Você está na página 1de 7

ANALISIS MASALAH

1. Aston mengeluhkan nyeri bahu yang hebat, dan lengan atas kanan
menggantung ke bawah tubuhnya dengan posisi eksorotasi.
a. Tulang apa saja yang berada di bahu ? (Octa, Vivi,)
b. Bagaimana posisi eksorotasi ? (Dysyah, Bima)
c. Cedera seperti apa yang menyebabkan dislokasi sehingga dapat timbu
eksorotasi? (Ramzie, wahyudo) v
d. Otot apa saja yang menyebabkan eksorotasi? (Karthik,Randi,)
e. Apa dampak dan penyebab terjadinya eksorotasi yang dialami Aston?
(Rima, Desi,)
2. Aston, pemuda 25 tahun, mengalami cedera saat bermain sepak
bola. Ia terdorong dan terpukul pada daerah bahu kanan dengan
kuat.
a. Tulang apa saja yang mungkin terkena cedera saat terdorong dan terpukul
pada bagian bahu kanan? (Ririn, Octa,)
b. Gerakan sendi apa saja yang terjadi pada ekstremitas atas? (Dysyah,
Vivi,)
3. Capput humerus tampak tumpang tindih dengan collum scapula,
dokter menyatakan Aston mengalami dislokasi.
a. Bagaiamana cara pengobatan atau terapi yang dilakukan pada penderita
dislokasi? (bima, Ramzie) V
b. Bagaimana diagnose banding pada kasus tersebut?(Kratikh, Wahyudo,
Ririn)
c. Bagaimana prognosis pada kasus tersebut?(Randi, Rima, Desi)

LEARNING ISSUE

1. Anatomi, histologi, dan pergerakan sendi lengan atas dan bahu. (Octa, dysyah, Vivi)
2. Fungsi otot dan tulang pada lengan atas dan bahu (Bima, Ramzie, Karthik)
3.

Mekanisme pergerakan otot dan tulang lengan atas dan bahu (termasuk saraf dan
pembuluh darah) (wahyudo, Randi, Rima)

4. Posisi Abnornal pada sendi (Ririn, desi)

Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu, sendi panggul
(paha), karena bergeser dari tempatnya maka sendi itupun menjadi macet dan juga terasa nyeri
(Kartono Mohammad, 2001: 31).
Beberapa Pengertian Dislokasi:

Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara
anatomis ( tulang lepas dari sendi ) ( Brunner & Suddarth ).

Keluarnya ( bercerainya ) kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu


kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. (Arif Mansyur, dkk. 2000).

Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang di
sertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi. ( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138).

Jadi dislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempat yang seharusnya. Dislokasi ini dapat
hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari
tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi).
Etiologi Dislokasi
Dislokasi disebabkan oleh :
1. Cedera olah raga
Olah raga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan hoki, serta olah raga
yang beresiko jatuh misalnya : terperosok akibat bermain ski, senam, volley. Pemain basket dan
keeper pemain sepak bola paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari karena
secara tidak sengaja menangkap bola dari pemain lain.
2. Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga
Benturan keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi.

3. Terjatuh
Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin
4. Patologis : terjadinya tearligament dan kapsul articuler yang merupakan komponen vital
penghubung tulang.
Klasifikasi Dislokasi
Dislokasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Dislokasi congenital :
Terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan.
2. Dislokasi patologik :
Akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis
tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang.
3. Dislokasi traumatic :
Kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan mengalami stress berat, kematian
jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami pengerasan). Terjadi karena trauma
yang kuat sehingga dapat mengeluarkan tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin juga
merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan system vaskular. Kebanyakan terjadi pada orang
dewasa. Berdasarkan tipe kliniknya dibagi :
a) Dislokasi Akut
Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akut dan pembengkakan di
sekitar sendi.
b) Dislokasi Kronik
c) Dislokasi Berulang
Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor.
Akibanya, sendi itu akan mudah mengalami dislokasi kembali. Umumnya terjadi pada shoulder
joint dan patello femoral joint.
Dislokasi biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang / fraktur yang disebabkan oleh
berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya trauma, tonus atau kontraksi otot dan
tarikan.
Diagnosis Dislokasi

