Você está na página 1de 7

Kebutuhan Fillet Ikan Patin Dalam Negri Masih

Kurang Pasokan
Dari kebutuhan fillet ikan patin dalam negri yang diperkirakan mencapai 700 ton
per bulan, saat iki hanya dapat dipasok sebanyak 200 ton per bulan saja dari tujuh
produsen fillet ikan patin di Indonesia. Ke depan, produsen fillet patin didorong
untuk meningkatkan produksinya.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan


Perikanan (KKP) Saut P Hutagalung mengatakan, produksi fillet patin dalam negeri
diharapkan terus meningkat. Pihaknya menargetkan, produksi pada 2014 mencapai
600 ton per bulan. KKP berupaya mendorong produsen untuk menggenjot produksi,
karena pasarnya sudah tersedia.

Target kami adalah memenuhi pasar lokal dulu. Ekspor akan kami upayakan
setelah pasar lokal terpenuhi, ujar dia di sela pembukaan festival perikanan
Nusantara di Jakarta, Sabtu, (25/8).

Dia menjelaskan, sejak tahun lalu, KKP telah menghentikan izin impor fillet patin.
Jika di pasaran ditemukan fillet patin impor berarti produk selundupan.

Selain mendorong produksi di hilir, KKP memacu produksi budidaya ikan patin.
Sebab, untuk memproduksi 200 ton fillet patin dibutuhkan 600 ton ikan patin hidup.

Ini memerlukan pasokan ikan patin dalam jumlah besar. Selain dagingnya
dimanfaatkan untuk fillet, bagian yang lain dapat dimanfaatkan, seperti kepala
untuk gulai atau sup. Sekarang yang sedang kami pelajari adalah minyak dan
kulitnya, jelas Saut.

Saat ini, fillet patin baru untuk memenuhi kebutuhan hotel dan katering. Ke depan,
jika produksinya meningkat, pasar fillet patin ditargetkan makin meluas.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama mengatakan,
upaya pemerintah mendorong konsumsi ikan perlu dibarengi dengan menjaga
kualitas agar tidak tercemar bahan-bahan berbahaya, seperti merkuri. Saat ini,
lanjut dia, tren dunia sedang beralih dari konsumsi daging merah (daging sapi) ke
daging putih (ikan).

(sumber : suarapembaruan)

Teknik Budidaya Pembesaran Ikan Patin

Ikan patin sangat bagus untuk dibudidayakan serta memiliki peluang ekonomi di
indonesia. Saat ini, pemenuhan atas permintaan ikan patin masih sangat kurang,
oleh karena itu usaha budidaya ikan patin sangat layak untuk dikembangkan. Ikan
patin seperti halnya ikan lele tidak memiliki sisik dan memiliki semacam duri yang
tajam di bagian siripnya keduanya tergolong dalam kelompok catfish. Ada yang
menyebut ikan patin dengan Lele Bangkok. Di beberapa daerah ikan patin memiliki
nama yang berbeda-beda antara lain ikan Jambal, ikan Juara, Lancang dan Sodarin.
Rasa daging ikan patin yang enak dan gurih konon memiliki rasa yang lebih
dibandingkan Ikan Lele. Ikan patin memiliki kandungan minyak dan lemak yang
cukup banyak di dalam dagingnya.
Teknik budidaya ikan patin relatif mudah, sehingga tidak perlu ragu jika berminat
menekuni budidaya ikan ini. Pada awalnya pemenuhan kebutuhan ikan patin hanya
mengandalkan penangkapan dari sungai, rawa dan danau sebagai habitat asli ikan
patin. Seiring dengan meningkatnya permintaan dan minat masyarakat, ikan patin
mulai dibudidayakan di kolam,keramba maupun bak dari semen. Permintaan ikan
patin yang terus meningkat memberikan peluang usaha bagi setiap orang untuk
menekuni usaha di bidang budidaya ikan patin ini. Dengan permintaan yang
demikian meningkat jelas tidak mungkin mengandalkan tangkapan alam, tetapi
perlu budidaya ikan patin secara lebih intesnsif.

Persyaratan Budidaya Ikan Patin

Budidaya ikan Patin memerlukan beberapa persyaratan dan kondisi lingkungan


yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangannya antara lain sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

5.
6.

Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin adalah jenis
tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air
yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk
memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai
maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruhdan tidak
tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air harus
diperhatikan, untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan
penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).
Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah
antara 26-28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah
diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
PH air berkisar antara: 6,5-7.

Teknik Pemeliharaan Pembesaran Ikan Patin

Pemeliharaan Pembesaran ditujukan untuk pemenuhan Ikan Patin konsumsi. Ikan


Patin dikonsumsi dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Masa
panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang
ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu. Pada Usia 6 bulan ikan patin
sudah mencapai bobot 600-700 gram.
Ikan Patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir
cukup baik, meski demikian bisa juga dipeihara pada kolam semen yang tidak
mengalir, tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik.
Langkah-langkah pemeliharaan Ikan Patin Sebagai Berikut:
1. Pemupukan
Pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin
ditebarkan. Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan
produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami
sebanyak-banyaknya.Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau
pupuk hijau dengan dosis 50-700 gram/m 2.

