Você está na página 1de 21

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

S DENGAN
GANGGUAN PERUBAHAN PERSEPSI HALUSINASI
PENDENGARAN DI RUANGAN KAMBOJA RUMAH SAKIT JIWA
PROVSU MEDAN

OLEH :
NAMA
NIM

: MUHAMMAD SYAFII
: 12.019

AKADEMI KEPERAWATAN WIRAHUSADA MEDAN


ANGKATAN XVII
T.A. 2014-2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunianya yang telah di berikan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN Ny.S DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI
PENDENGARAN DI RUANGAN KAMBOJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
PROVSU
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini untuk memenuhi program
perkuliahan yang kami mulai pada tanggal 07 oktober 2014 sampai 18 oktober
2014.
Sebagai manusia yang banyak kekurangan penulis menyadari bahwa karya
tulis ini jauh dari kesempurnaan,baik di tinjau dari segi penulisannya,tata bahasa
maupun dari segi penulisannya,tata bahasa maupun dari segi isinya.
Dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya tulis ini dalam
menyusun karya tulis ini dalam menyusun karya tulis ini penulis mendapat
rintangan dan tantangan,tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak
maka karya tulis ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada yang terhormat :
1.

Ibu Dr.Candra syafii,SpOG, selalu direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatra Utara

2.

Ibu Purwaningsih SST,S.Pd selaku Direktris Akper Wirahusada Medan

3.

Ibu Duma. Selaku pembimbing keperawatan di Rumah sakit Jiwa Medan.

4.

Ibu vera kurnia S.Kep,Ns selaku coordinator praktek Rumah Sakit Jiwa Medan.

5.

Seluruh staf dosen dan pegawai Akademi KeperawatanWirahusada Medan.

6.

Orang tua kami yang telah memberi dukungan moril dan material kepada kami.

7.

Rekan-rekan mahasiswa/I Akademi Keperawatan Wirahusada Medan yang telah


bekerjasama dalam menyelasaikan tugas ini.

Akhir kata mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya pada semua


pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan inisemoga laporan ini bermanfaat
bagi kita semua,amin.

Medan,10 oktober 2014

Penulis

LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.S DENGAN GANGGUAN PERUBAHAN
PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANGAN KAMBOJA RUMAH SAKIT
JIWA PROVSU MEDAN

DISETUJUI OLEH

PEMBIMBING

PEMBIMBING

RSJ DAERAH PROVSU

AKPER WIRAHUSADA MEDAN

(Ns.Duma farida panjaitan S.Pd. S.Kep )

(EVA MONA SINURAYA S.Kp)

Direktur Akademi Keperawatan


WIRAHUSADA MEDAN

(PURWA NINGSIH SST,S.Pd)

AKADEMI KEPERAWATAN WIRAHUSADA MEDAN


ANGKATAN XVII
T.A 2014/2015

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................
BAB 1 TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN ....................................................................
I.
II.
III.
IV.
V.

Pengertian Halusinasi ...........................................................................


Proses Terjadiny Halusinasi .................................................................
Jenis-Jenis Halusinasi ..........................................................................
Pengkajian ............................................................................................
Tindakan Keperawatan .........................................................................

BAB II TINJAUAN KASUS ..................................................................................................


A.
B.
C.
D.

Pengkajian Data .....................................................................................


Daftar Masalah .......................................................................................
Diagnosa Keperawatan ..........................................................................
Asuhan Keperawatan .............................................................................

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................................


A.
B.
C.
D.
E.

Tahap Pengkajian ..................................................................................


Tahap Diagnosa Keperawatan ...............................................................
Tahap Perencanaan ...............................................................................
Tahap Pelaksanaan ...............................................................................
Tahap Evaluasi ......................................................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................


A.
B.

Kesimpulan ............................................................................................
Saran ......................................................................................................

BAB I
TINJAUAN TEORITIS

A.

Pengertian halusinasi
Halusinasi adalah kondisi persepsi dengan tidak adanya objek salah persepsi
terhadap objek.halusinasi adalah pengalaman sensorik tanpa rangsangan
eksternal dari klien mempunyai kesadaran penuh pada waktu halusinasi terjadi
pada skiMoprenia yang mengembangkan hilangnya kemampuan dari luar diri dan
dapat berupa halusinasi dengan lihat,penciuman,kecap dan gerak.

B.

