Você está na página 1de 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Identifikasi
1) Nama KK

: Tn. A

2) Tempat dan Tanggal Lahir : Tumbang Miri, 20 Februari 1973


3) Pekerjaan KK

: Tani

4) Pendidikan KK

: SD

5) Alamat

: Jl. Pahlawan No.23 RT. 03 Tumbang Miri,


Kecamatan Kahayan Hulu Utara

6) Komposisi Keluarga

Tabel III.1 : Komposisi Keluarga Tn.A

No
1
2
3

Nama
Ny. D
Nn. S
An. D

Hub dengan
KK
Istri
Anak
Anak

Umur (Tahun)
L
P
35
22
16

Pendidikan

Pekerjaan

Tani
Tani
Sekolah

Ket.

Gambar III.1. Genogram Keluarga Tn.A

Keterangan :
: Laki Laki

: Tinggal serumah

: Perempuan

: Entry Point

: Meninggal dunia

7) Tipe Keluaga
Tipe keluarga Tn. A yaitu nuclear family (keluarga inti), terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak yang tinggal dalam satu rumah.
8) Latar Belakang Budaya
Latar belakang Keluarga atau anggota keluarga adalah berasal dari suku Dayak
Ngaju. Bahasa yang digunakan sehari- hari adalah bahasa Dayak Ngaju,
bahasa kadorih dan kadang-kadang juga menggunakan bahasa Indonesia dengan
anak-anaknya.
Kebanyakan masyarakat di sekitar tempat tinggal Tn.A adalah bersuku Dayak
dan sebagian kecil dari suku Banjar.
Untuk aktifitas agama biasanya mengikuti kebaktian di Gereja yang dilaksanakan
setiap hari minggu. Keluarga Tn.A dapat berhubungan baik dengan masyarakat
sekitar lingkungan rumah dan bila ada kegiatan sosial sekitar rumah keluarga
Tn.A berusaha turut serta.

Untuk kebiasaan diet, sehari-hari keluarga Tn. A memakan nasi, laukpauk seperti ikan, tahu tempe, ayam dan daging, serta sayuran. Keluarga
Tn.A jarang sekali mengkonsumsi buah-buahan, terkecuali saat di daerah
tersebut sedang musim buah-buahan.
Tn. A mengatakan ia makan 2-3 kali sehari dengan nafsu makan baik. Kadangkadang saat berangkat kerja ke ladang Tn.A tidak sempat sarapan pagi. Tn.A
hanya membawa beras dari rumah kemudian di masak di ladang tempat ia
bertani. Tn.A tidak mempunyai alergi terhadap makanan apapun.
Ny. D mengatakan makan 2-3 kali sehari, kadang pagi-pagi tidak sempat
memasak karena harus berangkat ke ladang bersama Tn.A yang jauhnya 8 Km
hanya dengan berjalan kaki. Ny.D tidak ada alergi terhadap suatu makanan
apapun.
Kemudian untuk Nn. S makan 2 - 3 kali sehari dapat menghabiskan 1 porsi
besar, nafsu makan cukup baik dan tidak ada mengalami alergi terhadap suatu
makanan apapun. Pada An. D makan 2 - 3 kali sehari, jika makan dapat
menghabiskan 1 porsi besar. An.D tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
makanan.
9) Identifikasi Agama
Keluarga Tn. A bersuku Dayak Ngaju dan menganut agama Kristen Protestan.
Keluarga Tn.A tidak begitu aktif dalam mengikuti kegiatan auat organisasi
keagamaan dan beribadah karena pengaruh pekerjaan. Karena untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dan kebutuhan anak sekolah, tidak jarang keluarga
Tn.A harus tetap bekerja ke ladang meskipun pada hari minggu. Walaupun
demikian, keluarga Tn.A selalu berupaya untuk pergi ke gereja minimal 1 kali
dalam sebulan.
10) Status Kelas Sosial
Keluarga Tn.A termasuk dalam keluarga Sejahtera I, telah dapat memenuhi
kebutuhan dasar secara minimal, anmak menempuh pendidikan, interaksi
lingkungan baik, ibadah sesuai agama, makan 2-3 kali sehari, pakaian berbeda

tiap keperluan, lantai bukan tanah. Penghasilan keluarga dapat dari hasil
pekerjaan yang dilakukan Tn.A sebagai petani karet dan berkebun yang dalam
per bulannya penghasilan keluarga tidak menentu. Saat ini penghasilan keluarga
Tn. A Rp. 1.600.000,- dan penghasilan itu terasa masih sangat kurang untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya untuk anak sekolah.
11) Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga adalah makan bersama dan berbincangbincang

bersama-sama.

