Você está na página 1de 5

PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

A SHALMAN RUSDIE AYAT-AYAT SETAN

Tahun 1998 Salman Rushdie, pria kelahiran Mumbai India, Kota ini dulu bernama
Bombay ibu kota negara bagian Maharastra, 19 Juni 1947, berkebangsaan Inggris, menulis
Novel karyanya yang ke 4 berjudul " The Satanic Verses " kalau diterjemahkan berarti " ayatayat Setan ". Di Inggris dimana Salman Rusdie tinggal buku ini disambut antusias oleh para
kritikus, dan dicalonkan menjadi Finalis Bookers Frize, namun di kalahkan oleh Novel karya
Peter Carey berjudul " Oscar and Lucinda ", yang mengakibatkan Novel The Satanic Verses
gagal memperoleh Whitbread Award untuk Novel terbaik tahun 1998, di Britinia Raya. Walau
The Satanic Verses gagal memperoleh award, Salman tak kecewa karena sebelumnya yaitu pada
Tahun 1981 lewat karyanya " Midnight Childreen merebut penghargaan ini. Salman Rushdie
masuk dalam jajaran pengarang yang disegani dan tersehor di abad ke-20 karena karyanya yang
unik campuran antara sejarah dan realisme magis dan inilah yang membuat 13 buku karangannya
memperoleh penghargaan dunia penulisan. Salman Rushdie pria 63 yang mengarang Novel The
Satanic Verses adalah penganut agama islam, dia menikah dengan 4 orang perempuan, isteri
pertamanya Clarissa Luard yang dinikahi 1976 dan berpisah pada tahun 1987 dari hasil
pernikahannya yang pertama ini lahir seorang anak laki-laki bernama Zafar Rushdie. Setelah
berpisah dengan Clarissa Luard, pada tahun 1988 Salman menikah dengan Marianne Wiggins
seorang Novelis Amerika dan berceria pada tahun 1993, Salman lalu menikahi Elizabeth Wezt
1997 dan kembali bercerai 2004 dari perkawinan ini Salman memperoleh seorang anak Milan

Rusdie, setelah itu Salman dengan Artis dan model India Padma Lakshmi tapi kemudian bercerai
pada tahun 2007. Bersama seorang wartawan CNN dan Agen Ganda KGB ( agen rahasia soviet )
menerima Anugrah gelar kebangsawanan dari Ratu Inggeris Elizabeth II pada tanggal 16 Juni
2007, Ratu Elizabeth II lahir di Mayfair London, putri Raja George VI, 21 April 1926, beliau
adalah Ratu Britinia Raya dan Irlandia Utara dan Kepala Negara Persemakmuran, Ratu Inggeris
Raya memberinya penghargaan Kesatria pada Ulang Tahun Ratu Elizabeth II yang ke-81. Iran
mengecam keputusan pemberian Gelar kebangsawanan ( Kesatriya ) kepada Salman Rusdie oleh
Ratu Inggeris Elizabeth II, Iran mengatakan bahwa itu penghinaan terhadap Dunia Islam.
Penganugrahan gelar ( Knighthood ) telah memicu perselisihan dengan sejumlah Negara, Kemlu
Iran akhirnya memanggil Duta Besar Inggeris Geoffery Adams, Iran mengatakan bahwa
pemberian penghargaan yang diberikan kepada Salman Rusdie adalah langka provokatif yang
membuat berang kaum Muslimin. Pakistan juga bereaksi dan memanggil Komisioner Robert
Brinkley, tak luput Partai Aliansi Islam Malysia ( PAS ) memprotes pengadugrahan Bangsawan
kepada Salman Rushdie. AYAT-AYAT SETAN Novel The Satanic Verses memasukkan Islam dan
Tuhan sebagai Tokoh dalam Novel ini. Salman terinspirasi oleh Kisah hidup Nabi Muhammad
As. Dalam Novel ini Tokoh utama bernama Mahound ( yang kemungkinan besar yang
dimaksudkan adalah Nabi Muhammad ) diceritrakan paralel sejajar dengan dua Tokoh lainnya
Gibreel Faristha dan Saladin Chamcha. Cerita Novel ini berlatar belakang kehidupan Mahound
di jaman Jahiliyah ( Jaman dimana masyarakat masih menyembah berhala sebelum
diturunkannya Ayat Suci Al Quran ) berupa mimpi atau penglihatan dari Gibreel, dikisahkan
bahwa Sang Perantara pada pilihan sulit untuk berkompromi dengan alat politeisme ( sistem
yang menganut paham lebih dari satu Tuhan di masyarakat Jahiliyah ) , seiring dengan itu
Mahound ingin memperkenalkan kepada masyarakat akan paham monoteisme ( lawan dari
politeisme, percaya kepada satu Tuhan ), hal itu ditentang oleh masyarakat setempat. Masyarakat
Jahiliyah mau berkompromi asal Mahound mau mengakui dewa-dewi mereka ( allat, patung
berbentuk perempuan, Uzzah dan Manna ), setara dengan Tuhan, dan seluruh masyarakat
Jahiliyah akan menyembah Tuhannya Mahound, dan kalau Mahound menolak akan dimusuhi
dan diasingkan. Setelah itu Mahound pergi untuk mencari Wahyu, beberapa waktu kemudian Dia
kembali ketengah-tengah masyarakat Jahiliyah dan mengatakan bahwa dia mendapatkan Wahyu
dari Gabriel bahwa ketiga Dewa itu akan diakui setara dengan Allah. Namun setelah naik ke
gunung lagi untuk mencari Wahyu dia lalu kembali dan mengatakan bahwa Wahyu yang pertama
tadi adalah dari setan dan harus dimusnakan dari catatan tertulis yang telah dibuat, sebagai akibat
dari perkataannya itu Mahound dan pengikutnya melarikan dari Jahiliyah. Dibagian kedua,
Novel The Satanic verses, menceritrakan tentang Tokoh bernama Ayesha, yang merupakan
perempuan muda isteri Mahound dan awal mula sistim poligami dalam kepercayaan yang
disebarkan Mahound. Dibagian ketiga, Salman Rushdie, menceritrakan tentang seorang pengikut
Mahound juru tulisnya yang berasal dari Turki, yang mencatat semua syair yang dibacakan
karena Wahyu yang disampaikan kepada Mahound seperti puisi sesuai dengan tradisi masyarakat

