Você está na página 1de 5

Tanggal Observasi

Observer

: 23 AGUSTUS 2016

: Observasi Tentang Tanah

Keles: xIPS2
Nama kelompok

: M.AJI HARIADI
: M.SUPIANI

Kata Pengantar

Puji Syukur saya panjatkan ke Hadirat Illahirobbi yang telah memberikan kepada saya
kesehatan dan kesempatan untuk membuat makalah ini, untuk melengkapi tugas Pelajaran
Lingkungan Hidup mengenai Observasi.
Allhamdulillah pada saat ini saya dapat mengumpulkan tugas ini sesuai dengan tugas yang
diberikan.Makalah ini berisikan tentang LAPORAN HASIL OBSERVASI LINGKUNGAN.
Sekilas tentang makalah ini berisikan Hasil observasi di lingkungan saya sendiri untuk
dibandingkan dan digolongkan kedalam kriteria yang baik atau buruk ataupun diantara
keduanya. Untuk lebih jelasnya , silakhan lihat isinya.
Dengan adannya makalah ini , saya harapkan dapat melengkapi materi yang sudah ada. Dan
saya berharap pula dengan adanya tugas ini dapat meningkatkan kreativitas siswa-siswi
sekalian. Terima kasih.

1.KONDISI TANAH
Kondisi tanah dari gambar 1 yang merupakan tanah yang berasal dari daerah saya tersebut
merupakan tanah yang cukup subur , walaupun kelihatannya kurang terdapat unsure hara
untuk kesuburan. Namun kondisi tanah tersebut masih cukup subur dengan dibuktikan
dengan gambar 2 dimana tanah tanah di daerah saya masih bagus dan dapat ditanami
tanaman pokok seperti tanaman padi pada gambar tersebut dan juga tanaman yang
lainnyalagi yang tak terdapat pada gambar tersebut. Kondisi terparah itu dialami oleh gambar
yang ke-3 dimana sudah tidak dapat lagi ditanami tanaman apapun karena kadar keasaman
tanahnya sudah berbeda dari kriteria tanah yang subur dan dikarenakan terlalu banyak
penumpukan sampah di lanah tanah tersebut. gambar ersebut diambil dari dunia maya dengan
judul gambar pencemaran kautsar, karena di daerah saya tidak ada daerah lahan tanah yang
seperti itu.
2.KRITERIA KESUBURAN TANAH
Pertama , akan dibahas jenis-jenis tanah dahulu , yakni sebagai berikut :
1) Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon
di hutan hujan tropis yang lebat.
2) Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan
beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
3) Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran
rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4) Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan
yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5) Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang
subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng
gunung berapi.
6) Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun
unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh :
Kalimantan Barat dan Lampung.
7) Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang
kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8) Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang
merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan
Sumatera.
Berlanjut pada tekstur tanah .

Tanah yang banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan lebih subur daripada tanah gundul atau ada
tumbuh-tumbuhannya, karena didalamnya terkandung lapisan bunga tanah yang tidak terkena
erosi. Akan tetap,ibila hutan-hutan ditebang tanpa batas, apalagi di daerah yang miring, maka
erosi oleh air maupun angin dapat dengan mudah terjadi di tanah bekas injakan-injakan
binatang.
Ciri-ciri tanah subur antara lain: tekstur dan struktur tananya baik, yaitu butir-butir
tanahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil; banyak mengandung garam yang berguna
untuk makanan tumbuh-tumbuhan; dan banyak mengandung air untuk melarutkan garamgaraman.
Tekstur tanah menunjukkan proporsi pelatif dari ukuran partikel-partikel tanah.
Rentangan ukuran partikel yan terbesar dapat dijumpai dalam kelompok tamah lempung
(clay) yang diameter partikel-partikelnya mempunyai ukuran 0,0002 mm hingga hamper
sebesar molekul. Struktur tanah adalah susunan butir-butir suatu tanah. Pada umumnya,
komposisi tanah terdiri dari 90% bahan mineral, 1-5% bahan organik, 0,9% udara dan
air.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain komposisi
mineral dan batuan / bahan induk, sifat, dan cepatnya proses pembentkan tanah lokal, serta
umur relatif tanah.
Hubungan antara tekstur dan kesuburan tanah tidak selalu ada meskipun tekstur tanah
dapat menentukan atau bepengaruh dalam beberapa hal berikut.
Pengerjaan tanah, misalnya tanah berpasir di daerah iklim basah biasanya cepat terurai.
Selain itu, tanah tersebut berkapasitas rendah dalam menahan air, sehingga mudah
mongering. Dengan menambah bahan-bahan organis, maka kesuburan tanah tersebut dapat
ditingkatkan.
Pengerjaan tanah berpasir di daerah beriklim kering (arid). Tanah di sini meskipun kadar
bahan makanannya cukup tinggi, tetapi nilai kesuburannya rendah karena minimnya
presipitasi, pencucian, dan rendahnya kapasitas menahan air.
Pengerjaan tanah lempung. Dipandang dari sudut mudah tidaknya dikerjakan dan komposisi
kimiawinya, tanah lempung mempnyai sifat yang bermacam-macam, diantaranya bersifat
plastis dan sukar untuk diolah bila basah, serta keras jika kering. Namun, di daerah iklimtrpis
basah tanah lempung memiliki permeabilitas walaupun rendah.
Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui poripori tanah baik kearah horizontal maupun ke arah vertical. Cepat / lambatnya perembesan
air ini sangat ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah semakin cepat
perembesan air.
Ketebalan atau solum tanah menunjukkan berapa tebal tanah diukur dari permukaan
sampai ke batuan induk. Erosi menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang
terpindahkan. Drainase adalah pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup
proses pengatusan dan pengaliran air yan berada dalam tanah atau permukaan tanah yang
menggenang .
Di daerah yang mempunyai solum tanah dalam, drainase yang baik, tekstur halus,
kemiringan lereng 1-2% dapat diusahakan secara intensif tanpa bahaya erosi atau penurunan
produktivitas. Daerah seperti ini mempunyai kemampuan besar dan bila diusahakan
hambatan. Kemampuan daerah bersolum tanah dangkal, drainase buruk, tekstur tanah sangat

