Você está na página 1de 4

Lensa (O-3)

LENSA
Ritmayanti

(13030184046)

Pendidikan Fisika, FMIPA, UNESA

Ilfi Fatimah Alfiyanti (13030184041)


Pendidikan Fisika, FMIPA, UNESA

Fikria Norma (13030184019)


Pendidikan Fisika, FMIPA, UNESA
Abstrak
Telah dilakukan percobaan dengan judul lensa yang bertujuan untuk menetukan jarak fokus lensa positif dan lensa
negatif. Metode yang digunakan yaitu meletakkan sumber cahaya, lensa dan layar sesuai rancangan percobaan..
Kemudian menggeser layar untuk mendapatkan gambar bayangan yang paling jelas. Untuk lensa positif, ukur jarak
bayangan S pada layar ke lensa. Pada lensa negatif, ukur jarak antara lensa positif dan negatif (d) dan jarak bayangan
pada lensa positif [s(+)] dan catat hasilnya. Dalam hal ini nilai f(+) telah di peroleh dari percobaan pertama. Ulangi
langkah di atas dengan mengubah jarak benda S. Variabel yang digunakan yaitu pada penentuan jarak fokus lensa
positif, variabel manipulasinya adalah jarak benda ke lensa (s), variabel kontrolnya yaitu letak lensa positif dan variabel
responnya yaitu jarak bayangan (s). Pada penentuan jarak fokus lensa negatif variabel manipulasinya adalah jarak
benda ke lensa negatif (s(-)), variabel kontrolnya yaitu jarak lensa positif dan negatif (d) dan variabel responnya yaitu
jarak bayangan ke lensa positif (s (+)).Dari percobaan tersebut diperoleh jarak fokus lensa positif f (+) yaitu sebesar
11,76 cm dengan ketelitian sebesar 98,8 % . Sedangkan jarak fokus pada lensa negatif f (-) yaitu
sebesar -4,44 cm dengan ketelitian sebesar 98,2 %. Hal ini sesuai dengan teori dan hukum pemantulan
dan pembiasan pada lensa. Sedangkan, Ketidakpastian tersebut dikarenakan kesalahan paralaks dan pengaruh
lingkungan yang itu keadaan ruangan ketika data tersebut diambil.
Kata kunci : lensa, jarak benda, jarak bayangan
I.

PENDAHULUAN

II.

KAJIAN PUSTAKA
Lensa adalah benda bening (tembus cahaya)
yang dibatasi dua bidang lengkung atau satu bidang
lengkung dan satu bidang datar. Dari definisi tersebut
dikenal lensa cembung dan lensa cekung. Seperti gambar
1 dibawah ini.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering


menemui benda-benda yang menggunakan lensa, mulai
dari kacamata, kaca spion, lup, mikroskop, teropong dll.
Benda-benda tersebut menggunakan lensa yang
berbeda, seperti lensa cembung-cekung, cekung-cekung
dll. Pada, lensa apabila terdapat seberkas cahaya sejajar
dari benda yang letaknya jauh pada lensa tipis, letak
bayangannya di suatu titik f (titik fokus) dan jarak dari
lensa ke titik f disebut jarak fokus lensa. Untuk lebih
memahami titik fokus pada lensa, maka dilakukan
percobaan yang berjudul lensa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat
diperoleh beberapa rumusan masalah yaitu bagaimana
menentukan jarak fokus lensa positif dan jarak fokus
lensa negatif
Dari rumusan-rumusan masalah diatas dapat
ditentukan tujuan dari percobaan ini yaitu untuk
menentukan jarak fokus lensa positif dan jarak fokus
lensa negatif.

Gambar 1 (lensa tipis)


Titik fokus lensa
Dalam pembahasan tentang lensa, dikenal apa
yang dinamakan titik fokus pertama (F1) dan titik fokus
kedua (F2). Titik fokus pertama merupakan titik benda
pada sumbu utama yang bayangannya berada di tempat
yang sangat jauh (tak hingga), sedangkan titik fokus
kedua adalah titik bayangan pada sumbu utama dari
benda yang letaknya sangat jauh (tak hingga) seperti
diilustrasikan pada Gambar 2.

Artikel Seminar Fisika Dasar II (28 November 2014)


layar. Bayangan pada lensa negatif dianggap sebagai
objek pada lensa positif.

F1

Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan


dan jarak2fokus adalah sbb :

F2

(persamaan gauss)
Keterangan :
S = jarak benda
S= jarak bayangan
f = jarak fokus

f1
f2
Gambar 2. Fokus lensa positif

pada lensa negatif, bayangan lensa negatif sebagai


benda oleh lensa positif. Sehingga s (-) = x dan s(+) = x +d.
Sehingga dari rumus lensa positif berlaku,
f1

f2

Gambar 3. Fokus lensa negatif


a.