Proses Terjadinya Halusinasi


Tahapan halusinasi,karakteristik dan perilaku terdiri atas :
1.

tahap pertama
Memberi rasa nyaman tingkat ansietas,sedangkan secara umum halusinasi
meruIbukan suatu kesenangan.

2.

Tahap kedua
Menyalahkan tingkat kecemasan berat secara umum

3.

tahap kerja
mengontrol tingkat kecemasan berat,pengalaman halusinasi tidak dapat
ditolak lagi.

4.

tahap keempat
Klien sudah dikuasai oleh halusinasi,sehingga klien berprilaku.

C.

Jenis-jenis Halusinasi

Halusinasi Pendengaran
Adalah seseorang/individu mendengar suara-suara asing bahkan berbisik di telinga
individu yang dapat berupa ancaman,ajakan,jeritan,tangisan,dan teriakan,dll,tetapi
tidak ada sumber-sumber dari suara tersebut.

Halusinasi Penglihatan
Adalah dimana individu melihat suatu objek yang dapat berupa
pemandangan,orang,binatang,dll.tetapi hal tersebut tidak nyata sekitarnya

Halusinasi penciuman
Adalah individu merasa mencium bau-bauan yang dirasakan penciumannya seperti
bunga,kemenyan,bau busuk,dll.tetapi tidak dapat dirasakan orang lain dan tidak
ada sumbernya.

Halusinasi Pengecapan
Adalah individu merasa ada sesuatu benda dilidahnya sehingga ia merasakan
suatu rasa dimulutnya yang sumbernya tidak ada.

Halusinasi Perabaan
Adalah individu merasa ada seseorang yang meraba-raba,memukul-mukul dirinya
atau binatang yang merayap ditubuhnya tapi sumbernya tidak ada
BAB II
TINJAUAN KASUS

I.IDENTITAS KLIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
RM
Agama
Pekerjaan
Status perkawinan
Suku / bangsa
Alamat
Ruangan
Tanggal masuk
Dx. Kep
Informan

: Ny. S
: perempuan
: 31 tahun
: 01.86.21
: Islam
: sales
: belum menikah
: jawa / indonesia
: Perbaungan, pasar 2
: Kamboja
: 18-07-2014
: halusinasi pendengaran
: dari klien dan status

II.Alasan masuk
Sering marah-marah,susah tidur,mau memukul orang lain,bicara dan tertawa
sendiri, mengurung diri,bicara ngawur.
III.Faktor predisposisi
klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu,perawatan kurang
berhasil disebabkan keluarga kurang membawa pasien utuk control ke rumah
sakit jiwa dan selama di rumah,keluarga tidak pernah mempedulikan keadaan
kesehatan klien,lalu keluarga membawa klien ke rumah sakit jiwa. klien sering
mengancam dirinya sendiri dan orang lain,mau mencederai anggota
keluarganya sendiri.
Masalah keperawatan : Resiko tinggi mencederai diri sendiri dan orang lain
Halusinasi
Menarik diri
Harga Diri Rendah
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah Putus Cita-Cita jadi
dokter
Masalah keperawatan : HDR
IV.FISIK
1.

Tanda-tanda vital

2.

TD : 120 / 70 mmHg
HR : 88 x / i
RR : 22 x / i
T : 37 C
Ukuran

3.

TB : 163 cm
BB : 63 kg
Pasien tidak ada keluhan fisik

Masalah keperawatan tidak ada

V.PSIKISOSIAL
1.

Genogram

Keterangan :

: Laki Laki
: Permpuan
: Abang yang pernah gangguan jiwa
: Klien
: Tinggal dalam 1 rumah

2. Konsep diri

Citra tubuh

: klien menyukai bagian yang pada dirinya ialah wajah, betis

Identitas

: pendidkan terakhir SMA,anak ke 3 dari 4 bersaudara

Peran

: klien tidak berperan sebagai anak dalam keluarga

Ideal diri
ke rumah

: klien berharap ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang

Harga diri

: klien menghardik tidak mempunyai harga diri lagi

3.

Masalah keperawatan : Harga diri rendah


Hubungan sosial

Orang yang paling berarti adalah orang tua dan kelurga

Peran /serta dalam masyarakat kurang aktif

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien di jauhi oleh


masyarakat dan masyarakat
Masalah keperawatan : Kerusakan interaksi sosial

4.Spiritual

Klien menganut agama islam dan yakin dengan agama nya

Klien rajin beribadah .

