Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Usaha bergantung pada gaya dan perpindahan dimana segala sesuatu yang mendapatkan
gaya dan mengalami perpindahan dari kedudukan semula pada kedudukan baru maka
sesuatu tersebut dapat dikatakan usaha atau merupakan hasil kali gaya dengan perpindahan
yang searah dengan gaya tersebut.
Sebuah balok ditarik dengan gaya F sehingga berpindah sejauh s. Secara matematis, usaha
yang terjadi pada balok dapat dinyatakan sebagai berikut.
W Fs
Keterangan:
W = Usaha (J)
F = Gaya (N)
S = Perpindahan (m)
1. Usaha Gaya Yang Membentuk Sudut
Berdasarkan gambar dibawah, tampak bahwa seseorang sedang menarik sebuah kotak
kayu dengan tali yang membentuk sudut tertentu.
F Fx cos
Dengan demikian usaha yang dilakukan dinyatakan:
W Fs
W ( Fx cos ) s
W ( Fx cos 90) s
W 0
Berdasarkan gambar diatas, jika arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan, maka
usaha padat dinyatakan sebagai berikut.
W ( F cos 180) s
W Fs
4. Usaha Nol
Jika sebuah balok ditarik dengan gaya F, tetapi tidak melakukan perpindahan, maka usaha
yang dilakukan gaya bernilai nol (W=0).
Grafik Gaya Terhadap Perpindahan
Selain menggunakan rumus, dapat juga menentukan usaha dari grafik gaya terhadap
perpindahan. Jika grafik antara gaya terhadap perpindahan diketahui, maka usaha sama
dengan luas daerah di bawah sumbu s. untuk luas daerah yang berada di atas sumbu s, maka
usaha bernilai positif, dan sebaliknya jika luas daerah berada di bawah sumbu s, maka usaha
bernilai negatif. Luas daerah I berbentuk segitiga, luas daerah II berbentuk trapesium, dan
luas daerah III berbentuk segitiga. Usaha yang dilakukan oleh gaya seperti grafik di atas,
dinyatakan sebagai berikut.
W =L I + (LII )+ LIII
= Luas segitiga luas trapesium + luas segitiga
1. Usaha Oleh Beberapa Gaya
Gambar 6. Usaha oleh beberapa gaya (F1 dan F2).
Dua buah gaya F1 dan F2 bekerja pada sebuah balok, dan membentuk sudut masingmasing
dan
dinyatakan:
W = ( F cos 1 ) s+ ( F cos 2 ) s
W 1 +W 2
Jadi usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya yang mempunyai titik tangkap sama,
dinyatakan sebagai berikut.
W =W 1+ W 2 +W 3 ++W n
2. Daya
Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh gaya per satuan waktu atau
kecepatan untuk melakukan usaha. Satuan daya adalah joule per sekon, atau watt. Satuan
daya yang lain yaitu horse power (daya kuda) dan dilambangkan hp (1 hp = 746 watt).
Secara sistematis daya dinyatakan sebagai berikut.
P=
W
t
P = daya (j/s)
Energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha.
1. Energi Potensial
Energi yang tersimpan dalam suatu benda sehingga mempunyai kemampuan untuk
melakukan usaha, disebut energi potensial. Energi potensial juga dapat didefinisikan
sebagai energi yang dimiliki benda karena posisinya.
a. Energi potensial gravitasi
Salah satu jenis energi potensial yaitu enegi potensial gravitasi. Misalnya menahan
sebuah batu dengan massa m pada ketinggian h. Batu tersebut memiliki energi
potensial akibat posisinya relatif terhadap bumi atau tanah. Batu memiliki
kemampuan untuk melakukan usaha, jika batu dilepas maka batu akan jatuh ketanah
akibat gaya gravitasi bumi, dan bahkan meninggalkan bekas cekungan ditanah.
Secara matematis, energi potensial gravitasi dapat dinyatakan:
E p mgh
Keterangan:
Ep
= gravitasi bumi (
Berdasarkan persamaan diatas, semakin tinggi sebuah benda dari titik acuannya,
maka energi potensial yang dimiliki benda semakin besar. Jika sebutir batu jatuh
h1
h2
mencapai ketinggian
dinyatakan sebagai
berikut.
