Você está na página 1de 11

EMBRIOLOGI DAN GENETIKA

Hukum Mendel I dan II

OLEH:
MIFTAHUL KHAIR
O111 15 006

PRODI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakanh
Genetika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisan sifat dan variasi
yang diwariskan. Teori pewarisan sifat atau biasa disebut hukum hereditas pertama
kali dicetuskan oleh Gregor Johann Mendel. Ia berpendapat bahwa sifat-sifat dapat
diturunkan dari generasi ke generasi melalui factor penentu. Mandel menemukan
prinsip dasar tentang pewarisan sifat dengan cara membiakkan ercis kebun dalam
percobaan yang dirancang secara hati-hati. Mendel mengembangkan teori pewarisan
sifatnya beberapa dasawarsa sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop. Dan nilai
penting kromosom dipahami. Sejak itu teori mendel belum diakui dan baru diakui
saat ia sudah meninggal seiring dengan perkembangan jaman. Hukum pewarisan
mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat, pada organisme yang dijabarkan
oleh Greger Johann Mendel dalam karyanya Percobaan Mengenai Persilangan
Tanaman.
Hukum ini terdiri dari dua bagian: Hukum permisahan ( Segregation ) dari
Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan hokum dipasangkan
secara bebas ( independent assortment ) dari Mendel, juga dikena sebagai hokum
kedua Mendel. Prinsip-prinsip yang ditemukan oleh Mendel, diterima secara umum,
namun penelitian-penelitian berikutnya sering menemukan perbandingan Fenotip
yang aneh, seakan-akan tidak mengikuti hukum Mendel. Untuk menemukan apa
yang sebenrnya terjadi, maka disusunlah makalah ini.
Hukum Mendel kedua menyatakan bahwa, setiap ahli dari sepasang alel boleh
bergabung secara acak dengan satu alel mana saja dari pasangan gen yang lain ketika
berlangsung pembelahan reduksi (meoisis) pada waktu pembentukan gamet-gamet.
Jadi, segregasi pasangan gen tersebut tidak saling ketergantungan dengan pemisahan
gen lainnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa permasalah yang
akan coba dibahas dalam makalah, yaitu :
1). Mempelajari hukum mendel
C. Tulisan Penulisan
1.

Untuk mengetahui latar belakang hukum Mendel.

2.

Untuk mengetahui hipotesis hukum mandel.

3.

Untuk mengetahi pengertian hukum mendel.

4.

Untuk mengetahui pembagian hukum mendel.

5.

Untuk mengetahui macam-macam persilangan hukum mendel.

D. Manfaat Penulisan
1.

Memahami latar belakang hukum mendel.

2.

Memahami hipotesis hukum mandel.

3.

Memahami pengertian hukum mendel.

4.

Memahami pembagian hukum mendel.

5.

Memahami macam-macam persilangan hukum mendel.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Penertian Hukum Mendel
Hukum Mendel, merupakan salah satu materi mengenai pewarisan sifat
organisme pada pembelajaran Biologi. Yang dimaksud dengan Hukum pewarisan
Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan
oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan
Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
a. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal
sebagai Hukum Pertama Mendel,
b. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga
dikenal sebagaiHukum Kedua Mendel.
Hukum Pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada
organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan
mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum
Pertama Mendel
2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga
dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
Hukum Pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme,
yang kita kenal dengan hukum segregasi dan hukum asortasi bebas, yang telah di
jabarkan oleh Gregor Johann Mendel . Mendel mengatakan bahwa pada
pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan
pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari
induknya sebagaimana bunyi hukum mendel I, dan bunyi hukum mendel II,
menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka

diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang
lain.
2. Sejarah hukum mendel
Gregor Johann Mendel telah meninggalkan tanda yang tak terhapuskan pada
sejarah ilmu pengetahuan. Karyanya yang sama dengan teori evolusi Darwin telah
mendirikan teoritis dasar biologi sampai saat ini. Banyak buku yang telah ditulis
tentang kehidupan dan penemuannya dan disimpan di hampir setiap buku pelajaran
biologi. Biografi pertama Mendel oleh Hugo Iltis 1924, "Gregor Johann Mendel.
Leben, Werk und Wirkung "(Iltis 1924), kemudian diterjemahkan ke Bahasa Inggris
(Iltis et al. 1932), adalah sumber dasar informasi tentang Mendel sampai saat ini.
Sejarah terhubung Mendel dikumpulkan oleh

Iltis dalam bentuk dokumen dan

digunakan sebagai sumber untuk bukunya. Jumlah dokumen-dokumen sejarah


terbatas, tidak benar, sering salah berpendapat dan barang-barang pribadi dibakar
setelah kematiannya. Bagaimanapun, penemuan informasi

