Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2008
BAB I
PENDAHULUAN
Proposal Teknis ini disusun dan diajukan Konsultan CV. SURYA ABDI Engineering
Consultant dengan berdasarkan Kerangka Acuan (Terms Of Reference), instruksi
kepada Peserta Pelelangan dan Berita Acara Rapat Penjelasan Pelelangan yang
dikeluarkan oleh Panitia Pelelangan Pengadaan Jasa Konsultan pada
Kegiatan/Proyek Perhubungan dan Penanganan Jalan Kabupaten/Kota (P2JKK)
Dana Alokasi Umum (DAU) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka Tahun
Anggaran 2008.
Ringkasan Proposal ini adalah Sebagai berikut :
1. BAB II
2. BAB III
3. BAB IV
4. BAB V
BAB II
LATAR BELAKANG DAN
KUALIFIKASI PERUSAHAAN
Proposal ini dipersiapkan dan dimasukan oleh CV. SURYA ABADI Engineering
Consultant. Uraian berikut memberikan gambaran tentang segala sesuatu yang
dimiliki perusahaan dan pengalamannya terkait. Rincian lebih lanjut dari latar
belakang perusahaan dan aktifitasnya diberikan pada lampiran dibawah ini.
Bab ini menguraikan pengalaman penting Konsultan dalam bidang Teknik Jalan dan
Jembatan yang diperoleh dari pekerjaan proyek-proyek Bina Marga.
2.1.
Dari segi fasilitas pendukung, saat ini CV. SURYA ABADI Engineering Consultant
beralamat di Jalan Cendrawasih No. 22 Kolaka dengan peralatan kerja lengkap
termasuk komputer beserta software ( perangkat lunak ) untuk perencanaan dan
pengawasan konstruksi.
2.1.2.
Lingkup Pelayanan
S u r v e y,
S t u d y,
Perencanaan dan
Topografi dan
Transmigrasi
2.1.3.
Pengalaman Kerja
Hingga saat ini, CV. SURYA ABADI Engineering Consultant telah melaksanakan
berbagai layanan Konsultansi untuk berbagai proyek Perencanaan, Pengawasan
dan Pengukuran.
Beberapa proyek bidang Jalan dan Jembatan yang pernah dilaksanakan seperti
terlampir :
2.1.4.
BAB III
LATAR BELAKANG PEKERJAAN
3.1.
Selama Rencana Pembangunan Lima Tahun yang ke enam yang dimulai 1 April
1994, Bina Marga lebih menekankan pada penanganan program rehabilitasi dan
pemeliharaan pembangunan jalan seluruh Indonesia baik yang berstatus local
Propinsi maupun Nasional. Program pokok dipersiapkan untuk peningkatan jalanjalan yang ada. Penggantian Jembatan yang dalam kondisi kritis, pemeliharaan
untuk jalan yang telah mantap dan pemeliharaan berkala untuk jalan-jalan lainnya
dan pembangunan jalan baru.
Penanganan Pengawasan Teknis Jalan akan dilaksanakan melalui sumber dan
Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2008.
Bina Marga telah menetapkan ruas-ruas jalan yang akan ditangani dengan program
tersebut yang tersebar di 30 Propinsi di seluruh Indonesia. Salah satu program
tersebut dikerjakan di Propinsi Sulawesi Tenggara.
Kondisi sejumlah prasarana jalan dibeberapa kawasan di Sulawsi Tenggara masih
banyak yang kurang menunjang sehingga masih sangat perlu untuk ditingkatkan.
Keterbatasan insfrastruktur ini jelas mengakibatkan timbulnya biaya ekstra yang
pada akhirnya jelas mengakibatkan biaya produksi menjadi tinggi.
3.2.
b.
b.
Untuk melanjutkan program perbaikan lalu lintas dan transportasi yang paling
penting.
c.
d.
Untuk mencapai mutu pekerjaan konstruksi yang optimal sesuai dengan mutu
yang dapat dipertanggung jawabkan dengan biaya serta waktu pelaksanaan
yang tepat.
3.3
1.
3.4
LOKASI PROYEK
Lokasi proyek adalah 11 (sebelas) Paket jalan sepanjang 23.500 m.
LAYANAN KONSULTAN
b.
c.
Optimasi dan alokasi sumber daya akan menjadi suatu bagian penting dari
jasa-jasa Konsultan, sehingga sumber-sumber daya terpakai yang digunakan
pada proyek tersebut yang mana akan menghasilkan manfaat-manfaat
ekonomi dan social terhadap pembangun di tanah air.
d.
Konsultan dalam melakukan layanan teknik ini bertanggung jawab langsung kepada
Pemimpin Proyek Peningkatan Jalan setempat dan akan berkedudukan pada lokasi
Proyek. Dalam rangka menunjang maksud dan tujuan pekerjaan ini maka lingkup
layanan Konsultan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja tidak terbatas dengan halhal sebagai berikut :
3.4.1.
Untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas tentang lingkup pekerjaan
yang akan dilaksanakan seperti tertulis dalam TOR, konsultan harus melakukan
peninjauan ke lokasi untuk mencari/mendapatkan data-data yang diperlukan.
