Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Antara 1990 sampai 2015, selama era tujuan pembangunan milenium/ millenium
development goals (MDGs), belum pernah ada kemajuan menurunkan mortalitas ibu
dan anak smpai sekitar 50%.1,2 Kemajuan tidak merata, antar negara, begitupun juga di
dalam negara. Pada 95 negara dengan rasio mortalitas di atas 100 kematian per 100.000
kelahiran hidup tahun 1990, sembilan negara yang mencapai MDG 5A yaitu
menurunkan mortalitas ibu sampai tiga perempat. Hanya 24 dari 104 negara dengan
pendapatan menengah ke bawah yang berhasil mencapai target MDG 4 dengan
penurunan dua pertiga mortalitas balita antara 1990 sampai 2015.3,4 Untuk memahami
bagaimana suatu negara bisa lebih baik daripada negara lainnya yang sebanding dalam
hal mencegah kematian ibu dan anak, dilakukan suatu penelitian multidisiplin, antarnegara, selama tiga tahun tentang faktor-faktor keberhasilan dalam kesehatan wanita
dan anak-anak, yang disebut dengan penelitian Faktor-Faktor Keberhasilan.
Diantara 75 negara dengan beban tertinggi berdasarkan target pencapaian 2015,
10 negara berpenghasilan menengah ke bawah sedang dalam proses mencapai kedua
tujuan MDG 4 dan 5A ketika penelitian Faktor-Faktor Keberhasilan dimulai tahun
2012: Banglades, Kamboja, Cina, Mesir, Etopia, Republik Laos, , Nepal, Peru, Rwanda,
dan Vietnam. Berfokus pada hal yang lebih banyak menurunkan rate mortalitas ibu dan
anak di negara ini, penelitian ini menilai suatu kesatuan terpadu faktor-faktor yang
berpengaruh besar pada sektor kesehatan dan sektor luar kesehatan, yang didukung oleh
kepemimpinan negara yang baik, kolaborasi antar penentu kebijakan yang berbeda dan
pembangunan ekonomi.5 Analisis statistik, ekonometri, dan kebijakan menunjukkan
bahwa negara ini tidak hanya memiliki kemajuan yang lebih cepat dalam penurunan
mortalitas, tetapi juga menjalankan faktor-faktor keberhasilan teridentifikasi dengan
secara signifikan lebih baik daripada negara yang sebanding.5
Berdasarkan analisis awal dari faktor-faktor keberhasilan, kami melakukan suatu
penelitian dialog lintas sektor pada 10 negara yang berhasil dengan cepat tersebut untuk
mengetahui bagaimana negara ini menyusun dan mengimplementasikan kebijakan dan
program dalam hal yang diidentifikasi sebagai faktor-faktor keberhasilan. Tulisan ini
menunjukkan suatu sintesis temuan dari dialog lintas sektor negara-negara tersebut.
Temuan ini menunjukkan perkembangan Strategi Global kesehatan wanita, anak, dan
remaja (20162030)6 dan dapat memberi informasi tentang program dan kebijakan
mengambil
langkah
memperbaiki
pemerintahan
dengan
cara
anak dan program terintegrasi yang dilakukan oleh relawan kesehatan komunitas
perempuan untuk memberikan pelayanan kepada komunitas dengan akses terbatas.2326
Berbagai mekanisme digunakan untuk memperbaiki pembiayaan kesehatan,
termasuk
meningkatkan
pengeluaran
tahunan
per
kapita
dalam
kesehatan,
Di sektor lain selain kesehatan, 10 negara yang berhasil dengan cepat tersebut
menerapkan strategi program dan kebijakan yang mencakup pendidikan anak
perempuan, penurunan kemiskinan, jaminan makanan dan pembangunan infrasttruktur
(Tabel 3 dan Tabel 5). Negara membuat pendidikan- primer, lanjutan primer dan kadang
sekunder- yang gratis bagi semua. Akses anak perempuan ke pendidikan diprioritaskan,
dengan fokus pada penyebaran yang lebih baik dan kondisi hidup guru, terutama guru
perempuan, dan insentif untuk keluarga miskin agar mampu menyekolahkan anaknya.
Proyek beasiswa sekolah menengah lanjutan perempuan di Banglades secara cepat
mengembangkan perlunya sekolah lanjutan bagi perempuan sejak tahun 1990; membuat
perempuan lebih lama sekolah dan membantu menunda menikah dan melahirkan anak,
yang secara tidak langsung mempengaruhi mortalitas ibu.36
Negara berinvestasi dalam infrastruktur air dan sanitasi (Tabel 4) dan fokus pada
isu kesehatan khusus tentang intervensi berorientasi komunitas, seperti defekasi di
tempat terbuka. Rwanda mengenalkan beberapa inisiatif berbasis komunitas, termasuk
tempat cuci tangan di rumah makan, sekolah dan tempat umum.37
Pendekatan lain yang sering dilakukan pada negara-negara ini antara lain
menurunkan kemiskinan, dengan sasaran yang jelas manjangkau wanita dan kelompok
yang rentan, terutama pada komunitas pedesaan dan pertanian. Di Banglades,
perkembangan cepat industri garmen dan program kredit mikro meningkatkan jumlah
tenaga kerja wanita.38 Kemiskinan berkurang di Kamboja dengan cara menghilangkan
kontrol harga dan pajak produksi beras, perbaikan infrastruktur pedesaan dan
pendapatan minimum yang lebih tinggi bagi pekerja industri garmen.21,39
Akuntabilitas
Kesepuluh negara tersebut mengumpulkan dan menggunakan data untuk
perencanaan dan evaluasi kemajuan sasaran MDGs (Tabel 3 dan Tabel 5). Mereka
mengadopsi MDGs, menyusun sasaran mereka sendiri dan mencapainya. 21,40
Kebanyakan negara bergantung pada survei kesehatan dan demografi reguler untuk
mengumpulkan data berbasis populasi, berkualitas tinggi untuk mengikuti kemajuan
dan menyususn perencanaan.