baru

tentang Gregor

Mendel sangat langka dan penulis lain hanya bisa merujuk untuk melengkapi atau
menafsirkan yang telah didokumentasikan. Buku terbaru tentang Mendel, "Solitude
dari Genius Humble - Gregor Johann Mendel: Volume 1 "muncul pada tahun 2013
(Klein et al. 2013) dan mengambil 10 tahun persiapan. Sebelum berkomentar karya
Mendel mari kita lihat beberapa aspek hidupnya. Menurut catatan kelahiran, Mendel
lahir pada 20 Juli 1822 di desa kecil Heinzendorf bei Odrau dan Johann di baptis
pada hari yang sama. Namun, menurut keponakannya, Mendel merayakan ulang
tahunnya pada tanggal 22 Juli. Prinsip-prinsip hereditas ditulis oleh Augustinian
biarawan Gregor Mendel pada tahun 1865 yang menemukan bahwa dengan
menyilangkan bunga ungu dan tanaman putih yang hasilnya tidak campuran.Jika
keduaya menjadi campuran maka akan mengandung gagasan unit hereditas yang ia
sebut "faktor", salah satu yang merupakan resesif karakteristik dan dominan lainnya.
Mendel mengatakan bahwa faktor tersebut disebut gen, biasanya terjadi pada
pasangan dalam sel tubuh biasa, namun memisahkan selama pembentukan sel

kelamin. Setiap anggota dari pasangan menjadi bagian dari sel seks yang terpisah.
Gen dominan, seperti bynga ungu pada tanaman Mendel, akan menyembunyikan gen
resesif, bunga putih. dibuahi generasi F1 dan memperoleh rasio 3: 1, ia berteori
bahwa gen dapat dipasangkan dengan tiga cara yang berbeda untuk masing-masing
sifat; AA, aa, dan Aa. Ibukota A merupakan faktor dan huruf kecil yang dominan
yang mewakili resesif. Mendel menyatakan bahwa setiap individu memiliki dua
faktor untuk masing-masing sifat dan satu dari setiap orangtua. dua faktor mungkin
atau mungkin tidak mengandung informasi yang sama. Jika dua faktor yang identik,
individu disebut homozigot untuk sifat tersebut. Jika dua faktor memiliki informasi
yang berbeda, individu disebut heterozigot. Bentuk-bentuk alternatif faktor disebut
alel. Itu disebut genotipe individu yang terdiri dari banyak alel yang dimilikinya
,penampilan fisik individu atau fenotipe ditentukan oleh alel serta oleh
lingkungannya. Seorang individu memiliki dua alel untuk masing-masing sifat; satu
alel diberikan oleh induk betina dan yang lain oleh induk jantan. Mereka diteruskan
ketika seorang individu dewasa menghasilkan gamet yaitu telur dan sperma. Ketika
gamet membentuk, alel berpasangan terpisah secara acak sehingga setiap gamet
menerima salinan salah satu dari dua alel. Kehadiran sebuah alel tidak bergantung
bahwa sifat tersebut akan disajikan dalam individu yang memiliki itu. Dalam
heterozigot hanya alel individu yang diungkapkan secara dominan.
3. Contoh Penyimpangan hukum Mendel
Contoh yang sangat nyata dalam kehidupan adalah pada
bidang kesehatan, misalnya perhitungan peluang seorang anak
mewarisi gen penyakit dari orang tuanya. Misalkan seorang pria
carrier alel penyakit (Cc) menikah dengan seorang wanita yang juga
carrier penyakit tersebut (Cc). Jika mereka menginginkan 3 orang
anak, berapakah kemungkinan ketiga anaknya normal (bukan
carrier)?

Persebaran peluang 3 anak :

Dari Gambar 4.5, diketahui bahwa perluang anak normal (CC)


adalah 0.25 dan peluang anak abnormal (penderita dan carrier)
adalah 1- 0.25 = 0.75. Peluang semua anak yang lahir normal
adalah :

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada
organisme, yang kita kenal dengan hukum segregasi dan hukum asortasi bebas, yang
telah di jabarkan oleh Gregor Johann Mendel . Mendel mengatakan bahwa pada
pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan
pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari
induknya sebagaimana bunyi hukum mendel I, dan bunyi hukum mendel II,
menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka
diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang
lain.
hukum keturunan merupakan penambah penting buat pengetahuan manusia,
dan pengetahuan kita tentang genetika mungkin akan lebih dapat dipraktekkan di
masa depan daripada sebelumnya. Ada pula faktor yang tak boleh diabaikan kalau
kita memutuskan dimana Mendel mesti ditempatkan dalam urutan daftar buku ini.
Gregor Johann Mendel, inilah tokoh yang lahir di Hyncice, Autria, yang
berperan penting dalam ilmu Biologi, khususnya tentang hereditas dan telah dikenal
diseluruh dunia dengan Hukum Mendel nya.
Hukum Mendel merupakan hukum hereditas yang menjelaskan tentang
prinsip-prinsip penurunan sifat pada organisme. Sebelum menjadi suatu hukum,
banyak ahli biologi yang belum mengakui pendapat atau teori mendel tentang
hereditas.

Daftar Pustaka
Shriram, Chaudhari Sunil. 2013. Study of Mendelian And Non Mendelian Inheritance
Pattern. International journal of research and technology: Maghalaya.
Schwarzbach, Erik. Petr Smykal. Ondrej Dostal, Michaela Jarkovska. And sSmona
Valova. 2014. Gregor J. Mendel-Genetics Founding Father.Faculty of
Science: Czech Republik
Cahyono, Fransisca. 2011. Kombinator Hukum Pewarisan Mendel. Sekolah teknik
Elektro dan Informatika : Bandung.
Davenport, C,B. 2013. Mendels Law of Dichotomy in Hybrids. Marine Biological
Laboratory: Inggris
Roini, Chumidach. 2013. Organisasi Konsep Genetika Pada Buku Biologi SMA kelas
XII. Jurnal EduBio Tropika: Ternate.

Você também pode gostar