Anak-anak

biasanya

sering

bermain

ketempat

tetangganya. Untuk pergi jalan-jalan bersama misalnya ke tempat wisata dan


pusat perbelanjaan keluarga Tn.A masih belum pernah.
b. Tahap Perkembangan dan Sejarah Keluarga
1)

Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini


Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia
sekolah.

2)

Tahap Perkembangan Yang Belum Terpenuhi


Keluarga telah memenuhi tugas perkembangan keluarga untuk keluarga dengan
anak usia sekolah.

3)

Riwayat Keluarga Inti


Tn.A mengatakan sejak 3 hari yang lalu kepala Tn.A merasa pusing bila terlalu
kelelahan setelah bekerja, penglihatan kabur dan tengkuk terasa tegang, tak ada
anggota keluarga yang menderita penyakit menular, tidak terdapat kecacatan pada
anggota keluarga.

4) Riwayat Keluarga Sebelumnya


Tn.A menderita penyakit hipertensi karena keturunan dari orang tuanya. Ayah
Tn.A meninggal sekitar 11 tahun yang lalu akibat Stroke Hemoragic. Sedangkan
ibu Tn.A meninggal sekitar 9 tahun yang lalu karena Gagal Ginjal. Demikian

orang tua Ny.D masih hidup sehat, sekarang tinggal di Desa Lawang Kanji
bersama adik keduanya, dan tidak ada menderita penyakit keturunan.
c. Pengkajian Lingkungan
1)

Karakteristik Rumah
Status kepemilikan rumah Tn.A adalah rumah milik pribadi, jenis rumah semi
permanen dengan ukuran rumah 5 x 17 meter, yang terdiri dari 1 ruang tamu, 1
ruang keluarga, 2 kamar tidur yang di pisah dengan dinding papan menjadi 2
ruangan, 1 ruang makan, 1 dapur tempat memasak dan cuci piring, kemudian
di bagian paling belakang terdapat 1 kamar mandi/WC dan cuci pakaian.
Untuk memasak dan minum sehari-hari, sumber air yang digunakan keluarga
Tn.A adalah air PDAM, sedangkan untuk mandi dan mencuci keluarga Tn.A
menggunakan air sumur. Alat masak yang digunakan keluarga Tn.A adalah
tungku kayu, air yang dikonsumsi dimasak terlebih dahulu. Saluran
pembuangan air limbah (SPAL ) ada di bagian belakang rumah dan keluar
melalui parit kecil berdiameter 60 cm yang langsung mengalir ke sungai
belakang rumah yang berjarak 40 meter.
Lantai dan dinding rumah berbahan papan, bagian depan rumah terdapat 1
pintu depan, 2 jendela depan dan samping berjulah 6, dan 1 pintu belakang.
Pengaturan tempat tidur cukup rapi, batas antara kamar tidur orang tua dan
anak terbuat dari papan. Kamar mandi/WC cukup terawat, tersedia sikat lantai
dan sabun disekitarnya. Lantai kamar mandi terbuat dari beton dan dinding
terbuat dari bahan papan.
Rumah dalam keadaan cukup bersih dan tidak ada serangga, rayap, kecoa dan
tikus. Untuk sampah biasanya dibuang di belakang rumah yang kemudian di
bakar.

Gambar III.2. Denah Rumah Keluarga Tn.A

Jalan
1
2
16 m

Keterangan :
1 : Beranda depan

2 : Ruang tamu

7
8
9

: Dapur
: Kamar mandi/WC
: Sumur

3 : Ruang keluarga
4 : Ruang tidur
6

5 : Ruang tidur

6 : Ruang makan

5m

2) Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Keluarga tinggal di wilayah perumahan yang tidak terlalu padat. Jarak rumah
yang satu dengan yang lain sekitar 20-40 meter. Tetangga di daerah tempat
tinggal keluarga Tn.A sangat ramah dan juga dapat saling tolong menolong
dengan baik apabila ada suatu permasalahan. Menurut Ny. D jika ada acara
keluarga ditempat tetangga mereka selalu di undang oleh tetangganya.
Sebagian besar masyarakat di daerah tempat tinggal keluarga Tn.A bekerja
sebagai petani. Keadaan tempat tinggal keluarga Tn.A cukup terpelihara.
Kebersihan di lingkungan rumah cukup bersih, sampah di buang di belakang

