Hari libur
mengikuti
b.
Hari libur
ketentuan dari
sekolah
pemerintah
ditetapkan
pusat/pemerint
berdasarkan
daerah , Majelis
keputusan
Dikdasmen dan
Menteri
sekolah
Pendidikan menetapkan hari
Nasional,
tidak efektif
untuk
dan/atau
KBM/
insidental
Menteri
Sekolah
Agama,
c.
Kalender
Daerah
pendidikan
tingkat
kab/kota,
disusun
oleh
sekolah

dan/atau
organisasi
penyelengg
dapat
menetapkan
hari libur
khusus
c.
Pusat/Provin
Pemerintah
kabupaten/
kota
dapat
menetapkan
12

b.

berdasarkan
waktu pada SI
dengan
memperhatikan
ketentuan
pemerintah/pe
merin
tah
daerah, dan
Majelis
Dikdasmen

hari libur
serentak
satuanpendidikan
d.

Kalender
pendidikan
disusun
sekolah
berdasarkan
alokasi
pada SI
memperhati
ketentuan
pemerintah/
merintah
daerah
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
SKL
N
o
1

SKL SATUAN PENDIDIKAN

MAPEL
Berperilaku sesuai dengan
ajaran
agama
yang dianut
sesuai dengan
perkembangan remaja

Mengembangkan diri secara


optimal
dengan memanfaatkan
kelebihan
diri
serta
memperbaiki
kekurangannya

KELOMPOK

Menunjukkan sikap percaya diri


dan
bertanggung jawab atas

SKL
KELOMPOK
MAPEL

Agama dan
Akhlak
Mulia

Pend. Agama
PKn

Agama dan
Akhlak
Mulia

PKn
Pend. Agama

5 kelompok
mapel

Semua Mapel

perilaku,

perbuatan, dan pekerjaannya


4

Berpartisipasi dalam penegakan Iptek


aturan social

Menghargai keberagaman
agama,
bangsa, suku, ras, dan

Agama dan
Akhlak
Mulia
Kewragane
raan dan
Kepribadia

golongandalam
sosial lingkup global
ekonomi

13

Sosiologi
Sejarah
Ekonomi
Geografi
Agama
PKn
Sosiologi

KET.

Membangun dan menerapkan


informasi
dan pengetahuan secara logis,

Iptek
Iptek

Semua mapel
Iptek

kritis,
kreatif, dan inovatif
7

Menunjukkan kemampuan
berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif

Iptek

Semua mapel
Iptek

5 kelompok
mapel

Semua mapel

5 kelompok
mapel

Semua mapel

dalam
pengambilan
keputusan
8

Menunjukkan kemampuan
mengembangkan budaya
belajar
untuk diri
pemberdayaan

Menunjukkan sikap kompetitif


dan
sportif untuk mendapatkan
hasil yang
terbaik

10

Menunjukkan kemampuan
menganalisis
dan memecahkan
masalah

Iptek

Semua mapel
iptek

11

kompleks
Menunjukkan
kemampuan
menganalisis
gejala alam dan social

Iptek

Semua mapel
iptek

12

Memanfaatkan lingkungan
secara
produktif dan bertanggung

Agama dan
Akhlak
Mulia
Iptek
Kewargane
raan dan
Kepribadia
n
Kewargane
raan dan
Kepribadia
n

Pend. Agama
Semua mapel
iptek
PKn

jawab

13

Berpartisipasi dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis
dalam

PKn

wadah Negara Kesatuan


Republik
Indonesia
14

Mengekspresikan diri melalui


kegiatan
seni dan budaya

Estetika

Seni budaya

15

Mengapresiasi karya seni dan


budaya
Menghasilkan karya kreatif,

Estetika

Seni budaya

Estetika
Iptek

Seni budaya
Ketrampilan

Penjasorkes

Penjasorkes

16

individual maupun kelompok


17

Menjaga kesehatan dan


keamanan diri,
kebugaran jasmani, serta
kebersihan
lingkungan
14

18

19

Berkomunikasi lisan dan tulisan


secara
efektif dan santun
Memahami hak dan kewajiban
diri
dan
orang
lain dalam pergaulan di
masyarakat

20

Menghargai adanya perbedaan


pendapat
dan berempati terhadap orang
lain

21

Menunjukkan keterampilan
membaca
dan menulis naskah secara

Iptek

Bahasa
Indonesia

Kewargane
raan dan
Kepribadia
Iptek
Agama dan
Akhlak
Mulia
Iptek
Kewargane
raan dan
Kepribadia
n
Iptek
Estetika

sistematis
dan
estetis

22

Iptek

Menunjukkan keterampilan
menyimak,
membaca, menulis, dan
berbicara
dalam dan Inggris
bahasa Indonesia

23

Menguasai pengetahuan yang

Iptek

diperlukan untuk mengikuti

Mulok B. Jawa
PKn
Sosiologi

Pend. Agama
Sosiologi
PKn

Bahasa
Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B.
Lampung
Seni budaya
Bahasa
Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B.
Lampung
Semua mapel
iptek

pendidikan
tinggi

3. Analisis Standar Proses


N

KOMPONEN

O
I

PERENCANAAN
A.

