Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2. Dasar Teori
2.1 Porositas
Porositas adalah besaran kemampuan batuan
untuk menyimpan fluida. Secara kuantitatif,
porositas adalah perbandingan volume pori
dengan volume total (volume bulk).
Berdasarkan bagaimana ia terbentuk, porositas
dibagi menjadi dua sub-kategori, yaitu:
-Porositas Primer
Porositas
batuan
yang
terbentuk
bersamaan dengan proses pengendapan
batuan.
-Porositas Sekunder
Porositas batuan yang terbentuk setelah
proses pengendapan, disebabkan oleh
proses
pelarutan,
perekahan,
dan
dolomitisasi.
Sedangkan porositas berdasarkan perspektif
teknis reservoir, dibagi menjadi dua subkategori, yaitu:
-Porositas Absolut
-Porositas Absolut didefinisikan sebagai
perbandingan volume ruang pori total
dengan volume bulk. Porositas absolut
secara umum persamaan matematisnya
adalah:
||
||
-Porositas Efektif
Porositas Efektif adalah presentasi
perbandingan volume ruang pori yang
saling berhubungan di dalam batuan
dengan volume bulk.
eff =
c m3
. ( cp ) . L(cm)
sec
k ( darcy)=
A ( sq . cm ) . P ( atm )
Q
( )
2.2 Permeabilitas
Rekomendasi
4. Hasil
4.1. Perhitungan Porositas
Berat core kering di udara (W1) = 29.27 gr
Berat core kering di kerosin (W2) = 20
gr
Berat core jenuh di udara (W3) = 29.6 gr
Densitas Kerosin = 0.8 gr/cc
W3 - W 2
Volume Bulk (Vb) = Berat Jensi Kerosen
=
Studi Pustaka
W1 - W 2
Berat Jenist Kerosen
29.27-20
0,8
= 11,6 cc
Volume Pori (Vp) =
W3 - W 1
Berat Jenis Kerosen
29.6-29.27
0,8
= 0.4125 cc
Porositas ()
Vp
x 100%
Vb
0.4125
x
100%
12
= 3.4 %
Pengumpulan Data
Data Petrofisik
Analisa
Kesimpulan
29.620
0,8
= 12 cc
22,110,2
0,8
Vw
= V
p
=
= 0.12
= 1 Sw
= 1 0.12
= 0.88
QL
= AP
=
0.114 Darcy
Percobaan Kedua
Panjang core(L)
= 2.5cm
Luas penampang(A)
= 4cm2
Beda tekanan (P)
= 0.5 atm
Flow reading
= 0.52 cm
Laju Alir (Q)
= 3,7 cm3/detik
Gas viskositas() = 0.0178 cp
Permeabilitas (K2)
Permeabilitas (K3)
QL
AP
0.0178 5 2.5
41
0.057 Darcy
QL
AP
1) Pm1
Pm=
Pinlet+Poutlet
2
( 0.25+1 ) +1
=1.125 atm
2
( 0.5+1 ) +1
=1.25 atm
2
( 1+1 ) +1
=1.5 atm
2
Ordinate
(K)
0.114
0.0846
0.057
y 0.114-0.057
=
=0.2258
x 0.89-0.67
tan
= 0.116
= 0.0846 Darcy
tan 0.2258
=
= 2.205
k
0.116
= 2.5cm
= 4cm2
= 1atm
= 0.62 cm
= 5 cm3/detik
0.25+0.5+1
=0.583 atm
3
Percobaan Ketiga
Panjang core (L)
Luas penampang(A)
Beda tekanan (P)
Flow reading
Laju Alir (Q)
=0.0183 cp
0.05
0.4125
Gas viskositas ()
0.01783.72.5
40.5
(1+ bP )
= 0.116
(1+ 2.205
0.583 )
Ppr
= 0.554 Darcy
4.4. Perhitungan Permeabilitas dengan Liquid
permeameter
Beda tekanan (P)
= 1 atm
Luas penampang(A)
= 4 cm2
Panjang core(L)
= 2.5 cm
Viskositas cairan ()
= 0.895 cp
Waktu alir (T)
= 651 detik
Volume liquid (V)
= 50 cc
Flow liquid (Ql)
= 0.076 cm3/detik
Kabs
=
=
VL
APT
0.895502.5
41651
0.0429 Darcy
2000
668.4
Tpr
Tres
Tc
580
395.5
= 1.46
Berdasarkan Grafik Standing Katz Kompresibilitas
didapat nilai z = 0.77
Bg =
0.082 z Tres
P
= 0.006297 BBL/SCF
Ps
Pr
= 2.992
Bo = 1.3170
% Solubility
=1.3170
e[C 0( P Pb) ]
e[0.00153 (20001000 ) ]
= 0.285286 BBL/STB
Dengan diperoleh harga Bg dan Bo dapat dihitung
OOIP dan OGIPnya.
OOIP =
7758 Vb (1-Swi)
Boi
W3
100
W1
9.9 gr
100%
= 29.6 gr
= 33.44%
4.6. Perhitungan Cadangan Volumetrik
Vb
= 51831.16
Ps
= 2000 psi
Pb
= 1000 psi
Tres
= 120oF = 580 R
Pc
= 668.4 psi
Tc
= 395.5 R
Bo@Pb
= 1.1317 psi
Co
= 0.00153
OGIP =
43560 Vb (1-Swi)
Bgi
4356051831.16 0.34 (1-0.12)
0.00 6297
= 6070649711SCF
= 6070 MMSCF
5. Pembahasan
6. Kesimpulan
7. Rekomendasi
8. Daftar Pustaka
Dake,
L.P.:
The
Practice
of
Reservoir
Engineering, revised edition, Elsevier
Science, Department Petroleum
Trondheim
University, 1983.
Tarek, Ahmed: Reservoir Engineering
Handbook,
4th edition, Elsevier Inc, Burlington, USA, 2010.
Hariyadi, dkk: Pengantar Teknik Perminyakan,
Yogyakarta : UPN
Veteran Yogyakarta. 2004.
Buku Petunjuk Analisa Inti Batuan. Laboratorium
Fakultas Teknologi Mineral. Prodi Teknik Perminyakan.
UPN Veteran Yogyakarta.
Tambahan
Grafik 1/P vs k
0.12
0.1
0.11
f(x) = 0.26x - 0.12
0.08
0.08
K ( Darcy ) 0.06
0.04
0.06
0.02
0
0.65
0.7
0.75
0.8
0.85
1/Pm ( 1/Psia)
0.9
0.95