rumah dan kemudian di bakar. Tetangga keluarga Tn.A mayoritas dari suku
dayak ngaju hanya sebagian kecil saja dari banjar. Daerah tempat tinggal
keluarga Tn.A juga dekat dengan fasilitas ekonomi seperti warung, lembaga
kesehatan seperti puskesmas, lembaga pendidikan seperti sekolah. Ny. D juga
mengatakan lingkungan tempat tinggalnya cukup aman dan jarang sekali
terjadi kejahatan.
3) Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn.A menetap di Tumbang Miri sejak tahun 1998. Sebelumnya
Tn.A dan Ny.D masih ikut orang tuanya masing-masing, setelah menikah
mereka ikut rumah mertua Tn.A di desa Batu Nyiwuh selama 6 tahun,
kemudian baru pindah ke Desa Tumbang Miri.
4) Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Interaksi keluarga dengan masyarakat sekitar terjalin baik, bila ada kegiatan
di sekitar tempat tinggal keluarga Tn.A berusaha untuk menghadirinya,
seperti ada acara kematian atau pernikahan.
5) Sistem Pendukung Keluarga
Tn.A mengatakan selama berumah tangga tidak pernah mempunyai masalah
yang besar dan sulit untuk dipecahkan namun jika ada masalah mereka
akan membahasnya dengan pikiran yang positif.
d. Struktur Keluarga
1)

Pola Komunikasi Dalam Keluarga


Pola komunikasi dalam keluarga Tn.A adalah komunikasi terbuka, apabila ada
suatu masalah dalam keluarga selalu dibicarakan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalah tersebut.

2)

Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam struktur kekuatan keluarga, Tn.A berperan dalam mengambil keputusan


namun selalu di musyawarahkan terlebih dahulu bersama istrinya.
3)

Struktur Peran
Tn. A sebagai seorang kepala keluarga berperan sebagai pencari nafkah dan Ny.
D membantu suaminya mencari nafkah dan mengurus rumah tangga. Tn.A
kesehariannya bekerja sebagai petani karet dan berkebun di Desa Tumbang
Miri. Anak pertama Tn.A sudah lulus SMA tapi tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi, kesehariannya yaitu membatu orang tuanya di ladang,
kadang-kadang ia juga sambil jualan sayur keliling yang dipanen dari ladang.
Anak kedua Tn.A sekarang masih menjalani pendidikan di SMA-N 1 Kahayan
Hulu Utara kelas X.

4)

Nilai / Norma
Keluarga Tn. A tidak mempunyai kebiasaan atau adat istiadat yang
bertentangan dengan masyarakat sekitar.

e. Fungsi Keluarga
1)

Fungsi Afektif
Dalam keluarga Tn.A menanamkan sifat saling menghargai satu sama lain dan
saling mendukung sehingga anggota keluarga merasa nyaman.

2)

Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi dalam keluarga : Ny.D mengatakan semua anggota keluarga
dapat berinteraksi dengan baik. Dalam keluarga diajarkan untuk selalu disiplin,
mematuhi norma budaya yang berlaku pada masyarakat sekitar di dalam
kehidupan sehari-hari.

3)

Fungsi

Perawatan

Kesehatan,

Keyakinan-

keyakinan, Nilai-nilai dan Perilaku Keluarga


Fungsi perawatan kesehatan yang ada dalam keluarga Tn.A dalam memngenal
masalah, memutuskan tindakan, melakukan tindakan, memelihara lingkungan

dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dapat dijabarkan sebagai


berikut :
a) Hipertensi
1) Mengenal masalah kesehatan
Tn.A mengatakan, tidak mengetahui tentang penyakit Hipertensi.
Tn.A mengatakan tidak tahu arti, penyebab, tanda dan gejala penyakit
Hipertensi.
Tn.A mengatakan jarang kontrol memeriksa tekanan darahnya.
Tn.A mengatakan tidak mengetahui komplikasi penyakit Hipertensi.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai kesehatan
Tn.A mengatakan merasa takut dengan penyakit yang dideritanya.
Tn.A mengatakan tidak mengetahui apa komplikasi dari hipertensi.
3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn.A mengatakan jika penyakitnya kambuh dia hanya membeli obat di
warung terdekatTn.A mengatakan pada saat sakit tidak melakukan
aktivitas apa-apa dan beristrirahat saja
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan keluarga
Tn.A mengatakan sering mengkonsumsi daging dan ayam
5) Kemampuan keluarga menggunakan pelayanan kesehatan yang ada
Tn.A mengatakan jarang kontrol memeriksa tekanan darahnya
Tn.A mengatakan jika sakitnya sampai beberapa hari tidak sembuh
maka baru akan memeriksakan kesehatannya ke puskesmas.
f. Stress Keluarga dan Koping Keluarga
1)

