Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
Nama
: Arista Rezekiati
NPM
: 1602030018
Semester
: I (Satu)
Kelas
:A
Prodi
: AS
AKHLAK TASAWUF
1) Pengertian Akhlak
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefenisikan akhlak,
yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan), dan pendekatan terminologik
(peristilahan). Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu
isim mashdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, akhlaqan, sesuai
dengan timbangan (wazan) tsulasi majid afala, yufilu, ifalan yang berarti
al-sajiyah (perangai), atha-thabiah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-adat
(kebiasaan, kezaliman), al-maruah (peradaban yang baik), dan al-din
(agama). Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah ini kita dapat
merujuk kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibn Miskawaih
(w. 421 H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak
terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat mengatakan, bahwa akhlak
adalah Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Sikap yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam
perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
2) Ruang Lingkup Akhlak
Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya adalah
perbuatan manusia. Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya
apakah baik atau buruk. Dengan demikian obyek pembahasan ilmu Akhlak
berkaitan dengan norma atau penilaian terhadap suatu perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang.
Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya adalah
perbuatan manusia. Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya,
apakah baik atau buruk. Dalam hubungan ini menurut Ahmad Amin
mengatakan bahwa obyek ilmu akhlak adalah membahas perbuatan manusia
yang selanjutnya perbuatan tersebut ditentukan baik atau buruk.
Dalam masyarakat Barat kata akhlak sering diidentikkan dengan etika,
walaupun pengidentikan ini tidak sepenuhnya tepat sebagaimana akan
termasuk perbuatan yang baik dan yang buruk itu, dan selanjutnya ia akan
banyak mengetahui perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Dengan
mengetahui yang baik ia akan terdorong untuk melakukannya dan
mendapatkan manfaat dan keuntungan darinya, sedangkan dengan
mengetahui yang buruk ia akan terdorong untuk meninggalkannya dan ia
akan terhindar dari bahaya yang menyesatkan. Jika tujuan Ilmu Akhlak
tersebut dapat tercapai, maka manusia akan memiliki kebersihan batin yang
pada gilirannya melahirkan perbuatan yang terpuji. Dari perbuatan yang
terpuji ini akan lahirlah keadaan masyarakat yang damai, harmonis rukun,
sejahtera lahir dan batin, yang memungkinkan ia dapat beraktivitas guna
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagian hidup di akhirat.
Dengan demikian, untuk mengetahui akhlak yang buruk serta bahaya-bahya
yang akan ditimbulkan darinya, menyebabkan orang enggan untuk
melakukanny adan berusaha menjauhinya. Orang yang demikian pada
akhirnya akan terhindar dari berbagai perbuatan yang dapat membahayakan
dirinya. Dan secara ringkas dapat dikatakan bahwa Ilmu Akhlak bertujuan
untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia dalam
mengetahui perbuatan yang baik atau yang buruk. Terhadap perbutan yang
baik ia berusaha melakukannya, dan terhadap perbuatan yang buruk ia
berusaha untuk menghindarinya.