Silabus

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

Pada Silabus harus

Dalam

Diprogramkan

memuat:
1.
Identitas mata
pelajaran
,SK KD, Kegiatan
Pembelajaran,
Indikator
ketercapaian,
Alokasi Waktu,
Sumber/Bahan/Alat.
2.
Penyusunan
berdasarakan hasil
pemetaan Standar
Isi.

pengembangan

bimbingan dan

silabus guru

pendampingan

sudah
melakukan

teknik

SK-KD, tetapi

silabus mulai

belum

dari
analisis SI

Dalam

sehingga

penyusunan
silabus
guru
sudah
menyusun
silabus

seluruh
guru
dapat

15

menyusun
silabus

B.

II

RPP

1.
RPP memuat:
MP, SK, KD Indiator
Pencapaian, tujuan,
Alokasi Waktu ,
Metode
Pembelajaran,
Pembelajaran,
Penilaian
belajar, dan sumber
belajar.
2.
Pada tahapan
pembelajaran terdiri
dari pendahuluan,
tahapan:
kegiatan inti, dan
penutup.
3.
Mengacu pada
prinsipprinsip penyusunan
RPP.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

secara mandiri

secara mandiri

tetapi belum

sesuai

menyeluruh

karakteristik

Masih ada

satuan
pendidikan
Diadakan

guru menyusun pendampingan


dan
RPP tidak
bimbingan
melampirkan

pembuatan

instrumen

RPP,
sehingga
RPP

dan atau soal

dibuat guru

yang
tercantum

sesuai
standar

RPP tidak
relevanpada
tujuan
RPP.

A.
Pelaksanaan

Belajar

Jumlah maksimal

Jumlah

Perlu

didik setiap

peserta didik

meningkatkan

rombongan
N

KOMPONEN

KONDISI IDEAL
belajar adalah 35
peserta didik.

KONDISI RIIL
setiap
rombongan
belajar adalah
10-22
peserta didik.

TINDAK
LANJUT
jejaring untuk
memenuhi
standar,
kelas X setiap
rombel 35
peserta
didik

Beban
minimal
guru

beban kerja guru

90 % beban

Mendorong

kurang nya 24 (dua

guru mencapai

untuk

puluh jam tatap


empat)
muka
dalam 1 (satu) minggu

24 tatap muka mememenuhi


jam
24
dengan
jam dari
memenuhi
sekolah
di sekolah lain
lain

Buku teks
pelajaran

rasio buku teks

Rasio buku tek

untuk peserta didik


1:
1 peradalah
mata pelajaran;

- guru menciptakan
16

Mengajukan

pelajaran untuk kebutuhan


buku
peserta didik
pegangan
belum
siswa
mencapai
dalam RAPBS
perbandingan 1
: 10
- Sebagian

- Guru yang

kelas

ketertiban,
kenyamanan,
keselamatan, dan
keputusan pada
dalam
menyelenggarakan
proses

dapat guru
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan,
dan
keputusan
pada
dalam
menyelengg
kan proses
pembelajara

- pada tiap awal


- Sebagian
guru menyampaikan
silabus mata pelajaran

guru
menyampaik
silabus mata

belum dapat
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan
,keselamatan
dan
keputusan
pada
dalam
menyelengg
kan proses
pembelajara
perlu
pembinaan
pelatihan
pengelolaan
dan
manajemen
kelas
forum MGMP
- Perlu
pengecekan
oleh waka
kurikulum/

besar
N

KOMPONEN

KONDISI IDEAL
semester,

B.

KONDISI RIIL
pelajaran
pada
tiap awal
semester

Kegiatan Pembelajaran

TINDAK
LANJUT
pengajatran
pada guru
guru
menyampai
silabus mata
pelajaran
tiap awal
semester

Masih ada

Dalam

melaksanakan

pembelajaran

Motivasi
Kegiatan inti

pembelajaran

guru
wajib
membawa
RPP sebagai

elaborasi
konfirmasi
Penutup
Rangkuman
-Umpan balik
Tugas

dengan RPP,
dalam
kegiatan inti

kontrol dalam

pembelajaran

pembelajaran

masih

dan
perlu

menggunakan

mengoptimalka

form
lama.

n
MGMP untuk

Pembelajara
Pendahuluan
n

17

belum sesuai

pelaksanaan

peningkatan
kualitas proses
pembelajaran.
Perlu ada
workshop
untuk
penyusunan
RPP
sesuai dengan
format yang
sudah
sesuai dengan
format baku
yang
ditetapkan

N
O
III

IV

KOMPONEN
PENILAIAN
HASIL
PEMBELAJARA
N

PENGAWASAN
PROSES
PEMBELAJARA
N

KONDISI IDEAL

Penilaian
guru terhadap
hasil
dilakukan
oleh
pembelajaran untuk
mengukur tingkat
pencapaian
kompetensi
peserta didik, serta
digunakan sebagai
hahan
penyusunan laporan
kemajuan hasil
belajar,
dan memperbaiki
pembelajaran.

1. Pemantauan
a.
Pemantauan
pembelajaran
dilakukan pada
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil
pembelajaran.
b.
Pemantauan
dengan cara
diskusi
kelompok
pengamatan,
pencatatan,
wawancara, dan
dokumentasi.
c.