Stress (Jangka Panjang dan Jangka Pendek)


a)

Jangka panjang : keluarga Tn.A memikirkan untuk tetap meningkatkan


kesehatan

keluarga

terutama

anak-anaknya

merekasupaya kelak dapat hidup baik.

dan

menyekolahkan

b) Jangka pendek : keluarga Tn.A mengharapkan penyakit hipertensi yang


di derita Tn.A bisa cepat teratasi sehingga ia dapat segera kembali bekerja
ke ladang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan biaya
sekolah anaknya.
2) Respon Keluarga Terhadap Stressor
Keluarga Tn. A setiap permasalahan harus diserahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa supaya masalah yang dihadapi dapat diatasi.
3)

Persepsi dan Tanggapan Keluarga Terhadap


Masalah
Keluarga Tn.A mengatakan mereka sering membicarakan masalah kesehatan
antara suami dan istri, smbil mencari informasi si sekitar tempat tinggalnya.

4)

Strategi Adaptasi Disfungsional


Keluarga menyadari bahwa Tn. A mengalami masalah kesehatan yang kalau
tidak diperhatikan dan diobati dapat menyebabkan masalah yang berat.
Keluarga berharap Tn. A dapat sehat agar dapat menjalankan aktivitasnya
sehari-hari dengan baik.

g. Pemeriksaan Fisik
1)

Tn.A (Kepala Keluarga) 42 Tahun


Rambut

berwarna hitam dan pendek, kulit kepala tidak ada


ketombe, gatal-gatal, kutu dan lesi.

Mata

simetris, konjungtiva berwarna merah muda pergerakan


bola mata baik.

Hidung

simetris,

tidak

ada

pengeluaran sekret/peradangan

dan tidak ada polip.


Mulut

tidak ada stomatitis, gigi masih lengkap, tidak ada yang


berlubang dan goyang, gigi terlihat bersih dan rapi.

10

Telinga

simetris,

bersih,

tidak

ada

sekret, peradangan

dan gangguan pendengaran.

Leher

tidak

ada

pembesaran

kelenjar

tiroid maupun

distensi vena jugularis.


Dada

simetris,

bunyi

napas

vesikuler

pada seluruh

lapang paru.
Abdomen

Ektremitas

simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada teraba massa.


:

menggenggam tangan kanan dan kiri baik, kaki kanan


dan kiri baik, tidak ada kekakuan dan atropi, kekuatan
otot 5 untuk semua ekstermitas, jari-jari tangan dan kaki
lengkap.

Alat kelamin

tidak ada keluhan,

Anus

tidak ada riwayat haemoroid.

Tanda-tanda vital :

TD = 150/100 mmHg
RR= 20 x/menit
o

Suhu = 36,2 C
Keluhan

N = 88 x/menit
BB = 65 Kg

Tn. A mengatakan merasa sakit kepala, tekuk terasa


tegang, penglihatan kabur

2)

Ny.D (Istri) 35 Tahun


Rambut

berwarna hitam agak ikal dan panjang, kulit kepala


tidak ada ketombe, gatal-gatal, kutu dan lesi.

Mata

simetris, konjungtiva berwarna merah muda pergerakan


bola mata baik.

11

Hidung

simetris,

tidak

ada

pengeluaran sekret/peradangan

dan tidak ada polip.


Mulut

tidak ada stomatitis, gigi masih lengkap, tidak ada yang


berlubang dan goyang, gigi terlihat bersih dan rapi.

Telinga

simetris,

bersih,

tidak

ada

sekret, peradangan

dan gangguan pendengaran.


Leher

tidak

ada

pembesaran

kelenjar

tiroid maupun

distensi vena jugularis.


Dada

simetris,

bunyi

napas

vesikuler

pada seluruh

lapang paru.
Abdomen

Ektremitas

simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada teraba massa.


:

menggenggam tangan kanan dan kiri baik, kaki kanan


dan kiri baik, tidak ada kekakuan dan atropi, kekuatan
otot 5 untuk semua ekstermitas, jari-jari tangan dan kaki
lengkap.

Alat kelamin
Anus

tidak ada keluhan,

tidak ada riwayat haemoroid.