Lensa positif (lensa cembung)


Lensa cembung (konveks) memiliki bagian
tengah yang lebih tebal dari pada bagian tepinya,
sehingga sinar-sinar biasnya bersifat mengumpul.
Lensa ini disebut juga lensa konvergen.
Titik 2fokus F1 untuk lensa cembung
diperoleh dari perpotongan langsung sinar-sinar bias,
sehingga 2focus F1 adalah 2fokus nyata. Sehingga
fokus bernilai positif dan lensa cembung disebut lensa
positif.
Bayangan yang terbentuk dari sumber cahaya
yang melewati lensa positif dapat ditangkap oleh layar.
Hal ini membuktikan bahwa lensa positif bersifat
mengumpulkan cahaya, sehingga bayangan yang
terbentuk adalah nyata (dapat ditangkap oleh layar).
b. lensa negatif (lensa cekung)
Lensa cekung (konkaf) memiliki bagian
tengah yang lebih tipis dari pada bagian tepinya,
sehingga sinar-sinar biasnya bersifat menghamburkan.
Lensa ini disebut juga lensa divergen
Titik 2focus F1 untuk lensa cekung diperoleh
dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar bias,
sehingga 2focus F1 adalah 2focus maya. Sehingga
fokus bernilai negatif dan lensa cekung disebut lensa

Dari persamaan di atas, dapat diperoleh nilai dari s(-)


, kemudian, dengan persamaan berikut dapat ditentukan
jarak fokus lensa negatif yaitu,

III.

METODELOGI PERCOBAAN
A. Rancangan Percobaan

f(+)

Gamabar 4. Penentuan harak fokus lensa positif


(-)

(+ )

negatif.
Pada lensa negatif bersifat menghamburkan
cahaya dan bayangan yang terbentuk adalah maya
(tidak dapat ditangkap oleh layar), sehingga
dibutuhkan bantuan lensa positif untuk mendapatkan
bayangan dari lensa negatif agar dapat ditangkap oleh

S(+)
X=S( - )

S(-)
d

S(+)

Lensa (O-3)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Gambar 5. Penentuan jarak fokus lensa negatif


B. Alat dan bahan
1. Lensa positif
2. Lensa negatif
3. Layar
4. Penggaris
5. Sumber cahaya

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

C. Variabel-Variabel
Menentukan jarak fokus lensa positif :
Variabel manipulasi : jarak benda ke lensa (s)
Variabel kontrol
: letak lensa
Variabel respon
: jarak bayangan (s)

Langkah Percobaan
a. Menentukan jarak fokus lensa positif
Langkah pertama, meletakkan benda,
lensa positif, dan layar sesuai gambar (4),
kemudian geser-geser layar untuk mendapatkan
gambar bayangan yang paling jelas. Kemudian,
ukur jarak bayangan S pada layar terhadap
lensa. Ulangi langkah di atas dengan mengubah
jarak benda S.
b. Menentukan jarak fokus lensa negatif
Langkah pertama, letakkan benda, lensa
negatif, lensa positif, dan layar sedemikian
hingga tersusun seperti gambar (5). Kemudian,
geser-geser layar untuk mendapatkan gambar
bayangan yang jelas kemudian, ukur jarak
antara lensa positif dan negatif (d) dan jarak
bayangan pada lensa positif [s(+)] dan cata
hasilnya. Dalam hal ini nilai f(+) telah di peroleh
dari percobaan pertama. Ulangi langkah
tersebut dengan mengubah jarak benda
terhadap lensa negatif.

18,0
20,0
21,5
23,5
28,5
35,0
17,0
18,5
19,0
42,0

10,95
10,69
10,62
10,50
10,65
10,50
10,72
10,98
10,79
9,93

b. Lensa negatif
Dari percobaan lensa positif diperoleh
( f(+) 0,1) cm = 11,76 cm

Menentukan jarak fokus lensa negatif :


Variabel manipulasi :jarak benda ke lensa
negatif (s(-))
Variabel kontrol
:jarak antara lensa positif
dan negatif (d)
Variabel respon
:jarak bayangan (s(+)),
D.

28
23
21
19
17
15
29
27
25
13

TABEL II
N
o.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
a.

(d0,1
) cm

10

(S(+)
0,1)
cm

(S(-)
0,1) cm

( S(-)
0,1) cm

(f(-)0,1)
cm

24,5
25,0
25,5
26,0
27,0
28,5
30,0
33,0
35,0
40,0

25
23
21
19
17
15
13
11
9
7

-2,05
-2,00
-1,95
-1,90
-1,81
-1,68
-1,55
-1,33
-1,20
-0,91

-1,89
-1,84
-1,78
-1,73
-1,64
-1,51
-1,38
-1,19
-1,02
-0,81

B. Analisis
a. Lensa positif
Berdasarkan data yang telah kami peroleh dengan
menggunakan hukum gauss yaitu

IV. DATA DAN ANALISIS


A. Data
Dari percobaan yang telah dilakukan,
diperoleh data sebagai berikut :
a. Lensa positif
TABEL I
No.

(S 0,1) cm

(S 0,1) cm

Berdasarkan grafik diatas, dapat kita lihat


bahwa hasil yang diperoleh yaitu 1/f(+) sebesar 0,085.
Sehingga besar titik fokus f (+) yaitu sebesar 11,76

cm dengan ketelitian sebesar 98,8 %.


