Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
XYZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU
VWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRS
TUVWXYZABCDEFGHIJKLMNOP
AQIDAH-AKHLAK
QRSTUVWXYZABCDEFGHIJKLMN
AKHLAK TERPUJI
OPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJKL
MNOPQRSTUVWXYZABCDEFGHI
JKLMNOPQRSTUVWXYZABCDEF
GHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC
DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZA
BCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY
ZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUV
WXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRST
UVWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQ
RSTUVWXYZABCDEFGHIJKLMNO
PQRSTUVWXYZABCDEFGHIJKLM
NOPQRSTUVWXYZABCDEFGHIJK
Tomy Alfian Wiranata
XI IPA 1
AKHLAK BERPAKAIAN
Pakaian adalah kebutuhan dasar dari seluruh manusia selain rumah dan
makanan. Islam sebagai agama yang sempurna untuk umat manusia, telah
mengajarkan kepada pemelukanya untuk berpakaian. Menurut Islam berpakaian
bukan hanya sebuah kebutuhan dasar, tapi juga sebagai sarana untuk mencari
ridhlo dari Allah. Oleh karena itu umat muslim harus berpakaian seperti yang
telah ditetapkan oleh Allah. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang
adab berpakaian dalam Islam, berikut ini akan di jelaskan lebih mendalam.
1. Pengertian
Pakaian adalah kebutuhan pokok bagi setiap orang sesuai dengan
situasi dan kondisi di mana seseorang berada. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia pakaian adalah barang apa saja yang biasa dipakai oleh
seseorang seperti jaket, celana, baju, sarung, selendang,dan lain
sebagainya.
Secara istilah, pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan
seseorang dalam berbagai ukuran dan modenya serupa (baju, celana,
kaos, jaket dan lain sebagainya) yang disesuaikan dengan kebutuhan
pemakainya untuk suatu tujuan yang bersifat khusus ataupun umum.
Tujuan utama dari berpakaian adalah untuk ,elindungi bagian tubuh yang
perlu ditutup atau dilindung, baik menurut kepatutan adat atau agama.
2. Bentuk Akhlak Berpakaian
Dalam pandangan islam bentuk akhlak berpakaian ada 2 macam yaitu
berpakaian sebagai penutup aurat untuk melaksanakan perintah Allah dan
berpakaian sebagai perhiasan yang menyatakan identitas diri akibat dari
berkembangnya peradaban manusia.
Busana seorang muslim haruslah memenuhi kriteria berikut ini:
Tidak transparan dan ketat.
Tidak menyerupai pakaian lawan jenis.
Tidak menyerupai pakaian khusus umat beragama yang lain.
Sederhana dan pantas.
AKHLAK BERHIAS
Berhias adalah naluri setiap manusia. Berhias merupakan kebutuhan dasar
manusia sesuai dengan perkembangan peradabanya. Berhias dalam islam
adalah kegiatan yang berorientasi kepada ridho Allah.
1. Pengertian
Berhias dalam Bahasa Arab disebut dalam kata Zayyana-Yuzayyinu
(QS. Al-Hijr ayat 16). Menurut Kamus Besar Bahasa indonesia, berhias
adalah usaha memperelok diri dalam pakaian ataupun lainya yang indahindah, berdandan dengan dandanan yang indah danmenarik. Secara
istilah berhias dapat bermakna upaya setiap orang untuk memperindah
diri dengan berbagai busana, aksesoris ataupun yang lain dan dapat
memperindah diri bagi pemakainya, sehingga memunculkan kesan indah
bagi yang menyaksikan serta menambah rasa percaya diri penampilan
untuk suatu tujuan tertentu.
2. Bentuk Akhlak Berhias
Agama Islam telah memberikan rambu-rambu yang tegas agar setiap
mukmin mengindahkan kaidah berhias yang meliputi;
Niat yang lurus untuk beribadah.
Tidak diperkenankan memakai bahan yang dilarang agama.
Dilarang menggunakan simbol-simbol non muslim.
Tidak berlebihan.
AKHLAK PERJALANAN
Pada masyarakat modern saat ini, perjalanan (safar)menjadi bagian mobilisasi
kehidupan. Artinya semakin maju perdaban seseorang, maka akan semakin
sering melakukan perjalanan untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan.
1. Pengertian
Perjalanan dalam Bahasa Arab disebut kata rihlah atau safar. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, perjalanan diartikan; perihal (cara,
bergerak, dsb) berjalan atau bepergian dari suatu tempat menuju tempat
yang lain untuk suatu tujuan.
AKHLAK BERTAMU
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak akan pernah terlepas dari kegiatan
bertamu. Adakalanya kita yang datang mengunjungi sanak saudara, temanteman atau para kenalan, dan pada kesempatan yang lain giliran kita yang
dikunjungi. Islam sebagai agama yang rahmattan lil alamin telah memberikan
aturan tatacara bertamu dengan tujuan agar kegiatan ini dapat memberikan
manfaat bagi kedua belah pihak.
1. Pengertian
Bertamu dalam Bahasa Arab disebut dengan kata Ataa liziyaroti, atau
Istadloofa-Yastadliif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertamu
diartikan; datang berkunjung kerumah seorang teman ataupun kerabat
untuk suatu tujuan ataupun maksud(melawat dan sebagainya).
Secara istilah bertamu merupakan kegiatan mengunjungi rumah
sahabat, kerabat ataupun orang lain, dengan tujuan untuk menjalin
persaudaraan ataupun untuk suatu keperluan lain, dalam rangka
menciptakan kebersamaan dan kemaslahatan bersama.
2. Bentuk Akhlak Bertamu
Sebelum memasuki rumah seseorang, hendaknya orang yang bertamu
meminta izin dan mengucapkan salam terlebih dahulu kepada penghuni
rumah. Diamaping meminta izin dan mengucapkan salam, hal lain yang
perlu diperhatikan oleh setiap orang yang bertamu adalah;
Jangan bertamu sembarang waktu.
Kalau diterima bertamu, jangan terlalu lama sehingga
merepotkan tuan rumah.
Jangan melakukan kegiatan yang menyebabkan tuan rumah
terganggu.
Kalau disuguhi minuman atau makanan hormatilah jamuan itu.
Hendaklah pamit pada waktu mau pulang.
3. Nilai Positif Akhlak Bertamu
Apabila prinsip-prinsip akhlak bertamu ditegakkan dengan baik akan
dapat banyak manfaat antara lain;
Bertamu secara baik dapat menimbulkan rasa toleran terhadap
orang lain dan menjauhkan sikap paksaan, tekanan, intimidasi
dan lain-lain.
Islam memandang setiap orang mempunyai persamaan dan
kesesuaian dalam berbagai aspek dan kepentingan. Karena itu
dengan bertamu seorang akan mempertemukan persamaan
atau kesesuaian, sehingga terjalin persahabatan dan kerjasama
dalam kehidupan.
Bertamu sebagai alternatif yang efektif untuk membina
persahabatan antar manusia