Tanda-tanda vital : TD = 120/80 mmHg


RR= 20 x/menit
o

Suhu = 36,1 C
Keluhan

N = 78 x/menit
BB = 55 Kg

: Ny.D mengatakan tidak ada keluhan

3)

Nn. S (Anak) 22 Tahun


Rambut

berwarna hitam lurus dan panjang, kulit kepala tidak


ada ketombe, gatal-gatal, kutu dan lesi.

Mata

simetris, konjungtiva berwarna merah muda pergerakan


bola mata baik.

Hidung

simetris,

tidak

ada

dan tidak ada polip.

12

pengeluaran sekret/peradangan

Mulut

tidak ada stomatitis, gigi masih lengkap, tidak ada yang


berlubang dan goyang, gigi terlihat bersih dan rapi.
Telinga

simetris,

bersih,

tidak

ada

sekret, peradangan dan gangguan pendengaran.


Leher

tidak

ada

pembesaran

kelenjar

tiroid maupun

distensi vena jugularis.


Dada

simetris,

bunyi

napas

vesikuler

pada seluruh

lapang paru.
Abdomen

Ektremitas

simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada teraba massa.


:

menggenggam tangan kanan dan kiri baik, kaki kanan


dan kiri baik, tidak ada kekakuan dan atropi, kekuatan
otot 5 untuk semua ekstermitas, jari-jari tangan dan kaki
lengkap.

Alat kelamin
Anus

tidak ada keluhan,

tidak ada riwayat haemoroid.

Tanda-tanda vital : TD = 110/70 mmHg


RR= 22 x/menit
o

Suhu = 36,7 C
Keluhan

N = 80 x/menit
BB = 50 Kg

: Nn.S mengatakan tidak ada keluhan

4)

An.D (Anak) 16 Tahun


Rambut

berwarna hitam agak ikal dan panjang, kulit kepala


tidak ada ketombe, gatal-gatal, kutu dan lesi.

Mata

simetris, konjungtiva berwarna merah muda pergerakan


bola mata baik.

Hidung

simetris,

tidak

ada

pengeluaran sekret/peradangan

dan tidak ada polip.


Mulut

tidak ada stomatitis, gigi masih lengkap, tidak ada yang


berlubang dan goyang, gigi terlihat bersih dan rapi.

13

Telinga

simetris,

bersih,

tidak

ada

sekret, peradangan

dan gangguan pendengaran.


Leher

tidak

ada

pembesaran

kelenjar

tiroid maupun

distensi vena jugularis.


Dada

simetris,

bunyi

napas

vesikuler

pada seluruh

lapang paru.
Abdomen

Ektremitas

simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada teraba massa.


:

menggenggam tangan kanan dan kiri baik, kaki kanan


dan kiri baik, tidak ada kekakuan dan atropi, kekuatan
otot 5 untuk semua ekstermitas, jari-jari tangan dan kaki
lengkap.

Alat kelamin
Anus

:
:

tidak ada keluhan,


tidak ada riwayat haemoroid.

Tanda-tanda vital : TD = 110/70 mmHg


RR= 20 x/menit
o

Suhu = 36,6 C
Keluhan

N = 80 x/menit
BB = 45 Kg

: An.D mengatakan tidak ada keluhan

h. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehtan, Perawat atau Mahasiswa


Keluarga Tn.A berharap kepada petugas kesehatan, perawat atau mahasiswa yanh
datang melakukan home care dapat memberikan pelayanan kesehatan secara
profesional sehingga masalah kesehatan yang ada dalam keluarga dapat
memberikan pelayanan kesehatan secara profesional sehingga masalah kesehatan
keluarga dapat teratasi.

Tumbang Miri, 04 Februari 2015


Yang Mengkaji,

14

ANTONIO PERDIAS

2.
No
1.

Analisa Data
Masalah

Data

Keperawatan
Kurang
pengetahuan
Tn. A mengatakan merasa sakit kepala, tekuk terasa penatalaksanaa
n hipertensi
tegang, penglihatan kabur.

Data Subjektif :

Tn. A mengatakan jika penyakitnya kambuh, klien hanya


membeli obat diwarung.
Tn. A mengatakan tidak tahu arti, penyebab,tanda dan
gejala penyakit hipertensi.
Tn. A mengatakan jarang kontrol memeriksa tekanan
darahnya.
Data Objektif :

2.

TD : 150 / 100 mmHg

N : 88 x / menit

R : 20 x / menit

Pada saat pengkajian klien tampak memegang kepalanya.

Klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya.