Kegiatan
18

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

Hasil penilaian

Setiap guru

pembelajaran

diwajibkan

tidak
dilakukan

untuk
melakukan

sebagai bahan

hasil ulangan

acuan dalam

harian dan

program

butir soal serta

perbaikan
proses

implementasi

pembelajaran

dalam tugas

bagi
guru.
Pemantauan

penilaian oleh
guru
Peningkatan

dilaksanakan

kerjasama

Kepala
Sekolah
oleh

sekolah
antara

dan
Kurikulumn

dengan
Pengawas
Satuan
dalam

dengan

pengumpulan
melaksanakan
dan
penandatangan pemantauan
pembelajaran

proses
pembelajaran
pada
saat awal

pada semester
awal

semester

perangkat

Pemantauan

Peningkatan

pemantauan
dilaksanakan
oleh dan
kepala
satuan
pendidikan

frekuensi
dengan cara

pemantauan

diskusi,
wawancara,
dan
dokumentasi.

oleh pengawas
pendidikan.

Pemantauan
dilaksanakan
oleh
kepala sekolah
dan
pengawas
satuan
pendidikan
N
O

KOMPONEN

KONDISI IDEAL
2. Supervisi
a. Supervisi proses
pembelajaran
dilakukan pada
tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil
pembelajaran.
b. Supervisi
pembelajaran
diselenggarakan
dengan cara
pemberian
contoh,
diskusi,
pelatihan, dan
konsultasi.
c. Kegiatan supervisi
dilakukan oleh
kepala
dan
pengawas
satuan
pendidikan.

3. Evaluasi
a.Evaluasi proses
pembelajaran
dilakukan untuk
menentukan
kualitas
pembelajaran
secara
keseluruhan,
mencakup tahap
perencanaan,
pelaksanaan proses
19

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

Supervisi

Pengawas

proses
dilakukan
oleh

perlu
melaksanakan

Kepala Sekolah

supervisi

Tim Supervisi

berkala dan

minimal satu
kali
setiap

dapat
memberi
contoh
pembelajaran

semester
Supervisi

yang
efektif
bagi
guru
Perlu

pembelajaran
dilakukan
dengan
diskusi, dan
konsultasi
Kegiatan
supervisi
dilakukan oleh

pemberian
contoh
oleh
guru
sejenis atau
kepala
sekolah
Perlu
peningkatan
frekuensi
supervisi
dari pengawas

kepala
sekolah
/
guru senior
dan satuan
pendidikan
pengawas
satuan
pendidikan
Evaluasi proses

Kinerja Guru

pembelajaran

yang sesuai
belum

dilaksanakan

standar dapat

semester satu

dilakukan

kali
dalam bentuk
rapat
koordinasi

supervisi
klinis agar guru

Kepala
Sekolah
dengan

dapat
mengatasi
permasalahan

pembelajaran, dan
penilaian hasil
pembelajaran.

b.Evaluasi proses
pembelajaran
dengan
cara:

N
O

KOMPONEN

KONDISI IDEAL
1)
proses
membandingkan
pembelajaran
yang
dilaksanakan
guru
dengan standar
proses,
2)
mengidentifikasi
kinerja guru
dalam
proses pembelajaran
sesuai
dengan
kompetensi
guru.

menggunakan

pembelajaran

pedoman
standar
proses
Belum semua
guru
melakukan
Evaluasi proses
KONDISI RIIL

Mewajibkan
guru untuk
TINDAK
semua
LANJUT

pembelajaran

melaksanakn

dilakukan
dengan
cara

evaluasi proses
sesuai standar.

membandingka
n
proses yang
dilakukan guru
dengan standar

4. Pelaporan
Hasil kegiatan
pemantauan,
supervisi,
dan evaluasi proses
pembelajaran
dilaporkan
kepada
pemangku
pentingan.

Pelaporan

Perlaporan

dilaksanakan
oleh
Pengajaran

Hasil
Supervisi

5. Tindak lanjut
a.
Penguatan
danpenghargaan
diberikan kepada
guru telah
yang
memenuhi
standar.
b.Teguran yang
bersifat
mendidik
diberikan
kepada
guru
yang memenuhi
belum
standar.
c.
Guru diberi
kesempatan
untuk
mengikuti
pelatihan/penatar
an
lebih lanjut.

Satuan

Perlu reward

Pendidikan
belum
memberikan
penghargaan

dan
punisment
bagi

20

kepada
Kepala Sekolah

pembelajaran
perlu
disampaikan
kepada
pengawas
untuk
pembinaan
guru dan
satuan
pendidikan

kepada guru

guru yang
telah
memenuhi

yang
telah
memenuhi
standar dan

standar
dan yang
belum
memenuhi

belum
melakukan

standar

pembinaan
optimal
bagi guru yang
belum
memenuhi
standar

4. Analisis Standar Pengelolaan

o
I

Kriteria setiap

Komponen
KEPALA SEKOLAH

Kesesuai
an
dengan

Analisis Penyesuaian/

Kriteria

Pemenuhan

Ya

1 Kualifikasi minimal

2 Usia Maksimal

3 Pengalaman mengajar
minimal
4 Pangkat minimal

5 Status Guru (Guru SMA)

6 Kepemilikan sertifikat

Tida
k

Alokasi
Progra
m
1

pendidik
7 Kepemilikan sertifikat
kepala
sekolah
8 Kompetensi kepribadian
9 Kompetensi manajerial

II
N

V
V

10 Kompetensi
kewirausahaan
11 Kompetensi supervisi

12 Kompetensi sosial

WAKIL KEPALA SEKOLAH


Kriteria setiap

Komponen
1 Jumlah minimal

Kesesuai
an
dengan

Analisis Penyesuaian/

Kriteria

Pemenuhan

Ya

Tida
k

2 Kriteria pengangkatanwakasek

3 Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki:


Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin

b. kepemilikan keterampilan teknis


c. kemitraan dan kerjasama

V
V

21

Alokasi
Progra
m
1

Wakasek Bidang Kesiswaan


a. kemampuan memimpin

b. kepemilikan keterampilan teknis


c. kemitraan dan kerjasama

V
V

Wakasek Bidang Sarana


Prasarana
a. kemampuan memimpin

b. kepemilikan keterampilan teknis


c. kemitraan dan kerjasama

5.