Beberapa negara telah mulai merubah sistem informasi kesehatan rutin berbasis
kertas ke sistem elektronik dengan manajemen data sentral. Sistem surveilans kesehatan
ibu dan anak di Cina merupakan salah satu contoh jaringan sentral tebesar.41 Aplikasi
berbasis- web di Rwanda memampukan publik untuk mengakses sejumlah informasi
kesehatan, dengan demikian memperbaiki transparansi dan mendorong penggunaan
informasi yang lebih luas.42 Mesir juga membuka sejumlah informasi kesehatan kepada
publik.43
Beberapa negara yang bekerja cepat memiliki kesuksesan yang sama dengan
cara memperbaiki keseluruhan sistem registrasi kelahiran dan kematian mereka.
Banglades menerbitkan suatu sistem registrasi kelahiran dan kematian online
tersentralisasi, dan berhasil mendapatkan daftar lebih dari setengah anak bawah lima
tahun, 10% di atas batas sasaran. 44 Vietnam mengenalkan sistem pelaporan komunitas
kelahiran dan kematian ibu dan anak dan Republik Laos menguatkan fasilitas standar
pelaporan kematian.45,46
Diskusi
Kami menganalisi input program dan kebijakan yang teridentifikasi selama
dialog lintas sektor pada 10 negara dan menemukan beberapa karakteristik yang
memungkinkan adanya kemajuan kesehatan wanita dan anak.
Pusat kemajuan di seluruh negara adalah pengembangan kebijakan, strategi, dan
standar teknik yang jelas, yang dilakukan dan dikoordinasi oleh pemerintah. Negara
memeperbaiki koordinasi, menyusun prioritas, mengembangkan strategi jangka panjang
dan memegang teguh komitmen tersebut, menunjukkan kekuatan pemerintahan tingkat
tertinggi, seperti budaya akuntabilitas untuk memperbaiki penggunaan sumber
daya.16,17,19,27 Perbaikan dalam pemerintahan juga didukung oleh suatu iklim stabilitas
politik, yang memungkinkan penerapan kebijakan secara konsisten sepanjang waktu dan
perbaikan progresif.
Negara menetapkan indikator, dan mengumpulkan, menggunakan data untuk
menyusun prioritas dan perencanaan. Data digunakan untuk menciptakan intervensi
berdampak besar yang akan menjadi dasar dari seluruh program, kebijakan dan
panduan, dan hal ini akan membantu memaksimalkan pengaruh mereka. 20,4143,47 Negara
menciptakan peningkatan ketersediaan finansial yang kokoh dan sumber daya manusia
di seluruh sektor. Metode-metode inovatif juga digunakan untuk memperbaiki proteksi
finansial wanita dan anak-anak, dan untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan dan
mencegah bencana pengeluaran kesehatan yang tak terduga.20,23,24
Terdapat peningkatan komitmen untuk memperbaiki akses ke dan ketersediaan
palayanan kesehatan kepada populasi yang lebih besar. Investasi dalam bidang
infrastruktur, dengan keterlibatan populasi, membantu meningkatkan ketersediaan
fasilitas kesehatan primer, sekunder atau tersier.7 Negara juga memperbaiki ketersediaan
sumber daya manusia dengan cara pelatihan dan perekrutan bidan, dengan pertukaran
jam kerja dan melalui pembangunan jaringan pekerja kesehatan komunitas untuk
melakukan pelayanan preventif, termasuk skrining kesehatan dasar, dan , pada beberapa
kasus, manajemen kasus penyakit anak di komunitas.7
Perbaikan sektor di luar kesehatan memeberikan kontribusi terhadap
pengurangan sekitar setengah mortalitas ibu dan anak di negara berpenghasilan
menengah ke bawah sepanjang MDGs.4,48 Pada 10 negara yang berhasil dengan cepat,
perbaikan lintas sektor ini dilakukan dengan berbagai pendekatan program dan
kebijakan yang berinvestasi pada pendidikan anak perempuan, air dan sanitasi,
pembangunan infrastruktur, jaminan makanan, kebijakan penurunan kemiskinan seperti
meningkatkan pertumbuhan pekerjaan pada populasi pedesaan dan industri yang
mempekerjakan wanita dari kalangan berpenghasilan rendah. Investasi tersebut juga
berkontribusi pada pengurangan perbedaan sosioekonomi, geografi, dan jenis kelamin.