Data Subjektif :

Kurangnya
informasi yang
Tn. A mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit
di
dapat
mengenai
hipertensi.
hipertensi
Data Objektif :
Klien tampak diam dan termenung jika ditanya tentang
penyakit hipertensi.
Klien bertanya-tanya tentang penyakit hipertensi dan

15

perawatannya.

Resiko

3.

terjadi

Data Subjektif :

komplikasi

Tn. A mengatakan tidak tahu komplikasi dari penyakit

penyakit

hipertensi.

hipertensi

Tn. A mengatakan jika penyakitnya kambuh, klien hanya


membeli obat diwarung.
Data Objektif :
Tn. A tidak mengetahui tentang hipertensi.Tn. A
bertanyatanya tentang penyakit hipertensi.

B. Daftar Masalah
1. Kurang pengetahuan penatalaksanaan hipertensi pada Tn. A
2. kurangnya informasi yang didapat mengenai hipertensi pada Tn.A
3. Risiko terjadinya komplikasi penyakit hipertensi pada Tn.A

16

C.

Daftar Skor Prioritas Masalah


Penentuan Prioritas Masalah
1. Kurang pengetahuan penatalaksanaan hipertensi pada Tn. A
No
Kriteria
1 Sifat masalah :
Tidak / kurang sehat

Hitungan

Skor

3/3 x 1

Pembenaran
Tn. A mengalami sakit
kepala,

tengkuk

terasa

tegang, penglihatan kabur


2

Kemungkinan

dan mudah lelah.


Pengetahuan
keluarga

masalah

dapat diubah :

kurang, tetapi keinginan

Sebagian

1/2 x 2

untuk tahu ada, dengan


cara

petugas kesehatan.
Keluarga kurang

Potensial masalah :
Cukup

2/3 x 1

2/3

berat,

harus

pada
begitu

mengetahui dan mengerti


tentang penyakit hipertensi
Keluarga kurang begitu

Menonjolnya masalah :
Masalah

menanyakan

2/2 x 1

segera ditangani.

mengerti bagaimana cara


perawatan dan pencegahan
akibat lanjut dari hipertensi

Jumlah

3 2/3

17

2. Kurangnya informasi yang didapat mengenai hipertensi pada Tn.A


No
Kriteria
1 Sifat masalah :

Hitungan

Ancaman kesehatan
2

Kemungkinan

2/3 x 1

Skor
2/3

Pembenaran
Tn. A mengatakan

tidak

mengerti tentang penyakit


hipertensi.
Tn. A tampak bingung dan

masalah

dapat di ubah :

terdiam jika ditanyai tentang

Sebagian

1/2 x 2

penyakit
tampak

hipertensi.

Klien

bertanya-tanya

tentang penyakit hipertensi


3

Potensial masalah dapat

dan cara perawatannya.


Tn. A mengatakan jika

dicegah :

penyakitnya kambuh, klien

Tinggi
4

1/3 x 1

1/3

berat

harus

membeli

obat

diwarung,
Tn. A mengatakan sudah ada

Menonjolnya masalah :
Masalah

hanya

2/2 x 1

segera ditangani

penanganan yang dilakukan


untuk

timbulnya

penyakit

dengan menjaga pola makan.


Jumlah

3. Risiko terjadinya komplikasi penyakit hipertensi

18

No
Kriteria
1 Sifat masalah :
2

Tidak / kurang sehat


Kemungkinan masalah

Hitungan

Skor

Pembenaran
Tn. A mengatakan tidak mengerti

3/3 x 1

tentang penyakit hipertensi.


Tn. A tampak bingung dan

dapat di ubah :

terdiam jika ditanyai tentang

Mudah

2/2 x 2

penyakit

hipertensi.

Klien

tampak bertanya-tanya tentang


penyakit hipertensi dan cara
3

Potensial

perawatannya.
Tn.
A
mengatakan

masalah

dapat dicegah :
4

penyakitnya

kambuh,

jika
klien

Tinggi
Menonjolnya masalah :

3/3 x 1

hanya membeli obat diwarung,


Tn. A mengatakan sudah ada

Masalah berat harus

2/2 x 1

penanganan

segera ditangani

untuk

yang

dilakukan

timbulnya

penyakit

dengan menjaga pola makan.


Jumlah

4 Daftar Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


1. Risiko terjadinya komplikasi penyakit hipertensi (skor 4)
2. Kurangnya pengetahuan penatalaksanaan hipertensi pada Tn. A (skor 3 2/3)
3. Kurangnya informasi yang didapat mengenai hipertensi (skor 3)

19

Você também pode gostar