Você está na página 1de 10

Mu ammad bin Ms al-Khawrizm

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mu ammad ibn Ms al-Kwrizm

Perangko terbitan 6 September 1983 di Uni Soviet memperingati ulang


taun al-Kwrizm yang ke-1200 (perkiraan)

Lair

c. 780

Meninggal

c. 850

Suku

Persia[1][2][3]

Dikenal karena

Risalanya tentang aljabar dan angka India

Agama

Islam

Muammad bin Ms al-Kawrizm (bahasa Arab: ) adalah


seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dangeografi yang berasal dari Persia.
Lahir sekitar tahun 780 di Khwrizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di
Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan diBaghdad
Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear
dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Al-Khwrizm juga berperan penting

dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitb al-Jama wa-l-tafrq bi- isb al-Hind yang
kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian
diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia
merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeussebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang
astronomi dan astrologi.
Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata
"aljabar" berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan
notasi kuadrat, yang tercantum dalam bukunya. Kata algorisme dan algoritma diambil dari
kata algorismi, Latinisasi dari namanya. Namanya juga di serap dalam bahasa Spanyol,guarismo,
dan dalam bahasa Portugis, algarismo bermakna digit.
Daftar isi
[sembunyikan]

1Biografi

2Karya
o

2.1Kitab I: Aljabar

2.2Buku 2: Dixit algorizmi

2.3Buku 3: Rekonstruksi Planetarium

2.4Buku 4: Astronomi

2.5Buku 5: Kalender Yahudi

2.6Karya lainnya

3Lihat pula

4Pranala luar

Biografi[sunting | sunting sumber]


Sedikit yang dapat diketahui dari hidupnya, bahkan lokasi tempat lahirnya sekalipun. Namanya
mungkin berasal dari Khwarizm (Khiva) yang berada di Provinsi Khurasan pada masa
kekuasaan Bani Abbasiyah (sekarang Xorazm, salah satu provinsi Uzbekistan). Gelarnya
adalah Ab Abdu ll (Arab: ) atau Ab Jafar.
Sejarawan al-Tabari menamakannya Muammad bin Musa al-Kwrizm al-Majousi alKatarbali (Arab: ) . Sebutan al-Qutrubbulli mengindikasikan alKhawrizm berasal dari Qutrubbull, kota kecil dekatBaghdad.
Tentang agama al-Khawrizm', Toomer menulis:

Sebutan lain untuknya diberikan oleh al-abar,


"al-Majs," ini mengindikasik

Dalam Kitb al-Fihrist Ibnu al-Nadim, kita temukan sejarah singkatnya, bersama dengan karya-karya
tulisnya. Al-Khawarizmi menekuni hampir seluruh pekerjaannya antara 813-833.
setelah Islam masuk ke Persia, Baghdad menjadi pusat ilmu dan perdagangan, dan banyak
pedagang dan ilmuwan dari Cina dan India berkelana ke kota ini, yang juga dia lakukan. Dia bekerja
di Baghdad pada Sekolah Kehormatan yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun,
tempat ia belajar ilmu alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan
manuskrip Sanskerta dan Yunani.

Karya[sunting | sunting sumber]


Karya terbesarnya dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan
kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang dia tekuni.
Pendekatan logika dan sistematisnya dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan
keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari nama salah satu bukunya pada tahun 830
M, al-Kitab al-muktasar fi isab al-jabr wa'l-muqabala (Arab ) atau:
"Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan, buku
pertamanya yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.
Pada bukunya, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825, memprinsipkan kemampuan
difusi angka India ke dalam perangkaan timur tengah dan kemudian Eropa. Bukunya diterjemahkan
ke dalam bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi bahasa
Latin.
Beberapa kontribusinya berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia, angka India, dan sumbersumber Yunani.
Sistemasi dan koreksinya terhadap data Ptolemeus pada geografi adalah sebuah penghargaan
untuk Afrika dan Timur Tengah. Buku besarnya yang lain, Kitab surat al-ard ("Pemandangan
Bumi";diterjemahkan oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang
diketahui dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari LautMediterania dan lokasi kotakota di Asia dan Afrika yang sebelumnya diberikan oleh Ptolemeus.
Ia kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Mamun dan berpartisipasi dalam
proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta
yang kemudian disebut ketahuilah dunia. Ketika hasil kerjanya disalin dan ditransfer
ke Eropa dan Bahasa Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada kemajuan matematika dasar di
Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan sundial.

