Você está na página 1de 8

Nama : Ario Erdi Tiofany

NIM : C41131487
Gol

:B

PENCAMPURAN BAHAN PAKAN


(MIXING)

1. Alat dan Bahan


a. Alat
- Sak
- Sekop
- Timbangan
- Mesin disk mill
- Mesin mixer otomatis (horizontal)
- Spidol
- Kertas Pengamatan
- Tali ikat
b. Bahan
- Jagung
- Konsentrat
- Bekatul
2. Prosedur Kerja
a. Formulasi pakan
Buat formulasi pakan yang akan di produksi. Bahan formulasi berbentuk tepung.
Pada praktikum ini mahasiswa telah membuat formulasi pakan sebagai berikut :
Bahan
Jagung

PK (%)
9,8

(%)
40

PK (%) jadi
3,92

Sparator

11

30

3,3

Konsentrat

36

30

10,8

100

18,02

Total
Jumlah bahan pakan yang digunakan (kg) :
Jagung
: 40/100 x 125 = 50 kg
Sparator
: 30/100 x 125 = 37,5 kg
Konsentrat
: 30/100 x 125 = 37,5 kg
b. Persiapan alat penggiling

Siapkan mesin disk mill besar untuk menggiling jagung. Ubah screen pada mesin
menjadi ukuran kecil agar mendapatkan hasil giling berbentuk tepung. Cek tali
ikat pada sak penampung untuk menghindari kebocoran. Saat semua telah selesai,
hidupkan mesin disk mill.
c. Menggiling jagung
Masukkan jagung sesuai kebutuhan formulasi (100 kg untuk dua cara mixing) ke
dalam mesin disk mill besar. Setelah jagung pipil selesai digiling, pindahkan
jagung yang berada di sak penampung ke dalam sak lain. Timbang bobot tepung
jagung dan dibagi menjadi dua sak (masing-masing 50 kg).
d. Data dan persiapan alat mixing
Mixing manual :
Bersihkan lantai
Timbang masing-masing bahan pakan sesuai formula
Tumpahkan bahan pakan dengan urutan jagung paling bawah (memiliki
bobot terberat), disusul sparator (partikelnya paling ringan) kemudian
konsentrat paling atas (partikelnya paling padat)
Durasi pengadukan (dengan sekop) ialah 8 menit 10 detik
Setelah tercampur homogen masukkan ke dalam sak
Timbang sak berisi ransum dan diperoleh hasil 52 kg untuk sak pertama
dan 73,1 kg untuk sak kedua
Mixing otomatis (mixer horizontal)
Cek keadaan mesin mixer
Hidupkan mesin setelah mesin dirasa telah siap pakai
Timbang masing-masing bahan pakan sesuai formula
Masukkan bahan pakan ke dalam mesin mixer sedikit demi sedikit dengan
urutan bahan jagung, sparator dan yang terakhir konsentrat.
Siapkan sak penampung untuk menampung bahan pakan yang sudah
tercampur.
Durasi pencampuran menggunakan mixer horizontal ialah 9 menit 24
detik untuk menghasilkan campuran yang homogen
Timbang sak berisi ransum pakan dan diperoleh hasil 50 kg untuk sak
pertama dan 74 kg untuk sak kedua
3. Pakan petelur dalam bentuk mesh --- Rp/kg --- HPP (Harga Pokok Produksi)
a. Biaya Jasa Penggunaan Sarana Pembuatan Pakan
Giling jagung internal : Rp 100 x 100 kg
= Rp 10.000
Mixing (pencampuran) : Rp 150 x 250 kg
= Rp 37.500
Total
= Rp 47.500
b. Biaya Bahan Baku
Jagung
: Rp 6.000 x 100 kg = Rp 600.000
Sparator
: Rp 4.300 x 75 kg
= Rp 322.500
Konsentrat
: Rp 7.600 x 75 kg
= Rp 570.000
Total
= Rp 1.492.500
c. Harga Pokok Produksi (HPP) : Total biaya jasa + Total biaya bahan baku