V
V

Analisis Standar Penilaian

OMPONE

Prinsip
penilaian
(sahih,
objektif,
adil,
terpadu,

KONDISI
IDEAL

KONDISI
RIIL

Semua RPP
mencantumk
an
kegiatan dan

RPP yang
mencantumk
an
kegiatan dan

program

program

penilaian

penilaian
sekitar
70 %

terbuka,

KESENJAN
G
AN

Sekitar 30 %
RPP belum
mencantumkan
kegiatan
dan
program
penilaian

RENCANA
TINDAK
LANJUT
Kepala Sekolah
melakukan
supervisi
dengan cara
berdiskusi dan
memberi contoh

menyeluruh

kepada guruguru
yang belum

dan

mencantumkan

berkesina
mb
ungan,

kegiatan dan

sistematis,

program
penilaian
dalam RPP

beracuan

Guru harus

kriteria, dan

melengkapi RPP

akuntabel)
2

Teknik dan

Instrumen

Sebagian

Sebagian

Instrumen

penilaian
hasil

telah
guru

guru belum
besar

22

Sekolah
format
menyiapkan
penelaahan

Penilaian

belajar yang

melaksanaan

digunakan

penelaahan

melaksanaa
n
penelaahan

pendidik

instrumen

instrumen

memenuhi

penilaian
hasil
belajar

penilaian
hasil
belajar

persyaratan
substansi,

butir soal dan


meminta semua
guru
melakukan
telaah
butir soal
sebelum
diujikan kepada
peserta didik

konstruksi,
dan
bahasa.
3

Mekanisme

a.

a.
penilaian
silabus
penjabaran
a
bagian RPP

UH,UTS,
UAS, UKK
dilakukan
oleh
di bawah
koordinasi
Satuan
Pendidikan

penilaian
silabus
penjabara
a
bagian
b. RPP
UH,UTS,
UAS, UKK
dilakukan
oleh
di bawah
koordinasi
Satuan
Pendidikan

c.
dan Usek
Penilaian
UN
adalah
salah
satu
syarat
kelulusan

c.
dan Usek
Penilaian
UN
adalah
salah
satu
syarat
kelulusan

dan
Prosedur
Penilaian

b.

d.

Penil
d.
Penil
belajar
belajar
kelompok
kelompok
estetika
estetika
dan
dan
kelompok
kelompok
perjasorke
perjasorke
s
s
ditentukan
ditentukan
melalui
pendidik
rapat
dewan
e. Penil
pendidik
belajar
berdasarka
kelompok
hasil
agama dan
penilaian
akhlag
pendidik
dan
kelompok
e.
Penil
kewargane
belajar
aan dan
hasil
kelompok
kepribadia
n
23

a. -

a.

b.

b.

c.

c.

d.

Penilai
d.
Perlu
belajar
dan
kelompok
kepada guru ttg
estetika
Penil hasil
kelompok
kelompok
perjasorke
dan kelompok
belum
perjasorkes
pedoman
e. Perlu
e. Penil
dan
sosialisasi
belajar
kepada guru tt
kelompok
Penil hasil
agama
kelompok
dan
agama
akhlag
dan
akhlag
mulya dan
dan kelompok
kelompok
kewarganegar
kewargan
dan
ega
kepribadian
raan dan
f.
kepribadia
n
g.
belum
pedoman
h.
Kegiatan
pengembangan
f.
diri perlu
g.
dibuktikan
dengan
h.
surat
pengemb i.
KS
ang
an diri
guru untuk
dibuktikan menghimbau
memberikan
dengan
hasil
UH
kepada
keteranga
sebelum UH
n
i.
40 %
berikutnya,
belum
belum tuntas
memberik
mengikuti
an
pembel

agama dan
ditentukan
akhlag
pendidik
mulya
dan
f.
kewargane
Ujian
gar dan
aan
Sekolah
(menyusun
kepribadia
kisi-kisi,
n
ditentukan
mengemba
melalui
kan
rapat
dewan
instrumen,
pendidik
melaksana
berdasarka
kan
ujian,
hasil
mengolah
penilaian
dan
menentuka
pendidik
kelulusan,
dengan
melaporka
memperha hasil ujian)
n hasil
g.
Penil
sekolah
lokal
f.
mengikuti
Ujian
penil
(menyusun
kelompok
kisi-kisi,
mata
mengemb
pelajaran
kan
yang
instrumen,
relevan.
Kegiatan
melaksana h.
pengemba
ujian,
n diri
mengolah
menentuka dibuktikan
dengan
n
kelulusan,
nilai
pada LHBS
melaporka
n
hasil ujian) i.
60 %
memberika
g.
Penil
hasil UH
lokal
muatan
kepada
mengikuti
sebelum
penil
UH
berikutnya,
kelompok
yang
mata
belum
tuntas
pelajaran
mengikuti
yang
pembel
h. relevan.
remidi
Kegiatan
pengemba
n diri
dibuktikan
dengan
surat
keterangan
pembina
dan
KS

24

hasil UH
kepada
siswa
sebelum
berikutny
a,
yang
tuntas
mengikuti
pembel
remidi

remidi

i.

