Você está na página 1de 2

ANALISA HASIL

Berdasarkan hasil dari Miradi, dapat diketahui bahwa sumberdaya alam yang terdapat di perairan
Nusa Penida yaitu Terumbu Karang, Mangrove dan Lamun. Tetapi terdapat masalah (stress) yang ada
pada perencanaan konservasi seperti penggunaan alat tangkap yang salah, banyaknya kapal ilegal yang
masuk wilayah perairan tersebut menyebabkan over fishing, kegiatan tourism, perubahan iklim yang
terjadi dan penyakit yang mengancam ekosistem itu sendiri.
Hal-hal tersebut memiliki faktor-faktor penyebab (source of stress) yang saling berkaitan, seperti
tidak pahamnya para nelayan pada alat tangkap yang benar karena kurangnya pendidikan atau pengarahan
mengenai penangkapan ikan yang baik dan benar, banyaknya aktivitas manusia yang menghasilkan
karbondioksida berlebih yang disebabkan oleh pabrik-pabrik, kendaraan bermotor atau aktivitas manusia
lainnya, banyaknya aktivitas manusia di wilayah MPA menyebabkan kurang maksimalnya proses
konservasi yang sedang dilakukan, dan juga salah satu faktor yang menyebabkan permasalahan pada
MPA yaitu air laut yang mengandung bahan-bahan kimia maupun limbah yang terkontaminasi di laut. Hal
tersebut menyebabkan terganggunya ekologi pada perairan dan akan berdampak buruk pada ekosistem
yang ada.
Untuk mengurangi dampak-dampak buruk yang terjadi harus dibuat strategi untuk meminimalisir
dampak buruk tersebut. Maka dilakukan upaya seperti mempertegas peraturan yang ada terhadap kapal
yang membuang limbah di perairan tanpa ada treatment sebelumnya untuk mengurangi dampak bahan
kimia yang dapat tercemar di perairan. Meminimalisir penggunaan kendaraan yang menghasilkan
karbondioksida yang dapat meningkatkan suhu perairan. Membuat zonas-zonasi untuk wilayah MPA dan
membatasi wisatawan ke Nusa Penida. Penjagaan yang lebih ketat terhadap perairan Indonesia agar tidak
dimasuki oleh nelayan asil yang dapat mengakibatkan over fishing dan kerusakan pada ekosistem. Halhal tersebut harus berjalan disertai sosialisasi pada masyarakat, baik mengenai alat tangkap yang baik cara
pemakaiannya maupun akan pentingnya kegiatan konservasi. Diharapkan statergi tersebut dapat
mengurangi kegagalan dalam kegiatan konservasi sehingga MPA dapat berjalan dengan baik dan dapat
mencapai tujuan.
Keindahan alam KKP Nusa Penida yang merupakan pesona utama yang menarik perhatian para
turis harus dijaga untuk menjamin keberlangsungan KKP Nusa Penida. Sebagian besar turis setuju untuk
membayar biaya masuk ke KKP Nusa Penida guna membantu pendanaan pengelolaan KKP Nusa Penida.
Namun, penetapan biaya masuk di KKP Nusa Penida dapat menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi,
penetapan biaya masuk dapat menambah pemasukan KKP Nusa Penida yang memungkinkan peningkatan

standar hidup masyarakat dan konservasi lingkungan laut, serta perbaikan infrastruktur. Namun di sisi
lain, penetapan biaya masuk juga dapat mengurangi jumlah turis yang datang ke KKP Nusa Penida.
Pengurangan jumlah turis ini kembali memiliki sisi negatif dan positif. Sisi negatifnya adalah
berkurangnya pemasukan KKP Nusa Penida, sementara sisi positifnya adalah pengontrolan jumlah turis
yang akan memasuki KKP Nusa Penida yang dapat berujung pada lingkungan alam yang lebih sehat dan
terjaga (Tania dkk, 2011).
Berdasarkan pada beberapa kelemahan yang ditemukan di destinasi pariwisata Nusa Lembongan
apalagi dihadapkan dengan tantangan pariwisata global yang terjadi saat ini menimbulkan kekhawatiran
akan kelangsungan hidup pariwisatanya. Di samping itu, tingginya tingkat pembangunan fasilitas dan
usaha jasa pariwisata lainnya jika tidak dikontrol dengan baik ditengarai dapat menimbulkan dampak
negatif, baik dilihat dari segi lingkungan fisik, sosial budaya, maupun ekonomi terutama bagi masyarakat
lokal. Hal tersebut sangat menarik untuk diteliti lebih jauh agar diperoleh strategi pengendalian terhadap
dampak negatif yang muncul sedini mungkin yang nantinya dapat direkomendasikan kepada seluruh
stakeholders pariwisata (Sumariadhi, 2012).

Dapus :
Sumariadhi, Ni Wayan dan I Wayan Wijayasa. 2012. Dampak Pariwisata Di Nusa Lembongan. Bali :
Politeknik Negeri Bali
Tania, Casandra, dkk. 2011. Wilingness to Pay Study Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida
Kabupaten Klungkung, Bali. Bali : Coral Triangle Center (CTC)

Você também pode gostar