Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pentingnya
manajemen
resiko
bagi
perbankan
Syari'ah
untuk
mengetahui sejauh mane resiko yang akan muncul dimasa yang akan datang
agar kite mampu mengantisipasi dan meminimalaisir resiko yang muncul. Ada
berbagai macam resiko yang dihadapi dalam perbankan syariah yaitu resiko
operasional, resiko hukum, resiko, strategis, resiko kepatuhan, resiko pasar,
resiko pembiayaan, resiko investasi, resiko, likuiditas, resiko imbal hasil dan
resiko reputasi.
Perkembangan Bank Islam yang pesat harus diimbangi dengan adanya
peraturan perbankan terkait manajemen risiko yang berpengaruh aktif. Semua
perbankan harus diatur dan diawsasi agar bank Islam mampu berjalan sesuai
koridor yang ada. Industri keuangan syariah sebagai bagian dari pasar
keuangan global sangat terpengaruh oleh standar internasional.
Ada pun peraturan Internasional yang mulai diterbitkan, yaitu Basel I
sebagai peraturan dan pengawasan standar internasional dalam pengelolaan
kecukupan modal bank untuk menyerap kerugian yang terjadi sehingga
mencegah terjadinya masalah yang sistematis. Keberadaan Basel I mampu
memberikan banyak perubahan dalam sistem keuangan dunia. Untuk
menyempumkan kerangka permodalan Basel I make peraturan internasional
menerbitkan konsep permodalan barn yang lebih dikenal dengan Basel 11.
Perjalanan Basel II membawa dua perubahan dalam, regulasi perbankan.
Sebagai penyempurna Basel II diterbitkalah Basel III.
Peraturan internasional ini ditttiukan untuk menciptakan peraturan
bersama dalam rangka memperkuat stabilitas dan kesehatan sistem perbankan
inetrnasional, menciptakan kerangka sistem yang adil dalam mengukur
kecukupan modal secara inetrnasional dan mendapatkan kerangka yang
konsisten untuk mengurangai ketidaksamaan kompetisi antar bank yang
BAB II
PEMBAHASAN
' Imam Wahyudi,dkk, Manajemen Risiko Bank Islam, (Jakarta: Salemba Empat,2013), hal 45-46
kemampuan
sektor
perbankan
dalam
menghadapi
http://www.fiskal.dcpkeu.go.id/20I0/adoku/2012%5Ckajian%5Cpkppim`/`5CDampak_E
konomi_Penerapan_Base1_III.pdf, diunduh pada 20 Maret 2014
memperkuat
sisi
pengaturan
mikroprudensial
dalam
upaya
itu,
cakupan
aspek
makroprudensial
lainnya
mencakup
3
4
Ibid. hal.46
http://ekonomi.kabo.biz/2011/02/pengertian-struktur-modal.html.diunduh pada 20 Maret 2014
Ibid, hal.46-47
Bank Indonesia Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Grup Penelitian dan
Pengaturan Bank u.p. Divisi Basel, (Jakarta: 2012), hal.4-5
10
Pardi Sudrajat, Dampak Basel III Pada Perbankan Dan Ekonomi, (Online Pada:
http://www.bara.or.id/risk_management/regulation/basel/Basel_III, diakses pada tanggal 21 April
2014)
BAB HI
PENUTUP
Kesimpulan
Peraturan internasional yang tertuang pada Basel-basel diharapkan mampu
memberikan yang terbaik untuk berlangsungnya perbankan di dunia internasional
maupun nasional. Penerapan peraturan ini bermaksud untuk membentuk
perbankan secara keseluruhan agar lebih berhati-hati dalam menghadapi risiko.
Basel III merupakan peraturan perbankan yang menjadi acuan dalam
perbankkan internasional penyempuma Basel II. Dimana pada Basel III lebih
ditegaskan mengenai permodalan dan likuiditas untuk menghadapi risiko yang
mungkin timbul akibat praktik pemberian kredit atau pinjaman dan investasi yang
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Imam Wahyudi,dkk. 2013. Manajemen Risiko Bank Islam. (Jakarta: Salemba
Empat)
Bank Indonesia Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Grup
Penelitian dan Pengaturan Bank u.p. Divisi Basel. 2012. Jakarta
http://ekonomi.kabo.biz/2011/02/pengertian-struktur-modal.htmi
http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Documents/pbi_l 51213re.pdf
http://www.kajianpustaka.com/2012/rasiosolvabilitas.html#sthash.Vv4fKfiS.dpuf
bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/12/01/1622296I/Basel.III.Antisipasi.krisi.
Global.
http://www.fiskat.depkeu.go.id/2010/adoku/2012%5Ckajian%5Cpkppim%5CDa
mpak_Ekonomi_Penerapan_Basel_II I .pdf