Hasil
harus
dikembalia
n kepada
siswa
sebelum
UH
berikutnya,
yang
belum
tuntas
mengikuti
pembel
remidi

Penilaian

a.

a.

Pendidik

sikan
pada awal
semester
kepada

asikan
silabus
awal
semester
kepada
b. siswa

b.
n tes,
pengamat
penugasa
atau
bentuk
lain

n tes,
pengamat
penugasa
n,
atau
lain

c.
hasil penil
Mengolah
untuk
mengetah
kemajuan
dan
belajar
siswa
d.
an hasil
pekerjaan
siswa
disertai
komentar
yang
mendidik

c.

e.
Memanfaatka
n hasil
untuk
perbaikan
pembel

f.

f.

a.

hasil penil
untuk
mengetah
ui
kemajuan

d.
kan hasil
Mengembali
pekerjaan
siswa
e.
an hasil
penil
untuk
perbaikan
pembel
hasil
Melaporkan
siswa
setiap
akhir
semester

hasil
belajar
25

b.
c.

hasil
untuk
mengeta
kesulitan
belajar
siswa

a.

b.
c.

d.

pendampinga
Guru dlm
Mengolah
penil untuk
mengetahui
kesulitan
siswa

ikan hasil d.
Guru
Mengembal
pekerjaan
untuk
memberi
siswa
komentar
disertai
mendidik saat
komentar
mengembalik
yang
hasil
pekerjaan
mendidik
siswa
e.
f.

e.
f.

siswa
akhir
semester
5

Penilaian

a.

a.

Satuan

KKM
Menentukan
rapat
dewan
pendidik

KKM
Menentukan
rapat
dewan
pendidik

b.
Mengkoordin
asikan
UTS, UAS,
UKK

b.
Mengkoordin
asikan
UTS, UAS,
UKK

c.

c.

Pendidikan

kriteria
kenaikan
kelas
rapat
pendidik

d.

penil 4
kelompok
mata
pelajaran
melalui
rapat
dewan
pendidik

e.

kriteria
kenaikan
kelas
rapat
pendidik

d.

penil 4
kelompok
mata
pelajaran
pendidik

e.
rakan US
menentuk
an
kelulusan
sesuai
POS

f.
hasil penil
mata
pelajaran
kepada
tua/wali
dalam
LHBS
g.

a.

pencapaia
n
hasil
kepada
Disdik kab

rakan US
menentuk
an
kelulusan
sesuai
Menyelengga
POS
f.
hasil penil
mata
pelajaran
kepada
tua/wali
dalam
LHBS
g.

hasil
kenaikkan
dan
kelulusan
kepada
Disdik kab

26

a.

b.

b.

c.

c.

d.

d.

penil 4
kelompok
mata
pelajaran
belum
Menentuka
melalui
rapat
pendidik

e.

e.

Menentuka
4 kelompok
pelajaran
harus
melalui rapat
dewan
pendidik

f.

f.

g.
g.

Belum
melapork
an
hasil
pencapaia
n
belajar
semester
kepada

h.

SKHUN

i.

Disdik kab
SKHUN

i.
Ijazah bagi
siswa yang
lulus

h.

i.

Pemerintah

Ijazah bagi
siswa yang
lulus

a.

Penilaian

h.

Penilai a.
Penilai
belajar
belajar
hasil
hasil
pemerinta pemerintah
dalam
dalam
UN
UN

h.

Sekolah
melaporkan
hasil
pencapaian
belajar akhir
semester dua
kepada Disdik
kab

i.

j.

b.

Hasil b.
Hasil
menentuk
menentuk
kelulusan
kelulusan

B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan


N
O
1

KOMPO
NEN
Peserta
Didik

KONDISI
IDEAL
Kemampuan
rata-rata
intake siswa
minimal
7,50

KONDISI
RIIL
Kemampuan
ratarata intake
siswa
minimal
dibawah
6,00

KESENJANG
AN

TINDAK
LANJUT

Kemampuan

Pengelolaan

rata-rata
intake
siswa masih

Proses

dibawah
6,00

ditingkatkan

pembelajaran
sehingga
menghasilkan
output yang
maksimal
dengan
nilai murni di
atas
6,00

Pendidik

100% pendidik

98 % pendidik

dan

berijazah S1

memiliki
ijazah
S1

Tenaga
Kependid

2%
persentase
pendidik
belum
memiliki
ijasah
S1

Mempermudah
dan memberi
bantuan
kepada
guru untuk
melanjutkan

ik
an

27

N
O

KOMPO
NEN

KONDISI

KONDISI

IDEAL

RIIL

a) RKB :luas
8x9m, mebel per
Prasaran
siswa (mdh
diatur),ada
LCD
a
tetap
Sarana

a)RKB.:luas
8x9m,

Komputer 20
Printer, Laptop,
LCD, Hot spot
dengan
yang dapat

b)TI:AC belum
dapat
berfungsi
krna daya
tidak
kuat,
Komputer
yang
berfungsi
10 unit, LCD

belum
terpenuhi,ban
d
wich kecil

lengkap,bersih
berkeramik

a)Kelas
ada LCD

-Untuk jangka
ke depan

dipasang LCD

bersamaan

syarat,administ

pendidikan ke
S1

siswa,belum

20
siswa
secara

c)LabIPA.:memen

LANJUT

minimal
33%
ruang

masih
mobiling
dan laptop

oleh minimal

AN

TINDAK

mebelair
kuran
2
ada
LCD

b)Lab TI:ber AC,

KESENJANG

c)Lab.IPA :
belum
memenuhi
syarat,belum

b)