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VI. Status mental


1.

Penampilan

2.

Klien rapi
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
Pembicaraan

3.

Klien bicara dengan perawat jelas dan klien tidak mampu memulai
pembicaraan
Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal
Aktivitas motorik

4.

Tidak ada masalah dalam aktifitas motorik


Masalah keperwatan: tidak ada masalah
Alam perasaan

5.

Pasien merasa sedih dan merasa di asingkan dalam keluarga


Masalah keperawatan : gangguan konsep diri,harga diri rendah
Afek

6.

Klien tidak tau situasi yang dialami dan selalu mengomel


Masalah keperawatan : tidak ada masalah yang berarti dalam afek klien
Interaksi selama wawancara

7.

Klien tidak kooperatip


Masalah keperawatan : tidak ada masalah
Persepsi

8.

Klien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk ikut dengannya


Masalah keperawatan : gangguan persepsi halusinasi pendengaran
Proses pikir

9.

Klien selalu bicara apa yang menjadi topik pembicaraan


Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensorik
Isi pikir

Klien merasa bahwa dirinya terasingi dari keluarga dan masyarakat


Masalah keperawatan : HDR
10. Tingkat kesadaran
Klien masih mengingat semua pengalaman ataupun kejadian-kejadian
masa lalu
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
11. Memori
Daya ingat jangka panjang maupun pendek saat ini baik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dengan sederhana
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
13. Kemampuan penilaian
Klien mendengar suara yang mengajak untuk ikut dengan aku
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
14. Daya tilik diri
Klien mengingkari dirinya sakit
Masalah keperawatan : gangguan daya tilik diri

VII. Kebutuhan persiapan pulang

1.

1. makan dan minum


Klien membutuhkan bantuan minimal : klien makan 3x sehari,menyukai
makanan yang di sajikan dan makan dengan tertib.
BAB / BAK

2.

Klien tidak membutuhkan bantuan bila kekamar mandi


Masalah keperawatan : tidka ada masalah
Mandi
Klien tidak membutuhkan bantuan minimal : klien mengatakan malas mandi
dan mandi 1x sehari

3.

Berpakaian dan berhias

4.

Klien tidak membutuhkan bantuan minimal : klien bisa berpakaian dan berhias
sendiri
Istrahat dan tidur

5.

Klien tidur siang dari pukul 13.30 s.d 14.30 = 1 jam


Klien tidur malam dari pukul 20.00 s.d 05.00 =9 jam
Klien membersihkan tempat tidur setelah bangun dan sesudah tidur.
Penggunaan obat

6.

Klien tidak membutuhkan bantuan minimal


Pemeliharaan kesehatan

7.

Klien membutuhkan perawatan lanjutan untuk memelihara kesehatan klien.


Kegiatan di dalam rumah

8.

Klien bila berada di rumah akan beristirahat dan bergabung dengan keluarga
nya.
Kegiatan di luar rumah
Klien merasa tidak ada masalah

Masalah keperawatan : tidak ada masalah


VIII. Mekanisme kooping
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
IX. Masalah psikososial dan lingkungan
Masalah keperawatn : Prilaku kekerasan dan HDR
X.Pengetahuan kurang tentang
Masalah keperawatan : Regiment terapeutik in efektif
XI.Aspek medic
Diagnose medic : skiMoprenia paranoid eps.berulang
Terapi medic :- inj. resperidol 1 ampul
- CPM 1 x 1
-THP 2 mg 2 x 1
Analisa data
No
1

2
3
4

5
6

Data
DS : klien mengatakan suka marah-marah dan mengamuk
DO : klien tamIbuk marah,mata merah dan klien
mengepalkan tinju
DS : klien malu bergaul karena pernah opname di rumah
sakit jiwa
DO : klien tamIbuk murung dan suka mengasingkan diri
DS : klien merasa tidak berarti dlam kluarga
DO : klien tamIbuk sedih dan menunduk,kontaak mata
kurang
DS : kkien mengatakan keluarga tidak mau tau dengan
dirinya
DO : keluarga tidak pernah berkunjung ke rumah sakit jiwa
DS : klien mengatakan malas minum obat dirumah
DO : klien opname kembali ke rumah sakit jiwa
DS : klien mengatakan mendengar suara-suara yang
menyuruhnya ikut dengan aku
DO : klien berbicara sendiri