1. Anamnesis
- Ada trauma
- Mekanisme trauma yang sesuai, misalnya trauma ekstensi dan eksorotasi pada dislokasi
anterior sendi bahu.
- Ada rasa sendi keluar.
- Bila trauma minimal hal ini dapat terjadi pada dislokasi rekuren atau habitual.
2. Pemeriksaan klinis.
- Deformitas.
terdapat kelainan bentuk misalnya hilangnya tonjolan tulang normal, misalnya deltoid yang rata
pada dislokasi bahu, Perubahan panjang ekstremitas, Kedudukan yang khas pada dislokasi
tertentu, misalnya dislokasi posterior sendi panggul kedudukan sendi panggul endorotasi, fleksi
dan abduksi.
- Nyeri
- Funtio laesa gerak terbatas.
3. Pemeriksaan radiologis.
Untuk memastikan arah dislokasi dan apakah disertai fraktur, pada dislokasi lama pemeriksaan
radiologis lebih penting oleh karena nyeri dan spasme otot telah menghilang.
Penatalaksanaan Dislokasi
1.Penanganan yang dilakukan pada saat terjadi dislokasi adalah melakukan reduksi
ringan dengan cara menarik persendian yang bersangkutan pada sumbu memanjang.
Tindakan reposisi ini dapat dilakukan ditempat kejadian tanpa anasthesi, misalnya
dislokasi siku, dislokasi bahu dan dislokasi jari.
2. Jika tindakan reposisi tidak bisa dilakukan dengan reduksi ringan, maka diperlukan
reposisi dengan anasthesi lokal dan obat obat penenang misalnya Valium.
3. Jangan memaksa melakukan reposisi jika penderita mengalami rasa nyeri yang hebat,
disamping tindakan tersebut tidak nyaman terhadap penderita, dapat menyebabkan syok
neurogenik, bahkan dapat menimbulkan fraktur.
4. Dislokasi sendi dasar misalnya dislokasi sendi panggul memerlukan anasthesi umum.
Dislokasi setelah reposisi, sendi diimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips atau traksi dan
dijaga agar tetap dalam posisi stabil, beberapa hari beberapa minggu setelah reduksi

gerakan aktif lembut tiga sampai empat kali sehari dapat mengembalikan kisaran sendi,
sendi tetap disangga saat latihan.
Perhatian Perawatan.
1. Memberi rasa nyaman.
2. Mengevaluasi status neuromuskuler.
3. Melindungi sendi selama masa penyembuhan.
Kepustakaan
Keperawatan medikal bedah Brunner dan Suddarth Smeltzer C. Suzanne, Bare G. Brenda. Edisi
8 Volume 3. EGC. 2002. Jakarta.
Ilmu Bedah Syamsuhidayat R dan De Jong Wim. EGC. 1997 . Jakarta.
Kumpulan kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Bina Rupa Aksara. 1995. Jakarta

Gerakan eksorotasi
Yaitu gerakan sepanjang axis longitudinal yang melalui caput humeri. Gerakan ini dilakukan
oleh otot infraspinatus, teres mayor dan deltoid posterior.
PATOLOGI
Sendi Bahu merupakan salah satu sendi besar yang paling sering berdislokasi.Ini disebabkan
karena banyaknya rentang gerakan sendi bahu,mangkuk sendi glenoid yang dangkal serta adanya
longgarnya ligament.
I.Pengertian
Dislokasi adalah keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkoknya. Bila hanya sebagian
yang bergeser disebut subluksasi dan bila seluruhnya disebut dislokasi.
II.Dislokasi diklasifikasikan sebagai berikut :
a). Co ngenital
Congenital dislocation berhubungan dengan congenital deformities
b). Tra umatic
Traumatic dislocation, biasanya disertai benturan keras. Berdasarkan
tipe kliniknya dibagi :

1. Dislokasi akut
Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akut
dan pembengkakan di sekitar sendi.
2.Dislokasi kronik
3.Dislokasi berulang
Jika suatu trauma dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang berlanjut dengan
trauma yang minimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint
dan patello femoral joint.
III.Etiologi:
Dislokasi disebabkan oleh :
1.Cedera olah raga
Olah raga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan
hoki, serta olah raga yang beresiko jatuh misalnya : terperosok akibat
bermain ski, senam, volley. Pemain basket dan pemain sepak bola
paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari karena
secara tidak sengaja menangkap bola dari pemain lain.
2.Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga
Benturan keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya
menyebabkan dislokasi
3.Terjatuh
Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin
4. Patologis : terjadinya tearligament dan kapsul articuler yang merupakan
kompenen vital penghubung tulang
IV.Gambaran klinik
Nyeri terasa hebat .Pasien menyokong lengan itu dengan tangan sebelahnya dan segan menerima
pemeriksaan apa saja .Garis gambar lateral bahu dapat rata dan ,kalau pasien tak terlalu berotot
suatu tonjolan dapat diraba tepat di bawah klavikula.
V.Patofisiologi
Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh pada tangan .Humerus terdorong kedepan ,merobek
kapsul atau menyebabkan tepi glenoid teravulsi.Kadang-kadang bagian posterolateral kaput
hancur.Mesti jarang prosesus akromium dapat mengungkit kaput ke bawah dan menimbulkan
luksasio erekta [dengan tangan mengarah ;lengan ini hampir selalu jatuh membawa kaput ke
posisi da bawah karakoid]

http://herdinrusli.wordpress.com/2009/03/06/fisioterapi-pada-dislokasi-shoulderanterior/

Você também pode gostar