TI :
listrik,kura
ng
1200

watt,LCD
Daya
terpasang
tetap,band
wi
ch
minimal
1,5MB

-Menambah
daya
listrik menjadi
3200
watt,mengajuk
an
bantuan
komputer
sehingga
terpenuhi 20
unit,memasan
g
LCD yang
permanen

c)Lantai
keramik,k
tidak
ura
ng
bersih,ad
min
istrasi
belum
tertib

berkeramik,a
dm
inistrasi
kurang
lengkap

Memanfaatkan

d)Perpustakaan:a

d)Perputakaan d)Perpust:
:bel
um ada
Kepalperp
kepala perpust,
kepala
us
perpust,
t., Softwar
tenaga
Manajemen
Sistem
Sistem Aplikasi
perpust
Aplikasi,
Manajemen
manual,
Ruang
Penempat
belum
an
28

Softwar Sistem
Aplikasi
perpust
dari Mahasiswa
praktek,
Menyiapkan

KOMPO
NEN

KONDISI

KONDISI

IDEAL
Perpust, ruang

RIIL
tertata

tertata rapi,
jumlah
buku siswa
100%
terpenuhi,perp
usta
kaan digital

Terpenuhi biaya

Siswa mampu

aa
n

pengembangan

membayar

keunggulan lokal:

penuh
kurang
dari 45%

c) Pendidik
d) Tenaga

AN
buku.

rapi,pengad
aan
buku
bertahap,
buku-buku
baru
masih
sangat
minim

Pembiay

a) Sarana
prasarana
b) Peserta Didik

KESENJANG

TINDAK
LANJUT
tempat untuk
buku-buku,
pengadaan
buku
scr bertahap,
perpust digital
diprogramkan

65% siswa
kurang
mampu

jangka
panjang.
Efektifitas
dana
65% siswa
kurang mampu
dengan

Penggunaan
dana
dg skala
prioritas

mengajukan
pengusulan
beasiswa

Kependidikan

- Kebijakan
skala
prioritas
pendanaan
tetap
menjadi
alternatip

Program

Sekolah memiliki

Sekolah

RKAS

Sekolah
memiliki
RKAS

pengelolaan
dana
Lebih
disempurnaka
n
sesuai dengan
kebijakan
Dinas
dan Majlis
serta
menyesuaikan
dengan kondisi
internal
sekolah

29

C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan


N

KOMP

KONDISI RIIL
KONDISI
PELUAN

NEN
O
O
1

KESENJAN

IDEAL
Komite
Sekolah
Komite
/Dewan berperan
sebagai Pemberi
:
Sekola 1.
pertimbanga
h
2.
Pendukung
finansial dan
pemikiran
3.
transparansi
akuntabilitas
4.
pemerintah
masyarakat
Fungsi Komite

G
Komite
sekolah
memiliki
potensi
sebagai
nara
sumber
dalam
peningk
n mutu
sekolah
Komite
sekolah
memiliki
potensi
memban
Sekolah :
sekolah
1.
dalam
pendidikan
pemenu
2.
n sarpras
sama
yang
3.
dibutuhk
aspirasi
dengan
4.
menggal
masukan
g dana
dan
rekomendasi
dari
masyara
5.
.
Mendorong
partisipasi
Sekolah
6.
mempro
Menggalang
dana
amkan
7.
koordina
Melakukan
evaluasi
reguler
untuk
setiap
kegiatan
dan
membia
kan
berkoord
asi
untuk
kegiatan
insident
al
Sekolah

30

TANTANG
GAN
AN
Periode
Belum
kepengu
ada
Komite
baru yang
yang
lebih
hampir
potensial
selesai
Sekolah
Isu
d
dana dan
Peratura
komite
daerah
sekolah
tentang
menggalan
kebijaka
dana
pendidik
masyaraka
n gratis
namun
kebijakan
Komite
daerah
Sekolah
kurang mengharapk
n yang
berpera
berbeda
aktif
Komite
dalam
member
sekolah
ik
belum
an
bisa selalu
masuka
hadir
n,
dalam
pertimb
setiap
gan d
koordinasi
a
rekomen
dan
asi
sekolah
Sekolah
mempunya
i
kewenangan
untuk
menarik
dana
dan
Komite
Sekolah
menggalan
g dana,
kebijakan
tentang
pendidikan
gratis
meghamba
a

RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
Masih
memp
ahank
an
pengur
s
komite
yang
potens
,
nti
kurang
potens
Mengun
dang
unsur
komite
sekola
yang
berpot
si
sebag
nara
sumbe
dalam
pening
atan
mutu
sekola
Wakil
kepala
Sekola
Bidang
Kurikul
m
Mengun
dang
pemeri
nt
ah
Daera
h
untuk
duduk
bersa
dalam
menyu
eskan