2. Pemberian Pakan
Faktor yang cukup menentukan dalam budi daya ikan patin adalah faktor pemberia
makanan. Faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budi daya ikan
patin adalah dari aspek kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin
makanan. Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah
makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan
peliharaan. Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan
berat badan ikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor

ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel). Pakan yang diberikan
adalah Pelet dan bisa ditambahkan makanan alami lainnya seperti kerang, keong
emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain-lain. Makanan alami yang diperoleh dari
lingkungan selain mengandung protein tinggi juga menghemat biaya pemeliharaan.

3. Penanganan Hama Dan Penyakit


Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit.
Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin
menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Cegah
akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan si
sekitar kolam. Hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinar lampu.
Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit noninfeksi adalah penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan
patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi
biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.

4. Pemanenan Ikan Patin


Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budi daya ikan patin. Meski terlihat
sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek agar ikan tidak
mengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budi daya ikan
patin sudah berhasil dengan baik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah.
Penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan
mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian
bergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong dengan kere maka ikan patin akan
terpojok pada bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan
tetap mendapatkan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari.
Pemasaran Ikan Patin dalam bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen,
karena itu diusahakann menjual dalam bentuk ini. Harga Ikan Patin Per kilogram
kurang lebih Rp 15.000.

sumber: dkp.kutaikartanegarakab.go.id

Analisa Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Patin

Ikan patin merupakan komoditas ikan air tawar budidaya yang sedang populer
untuk dibudidayakan saat ini. Banyak orang yang telah mencoba dan membuktikan
sendiri hasilnya.

Cara budidaya ikan Patin tidaklah sulit & keuntunganyapun menjanjikan dan sangat
besar, kebanyakan orang mengalami kegagal di karenakan:
1. Tidak di perhatikan setingan kolam.
2. Pemula/pemain baru yang terburu buru akan hasil yang besar tanpa
mempertimbangkan resiko.
3. Kurang matangnya informasi bagai mana cara budidaya.

Kuncinya adalah SETINGAN KOLAM buat senyaman mungkin air kolam untuk
beradaptasi, settingan kolam ini meliputi persiapan lahan, pemupukan lahan,
persiapan awal tebar benih ikan Patin, penebaran benih.

Cara
1.
2.
3.
Cara
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Persiapan Lahan
Keringkan kolam sebelum kolam di isi air
Taburkan garam grasak untuk membasmi jamur saat penjemuran kolam
Gemburkan tanah sebelum di isi air bila kolam tanah
Pemupukan Lahan
Jemurlah pupuk kandang yang sudah di fermentasi mengunakan cairan gula dan ragi
tape
Setelah pupuk di jemur 2 hari masukan ke dalam karung
Setelah pupuk di masukan karung lubangi karung mengunakan paku
Setelah di lubangi barulah masukan kolam di beri pemberat batu
Isi air sampai ketinggian 50cm dan berikan pupuk UREA satu sendok makan kedalam
kolam
Diamkan air selama 4 hari sebelum di tebar benih

Cara Persiapan Penebaran Benih Ikan Patin


1. Siapkan ember untuk perendaman benih ikan sebelum di tebar
2. Isi air ke dalam ember secukupnya ( usahakn air dari kolam yang akan di tebari benih
Patin)
3. Rendamlah benih ikan patin selama 15 menit untuk adaptasi dengan air kolam yang
baru
Cara Penebaran Benih Ikan Patin
1. Masukan benih yang sudah di adaptasikan ke dalam kolam
2. Masukan pelan pelan

Untuk menampung benih ikan untuk di jual kembali sebaiknya lakukan seperti di
atas.

Data Usaha budidaya ikan lele Patin

Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan kedalaman air 120 cm


1. Ukuran bibit 1 inch sebesar sedotan air minum sebanyak 6.000 ekor
2. Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. harga persak 130 ribu/sak membutuhkan 3
sak
3. Pakan apung merek 781-2 isi 30kg/sak, harga 200 ribu/sak membutuhkan 2 sak
4. Pakan tambahan alami bisa di berikan limbah rumah tangga dan sayur busuk dari
pasar

Modal:
No

Data Usaha Pembesaran Ikan Patin


1

Bibit ikan 1 inch

150 x 6.000

Rp.

900.000

15 sak x 200.000 Rp.

390.000

1 sak x 270.000 Rp.

600.000

Rp.

25.000

Rp.

1.915.000

Rp.
150
2

Pakan apung pf.1000

Rp.
130.000
3

Pakan apung 781-2

Rp.
200.000
4

Obat

Rp.
25.000
x

Jumlah modal

Total modal keseluruhan Rp.1.915.000 meliputi:

Benih Patin Rp.900.000


Pakan pf.1000 Rp.390.000
Pakan 781-2 Rp.600.000
Obat Rp.25.000

Keuntungan

Harga konsumsi ikan Patin Rp.14.000


Prakiraan hasil penghitungan umum selama 7 bulan,panen 1kg isi 3 ekor. jadi 6.000
ekor ikan Patin di bagi 3 ekor = 2.000 kg dikalikan harga konsumsi Rp.14.000/kg
=Rp.28.000.000
Pendapatan jual = Rp.28.000.000 di kurangi modal Rp.1.915.000
Keuntungan = Rp.26.085.000

Ikan Patin ini tidak kanibalisme ikan yang paling mudah untuk di budidayakan dan
pemberian pakanyapun tidak mengeluarkan modal yang banyak,dan harga jualnya
pun mahal tapi memang ikan patin ini tidak seperti ikan lainya, ikan patin ini
memang agak lama panenya seperti guramih tapi inilah peluang usaha investasi
yang nyata dan terbukti hasilnya.sistem pemasaranya juga sangat mudah.

Você também pode gostar