saat itu, yang diutarakan oleh Mahound. Juru tulis itu kemudian benci kepada Mahound karena
beberapa kali menyelamtkan Mahound dan pengikutnya tap tidak pernah di akui jasa-jasanya.
Karena ketidak percayaannya pada Mahound membuatnya menguji kebenaran Wahyu Mahound
berasal dari Malaikat. Diceritrakan bahwa juru tulis itu merobah beberapa kata pada saat
mencatat apa yang dikatakan oleh Mahound tanpa diketahui Mahound yang mendengarkan ulang
apa yang dituliskan namun Mahound tidak mengetahui dan menyadari bahwa ada perobahan
pada tulisan itu. Sang Juru Tulis lalu membuat kesimpulan bahwa Wahyu tersebut adalah hasil
rekayasa Mahound sendiri. Membaca Sinopsis dari Novel " The Satanic Verses " terlalu pantas
kalau kita dan seluruh ummat Islam di dunia mengutuk tindakan Salman Rusdie yang mengaku
pemeluk Islam mengingkari ajaran Agama yang telah di akuinya dan dianutnya selama ini, bukan
saja mengingkari tapi menghina Agama Islam. SALMAN RUSHDIE DI KUTUK DAN
DIBURU Pemimpin spritual Iran Ayatullah Ruhollah Khomeini, yang lahir di Khomein Provinsi
Zarkasi 24 September 1902, dan meninggal Teheran Iran 3 Juni 1989, adalah pemimpin agung
Iran, mengeluarkan Fatwa pada tahun 1989 yang memerintahkan kaum muslim untuk membunuh
Salman Rushdie karena dianggap menghina Islam karena bukunya " The Satanic verses ".
Banyak Negara yang melarang buku ini beredar, mereka menemukan beberapa bukti, Salman
menyerang islam lewat Novelnya dan melarang sejumlah toko buku untuk menjual buku ini.
Ayatullah Khomeini berpidato di radio, Ayatullah mengatakan Rushdie telah keluar dari Islam
( Murtad ), Rusdie dan penerbit Buku di Fatwa Mati oleh Ayatullah Khomenei ( sebuah
keputusan yang diambil oleh sebuah lembaga atau perorangan yang diakui otoritasnya, biasanya
disampaikan oleh seorang Mufti atau Ulama, sebagai tanggapan atau jawaban yang diajukan oleh
peminta fatwa ( mustaffi ) yang tidak mempunayi keterikatan. Dengan demikian peminta fatwa
tidak harus mengikuti isi atau hukum fatwa yang diberikan ). Pemerintah Inggeris melakukan
perlindungan kepada warga negaranya Rushdie , dan pada tanggal 7 Maret 1989 Iran
memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Inggeris, Rushdie membuat sebuah Essay pada
tahun 1990 ( essay adalah sebuah tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek
tertentu yang coba dinilainya ), untuk membuktikan dirinya masih beragama Islam.
KESIMPULAN PENULIS Membaca sinopsis dari buku Novel The Satanic Verses yang ditulis
oleh Salman Rusdie, menurut pendapat saya sudah sangat keterlaluan dan dibuat-buat untuk
memprovokasi dunia Islam, yang sesungguhnya adalah sahabat seagamanya sendiri. Bagaimana
mungkin seorang yang mengaku menganut Agama yang diyakininya dengan membelokkan fakta
tentang keyakinannya sendiri. Yang patut di pertanyakan apakah Salman Rusdie waktu menulis
Novel ini dalam keadaan sadar, atau dibawa tekanan, yang jelas saya peribadi tidak
menginginkan hal ini terulang lagi.

Você também pode gostar