Tujuan utama dari kunjungan ke lokasi proyek adalah untuk mengumpulkan
informasi yang berhubungan dengan kodisi sebelum proyek/kondisi awal dari
masing-masing jalan yang akan dilaksanakan pekerjaan peningkatan, misalnya
keadaan lapis perkerasannya, system drainasenya, sandaran maupun dinding
penahan tanah, informasi/data ini sangat penting bagi konsultan sehubungan
dengan persiapan untuk rencana operai pelaksanaan nantinya.
Selama kunjungan ke lokasi kondisi lapis perkerasan jalan banyak yang
rusak/retak-retak, sistem drainase yang belum lancar dan perbaikan-perbaikan
pembangunan-pembangunan pendukung lainnya.
Dengan akan dilaksankannya pekerjaan peningkatan jalan penggunaan material
serta cara pengerjaan yang sesuai dengan Spesifikasi Teknik yang telah ditentukan,
diharapkan fungsi dari jalan dapat lebih ditingkatkan dalam usaha-usaha menjamin
kelancaran lalu lintas.
3.4.2.
Pengawasan konstruksi ini akan dilakukan secara detai dan terus menerus serta
hari demi hari berupa inpeksi, kotrol, penyelesaian masalah teknis dan
pengendalian pelaksanaan pekerjaan Kontraktor dari segi kualitas, kuantitas dan
waktu pelaksanaan.
Dalam hal ini kegiatan konsultan akan meliputi :
a.
b.
Pengkoordinasian Pekerjaan
Site Engineer akan bekerja sama dengan Inspection Engineer-nya dan
kontraktor, merencanakan pekerjaan lapangan Kontraktor yang mencakup
penyiapan program pengecekan mutu.
c.
d.
e.
g.
h.
i.
Untuk menunjang supervisi teknis, agar pekerjaan tidak menyimpang dari Gambar
rencana serta sertifikasi yang telah ditentukan diperlukan administrasi yang baik.
Pelaksanaan pengawasan terhadap administrasi meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Selalu berhubungan dengan Direksi pada setiap langkah dari semua aktivitas.
3.4.3.
Survey Lapangan
Justifikasi Teknis dan
Menyusun Revisi Perencanaan kuantitas, biaya Konstruksi dan spesifikasi
teknis.
3.4.4.
10
Seluruh kegiatan proyek harus dapat dimonitoring oleh semua pihak yang terlibat
dalam pekerjaan tersebut. Untuk maksud tersebut, Konsultan diperlukan untuk
mendukung Manajemen proyek yang rapi dan lengkap serta mencakup kesiapan
seluruh kegiatan proyek dalam hal ini, Konsultan akan melakukan kegiatankegiatan yang mencakup :
a.
b.
c.
11
BAB IV
PENDEKATAN UMUM DAN METODOLOGI
4.1.
UMUM
Secara garis besar kegiatan dan tahapan pekerjaan akan mencakup sebagai
berikut :
1. Pekerjaan sebelum konstruksi
2. Pekerjaan saat konstruksi
3. Pekerjaan setelah konstruksi
Uraian detail terhadap rencana pendekatan teknis dan metodologi yang akan
dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis ini pada sub bab
berikutnya.
4.2.
4.2.2.
12
4.2.3.
Mobilisasi Kontraktor
Selain dari pada itu, konsultan akan mengevaluasi secara detail terhadap rencana
kerja Kontraktor seperti berikut ;
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Konsultan akan memeriksa, membuat koreksi perbaikan dan memberi usulan agar
diperoleh efesiensi waktu dan biaya pelaksanaan konstruksi dengan pertimbangan
yang dapat diterima secara teknis.
4.2.4.
dalam
1.
2.
13
Pengujian ini antara lain berupa test kepadatan, analisa butiran, perkerasan,
stabilitas, penetrasi aspal, beton dan pipa beton.
3.
4.3.2.
Pekerjaan ini merupakan dasar untuk menjamin mutu pekerjaan terlaksana sesuai
dengan spesifikasi. Selain melakukan pengawasan dan monitor pelaksanaan
konstruksi, Konsultan akan melakukan setiap usaha membantu Kontraktor dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada, menghindari kesalahan konstruksi,
mengoptimalkan biaya dan waktu pelaksanaan.
Untuk menjamin suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik maka sebelum
melakukan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan surat permintaan memulai
pekerjaan ( regquest ) kepada Direksi dalam pengajuan tersebut harus dilengkapi
dengan penjelasan detil mengenai : jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan, gambar
rencana, perkiraan volume, rencana jadwal kerja, metode pelaksanaan dan
kelengkapan pengujian bahan yang akan dipergunakan serta kesiapan tenaga serta
material pendukung.
Konsultan atas wewenang yang diberikan Direksi membuat koreksi-koreksi dan
meminta tambahan kelengkapan lainnya yang diperlukan. Apabila seluruh
persyaratan teleh dipenuhi, maka Konsultan akan memberikan rekomendasi
kepada Direksi yang selanjutnya menerbitkan surat persetujuan untuk memulai dan
melakukan pekerjaan tersebut.