Kitab I: Aljabar[sunting | sunting sumber]


Al-Kitb al-muktasar f isb al-jabr wa-l-muqbala (Arab:
atau Kitab yang Merangkum Peritungan Pelengkapan dan Penyeimbangan) adalah
buku matematika yang ditulis pada tahun 830. Kitab ini merangkumdefinisi aljabar. Terjemahan ke
dalam bahasa Latin dikenal sebagai Liber algebrae et
almucabala oleh Robert dari Chester(Segovia, 1145) dan juga oleh Gerardus dari Cremona.
Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat dengan
menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk standar (di
sini b dan c adalah bilangan bulat positif)

kuadrat sama dengan akar (ax2 = bx)

kuadrat sama dengan bilangan konstanta (ax2 = c)

akar sama dengan konstanta (bx = c)

kuadrat dan akar sama dengan konstanta (ax2 + bx = c)

kuadrat dan konstanta sama dengan akar (ax2 + c = bx)

konstanta dan akar sama dengan kuadrat (bx + c = ax2)

dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi: al-jabr ( )
atau pemulian atau pelengkapan) dan al-muqbala (penyetimbangan). Al-jabr adalah proses
memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di
kedua sisi. Contohnya, x2 = 40x - 4x2 disederhanakan menjadi 5x2 = 40x. Al-muqbala adalah proses
memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x2 + 14 = x + 5 disederhanakan
ke x2 +9 = x.
Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan nama Kitb al-abr wa-l-muqbala,
termasuk Ab Hanfa al-Dnawar, Ab Kmil (Rasla fi al-abr wa-al-muqbala), Ab Muhammad
al-Adl, Ab Ysuf al-Miss s, Ibnu Turk, Sind bin Al, Sahl bin Bir, dan arafaddn al-Ts.

Buku 2: Dixit algorizmi[sunting | sunting sumber]


Buku lain dari al-Khawrizm adalah tentang aritmetika, yang bertahan dalam Bahasa Latin, tapi
hilang dari Bahasa Arabyang aslinya. Translasi dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath,
yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada1126.
Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai dengan kata: Dixit
algorizmi ("Seperti kata al-Khawrizm"), atau Algoritmi de numero Indorum ("al-Kahwrizm pada
angka kesenian Hindu"), sebuah nama baru di berikan pada hasil kerjanya oleh Baldassarre
Boncompagni pada 1857. Kitab aslinya mungkin bernama Kitb al-Jama wa-l-tafrq bi-isb alHind ("Buku Penjumlaan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu").

Buku 3: Rekonstruksi Planetarium[sunting | sunting sumber]


Peta abad ke-15 berdasarkan Ptolemeus sebagai perbandingan.
Buku ketiganya yang terkenal adalah Kitb s
rat al-Ard (Bhs.Arab: " Buku
Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi" diterjemahkan oleh Geography), yang selesai
pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar
2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.
Hanya ada satu kopi dari Kitb s
rat al-Ard, yang tersimpan di Perpustakaan Universitas
Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de Espaa di Madrid. Judul
lengkap bukunya adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut,
Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu Jafar Muhammad bin Musa al-Khawarizmi berdasarkan
pendalaman geografis yamg ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.
Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk Zona Cuaca, yang menulis pengaruh
lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sangat bermanfaat untuk
menentukan posisi kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam
salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh karena itu, Hubert
Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari
pendekatan yang mirip dengan peta tersebut.

