Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pembimbing:
Ns. Lenni Sastra, S.Kep. MSN
PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2016
ANATOMI FISOLOGI SISTEM HEMATOLOGI
suhu
tubuh,
dan
menghentikan
perdarahan
melalui
proses
disebut
untuk
mempertahankan
keseimbangan air dalam darah dan jaringan serta mengatur volume darah.
Globulin (alfa, beta dan gamma) dihasilkan oleh sejenis sel darah putih
yang disebut limfosit, berperan dalam pembentukan antibodi untuk
kekabalan tubuh (imun). Fibrinogen berperan dalam proses pembekuan
darah sebagai prekursor inaktif. Plasma tanpa fibrinogen disebut serum.
Lisin berperan dalam menghancurkan atau memecah antigen. Presipitin
berfungsi mengendapkan antigen. Antioksin berperan dalam menetralkan
racun.
Optimisin
berperan
memacu
sifat
fagositosit
pada
leukosit.
pembentukan
komponen
sel
darah,
dimana terjadi Proliferasi, Maturasi dan Diferensiasi sel yang terjadi secara
serentak.
memilki
bentuk
seperti
donat
dengan
bagian
tengah
di tepi
tidak dapat hidup lama, usia eritrosit 120 hari. Setelah mati akan dirombak
di hati menjadi bilirubin dan biliverdin (zat warna empedu). Zat besi hasil
perombakan tersebut kemudian dikirim ke hati dan limpa untuk digunakan
membentuk eritrosit baru.
darah berwarna merah keunguan. Hemoglobin diukur dalam satuan gram per
100 ml. Nilai normalnya adalah pria 13 16 gram per 100 ml, sedangkan
pada wanita 12 14 gram per 100 ml. Apabila terdapat kekurangan
hemoglobin, baik karena penurunan jumlah sel darah merah ataupun karena
sel
darah
merah
mengandung
sedikit
hemoglobin,
individu
tersebut
total.
Pria
Wanita
Implikasi Klinik :
1. Penurunan nilai Hct merupakan indikator anemia (karena berbagai
sebab), reaksi hemolitik, leukemia, sirosis, kehilangan banyak darah
dan
hipertiroid.
Penurunan
sebesar
30%
menunjukkan
pasien
3. Nilai Hct biasanya sebanding dengan nilai sel darah merah pada
ukuran sel eritrosit normal, kecuali pada kasus anemia makrositik atau
mikrositik.
4. pada pasien anemia karena kekurangan zat besi (ukuran sel darah
merah lebih kecil), nilai Hct akan terukur lebih rendah karena sel
mikrositik terkumpul pada volume yang lebih kecil walaupun jumlah sel
darah merah terlihat normal.
5. Satu unit darah akan meningkatkan Hct 2% - 4%
6. Nilai normal Hct adalah sekitar 3 kali nilai hemoglobin
Faktor Pengganggu
Individu yang tinggal pada dataran tinggi memiliki nilai Hct yang
tinggi demikian juga hemoglobin dan sel darah merahnya. Normalnya Hct
akan sedikit menurun pada hidremia fisiologis pada saat kehamilan. Nilai
Hct normal bervariasi sesuai umur dan jender. nilai normal untuk bayi
lebih tinggi karena bayi baru lahir memiliki banyak sel makrositik. Nilai Hct
pada
wanita
biasanya
sedikit
lebih
rendah
dibandingkan
laki-
Hct
>
60%
terkait
dengan
pembekuan
darah
Sel darah merah hidup dalam sirkulasi selama sekitar 120 hari, kemudian
dimakan oleh sel sel pada sistem monosit (makrofag) di dalam limpa dan
kelenjar
limfe.
Di
sini
hemoglobin
dipecah
menjadi
komponen
m .
bersifat
mengandung
basa
histamin.
dan
Basofil
terlihat
bintik
memberi
reaksi
bintik
biru
alergi
yang
dengan
Limfosit membentuk
pertahanan imun dan terdiri dari dua jenis, yaitu limfosit B dan limfosit T.
Limfosit membentuk sekitar 25% - 33% jumlah sel darah putih. Tiap mm 3
darah mengandung 1. 500 3. 000 butir. Limfosit diproduksi di dalam
kelenjar getah bening dan jaringan limfatik yang terdapat di dalam limpa,
hati, dan organ organ lain. Limfosit juga dapat bergerak secara
amuboid, tetapi tidak bersifat fagositik aktif. (Lauralee Sherwood, 2011)
Limfosit B berperan dalam produksi antibodi. Limfosit T secara
langsung menghancurkan sel sasaran spesifiknya dengan mengeluaran
beragam zat kimia yang melubangi sel korban, suatu proses yang
dinamai imunitas seluler. (Lauralee Sherwood, 2011)
b. Monosit
Monosit membentuk jumlah sel darah putih sekitar 2% - 6%. Tiap
mm3 darah mengandung 100 700 butir. Monosit merupakan leukosit
yang berukuran paling besar dan memiliki nukleus berbentuk sepatu
kuda. Monosit melakukan gerak amuboid dan bersifat fagositik dan
merupakan bagian dari sistem retikulo-endotelial. Sistem ini menyebar
luas ke seluruh tubuh dan sel memiliki kemampuan untuk bergerak,
bergabung dengan kekuatan fagositnya, membuat mereka menjadi salah
satu pertahanan terpenting dalam melawan mikroorganisme. Monosit
juga menghasilkan antibodi. (Roger Watson, 2002)
3) Trombosit
Trombosit adalah tipe ketiga elemen seluler yang terdapat dalam darah.
a. Karakteristik
Dalam setiap mililiter darah secara normal terdapat sekitar 250 juta
trombosit
(kisaran
150.000
sampai
350.000/mm3).
Keping
darah
permukaan
yang
kasar.
Jika
trombosit
pecah,
enzim
adalah
suatu
protein
plasma
yang
pembentukannya