Masalah
Resiko tinggi mencederai diri
sendiri dan orang lain
Isolasi social menarik diri
Harga diri rendah
Kooping keluarga inefektif

Regimen terapeutik inefektif


Halusinasi pendengaran

7
Daftar Masalah Keperawatan
1. Perubahan persepsi sensorik : halusinasi pendengaran
2. Menarik diri
3. Harga diri rendah
4. Resiko tinggi mencederai diri sendiri dan orang lain
Pohon masalah
Resiko tinggi mencederai diri sendiri dan orang lain
Perubahan persepsi sensori
Halusinasi pendengaran

Isolasi sosial menarik diri

regimen terapeutik inefektif

Harga diri rendah

kooping keluarga inefektif

Kooping individu tidak efektif

XII.Daftar diagnosa keperawatan


Halusinasi pendengaran
Isolasi social Menarik diri
Prilaku kekerasan
Harga diri rendah
Koping individu tidak efektif
Perencanaan / tindakan
No
1

Diagnose
keperawat
an
Gangguan
sensori
persepsi :
halusinasi
pendengar
an

Tujuan
1.klien dapat
membina
hubungan saling
percaya

Criteria hasil

Intervensi

-ekspresi
wajah
bersahabat
-mau
berjabat
tangan
-ada kontak
mata
-mau duduk
berdampinga
n

1. bina hubungan
saling percaya
dengan tekhnik
terapeutik
-sapa klien dengan
ramah baik verbal
maupun nonverbal
2. perkenalkan
nama,nama
panggilan,dan
tujuan perkenalan
3. Tanya nama
lengkap
dan nama
panggilan. klien
yang disukai
4.buat kontrak
yang jelas
5. tunjukkan sikap
yang jujur dan
menepati janji
setiap kali
berinteraksi
6. tunukkan sikap
empati dan
menerima apa
adanya keadaan
klien
7. beri perhatian
pada klien dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien

2. klien mengenal
halusinasi yang
dialaminya
Klien dapat
menyebutkan
:
- isi

1.tanyakan
perasaan klien dan
masalah yang
dihadapinya
2. dengarkan

halusinasinya
- waktu
terjadinya
- frekuensi
- kondisi
yang
menimbulkan
halusinasi
3. klien dapat
mengontrol
halusinasi

4. klien dapat
mengontrol
halusinasi dengan
minum obat secara
teratur dan benar

1. klien dapat
mengidentifikasi
Kemampuan dan
aspek positif yang
dimilikinya
2

Menyebutkan
cara
mengontrol
halusinasi
dengan cara
menghardik
- mengenali
jenis obat
- mengetahui
jam minum
obat
-mengetahui
manfaat obat

Klien dapat
menyebutkan
kemampuan
dan aspek
positif yang
dimilikinya

Gangguan
konsep
diri :Harga
diri rendah

2. Klien dapat
memilih,melatih,da
n menyusun
kegiatan harian
klien yang sesuai
dengan
kemampuan klien

Klien dapat :
menetapkan
dan memilih
kegiatan
yang sesuai
dengan
kemampuan
klien
- menyusun
rencana
kegiatan
yang sesuai
dengan
kemampuan
klien

dengan penuh
ekspresi perasaan
klien
3. diskusikan
dengan klien
tentang
waktu,frekuensi,da
n isi dalam proses
terjadinya
halusinasi.
Diskusikan dengan
klien cara
mengontrol
halusinasi yaitu :
- Menghardik
- Berbicara
dengan
orang lain
- Melakukan
aktivitas
terjadwal
Minum obat
secara teratur
dan benar
1. Beri
kesempatan pada
klien untuk
mengingat obatnya
2. diskusikan
dengan tim medis
lain tentang obat
klien
3. beri pujian atas
tindakan positif
yang dilakukan
klien
1.diskusikan
dengan klien
tentang
kemampuan dan
aspek positif yang
dimilikinya
2.beri pujian yang
realistic atau nyata
atas kemampuan
dan aspek positif
yang dimiliki klien
3. hindarkan setiap
kali bertemu klien
penilaian negative
4. diskusikan
dengan klien

aktivitas harian
Yang biasanya
dilakukan sesuai
kemampuan klien
5.perhatikan
respons kondusif
dan menjadi
pendengar yang
aktif
1.bantu klien
memilih aktivitas
yang dapat
dilatihnya
2.beri contoh
aktivitas
pelaksanaan yang
dapat dilakukan
klien
3. yakinkan dan
motivasi klien
bahwa keluarga
sangat mendukung
aktivitas yang
dilakukan klien