Temuan ini mengulangi pendekatan holistik dan terintegrasi bidang kesehatan dan
peningkatan pembanguan berkelanjutan oleh SDGs.
Implikasi Kebijakan
Tahun 2015, 8 dari 10 negara yang sedang dalam usaha pencapaian MDG 4 telah
berhasil, dan empat negara telah mencapai MDG 5A. Bagaimana negara
mempertahankan kemajuan bukan fokus dari tulisan ini, tetapi hal tersebut merupakan
bagian yang memerlukan penelitian selanjutnya. Beberapa dugaan awal dapat,
meskipun demikian, digambarkan dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kemajuan negara dan perubahan kontekstual sejak saat dialog, yang menyoroti
tantangan kritis era SDG.
Pertama, MDG memaksakan sasaran ambisius yang sama pada setiap negara,
tanpa memandang beban mortalitas, sumber daya dan potensial kebijakan. Kegagalan
mencapai sasaran khusus tahun 2015 tidak meniadakan tingkat kemajuan yang tinggi
dalam 20 tahun terakhir, dan kurangnya data yang dapat dipercaya berarti bahwa
keseluruhan kemajuan diperhitungkan. Analisis menunjukkan bahwa sasaran spesifik
negara dapat melengkapi sasaran global untuk mengidentifikasi di bawah atau melebihi
kinerja relatif potensial suatu negara, dan hal ini dapat membantu kemajuan perjalanan
menuju SDGs.49
Kedua, ketika negara secara inisial mampu menurunkan rata-rata rate mortalitas
nasional, tantangan negara adalah mengurangi ketidakadilan akses ke pelayanan
esensial, berkualitas, terutama orang-orang yang tidak terlayani, pinggiran dan tempat
terpencil. Kelompok ini cenderung memiliki mortalitas yang lebih itnggi dan terpapar
risiko kesehatan yang lebih besar, dengan demikian memperlambat penurunan rate
mortalitas secara keseluruhan dalam suatu negara. Selanjutnya, keperluan khusus
remaja perempuan yang mungkin memiliki kehamilan risiko tinggi tidak masuk dalam
MDGs, demikian juga isu tentang kesehatan remaja secara keseluruhan: isu yang
berpusat pada perbaikan kesehatan dan pencapaian SDGs. Keadilan secara luas tidak
terevaluasi sepanjang MDGs; namun keadilan harus menjadi perhatian utama seluruh
negara yang turut dalam cakupan universal SDG dan memepertimbangkan tujuan
strategi global untuk menjangkau wanita, anak, dan remaja di setiap tempat.6
Ketiga, epidemiologi mortalitas anak bawah lima tahun berubah sesuai dengan
penurunan mortalitas, dengan peningkatan proporsi kematian anak yang terjadi selama
masa neonatus. Hal ini merupakan tantangan sering lainnya yang diidentifikasi oleh
negara sebagai suatu fokus prioritas era SDG. Strategi untuk mencegah kematian
neoatus memerlukan perbaikan kualitas persalinan dan pelayanan segera bayi baru lahir,
yang masih terbatas pada banyak negara.
Keempat, penurunan kontiniu mortalitas ibu memerlukan investasi dan
perbaikan berkelanjutan pada akses, cakupan dan kualitas pelayanan untuk kedua
pencegahan dan manajemen persalinan bermasalah. Hal ini memerlukan investasi
berkelanjutan pada pembangunan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan dan sistem
kesehatan lain, seperti jalan dan transportasi untuk mencapai pelayanan kesehatan,
bersamaan dengan pengurangan batas akses finansial. Kebijakan untuk menguatkan
sistem kesehatan, termasuk ketersediaan tenaga berpengalaman, sering menjadi hal
yang paling sulit untuk diterapkan dan dipertahankan.
interpretasi, walaupun kami memverifikasi bahwa hal ini memungkinkan jika melalui
triangulasi data dan konsensus antar penentu kebijakan. Perkembangan proses dialog
yang sehat, termasuk persiapan, tinjauan bukti dan penentuan kriteria kelogisan/
plausibilitas, seperti yang telah dijelaskan,7 dapat membantu mengururangi batasan ini.
Di semua negara dibutuhkan data lokal yang lebih baik tentang input program dan
kebijakan negara lintas sektor, dan untuk evaluasi hubungan input dengan keseluruhan
kesehatan dan pembangunan berkelanjutan yang lebih baik.
Kesimpulan
Penurunan mortalitas ibu dan anak pada 10 negara yang berhasil dengan cepat
dapat dihubungkan dengan input program dan kebijakan yang konsisten dan
terkoordinasi lintas sektor. Pendekatan yang digunakan oleh negara yang berhasil
memiliki hubungan dengan negara lain yang mencari cara untuk meningkatkan atau
mempercepat kemajuan dan dapat menjadi panduan kemajuan negara menuju SDGs.