Buku 4: Astronomi[sunting | sunting sumber]

Kampus Corpus Christi MS 283


Buku Zj al-sindind (Arab: " tabel astronomi) adalah karya yang terdiri dari 37 simbol pada
kalkulasi kalenderastronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial
sebaik data yang diakui sekarang.
Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh
astronomor Spanyol Maslama al-Majrt (1000) tetap bertahan dalam bahasa Latin, yang
diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin
tetap ada di Bibliothque publique (Chartres), the Bibliothque Mazarine (Paris), the Bibliotheca
Nacional (Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).

Buku 5: Kalender Yaudi[sunting | sunting sumber]


Al-Khawrizm juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risla fi istikrj tark alyad "Petunjuk Penanggalan Yaudi"). Yang menerangkan 19-tahun siklus interkalasi, hukum
yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulanTishr dimulai; memperhitungkan interval
antara Era Yahudi(penciptaan Adam) dan era Seleucid ; dan memberikan hukum tentang
bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama dengan yang ditemukan oleh alBrn danMaimonides.

Karya lainnya[sunting | sunting sumber]


Beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris berisi pendekatan material
yang berkemungkinan berasal dari al-Khawarizm. Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial, yang
disebut dalam Fihirst. Karya lain, seperti determinasi arah Mekkah adalah salah satu astronomi
sferik.
Dua karya berisi tentang pagi (Marifat saat al-masriq f kull balad) dan determinasi azimut dari
tinggi (Marifat al-samt min qibal al-irtif).
Dia juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan perakitan astrolab. Ibnu al-Nadim dalam Kitab alFihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab) juga menyebutkan Kitb ar-Ruma(t) (buku sundial) dan
Kitab al-Tarikh (buku sejarah) tapi 2 yang terakhir disebut telah hilang.

Nama lengkap al-Khawarizmi adalah Abu Ja'far Muhammad bin Musa


al-Khawarizmi. Ia lahir pada tahun 780 di Khwarizmi, sebuah kota
kecil di pinggiran Sungai Oxus, Uzbekistan. Ia dipanggil dengan
sebutan al-Khawarizmi untuk menunjukkan tempat kelahirannya. Di
Barat, terutama Eropa, ia dikenal dengan nama Algoarismi,
Algorism, atau Algoritma. Ketika al-Khawarizmi masih kecil, kedua
orang tuanya pindah dari Uzbekistan menuju Baghdad, Irak. Pada
masa itu, Irak berada di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma'mun
(813-833).
Al-Khawarizmi terkenal dengan teori Algoritmanya. Selain itu, ia juga
menciptakan teori matematika lain. Misalnya, aljabar, yang disebut
aritmetika (ilmu hitung) oleh para ilmuwan Barat. Pada masa itu,
aljabar menggunakan angka-angka Arab. Aljabar diambil dari kata
depan judul buku yang dikarangnya, yaitu al-Jabr wa al-Muqabilah.
Dalam buku ini, ia merumuskan dan menjelaskan secara detail Tabel
Trigonometri. Tak hanya itu, buku tersebut juga memperkenalkan
sejumlah Teori Kalkulus Dasar. Kehebatan al-Khawarizmi lainnya
adalah ia tidak hanya mampu mengenali suatu hal sebagai subyek,
tapi juga mampu menyelesaikan masalah yang ada dalam subyek
tersebut. Atas kontribusinya itu, al-Khawarizmi dianggap sebagai
tokoh paling penting dalam sejarah perkembangan ilmu Matematika,
terutama Aljabar. Dia adalah ilmuwan muslim pertama yang
terkenal di bidang ini. Sebuah karangan al-Khawarizmi yang
dianggap penting dan telah disalin dalam bahasa Latin
adalah Trattari d'Arithmetica. Buku tersebut membahas beberapa
soal hitungan, asal-usul angka, dan sejarah angka-angka yang
sekarang ini kita gunakan. Trattari d'Arithmetica diterbitkan pada
tahun 1857 di Roma.