No
1

Dx Kep
Halusina
si
pendeng
aran

Tgl
09
okt
2014

Jam
10.00
wib

Tujuan
SP 1 :
Membi
na
hubung
an
saling
percay
a

IMPLEMENTASI
-membina
hubungan saling
percaya dengan
klien. Memberi
salam : selamat
pagi,Ibuk
memperkenalka
n diri dan
menanyakan
nama klien
nama saya M
dari akper
wirahusada,nam
a Ibuk siapa ?
senangnya
dipanggil apa ?

10.30
wi
11.00
wib

SP 2 :
Menge
nali
halusin
asi

-berjabat tangan
-membuat
kontrak hari ini
saya akan
mengajak Ibuk
bertukar pikiran
mengenai
masalah Ibuk.
Selama saya
disini saya akan
merawat Ibuk
dan membantu
Ibuk jika Ibuk

EVALUASI
S:
Klien
membalas
salam dari
perawat M
-klien
menyebut
kan nama
dan nama
panggilan
klien
senang
dipanggil
Ny.S
-klien
menyebut
kan nama
perawat
O:
-klien mau
berjabat
tangan
-klien mau
diajak
ngobrol
-klien
mampu
mengingat
nama
perawat

10
okt
2014

09.00
wib

SP 3 :
Mengo
ntrol
halusin
asi

punya masalah,
Ibuk harus
menceritakan
kepada saya
masalah Ibuk
saat ini !
-mendengarkan
keluhan klien.
Membantu klien
mengidentifikasi
kemarahannya.
Apa Ibuk yang
menyebabkan
Ibuk marah ?
apa yang Ibuk
rasakan saat
marah ?
-mendiskusikan
dengan klien
situasi yang
bagaimana Ibuk
sering
mengamuk dan
marah ?
apa yang
biasanya Ibuk
lakukan bila
sedang
mengamuk atau
marah ?

-klien
berbicara
dengan
lambat

-mengajarkan
klien cara
mengontrol
perilaku
kekerasan
dengan cara
tarik nafas
dalam Ibuk tarik
nafas dalam dari
hidung,lalu
keluarkan dari
mulut perlahanlahan,ulangi
sampai 5 x

S:
-klien
mengungk
apkan
tindakan U
melawan
kekesalan
nya.
O:
-kontak
mata
kurang
A:
-kilen
dapat
mengontro
l perilaku
kekerasan
nya

A:
-hubungan
saling
percaya
perlu
ditingkatka
n
-klien
mampu
mengenali
perilaku
kekerasan
P:
melanjutka
n
intervensi

P:
Intervensi
dilanjutkan
Harga
diri
rendah

10.00
wib
11 okt
2014

SP 1 :
Membi
na
hubung
an
saling

-memberi salam
trapeutikselam
at pagi
Ibuk,bagai
mana perasaan
Ibuk pagi ini..?
-mengajarkan

S:
-klien
membalas
salam dari
perawat
-Klien

percay
a

10.30
wib
13
okt
2014

11.00
wib

SP 2 :
menge
nali
penyeb
ab
HDR

SP 3 :
Mmban
tu klien
mengo
ntrol
HDR
nya

bersama klien
cara
mengungkap
kan marah
secara
verbalbila Ibuk
kesal / marah
pada seseorang
Ibuk biasa
mengungkapka
n marah secara
langsung atau
dengan kata
kata

menyebut
kan aspek
yang ada
pada diri
klien
-klien
dapat
menyebut
kan
kegiatan
selama di
rsj seperti
menyapu
dan
mengepel
lantai

-jelaskan cara
meminta dan
menolak
dengan benar
tanpa
marahbila Ibuk
ingin meminta
sesuatu atau
menolak
sesuatu yang
Ibuk sukai atau
tidak di sukai
Ibuk bisa
mengungkapka
n dengan
sopan.
-salam
terapeutik :
selamat pagi
Ibuk ?
bagaimana
keadaannya
hari ini ?
aIbukah
semalam
tidurnya
nyenyak ?
-membuat
kontrak dengan
klien untuk
membuat
pertemuan :
Ibuk,sesuai
dengan kontrak
kita sebelumnya
hari ini kita akan
berbincangbincang di
ruangan Ibuk
selama 15 menit
untuk
mengetahui hal

