Você está na página 1de 2

PENDAHULUAN

Hematothoraks atau hemothoraks adalah akumulasi darah pada rongga intrapleura.


Perdarahan dapat berasal dari pembuluh darah sistemik maupun pembuluh darah paru. Pada
trauma, yang tersering perdarahan berasal dari arteri interkostalis dan arteri mammaria
interna.
Akumulasi darah dalam dada , atau hematothorax adalah masalah yang relatif umum ,
paling sering akibat cedera untuk intrathoracic struktur atau dinding dada . Hematothorax
yang tidak berhubungan dengan trauma jarang terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai
penyebab . Identifikasi dan pengobatan traumatik hematothorax adalah bagian penting dari
perawatan pasien yang terluka .
Hematothorax mengacu pada mengumpulnya darah dalam rongga pleura . Walaupun
beberapa penulis menyatakan bahwa nilai hematokrit setidaknya 50 % diperlukan untuk
mendefinisikan hematothorax ( dibandingkan dengan berdarah efusi pleura ) , sebagian besar
tidak setuju pada perbedaan tertentu . Meskipun etiologi paling umum adalah hematothorax
tumpul atau trauma tembus , itu juga dapat hasil dari sejumlah nontraumatic menyebabkan
atau dapat terjadi secara spontan .
Pentingnya evakuasi awal darah melalui luka dada yang ada dan pada saat yang sama ,
menyatakan bahwa jika perdarahan dari dada tetap , luka harus ditutup dengan harapan
bahwa adanya tekanan

intrathoracic akan

menghentikan

perdarahan. Jika efek yang

diinginkan tercapai , luka dapat dibuka kembali beberapa hari kemudian untuk evakuasi tetap
beku darah atau cairan serosa.
Mengukur frekuensi hematothorax dalam populasi umum sulit . Hematothorax yang
sangat kecil dapat dikaitkan dengan satu patahan tulang rusuk dan mungkin tidak terdeteksi
atau tidak memerlukan pengobatan .
Dislokasi fraktur dari vertebra torakal juga dapat menyebabkan terjadinya hemotoraks.
Biasanya perdarahan berhenti spontan dan tidak memerlukan intervensi operasi.
Hematotoraks akut yang cukup banyak yang terlihat pada foto toraks, sebaiknya diterapi
dengan selang dada kaliber besar. Selang dada tersebut akan mengeluarkan darah dari rongga
pleura, mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah di dalam rongga pleura, dan dapat
dipakai dalam memonitor kehilangan darah selanjutnya. Walaupun banyak faktor yang
berperan dalam memutuskan perlunya indikasi operasi pada penderita hematotoraks, status
fisiologi dan volume darah yang keluar dari selang dada merupakan faktor utama. Sebagai
patokan bila darah yang dikeluarkan secara cepat dari selang dada sebanyak 1.500 ml, atau
bila darah yang keluar lebih dari 200 ml tiap jam untuk 2 sampai 4 jam, atau jika
membutuhkan transfusi darah terus menerus, eksplorasi bedah harus dipertimbangkan.

Oleh karena itu,penting bagi kita untuk mengetahui dan memahami tentang penyebab,
penegakan diagnosis, serta penatalaksanaan pasien hematothorax.

Você também pode gostar