: Rp 47.500 + Rp 1.492.500
: Rp 1.540.000
4. Pembahasan
Data di atas menunjukkan bahwa setiap metode yang digunakan (manual dan
otomatis) memiliki kelemahan dan kelebihannya tersendiri. Metode mixing atau
pencampuran bahan pakan secara manual membutuhkan tenaga kerja lebih banyak
ketimbang mixing menggunakan mixer. Hal ini membuat pengeluaran saat proses mixing
membengkak. Energi yang digunakan juga lebih besar saat menggunakan metode ini.
Selain dari segi finansial dan tenaga kerja, metode ini masih banyak memiliki
kekurangan, diantaranya saat proses pengadukan harus dilakukan hati-hati dan perlahan.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terbangnya sparator yang berpartikel ringan di
udara. Menggunakan metode ini juga dapat membuat data mixing tidak valid. Bobot total
bahan mixing menjadi bertambah dari total bobot bahan pakan sebelum dilakukannya
proses mixing manual. Tingkat pencampuran homogennya pun tidak sebaik apabila
menggunakan metode mixing otomatis (menggunakan mixer). Lahan/area yang
digunakan apabila menggunakan mixing manual juga terlalu memakan tempat. Dari
sekian banyak kekurangan yang diperlihatkan oleh metode mixing manual, pasti masih
ada kelebihannya, yakni dengan menggunakan metode ini perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya awal yang besar untuk membeli alat mixer otomatis. Durasi waktu
pencampuran bahan pakanpun bisa diatur sesuai banyaknya tenaga kerja saat proses
mixing. Perusahaan atau peternak tidak perlu juga memikirkan biaya kerusakan alat
mixer dalam jumlah besar.
Sama halnya dengan menggunakan metode mixing manual. Menggunakan metode
mixing otomatis menggunakan mixer horizontal juga memiliki kekurangan dan
kelebihan. Kekurangan menggunakan mesin mixer horizontal yaitu durasi pencampuran
lebih lama dibandingkan menggunakan metode mixing manual. Selain durasinya yang
lama, perlu adanya modal awal dalam jumlah besar untuk membeli alat mixer tersebut.
Perusahaan juga harus menyediakan anggaran saat mesin mengalami kerusakan.
Sedangkan dari segi SDM, menggunakan mesin ini juga memerlukan tenaga ahli agar
sesuai prosedur pelaksanaan. Di balik kelemahan metode ini juga ada kelebihannya,
yaitu hasil pencampuran lebih homogen tingkatannya di bandingkan menggunakan
metode mixing manual. Data penghitungan total bobot bahan pencampuran juga lebih
valid ketimbang menggunakan cara mixing manual. Dengan metode ini bobot bahan
pakan hanya berkurang 1 kg setelah dicampurkan. Menggunakan alat mixer horizontal
juga tidak memerlukan banyak tenaga manusia untuk menajalankan proses mixingnya.
Lahan atau area yang dibutuhkan tidak luas seperti menggunakan metode mixing
manual.
5. Kesimpulan Praktikum
Untuk mencampurkan bahan pakan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu mixing
manual dan otomatis. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
apabila dilihat dari segi tingkatan usaha dan tujuan pencampuran bahan pakan. Untuk
usaha yang berskala besar lebih efisien menggunakan metode mixing otomatis
menggunakan mixer untuk menekan durasi pencampuran dan tingkat homogen
pencampuran bahan pakan. Sedangkan untuk usaha skala kecil lebih efisien apabila

menggunakan metode mixing manual untuk menekan besarnya modal awal yang
dikeluarkan.

1.(Jagung pipil sebelum digiling)

2.(Persiapan mesin disk mill besar)

4.(Sak penampung tepung jagung)

6.(Penimbangan sparator)

3.(Masuknya jagung ke disk mill)

5.(Penimbangan tepung jagung)

7.(Penimbangan konsentrat)
Metode Mixing Manual

8.(Penumpahan tepung jagung)

9.(Penumpahan sparator)

10.(Penumpahan konsentrat)

11.(Pengadukan bahan pakan)

Metode Mixing Otomatis/Menggunakan Mixer

12.(Persiapan mixer horizontal)

14.(Pemasukan sparator)

13.(Pemasukan tepung jagung)

15.(Pemasukan konsentrat)

16.(Hasil mixing di tampung di dalam sak)


Hasil Mixing Kedua Metode (Manual dan Mixer)

17.(Hasil mixing)

Você também pode gostar