O:
-klien
kooperatif,
kontak
mata (+)
-klien
kadang
tamIbuk
mengangg
uk
A:
sebagian
masalah
teratasi
P:
Lanjutkan
intervensi
S:
-klien
membalas
dengan
baik
-klien
dapat
menyebut
kan
kegiatan
tang
dilakukan
di RSJ
seperti
mencabut
rumput
O:
-klien
kooperatif
-klien
tamIbuk
serius
dalam
merespon
s
pertanyaa

positif dari diri


Ibuk.
-mendorong
klien untuk
menyebutkan
aspek positif
dari segi fisik
yang ada pada
klien.
Kalau boleh
tau,apa hobbi
Ibuk ?bagus
sekali Ibuk !
-memberi klien
pujian atas
kemampuannya
Memasukkan
aktivitas
kesukaan
dalam jadwal
harian Ibuk kan
senang
membersihkan
ruangan,jadi
kita akan
memasukkan
dalam jadwal
harian Ibuk
-mengucapkan
salam
terapeutik :
selamat siang
Ibuk ?
bagaimana
keadaan Ibuk
hari ini ?
aIbukah Ibuk
sudah makan
siang ?
-membuat
kontrak :
baiklah
Ibuk,siang hari
ini kita akan
berbincangbincang lagi
dengan Ibuk
selama 15
menit tentang
kegiatan Ibuk di
ruangan Ibuk
ya.
-menanyakan
kepada klien
tentang aktivitas
kedua yang ia

n perawat
-klien
dapat
menyebut
kan
kegiatan
yang
dapat
dilakukan.
A:
Masalah
sebagian
teratasi
P:
Intervensi
dilanjutkan
oleh
perawat
lain di
ruangan

sukai coba
Ibuk
sebutkan,selain
membersihkan
ruangan
kegiatan
apalagi yang
Ibuk sukai ?
-memberikan
pujian atas
kegiatan yang
ia sukai.
-memasukkan
kedalam jadwal
harian kegiatan
kedua yang
klien sukai :
Ibuk,kita akan
memasukkan
kegiatan kedua
yang Ibuk sukai
dalam jadwal
harian Ibuk
-mengakhiri
kontrak dengan
klien : baiklah
Ibuk,saya kira
perjumpaan kita
sampai disini. . .
. .

BAB III
PEMBAHASAN
Saat penulis selesai asuhan kepada pasien Ny.S dengan perubahan persepsi
sensi halusinasi pendengaran diruangan Kamboja RSJ Medan,maka penulis mencoba
mempertahankan beberapa hal yang mendukung dan menghambat dalam mencapai
tujuan yang penulis terapkan pada studi kasus.
Adapun tujuan adalah untuk mencari kesenjangan antara landasan teoritis dengan
tinjauan kasus,berikut ini akan dibahas satu persatu proses keperawatan yang penulis
lakukan.
A.Tahap Pengkajian
Hubungan dengan perubahan persepsi sensori halusinasi pendengaran pada Ny.S
.penulis banyak menemukan hal-hal yang sesuai teori.pengkajian dilakukan selama
2 minggu di RSJ Medan.pada saat ini penulis sedikit mengalami kendala memproleh
data.Dan riwayat keluarga karena keluarga jarang kerumah sakit jiwa.
selama penulis melakukan asuhan keperawatan ini.keluarga datang hanya satu kali
selama pengkajian,maka upaya penulis ialah:
a. melakukan pendekatan dengan komunikasi therapeutic sehingga klien lebih
terbuka dan percaya dalam mengungkapkan perasaannya

