Você está na página 1de 6

Pengertian Emisi

Emisi adalah zat, energi atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu
kegiatan yang masuk atau dimasukkannya ke dalam udara yang mempunyai atau
tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Namun secara umum, emisi
dapat di analogikan sebagai pancaran, misalnya: pancaran sinar, elektron atau ion.
Berdasarkan peristiwanya, dapat terjadi akibat terganggunya suatu sistem yang
melampaui suatu batas energi sehingga terjadi suatu emisi.
Pengertian emisi gas buang
Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik
itu kendaraan berroda, perahu/kapal dan pesawat terbang yang menggunakan
bahan bakar. Biasanya emisi gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak
sempurna dari sistem pembuangan dan pembakaran mesin serta lepasnya partikelpartikel karena kurang tercukupinya oksigen dalam proses pembakaran tersebut.
Emisi Gas Buang merupakan salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca dan
pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini.
Pembagian Emisi Gas
1. Emisi gas besar
Emisi gas besar adalah emisi yang dihasilkan dari skala besar, contohnya
industri, dan kendaraan bermotor.
2. Emisi gas kecil adalah emisi yang dihasilkan dari skala kecil, contohnya :
emisi buangan gas karbon
Komposisi emisi gas buang pada emisi gas besar
1. Emisi senyawa hidrokarbon ( HC)
Bensin adalah senyawa hidrokarbon, jadi setiap HC yang didapat
di gas buang kendaraan menunjukkan adanya bensin yang tidak terbakar
dengan sempurna dan terbuang bersama sisa pembakaran. Apabila suatu
senyawa hidrokarbon terbakar sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka
hasil reaksi pembakaran tersebut adalah karbondioksida (CO2) dan air
(H20).Walaupun desain ruang bakar mesin kendaraan saat ini yang sudah
mendekati ideal, tetapi tetap saja sebagian dari bensin seolah-olah tetap
dapat "bersembunyi" dari api saat terjadi proses pembakaran dan
menyebabkan emisi HC pada ujung knalpot cukup tinggi. Hidrokarbon

(HC) ,dapat menyebabkan iritasi mata, pusing, batuk, mengantuk, bercak


kulit, perubahan kode genetik, memicu asma dan kanker paru-paru.
2. Emisi Carbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) adalah gas yang relative tidak stabil
dan cenderung bereaksi dengan unsur lain. Gas karbon monoksida (CO)
merupakan gas yang sangat sangat sulit dideteksi karena gas CO tidak
memiliki bau, rasa dan bentuk. Gas CO (Karbon Monoksida), dapat
mengurangi kadar oksigen dalam darah, dapat menimbulkan pusing,
gangguan berpikir, penurunan reflek dan gangguan jantung.
Bila masuk ke dalam darah melalui pernafasan, CO bereaksi
dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin)
dengan reaksi sebagai berikut :
COHb CO + Hb
Seperti kita ketahui, hemoglobin ini seharusnya bereaksi dengan
oksigen menjadi O2Hb (oksihemoglobin) dan membawa oksigen yang
diperlukan ke sel-sel jaringan tubuh dengan reaksi sebagai berikut :
O2 + Hb
Ikatan CO dengan Hb lebih kuat dibanding O2 dengan Hb
sehingga menghalangi fungsi vital Hb untuk membawa oksigen bagi
tubuh, yang berakibat tubuh kekurangan oksigen sehingga menimbulkan
rasa

sakit

a.Sumber:

kepala

dan

kendaraan

gangguan

pernafasan

bermotor,

bahkan
proses

kematian.
industri,

b.Membahayakan kesehatan: 9 ppm (10 mg/m3) lebih dari 8 jam, 35 ppm


(40 mg/m3) lebih dari 1 jam, tidak lebih dari sekali setahun (untuk
keduanya)
3. Emisi senyawa Nox
Senyawa NOx adalah ikatan kimia antara unsur nitrogen dan
oksigen. Dalam kondisi normal atmosphere, nitrogen adalah gas inert yang
amat stabil yang tidak akan berikatan dengan unsur lain. Tetapi dalam
kondisi suhu tinggi dan tekanan tinggi dalam ruang bakar, nitrogen akan
memecah ikatannya dan berikatan dengan oksigen.

Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara
bebas, akan berikatan dengan oksigen untuk membentuk NO2. Inilah yang
amat berbahaya karena senyawa ini amat beracun dan bila terkena air akan
membentuk asam nitrat.
Tingginya konsentrasi senyawa NOx disebabkan karena tingginya
konsentrasi oksigen ditambah dengan tingginya suhu ruang bakar. Oksida
Nitrogen (NO2) dapat menimbulkan iritasi mata, batuk, meningkatkan
kasus asma, menimbulkan infeksi saluran nafas, memicu kanker paruparu, serta gangguan jantung dan paru.
Nitrogen dan oksigen tidak bereaksi pada suhu rendah, tetapi pada
suhu tinggi, kedua gas itu dimungkinkan bereaksi sebagai berikut :
N2 (g) + O2 (g) 2 NO (g)
Sekitar 10% dari gas NO yang dihasilkan, teroksidasi lebih lanjut
membentuk NO2. Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa
ditandai dengan lambang NOx. NOx di udara tidak beracun secara
langsung pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan
pencemar lain dan menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut) atau smog
dalam bahasa Inggris. Asbut ini mengakibatkan mata perih, nafas sesak
dan tanaman layu. Asbut adalah campuran rumit yang terdiri dari berbagai
gas dan partikel-partikel zat cair dan zat padat. Asbut dihasilkan dari
serentetan reaksi fotokimia (yaitu reaksi kimia di bawah pengaruh energi
sinar matahari).
NO2 (g) sinar matahari NO (g) dan O (g)
Motor bakar, juga menghasilkan hidrokarbon yang tidak terbakar
akibat reaksi pembakaran di dalam motor kurang sempurna. Hidrokarbon
ini dapat bereaksi dengan atom oksigen yang dihasilkan dari dekomposisi
fotokimia NO2. Reaksi ini menghasilkan radikal hidrokarbon bebas yang
sangat reaktif. Radikal ini bereaksi dengan NO dan menghasilkan NO2
lagi, dan serentetan reaksi berulang lagi dan menghasilkan ozon. Radikal
bebas itu juga bereaksi dengan O2 dan N2 dan menghasilkan senyawa
yang disebut peroksiasilnitrat (PAN). PAN juga memberi efek asbut dan
menimbulkan rasa perih di mata.