KOMP

KONDISI RIIL
KONDISI
PELUAN

NEN
O
O

KESENJAN

IDEAL

Dewan Dewan
Pendidikan
Pendid berperan
sebagai
mitra kerja
ik
an
sekolah

TANTANG
GAN

RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
progra
sekola
h
yang
memb
ut
uhkan
dana
dari
masya
kat

G
mempuy
kewenan
ga
n untuk
menarik
dana
masyara
kat
sebagai
penduku
an
program
sekolah

AN

Sekolah

Keberadaa Tidak semua Mensosial


n
is
Dewan
anggota
asikan

menerapk
an
Manajeme
n
Peningkat
an
Mutu

Pendidika
n
kurang

sekolah
mengerti

peran
dan
fungsi

tentang

Dewan

Berbasis

disosialisa
sik
an di

keberadaan

Sekolah

sekolah-

Dewan

Pendidika
n
pada

sekolah

Pendidikan

anggota

Sekolah
mempuny
ai
link yang
bisa
menduku
ng
terlaksan
any
a program

sekolah.
Dewan
Pendidika
n
belum
berperan
dalam
kegiatan

Dewan
Pendidikan

Mengund
an
g Dewan

tidak pernah Pendidika


n
dilibatkan
sebagai
dalam
kegiatan
sekolah

sekolah

salah
satu
nara
sumber
dalam
penyusun
an
program
sekolah,

3 Dinas
Pendidi
k

Dinas
Pendidikan
berperan
sebagai :
1.Pemberi

Sekolah

Dinas

selalu

Pendidika
n
kurang

mengund
ang
31

Sekolah
tidak
mempunyai

Mengund
an
g PEMDA

wewenang

dan
Dinas

KOMP

KONDISI RIIL
KONDISI
PELUAN

NEN
O
O

an

KESENJAN

IDEAL
pertimbangan

G
Dinas

2.Pendukung
kegiatan

Pendidika
n
sebagai
nara
sumber di

3.Penyelenggara

setiap

pelatihan dan

kegiatan

pemikiran dan

kompetisi
4.Pengontrol
transparansi dan
akuntabilitas
5Mediator
antara
sekolah dengan
PEMDA

Sekolah
selalu
melibatka
n
Dinas
Pendidika
n
di setiap
kegiatan

Dinas
berfungsi
Pendidikan
sebagai:
1.Komintmen
mutu
pendidikan

TANTANG
AN
memaksi
mal
kan peran

GAN
untuk dapat

dan

memaksima
lka
n peran dan

fungsinya

fungsi Dinas

sama

Pendidikan

menyuks
es
kan siswa

Sekolah

dan guru

mempunyai
tidak
akses untuk

yang

Dinas
Pendidika
n
kurang
memberik
an
kontribusi
pendanaa
n
untuk
pembinaa
n
siswa dan

2.Memberikan

melapork
an
semua

masukan dan

kegiatan

bisa
bersama-

menjadi

bisa

duta
daerah
memperoleh yang
dukungan
dana
pembinaan

membutu
hk
an
partisipas
i
dana dan

guru
Sekolah
selalu

RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
Pendidika
n
untuk

berprestas
i
yang
menjadi
duta

pembina
an,
Waka
Kurikulu
m.

Kabupate
n

rekomendasi
3.Melakukan
pelatihan dan
kompetisi
4.Melakukan
evaluasi

4 Pergur
n
ua
Tinggi

Perguruan Tinggi

Sekolah

Perguruan

Perguruan

berperan
sebagai:
1.Fasilitator
program

mengund
ang
dosen
dari

Tinggi
belum
berperan

Tinggi
belum
bisa
maksimal

32

Mengund
an
g pihak
Pergurua
n

KOMP

KONDISI RIIL
KONDISI
PELUAN

NEN
O
O

KESENJAN
TANTANG

IDEAL
peningkatan
mutu
2.Pendamping

G
Perguruan

AN
secara

GAN
dalam

Tinggi

maksimal

sebagai

bilingual

sebagai

dalam

3.Pendukung

pendampi
ng
guru mata

pendampi
nga
n

mengipleme
nta
sikan
fungsinya
pada pokok
pengabdian

pelajaran

bilingualn
ya

pada

penyusun
an
program

masyarakat

sekolah

Sekolah

Mengund

berhasil
kurang
dalam
membangun

g
an
Pergurua
Tinggi

komitmen

untuk

anggota

bersama-

sekolah

sama

program

Perguruan Tinggi
berfungsi
sebagai:
1.Komitmen
mutu
pendidikan
2.Melakukan

Sekolah
mengontr
ak
satu
dosen
Perguruan

Perguruan
Tinggi
kurang
mendapat
kan
kontra

nara
sumber
dalam

pengabdian
pada
masyarakan

Tinggi

3.Melakukan

fasilitator

kerjasama

program

berkomit
me
n dalam

Sekolah
mengund
ang
sejumlah

rangka

dosen

diri
sebagai
pendidik

sebagai

prestasi
dari
kerjasama

4.Memberikan
masukan dan
rekomendasi

peningka
tan
kualitaas

sebagai
nara
sumber
5 Lemba

RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
Tinggi

LPMP berperan

sebagai:
Penjam
ga
1.Pelaksana
inan
modelmodel
Mutu
pembelajaran
Pendidi 2.Fasilitator

Sekolah

LPMP

selalu

kurang
aktif
dalam

memprogr
a
mkan

k
an

pembelajaran

pendampi
ng
an untuk

(LPMP)