halus atau sangat kasar, dan berlereng curam adalah terbatas dan bila lahan itu digunakan
banyak hambatannya.
Dilihat dari segi kesuburannnya, tanah dibedakan atas tanah-tanah muda, dewasa, tua, dan
sangat tua.
Tanah Muda, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya belum
banyak sehingga belum subur.
Tanah Dewasa, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sangat
banyak sehingga tanah ini sangat subur. Tanah iniah yang sangat baik untuk pertanian.
Tanah Tua, berciri unsur atau zat hara makanan yang terkandung di dalamnya sangat
berkurang.
Tanah Sangat Tua, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah
sangat sedikit, bahkan hamper habis sehingga ada yang menyebutkan jenis tanah ini sebagai
tanah yang mati. Tanah ini sagat tidak subur
Tanah memerlukan unsur-unsur untuk berubah dan berkembang. Bahan makanan yang
diperlukan tanah adalah: K, P, N, C, H, O, Na, Ca, S, Mg, Fe, Zn, B, Cu, dan Mn.
Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tanaman yang ada tidak sempurna
atau tidak dapat tumbuh. Untuk mengisi kekurangan bahan makana tanaman di dalam
tanah,dapat digunakan pupuk. Berdasarkan asal (sususnan) senyawanya ada dua macam
pupuk.
Pupuk Alam (pupuk organik), yaitu pupuk yang dihasilkan dari sisa-sisa tanaman , hewan,
dan seperti pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk kompos. Pupuk ini dapat menyepar air
hujan, memperbaiki daya mengikat air, mengurangi erosi, dan untuk perkembangan akar atau
biji.
Pupuk Buatan (pupuk anorganik), yaitu pupuk yang dibuat dalam pabrik, yang terbagi dua
jenis, yaitu pupuk tunggal, misalnya pupuk fosfat (P), pupuk kalium (K), pupuk nitrogen (N)
yang dikenal pupuk urea, ammonium sulfat, dan ammonium klorida, serta pupuk majemuk,
yaitu pupuk NP, NK, PK, NPK, dan lain-lain. Keuntungan pupuk pabrik adalah praktis,
ringan, mudah larut, dan cepat bereaksi. Agar berhasil baik dalam pemupukan perlu
diperhatikan :potensi tanah, jenis pupuk, dosis pemupukan waktu, dan cara pemberian pupuk.
3.KESIMPULAN
Kesimpulannya bahwa kondisi tanah di daerah lingkungan saya masih baik dan bagus
karena masih bisa ditanami tanaman dengan keadaan tanaman yang sehat. Tanah ini
menunjukan unrus haranya masih bagus untuk bercocok tanam.
4.UPAYA PENCEGAHAN DARI KERUSAKAN
Yakni dilakukan secara preventif atau dengan melakukan pencegahan sebelum terjadi
kerusakan. Karena tanah tersebut masih tergolong kedalam tanah yang subur.

Daftar pustaka

http://1.bp.blogspot.com/_0qOWWt392eY/TKQLUsQQrpI/AAAAAAAAAB4/DJALiD928
V0/s1600/pencemaran+kautsar.jpg
http://syadiashare.com/jenis-tanah.html
http://belajargeo-erinz.comoj.com/Page1190.htm
http://balingtan.litbang.deptan.go.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=78&Itemid=26
http://cdn-u.kaskus.us/18/z8eomgyb.jpg
http://4.bp.blogspot.com/_12CL7DF53gY/SXDU6yFm8I/AAAAAAAAA0k/GNon9UJgpKs/s400/oto01.jpg
http://2.bp.blogspot.com/_vMCzvuWYmHU/Sg_QocynMMI/AAAAAAAAAG4/EF9gVVc
m86c/s400/gambar+PT+01+Sampah+Plastik.jpg
http://images.detik.com/content/2009/02/02/501/limbah1.jpg
http://1.bp.blogspot.com/_0qOWWt392eY/TKQLUsQQrpI/AAAAAAAAAB4/DJALiD928
V0/s1600/pencemaran+kautsar.jpg
http://cupacupa91.blogspot.com/2010/03/ciri-ciri-air-tercemar.html
http://www.google.co.id/imglanding?
q=udara+bersih+dan+kotor&um=1&hl=id&client=firefoxa&sa=N&rls=org.mozilla:id:official&tbs=isch:1&tbnid=PRIezoM5DmCvhM:&imgrefurl=htt
p://rioseto.wordpress.com/2011/03/14/produk-paling-dicari-di-masa-mendatang-3-udarabersih/&imgurl=http://rioseto.files.wordpress.com/2011/03/himalaya_clean-air.jpg%253Fw
%253D240%2526h
%253D151&ei=BzV_TfOxCcG3cOmS1ekG&zoom=1&w=240&h=151&iact=hc&oei=hjF_
Ta3DL9HOrQeZkfi7Bw&page=1&tbnh=120&tbnw=192&start=0&ndsp=12&ved=1t:429,r:5
,s:0&biw=1024&bih=611

Você também pode gostar