Você está na página 1de 4

Kepala Bayi Peyang, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Posted on 5 Februari 2012 by Widasari Saraswati in Bayi, Keluarga | 10 Comments

informasitips.com Setelah seorang ibu


melahirkan, biasanya sering mendapat nasihat agar mengubah-ubah posisi tidur
bayi yang baru dilahirkannya. Alasan utamanya agar kepala si bayi tidak peyang
karena tidur terlentang terus-menerus.
Bahkan, ada pula yang menyarankan untuk membeli bantal bayi yang berisi beras
dan kulit kacang hijau yang sudah diolah. Hal ini dikarenakan selain isi bantal yang
bergeser ketika bayi bergerak dapat memberikan pijatan pada kepala bayi, bantal
khusus ini juga dapat membentuk kepala bayi menjadi bulat sempurna secara alami.
Penyebabnya:
1.
Craniosynostosis yang merupakan sebuah keadaan medis dimana
pembentukan antara tulang tengkorak kepala pada bayi terbentuk secara
prematur. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya ketidaknormalan pada bentuk
tulang tengkorak kepala bayi. Apabila Craniosynostosis merupakan penyebab
peyang pada kepala Anda, segera lakukan tindakan medis karena hal ini
berbahaya, yakni dapat menyebabkan penekanan pada otak bayi Anda.
2.
Selama proses kelahiran kepala bayi Anda dengan kondisi tulang
tengkoraknya yang belum kokoh atau rapuh, melewati terowongan sempit pada
tulang panggul sehingga bentuknya berubah. Kepala bayi biasanya akan kembali
berbentuk bulat normal dalam waktu sekitar enam minggu setelah kelahiran. Tapi
terkadang kepala bayi tidak kembali ke bentuk normal dan bentuk kepala di
bagian belakang atau sisi kepalanya berbentuk rata. Kondisi kepala bayi
berbentuk asimetris atau tidak rata ini dikenal dengan istilah deformational
plagiocephaly atau flat head syndrome.
3.
Akibat tekanan pada satu sisi kepala secara signifikan dan terus-menerus.
Menurut dr. Eric Gultom, SpA dari bagian perinatologi RSUPN Cipto
Mangunkusumo, kepala bayi baru lahir belum menyatu tulang-tulangnya, jaringanjaringannya belum tumbuh, masih longgar, dan banyak air. Hingga, bila ada

tekanan pada satu sisi yang signifikan dan terus-menerus, menyebabkan


kepalanya jadi peyang. Tapi begitu tekanan pada satu sisi ini hilang, peyangnya
juga hilang karena tengkoraknya masih berkembang dan tumbuh. Jadi masih
banyak pertumbuhan yang akan terjadi seperti daging, kulit, otak, dan tulang
kepalanya, hingga peyangnya bisa hilang dan kepala jadi bagus kembali.
4.
Lebih lanjut dr. Eric Gultom, SpA juga menerangkan bahwa faktor keturunan
dapat menyebabkan kepala si kecil peyang. Misalnya salah satu orang tua si anak
memiliki kepala bagian belakang yang datar atau tidak bulat. Kondisi ini biasanya
menyebabkan kecemasan dan kepanikan pada orang tua yang kurang memahami
hal ini.
Bentuk kepala bayi Anda masih akan terus berubah sampai usia 18 bulan. Hal ini
karena sambungan antar tulang-tulang tengkorak yang terdiri dari tulang rawan dan
ubun-ubun baru mulai mengeras di usia 9 bulan dan menutup sempurna pada usia
18 bulan. Apabila bayi Anda masih dalam kurun waktu usia ini, artinya Anda masih
memiliki kesempatan untuk melakukan koreksi terhadap bentuk kepala bayi Anda
yang tampak rata atau peyang.
Apabila tidak dikoreksi bentuk kepala peyang diduga dapat menimbulkan beberapa
gangguan kesehatan dan mempengaruhi penampilan fisik kepala si kecil kelak. Oleh
karena itu sebaiknya Anda melakukan pencegahan dan penanganan pada bayi Anda
sedini mungkin, sehingga fisiknya kelak bisa berkembang dengan baik dan
sempurna.

Gangguan kesehatan yang kemungkinan timbul:


1.
Kondisi Kepala bayi berbentuk asimetris atau peyang diduga dapat
menyebabkan infeksi telinga, menurut penelitian terakhir. Teori perubahan bentuk
kepala ini dapat menekan saluran eustasia yang menghubungkan bagian telinga
tengah dengan nasopharynx. Masalah akan timbul jika saluran ini tidak dapat
mengeluarkan cairan dari telinga tengah, sehinga akan terjadi pengumpulan
bakteri dan inilah yang memicu terjadinya infeksi telinga.
2.
Gangguan kesehatan lainnya yang kemungkinan disebabkan oleh bentuk
kepala yang rata atau peyang antara lain posisi mata, telinga dan gigi yang tidak
pada tempatnya, perkembangan psikologi dan motorik yang lebih lambat, serta
gangguan temporomandibular joint atau nyeri pada pertemuan antara tulang
rahang dengan tengkorak kepala.
Cara mencegah dan mengatasi agar kepala bayi tidak peyang

1.