Pada era Copernicus, seseorang tidak bisa disebut sebagai ahli


Matematika jika tidak mampu menganalisa karya ilmiah para ahli
Matematika terdahulu. Oleh karena itu, para ahli pada masa itu
berlomba-lomba menyalin beberapa contoh praktis untuk dianalisa,
misalnya tentang perhitungan ketinggian gunung, kedalaman
lembah, dan jarak antara dua buah obyek, atau permukaan yang
tidak rata. Al-Khawarizmi sendiri menganalisa dan mengoreksi
kesalahan yang terdapat dalam sebuah tulisan mengenai aljabaar
karya Diophantus dari Yunani (250 SM). Ia menjelaskan kembali teori
ciptaan Diophantus, sebelum kemudian mengembangkannya. Selain
itu, ia juga menambahkan beberapa rumus lain, seperti rumus
segitiga, dan menyusun daftar Logaritma.
Al-Khawarizmi juga menghasilkan karya di bidang astronomi. Ia
membuat sebuah tabel yang khusus mengelompokkan ilmu
perbintangan ini. Pada awal abad XII, sejumlah karya al-Khawarizmi
diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh Adelard of Bal dan Gerard of
Cremona. Selanjutnya, karya al-Khawarizmi versi bahasa Latin
tersebut diterjemahkan lagi dalam sejumlah bahasa yang digunakan
di Eropa. Terakhir, karya tersebut diterjemahkan dalam bahasa Cina.
Beberapa universitas di Eropa menggunakan buku karya alKhawarizmi sebagai bahan acuan dan buku teks pelajaran untuk
para mahasiswanya hingga memasuki pertengahan abad XVI.
Al-Khawarizmi meninggal dunia pada tahun 850.

Nama lengkapnya adalah Abu Jafar Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Lahir di
Khawarizmi, Uzbeikistan, pada 194 H/780 M. Kepandaian dan kecerdasannya
mengantarkannya masuk ke lingkungan Dar al-Hukama (Rumah Kebijaksanaan), sebuah
lembaga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Mamun ArRasyid, seorang khalifah Abbasiyah yang terkenal.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, algoritma berarti prosedur sistematis untuk
memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas. Nama itu berasal dari
nama julukan al-Khawarizmi. Karya Aljabarnya yang paling monumental berjudul alMukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabalah (Ringkasan Perhitungan Aljabar dan
Perbandingan). Dalam buku itu diuraikan pengertian-pengertian geometris. Ia juga
menyumbangkan teorema segitiga sama kaki yang tepat, perhitungan tinggi serta luas
segitiga, dan luas jajaran genjang serta lingkaran. Dengan demikian, dalam beberapa hal
al-Khawarizmi telah membuat aljabar menjadi ilmu eksak.
Buku itu diterjemahkan di London pada 1831 oleh F. Rosen, seorang matematikawan
Inggris. Kemudian diedit ke dalam bahasa Arab oleh Ali Mustafa Musyarrafa dan Muhammad
Mursi Ahmad, ahli matematika Mesir, pada 1939. Sebagian dari karya al-Khawarizmi itu
pada abad ke-12 juga diterjemahkan oleh Robert, matematikawan dari Chester, Inggris,
dengan judul Liber Algebras et Al-mucabola (Buku Aljabar dan Perbandingan), yang
kemudian
diedit
oleh
L.C.
Karpinski,
seorang
matematikawan
dari
New
York, Amerika Serikat. Gerard dari Cremona (11141187) seorang matematikawan Italia,
membuat versi kedua dari buku Liber Algebras dengan judul De Jebra et Almucabola
(Aljabar dan Perbandingan). Buku versi Gerard ini lebih baik dan bahkan mengungguli buku
F. Rozen.