Keakuratan data tersebut telihat dari
kelinearitas data yang diperoleh yaitu R2

( f(+) 0,1) cm

Artikel Seminar Fisika Dasar II (28 November 2014)

> 90 sehingga keakuratan data yang


diperoleh semakin tinggi. Serta dapat dilihat
pada grafik terlihat bahwa semakin jauh jarak benda,
letak bayangannya semakin dekat.

b.

Lensa negatif
Berdasarkan data yang telah kami peroleh
dengan menggunakan hukum gauss yaitu

Dari data yang diperoleh, hasil pada S(-) dan f(-)


bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa
bayangan yang terbentuk S(-) adalah maya dan besar
fokus bernilai negatif f(-) menunjukkan bahwa lensa
cekung merupakan lensa negatif

Berdasarkan grafik diatas, dapat kita lihat bahwa


hasil yang diperoleh yaitu 1/f(-) sebesar 0,225. Sehingga
besar titik fokus f (-) yaitu sebesar - 4,44 cm

dengan ketelitian sebesar 98,2 %.


Keakuratan data tersebut telihat dari
kelinearitas data yang diperoleh yaitu R2
> 90 sehingga keakuratan data yang
diperoleh semakin tinggi. Serta dapat dilihat
pada grafik terlihat bahwa semakin jauh jarak benda,
letak bayangannya semakin jauh pula.
V.

DISKUSI

Berdasarkan data yang diperoleh dari


percobaan tersebut, diperoleh jarak fokus pada lensa
positif (lensa cembung) fokus f (+) yaitu sebesar

11,76 cm dengan ketelitian sebesar 98,8


%. Sedangkan pada penentukan jarak fokus lensa
negatif (lensa cekung) diperoleh jarak fokus lensa
negatif f (-) yaitu sebesar -4,44 cm dengan
ketelitian sebesar 98,2 %. Hasil yang

diperoleh sesuai dengan hukum pemantulan dan


pembiasan pada lensa yang dikenai seberkas cahaya.
Konsep tersebut dipahami dengan memperhatikan
dengan cermat bayangan yang terbentuk pada
layar,dimana untuk mendapatkan bayangan yang jelas
dipengaruhi oleh jarak benda terhadap lensa. Dan data
yang diperoleh sesuai dengan konsep dimana hasil
fokus pada lensa cembung selalu bernilai positif dan
pada lensa negatif selalu bernilai negatif. Sedangkan,
Ketidakpastian tersebut dikarenakan kesalahan paralaks
yaitu kesalahan penglihatan mata dalam menetukan
kejelasan dan ketidak jelasan bayangan yang terbentuk
pada layar. Padahal, hal ini sangat penting dalam
pengambilan data saat
percobaan. Selain itu,
lingkungan juga berpengaruh terhadap data yang di
peroleh, karena ketika data tersebut diambil keadaan
ruangan tidak dalam keadaan gelap. Sehingga,
mengurangi kejelasan gambar bayangan yang terbentuk
.
VI.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa untuk menentukan jarak fokus
pada lensa positif dan negatif menggunakan
persamaan gauss. Namun, untuk menentukan fokus
lensa negatif dibutuhkan bantuan lensa positif, karena
lensa negatif bersifat menghamburkan cahaya. Jadi,
untuk mengumpulkan berkas cahaya tersebut
dibutuhkan
lensa
positif
yang
bersifat
mengumpulkan cahaya. Sehingga bayangan lensa
negatif dapat di tangkap oleh layar.
VII. SARAN
Pada percobaan lensa tersebut, sebaiknya lebih teliti
dalam menentukan kejelasan dari bayangan yang di
tangkap oleh layar dan sebaiknya dilakukan ditempat
gelap agar lebih mudah memastikan kejelasan
bayangan tersebut. Sehingga hasil yang diperoleh
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
David Halliday and Resnick, Physic part 2, john Wiley
& sons. 1978
Tim Dosen Pembina Praktikum. 2014. Panduan
Praktikum Fisika Dasar II. Surabaya:
Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika
FMIPA UNESA.
Tim

Penyusun, 1987 Fisika (Listrik-Magnet,


Gelombang, Optika, Fisika Modern) Jurusan
Fisika, FMIPA. ITS. Surabaya

Você também pode gostar