a.Sumber: kendaraan bermotor, pembangkit panas dan listrik, asam nitrat,


peledak, pabrik pupuk.
b.Membahayakan kesehatan untuk NO2: 0,053 ppm (100 g/m3) lebih
setahun, bereaksi dengan HC dan sinar matahari membentuk oksidan
fotokimia.
4. Emisi oksida belerang (SO2)
Oksida Belerang (SO2) dapat menimbulkan efek iritasi pada
saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk, sampai sesak nafas dan
meningkatkan asma.
5. Emisi timbal (Pb)
Dapat meracuni sistem pembentukan darah merah sehingga dapat
mengakibatkan beberapa hal, antara lain, bagi orang dewasa dapat
menimbulkan gangguan pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan
darah tinggi, mengurangi fungsi ginjal dan reproduksi pria. Sedangkan
bagi anak-anak dapat menimbulkan penurunan kemampuan otak dan
mengurangi kecerdasan.
6. Sulfur Dioksida (Sox)
SOx mempunyai ciri bau yang tajam, bersifat korosif (penyebab
karat), beracun karena selalu mengikat oksigen untuk mencapai kestabilan
phasa gasnya. SOx menimbulkan gangguan sitem pernafasan, jika kadar
400-:500 ppm akan sangat berbahaya, 8-12 ppm menimbulkan iritasi mata,
3-5 ppm menimbulkan bau.
Senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemar
yang berbahaya adalah gas-gasa SO2 dan SO3. Gas SO2 di atmosfer
sebagian besar berasal dari hasil pembakaran minyak bumi dan batubara
yang mengandung belerang, di samping ada juga yang berasal dari hasil
oksidasi bijih-bijih sulfida di industri.
Udara yang mengadung SO2 dalam kadar cukup tinggi dapat
menyebabkan radang paru-paru dan tenggorokan pada manusia serta
khlorosis (kepucatan) pada daun-daun. Oksidasi SO2 akan menyebabkan
terbentuknya SO3. SO3 bila bereaksi dengan uap air akan menyebabkan
hujan asam (acid rain). pH air hujan yang mengandung oksida belerang
akan turun menjadi 3 4. Akibatnya timbul korosi logam-logam,

kerusakan bangunan yang terbuat dari batu pualam dan memudarnya catcat pada lukisan. SO2 apabila terisap oleh pernafasan, akan bereaksi
dengan air dalam saluran pernafasan dan membentuk asam sulfit yang
akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Apabila SO3 yang
terisap, maka yang terbentuk adalah asam sulfat, dan asam ini lebih
berbahaya.
a.Sumber: Fasilitas pembangkit listrik dan panas yang menggunakan
minyak atau batu bara yang mengandung sulfur; pabrik asam sulfat,
b.Membahayakan kesehatan untuk SO2: 0,03 ppm (80 g/m3) lebih
setahun, 0,14 ppm (365 g/m3) selbih 24 jam tidak lebih dari sekali
setahun, 0,5 ppm (1300 g/m3) lebih dari 3 jam.
Sumber pencemaran Sox, misalnya pembakaran arang, minyak
bakar gas, kayu dan sebagainya Sumber SOx yang kedua adalah dari
proses-proses industri seperti pemurnian petroleum, industri asam sulfat,
industri peleburan baja dan sebagainya. Pabrik peleburan baja merupakan
industri terbesar yang menghasilkan Sox. Hal ini disebabkan adanya
elemen penting alami dalam bentuk garam sulfida misalnya tembaga
( CUFeS2 dan CU2S ), zink (ZnS), Merkuri (HgS) dan Timbal (PbS).
Kerbanyakan senyawa logam sulfida dipekatkan dan dipanggang di udara
untuk mengubah sulfida menjadi oksida yang mudah tereduksi. Selain itu
sulfur merupakan kontaminan yang tidak dikehandaki didalam logam dan
biasanya lebih mudah untuk menghasilkan sulfur dari logam kasar dari
pada menghasilkannya dari produk logam akhirnya. Oleh karena itu SO2
secara rutin diproduksi sebagai produk samping dalam industri logam dan
sebagian akan terdapat di udara.
7. Partikulat
Partikel asap atau jelaga hidrokarbon (Policyclic Aromatic
Hydrokarbon) selalu mengganggu pandangan karena kehitaman dan
kepekatan, asapnya juga bersifat karsinogenis (penyebab kanker).
Emisi Buangan Gas Karbon

Emisi buangan gas karbon adalah gas-gas yang dikeluarkan dari hasil
pembakaran senyawa yang mengandung karbon, contoh : CO2 merupakan gas
dari pembakaran bensin, solar, kayu, daun dan LPG dan bahan bakar lain yang
mengandung hidro karbon (hidrogen dan karbon), contoh lain adalah : CFC
(Chlor Fluoro Carbon) dari gas pendingin (gas freon) pada AC, kulkas, cat piloks,
obat nyamuk semprot, hair spray semprot.

Você também pode gostar