Dalam bukunya, al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0


(nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka
nol, para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan,
puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjagaagar setiap angka tidak saling
tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.
Akan tetapi, hitungan seperti itu tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat
ketika itu, dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-binji (daftar
angka Arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-Khawarizmi. Dengan demikian, angka
nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan alKhawarizmi. Dari beberapa bukunya, al-Khawarizmi mewariskan beberapa istilah
matematika yang masih banyak dipergunakan hingga kini. Seperti sinus, kosinus, tangen
dan kotangen.
Karya-karya al-Khawarizmi di bidang matematika sebenarnya banyak mengacu pada tulisan
mengenai aljabar yang disusun oleh Diophantus (250 SM) dari Yunani. Namun, dalam
meneliti buku-buku aljabar tersebut, al-Khawarizmi menemukan beberapa kesalahan dan
permasalahan yang masih kabur. Kesalahan dan permasalahan itu diperbaiki, dijelaskan,
dan dikembangkan oleh al-Khawarizmi dalam karya-karya aljabarnya. Oleh sebab itu,
tidaklah mengherankan apabila ia dijuluki Bapak Aljabar.
Bahkan, menurut Gandz, matematikawan Barat dalam bukunya The Source of alKhawarizmis Algebra, al-Khawarizmi lebih berhak mendapat julukan Bapak Aljabar
dibandingkan dengan Diophantus, karena dialah orang pertama yang mengajarkan aljabar
dalam bentuk elementer serta menerapkannya dalam hal-hal yang berkaitan dengannya.
Di bidang ilmu ukur, al-Khawarizmi juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan
penyusun daftar logaritma serta hitungan desimal. Namun, beberapa sarjana matematika
Barat, seperti John Napier (15501617) dan Simon Stevin (15481620), menganggap
penemuan itu merupakan hasil pemikiran mereka.
Selain matematika, Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai astronom. Di bawah Khalifah
Mamun, sebuah tim astronom yang dipimpinnya berhasil menentukan ukuran dan bentuk
bundaran bumi. Penelitian itu dilakukan di Sanjar dan Palmyra. Hasilnya hanya selisih 2,877
kaki dari ukuran garis tengah bumi yang sebenarnya. Sebuah perhitungan luar biasa yang
dapat dilakukan pada saat itu. Al-Khawarizmi juga menyusun buku tentang penghitungan
waktu berdasarkan bayang-bayang matahari.
Buku astronominya yang mahsyur adalah Kitab Surah al-Ard (Buku Gambaran Bumi). Buku
itu memuat daftar koordinat beberapa kota penting dan ciri-ciri geografisnya. Kitab itu
secara tidak langsung mengacu pada buku Geography yang disusun oleh Claudius
Ptolomaeus (100178), ilmuwan Yunani. Namun beberapa kesalahan dalam buku tersebut
dikoreksi dan dibetulkan oleh al-Khawarizmi dalam bukunya Zij as-Sindhind sebelum ia
menyusun Kitab Surah al-Ard.
Selain ahli di bidang matematika, astronomi, dan geografi, Al-Khawarizmi juga seorang ahli
seni musik. Dalam salah satu buku matematikanya, ia menuliskan pula teori seni musik.
Pengaruh buku itu sampai ke Eropa dan dianggap sebagai perkenalan musik Arab ke dunia
Latin. Dengan meninggalkan karya-karya besarnya sebagai ilmuwan terkemuka dan
terbesar pada zamannya, Al-Khawarizmi meninggal pada 262 H/846 M di Baghdad.
Setelah al-Khawarizmi meninggal, keberadaan karyanya beralih kepada komunitas Islam.
Yaitu, bagaimana cara menjabarkan bilangan dalam sebuah metode perhitungan, termasuk

dalam bilangan pecahan; suatu penghitungan Aljabar yang merupakan warisan untuk
menyelesaikan persoalan perhitungan dan rumusan yang lebih akurat dari yang
pernah ada sebelumnya.
Di dunia Barat, Ilmu Matematika lebih banyak dipengaruhi oleh karya al-Khawarizmi
dibanding karya para penulis pada Abad Pertengahan. Masyarakat modern saat ini berutang
budi kepada al-Khawarizmi dalam hal penggunaan bilangan Arab. Notasi penempatan
bilangan dengan basis 10, penggunaan bilangan irasional dan diperkenalkannya konsep
Aljabar modern, membuatnya layak menjadi figur penting dalam bidang Matematika dan
revolusi perhitungan di Abad Pertengahan di daratan Eropa. Dengan penyatuan Matematika
Yunani, Hindu dan mungkin Babilonia, teks Aljabar merupakan salah satu karya Islam di
dunia Internasional. (Erwyn Kurniawan, dari berbagai sumber)

Você também pode gostar