b. mengadakan pengkajian kepada klien dengan wawancara untuk memproleh


data
Pada saat ini pengkajian dilakukan dengan wawancara klien memiliki penulis
menemukan hambatan untuk memproleh data yang sebenarnya karena klien
memiliki proses pikir yang berbelit,maka upaya yang dilakukan adalah:
a.penulisan melakukan pengkajian dengan berulang-ulang
b.penulis menunjukan rasa simpatik pada klien
c.memberikan kesempatan pada klien agar mau mengungkapkan perasaanya
d.beberapa kali dilakukan pengkajian ditambah dari data status klien maka
penulis dapat menyimpulkan apa yang sedang dialami klien.
B.Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang di dapat pada teori
a.komonikasi kerusakan varbal
b.perubahan peresepsi sensori
c.kerusakan interaksi sosial
d.isolasi sosial
e.regimen terapeutik inefektif,koping keluarga inefektif
f.perubahan proses pikir
Sedangkan dalam tinjauan kasus ditemukan diagnosa:
a. perilaku kekerasan
b. gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran
c. isolasi sosial menarik diri
d. regimen terapeutik inefektif
Diagnosa yang terdapat pada teori ini tetap terdapat pada kasus adalah:
Gangguan komunikasi perbal karena dalam pengkajian klien tidak mengalami
gangguan komunikasi sedangkan diagnosa keperawatan yang terdapat kasus dan
terdapat juga pada teori adalah regimen terapeutik inefektif karena klien sudah
berulang mengalami gangguan jiwa dan dukungan keluarga kurang dalam merawat
dan keluarga jarang berkunjung
C .Tahap Perencana
Rencana tindakan keperawatan meruIbukan serangkaian yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dan menghadapi masalah yang diharapkan klien.rencana
tidakkan keperawatan akan dicapai dengan adanya kerjasama adalah sesuai dengan
landasan teori dalam penulisan ini tidak menemukan banyak hambatan karena
semua perencana dapat dengan teori.
D .Tahap pelaksanaan
Dalam tahap ini meruIbukan tindakan keperawatan yang dilakukan langsungan
pada klien sesuai dengan hal-hal yang telah direncanakan sebelumnya seperti:
1. membina hubungan saling percaya
2 .membantu klien untuk mengenai halusinasi
3. menjelaskan kepada klien manfaat obat mengatasi halusinasi
4 .membantu klien melaksanakan kegiatan setiap hari
5 .membujuk klien agar mengungkapkan perasaanya tentang keadaan yang
dialaminya
6. membantu klien mengungkapkan perasaannya
7. membantu klien untuk mengalami masalah kesehatan jiwa
8. menganjurkan pasien pada klien tentang cara merawat klien diruangan
E .Tahap Evaluasi
Adapun tahap evaluasi yang penulis lakukan untuk mrngukur sejarah mana
tujuan telah tercapai melalui asuhan keperawatan yang dilakukan yaitu:

Menjelaskan waktu dan tempat terjadinya halusinasi

Menyebutkan saat terjadinya halusinasi

Membedakan hal-hal yang tidak nyata dan nyata

Memilih cara untuk mengatasi halusinasi

Merespon sesuai dengan stimulus dari luar dirinya

Pasien tindak mencederai dirinya sendirinya,orang lain dan lingkungan

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan prektek lapangan di RSJ Medan mulai dari 07
oktober 2014 sampai 18 oktober 2014. pada klien dengan perubahan persepsi
sensori halusinasi pendengaran yang berada di ruangan kamboja RSJ Medan
propinsi sumatera utara,maka penulisan menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan perubahan


persepsi

sensori

halusinasi

pendengaran,asuhan

keperawatan

harus

dilaksanakan holistic meliputi aspek,bio-psiko,sosial dan spritual.


2.

Untuk mencapai keberhasilan dalam asuhan keperawatan maka antara klien dan
klien saling membina hubungan saling percaya sehingga terjadi komunikasi
terapeutik

3.

Perhatikan dukungan dan kepedulian keluara terhadap klien akan proses


penyembuhan.

B. Saran
1.

Disarankan kepada perawat untuk dapat lebih meningkatalam membina


hubungan saling percaya agar tercapai hubungan yang terapeutik sehingga klien
dapat mengungkapkan semua permasalahan agar tercapai keberhasilan asuhan
yang baik pada klien

2.

Selama klien dirumah sakit hendaknya perawat melakukan pengkajian dalam


mengamati perkembangan klien agar dapat diketahui tindakan keperawatan
selanjutnya.

3.

Disarankan pada keluarga agar sekembalinya klien dari RSJ klien dapat diterima
apa adanya serta dapat memberikan perhatian yang penuh dan dukungan
kepedulian yang tulus pada klien.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat,Budi Anna S.kp,M,SC,Dkk.Proses keperawatan jiwa,jakarta,EGC.1998


Widayatan Tri Rusni,1999,prilaku M.A.104 penerbit cuinfomedika,bandung
Daugoes Marilya C. Rencana asuhan keperawatan,EGC,Edisi II,jakarta

Você também pode gostar