Sebaiknya tetap tidurkan bayi Anda dalam posisi terlentang karena hal itu
efektif mencegah resiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom
kematian mendadak pada bayi. Menurut penelitian SIDS banyak terjadi pada bayi
yang suka tidur tengkurap, kemungkinan kematian disebabkan karena bayi
tersedak atau tercekik saluran nafasnya sehingga napasnya berhenti. Bayi boleh
tidur tengkurap asalkan tetap dalam pengawasan Anda (misalnya pada siang hari)
dan pastikan disekitar bayi Anda jangan sampai ada yang mengganggu atau
menghalangi jalan pernafasannya.
2.
Bayi yang berusia kurang dari 3 bulan, biasanya posisi tidurnya hanya dalam
keadaan terlentang saja, karena memang kemampuan motoriknya masih
terbatas. Anda bisa mengubah posisinya tidur bayi Anda dengan memiringkan ke
kanan atau kiri dan ditengkurapkan. Sekali lagi, bayi boleh tidur tengkurap asalkan
tetap diawasi oleh Anda untuk mencegah tersedak atau tercekiknya saluran
pernafasan bayi.
3.
Pada waktu bermain, sering-seringlah membaringkan bayi Anda dalam
keadaan tengkurap dan bertumpu pada perutnya atau biasanya disebut tummy
time. Posisi ini sangat baik untuk perkembangan bayi karena selain sebagai
terapi untuk mencegah peyang pada kepala bayi, posisi ini juga membuat otot
lengan, leher, pundak, dan dada bayi Anda semakin kuat.
Tapi biasanya bayi kurang nyaman karena mereka masih belum memiliki
kekuatan untuk menahan kepala mereka. Buatlah tummy time yang
menyenangkan untuk bayi Anda dengan meletakkan bayi di atas dada (posisi
Anda dalam keadaan terlentang) atau Anda ikut memposisikan diri dalam
keadaan tengkurap bermain dengan mainannya bersama-sama.
4.

Bayi yang sering tertidur dalam gendongan juga diduga dapat memiliki kepala
yang peyang. Sebaiknya sering-seringah mengubah posisi gendongan Anda,
jangan biarkan bayi tertidur pada posisi yang sama terlalu lama. Renggangkan
juga ikatan gendongan bayi anda agar tidak terlalu kencang mengikat.
5.
Bila Anda melihat bahwa salah satu sisi kepala bayi Anda tidak rata atau
peyang, coba rangsang dan latih bayi Anda untuk mengubah posisi tubuhnya (dari
sisi kepala yang peyang) ke arah Anda. Gunakan mainan lucu dengan warna dan
suara yang menarik perhatiannya. Gerakkan secara perlahan ke arah Anda dan
biarkan si kecil memutar kepalanya dan merubah posisi tubuhnya.
6.
Berikan bayi Anda pandangan baru dengan mengubah posisi tempat tidurnya
supaya dia dapat melihat dari sisi yang berbeda-beda. Misalnya dengan
meletakkan posisi tempat tidur bayi Anda pada tempat yang berlawanan dengan
arah pintu. Sehingga saat Anda datang, bayi Anda akan memutar kepalanya untuk
melihat ke arah Anda datang.

7.

Singkirkan mainan yang tidak diperlukan dari tempat tidur bayi Anda,
sehingga dia bisa bebas berpindah posisi atau tidak terbatas dengan posisi
terlentang saja.
8.
Ketika menyusui bayi Anda, selalu membiasakan ganti-ganti posisi menyusui
di kanan dan kiri, misalnya tidak hanya di sebelah kiri saja hanya karena ini arah
favoritnya. Kebiasaan bayi harus dirubah dan akan berubah dengan dibiasakan
juga.
9.
Sebaiknya hindari bayi untuk tertidur di kursi mobil khusus bayinya (ketika
tidak berada di dalam kendaraan) dan kursi goyangnya karena diperkirakan akan
memperburuk masalah.
10.
Apabila perubahan posisi tidur bayi dan cara-cara di atas tidak berhasil, anda
dapat mencoba menggunakan metode pengobatan bayi mengenakan helm
khusus (cranial remoulding orthosis ) yang dapat memperbaiki bentuk kepalanya
yang abnormal. Selama bertahun-tahun helm ini terbukti dapat mengobati kasuskasus kelainan bentuk kepala. Pengobatan umumnya membutuhkan waktu antara
3 sampai 4 bulan, tetapi bervariasi tergantung pada usia bayi dan keparahan dari
asimetri tengkorak kepalanya.

Você também pode gostar