3.Nara sumber

guru

informasi
pendidikan

matapelaj
ara

33

menjalank
an
peran dan
fungsinya
di
sekolah

Sekolah
selalu
bekerjasam
a
dengan

Perguruan
Tinggi
dalam
program

Mengund
an
g LPMP,
dan
Pergurua
n
Tinggi
sebagai

pendamping nara
an
sumber
guru
pembelaj
ara

KOMP

KONDISI RIIL
KONDISI

KESENJAN

NEN
O
O

IDEAL
LPMP berfungsi
sebagai:
1.Komitmen
Mutu
Pendidikan
2.Merancang
model
pembelajaran

PELUAN

TANTANG

AN
LPMP

Sekolah
selalu
memprogr
a
mkan in

terkait

house

kurikulum

3.Mengadakan

training

pelatihan

terkait

4.Melakukan

dengan

kerjasama

pembelaja
ra
n dan

5.Melakukan
evaluasi

kurang
selalu
meng up
date
informasi

pemanfaa
tan
tehnologi
informasi
setiap
tahun
nya

dengan

GAN
matapelajar
an
LPMP
lembaga
sebagai
yang
mestinya
dekat
dengan
sekolah,
tetapi
justru tidak
semua
anggota
sekolah
tahu
dengan
pasti
fungsi dan
peran LPMP

RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
n, Waka
Kurikulu
m
Mengund
g LPMP,
an
Pergurua
n
Tinggi,
Dinas
Pendidika
n,
dan
Pemda
untuk
komitme
n
bersama
menyuks
es
kan
program
sekolah
yang
membutu
hk
an
penduku
nga
n dana
dan
kebijakan

6 Musya
w
arah
Kerja
Kepala
Sekola
h,

MKKS berperan

Sekolah

sebagai:

berperan

1.Pemberi

aktif
dalam
kegiatan
dan
kepengur
usa

Pertimbangan
2.Pendukung

34

KOMP

KONDISI RIIL
KONDISI
PELUAN

NEN
O
O

(MKKS)

KESENJAN

IDEAL
emikiran

G
n MKKS

3.Mediator
antara
sekolah dan
Dinas
Pendidikan dan

Sekolah
menjadi

Pemda

alamat

MKKS berfungsi
sebagai:

TANTANG
AN

GAN

Belum
semua
MGMP

Tidak ada

RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T

sekretaria
t
MKKS

1.Komitmen
mutu
pendidikan
2.Melakukan
kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
rekomendasi

Pelajar

MGMP
Kabupaten
berperan
sebagai:
1.Pelaksana
kegiatan
pengembangan
guru
matapelajaran

an
,

2.Pendukung

(MGMP

pemikiran

)
Kabup

3. Mediator
antara
guru
matapelajaran
dengan MKKS,

7 Musya
w
arah
Guru
Mata

at
en

Dinas
Pendidikan,
dan LPMP
MGMP

Sekolah
mempuny
ai
MGMP
sekolah
dan
memberik
an
dukungan
dana
untuk
kegiatan
MGMP

Sekolah
memberik
an
satu hari
MGMP

berfungsi
Kabupaten
sebagai:

Kabupate
n
berperan
maksimal/
aktif

kebijakan
yang
mengikat
dan
mengharusk
an
guru
matapelajar
an
tergabung

Adanya
kecenderu
ng
an hari

dalam
MGMP
Kabupaten

MGMP

MGMP
Kabupaten

sebagai
hari
libur guru

Dinas
Pendidika
n,
LPMP,
dan
Pemda
untuk
ikut
menyuks
es
kan
program

kurang
mempunyai
program
yang

35

Mengund
an
g MKKS,

MGMP
Kabupate
n
yang
membutu
hk
an

KOMP

KONDISI RIIL
KONDISI

NEN
O
O

IDEAL
1.Komitmen
mutu
pendidikan

KESENJAN
PELUAN

TANTANG

AN

GAN
jelas dan
kurang
adanya
sosialisasi

2.Melakukan

RENCA
NA
TINDA
K
LANJU
T
dukunga
n
dana dan

pertemuan rutin
pada
hari MGMP

program

kebijakan
,
Waka

MGMP ke

Humas

3.Melakukan

sekolah.
Mengund

kerjasama
Sekolah

4.Melakukan
lesson
study

membatasi
masih
jumlah guru

5.Melakukan
evaluasi

yang bisa
aktif
dalam
MGMP
Kabupaten

Kurangnya
Komitmen
MGMP
adalah
libur kelas
yang
dimanfaatka
n
untuk
pengemban
gan
pembelajara
n

g MGMP
an
sekolah
untuk
menyusu
n
program
dan
pengemb
an
gan
pembelaj
ara
n serta
komitme
n
bersama
untuk
hari
MGMP
adalah
bukan
libur
kelas
yang
dimanfaa
tk
an untuk
pengemb
an
gan
diri,Waka
Kurikulu
m

36

BAB III
PENUTUP

Demikianlah revisi KTSP SMK Arjuna Depok Tahun Pelajaran 2016/2017 telah kami
laksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas
pendidikan, khususnya di SMK Arjuna Depok dan di Indonesia pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan
oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa di
masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMK Arjuna Depok ini,
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan kami berdoa semoga Allah SWT.
membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan
senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Amin.

37

Você também pode gostar