W Fs
=
=
=
mg (h1 h2 )
mgh1 mgh2
E p1 E p 2
W E p
potensial pegas dari luas daerah di bawah grafik. Daerah di bawah grafik berbentuk
segitiga, sehingga luas segitiga tersebut dapat dinyatakan:
Ep
Pada pegas,
1
F x
2
F kx
, maka,
Ep
1
( Fx)( x )
2
Ep
1
Fx 2
2
Energi Kinetik
Setiap benda yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan usaha, sehingga benda
itu disebut memiliki energi. energi gerak disebut dengan energi kinetik, dan berasal dari kata
Yunani kinetikos, yang artinya gerak. Energi kinetik didefinisikan energi yang dimiliki suatu
benda karena geraknya. Semakin cepat benda tersebut bergerak, maka energi kinetiknya
semakin besar. Misalnya, sebuah Bus mula-mula dalam keadaan diam, kemudian bergerak
dipercepat beraturan, dengan kecepatan v. Jika Bus tersebut berpindah sejauh s, maka usaha
yang dilakukan bus ditentukan sebagai berikut.
W Fs
Berdasarkan hukum II Newton
beraturan
v 2 2as
F ma
W mas
v2
ma
2
a
1
mv 2
2
Besar usaha di atas merupakan energi kinetik Bus saat bergerak dengan kecepatan v. Oleh
sebab itu, energi kinetik dinyatakan sebagai berikut
Ek
Keterangan:
1 2
mv
2
Ek
m = Massa (Kg)
v
= Kecepatan (m/s)
v0 '
v'
maka
hubungan energi kinetik dengan usaha dapat dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan rumus
GLBB:
v 2 v 02 2as
v 2 v 02
a
2s
Usaha yang dilakukan bus dinyatakan:
W Fs
mas
v 2 v02
2s
1
m(v 2 v02 )
2
1
1
mv 2 mv02
2
2
Jadi, hubungan antara energi kinetik dengan usaha dinyatakan sebagai berikut.
W E k 2 E k1
Keterangan:
EM
Sebelum mengenal hukum kekekalan energi mekanik, anda harus memahami konsep gaya
konservasi. Sebuah gaya dikatakan konservatif, jika suatu usaha yang dilakukan oleh gaya
tersebut pada suatu benda, tidak tergantung pada lintasan yang dilalui benda, tetapi
bergantung pada posisi awal dan akhir benda. Gaya-gaya seperti gaya gravitasi dan gaya
pegas tergolong gaya konservatif. Pada gaya konservaif energi mekanik kekal. Hukum
kekekalan energi mekanik berbunyi jika hanya gaya-gaya konservatif yang bekerja, maka
energi mekanik total suatu sistem pada posisi dimanapun selalu tetap (kekal). Salah satu
penerapan hukum kekekalan energi mekanik adalah pada gerak jatuh bebas. Misalnya,
sebuah batu dijatuhkan dari titik
A'
hanya bekerja gaya berat. Pada sistem tersebut, ketika batu berada pada titik A dari
permukaan tanah (titik B), dan batu masih dalam keadaan diam (v=0), batu tersebut
memiliki energi potensial, sedangkan energi kinetiknya nol. Energi mekanik batu ketika
berada pada titik A dapat dinyatakan:
E MA E k E p
Ep
E MA mgh
Apabila batu tersebut dilepaskan, batu akan jatuh ke bawah akibat gaya gravitasi yang
bekerja pada batu tersebut. Semakin kebawah energi potensial batu semakin berkurang
karena posisi batu semakin dekat dengan permukaan tanah yang digunakan sebagai acuan.
Ketika batu bergerak kebawah, energi kinetik batu bertambah secara teratur karena semakin
dekat dengan tanah, kecepatan batu semakin besar. Dalam hal ini ketika dipermukaan tanah
(titik B), energi mekanik batu dapat dinyatakan:
E MB E K E P
EK
E MB
1
mv 2
2
1
mv 2
2
1
m( 2 gh)
2
mgh
E MB E P
Berdasarkan persamaan diatas, tampak bahwa energi kinetik di titik A sama dengan energi
mekanik di titik B(
E MA E MB
kekal.
E MA E MB
2
E PA E KA E PB E KB b
mghA
1 2
1
mvA mghB mv
2
2