Selama pekerjaan berlangsung, Konsultan akan melakukan pengawasan secara
rutin dan detil terhadap metode pelaksanaan, jumlah buruh, kondisi peralatan dan
construction plan, tingkat dan mutu produksi, penggunaan material yang lulus uji,
pekerjaan pengujian mutu dan keselamatan kerja. Konsultan akan
menginformasikan dan memberikan saran pemecahan permasalahan dan
kekurangan-kekurangan, kerusakan-kerusakan serta perbaikan-perbaikan yang
harus segera diambil. Selain melakukan pengawasan seperti tersebut diatas,
Konsultan akan memonitor secara rutin terhadap tingkat produksi dan kemajuan
pekerjaan untuk disesuaikan dengan rencana kerja.
Konsultan akan membuat laporan kegiatan harian yang mencakup seluruh aspek
kegiatan pelaksanaan pekerjaan antara lain : lokasi kerja, kondisi cuaca, jumlah
tenaga, jenis dan jumlah peralatan, perkiraan hasil pekerjaan serta kondisi-kondisi
khusus yang terjadi berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Rangkuman dari seluruh hasilpengawasan dan monitoring ini akan dituangkan
dalam bentuk Laporan Kemajuan Bulanan. Hal-hal yang khusus yang untuk
penyelesaian akan dilaporkan secara tertulis atau dengan mengadakan pertemuan
yang membahas perincian permasalahan yang ada dan usulan pemecahannya.
Pada setiap bagian pekerjaan yang telah selesai, Konsultan akan melakukan
14
inspeksi akhir. Apabila pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan spesifikasi dan
ketentuan lain dalam Dokumentasi Kontrak, Konsultan segera membuat
rekomendasi secara tertulis kepada pimpinan Proyek untuk penerimaan pekerjaan.
Pekerjaan yang akan tidak diterima yang disebabkan oleh hasil pekerjaan yang
buruk dan tidak sesuai dengan spesifikasi akan dilaporkan kepada Pimpinan Proyek
selanjutnya ditolak dengan secara tertulis berikut catatan dan alasan penolakan.
4.3.3.
Jenis Pekerjaan dalam Pengawasan Teknis Jalan dibedakan menjadi dua pekerjaan
yaitu pekerjaan dengan kategori pokok ( mayor ) dan pekerjaan tidak pokok
( minor ). Hubungan diantara dua kegiatan tersebut saling terkait. Pembagian jenis
kegiatan ini didasarkan atas prosentase bobot dari masing-masing pekerjaan
tersebut dan berpengaruh dengan persiapan pendanaan, alat maupun personil.
Beberapa pekerjaan jalan yang perlu mendapat perhatian utama dapat diuraikan
sebagai berikut :
a.
Pekerjaan Minor
2.
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah
penimbunan.
meliputi
penggalian
untuk
pelebaran
badan
jalan,
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pekerjaan ini adalah :
b.
15
Pekerjaan Utama
Beberapa pekerjaan yang termasuk dalam kategori pekerjaan utama meliputi :
1.
Pekerjaan Beton
Pekerjaan ini meliputi pengecoran bagian-bagian konstruksi jembatan
yang terbuat dari beton, sejak dari persiapan sampai dengan
diperolehnya hasil kerja yang optimal. Pekerjaan ini dapat dilakukan
ditempat atau dilokasi lain bagian beton pra cetak.
2.
3.
Perkerasan Aspal
4.3.4.
1.
16
Sertifikat Bulanan
Konsultan akan melakukan setiap usaha pengendalian biaya yang
berhubungan dengan proyek dari permulaan hingga akhir tahap konstruksi
sehingga tidak melampaui batas maksimal nilai kontrak. Konsultan akan
memerikasa surat penagihan pembayaran dari Kontraktor. Jumlah
pembayaran akan diteliti dan dihitung terhadappekerjaan terlaksana yang
telah selesai dan diterima secara kuantitatif maupun kualitatif yaitu
berdasarkan hasil perhitungan dan pengukuran kualitas serta hasil pengujian
mutu yang telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan. Sertifikat bulanan yang
telah diperiksa kebenarannya oleh Konsultan akan diteruskan kepada
Pimpinan Proyek untuk pemeriksaan terakhir serta persetujuan pembayaran.
Konsultan mennyimpan setiap data pembayaran Proyek secara berurut dan
menjumlahkan secara akumulasi sampai dengan data pembayaran bulan
terakhir. Disamping itu, Konsultan akan membuat evaluasi secara berkala
terhadap pekerjaan sisa yang masih akan dilaksanakan untuk membuat
perkiraan biaya. Perkiraan kesimbangan biaya pekerjaan sisa secara
berkesinambungan akan dilaporkan kepada Pimpinan Proyek. Untuk ini
Konsultan akan menyiapkan jadwal pembayaran berdasarkan kemajuan
pekerjaan yang diperkirakan dan akan diperbaharui secara berkala sejalan
dengan kemajuan pekerjaan yang sebenarnya termasuk adanya setiap
perubahan jadwal pekerjaan.
2.
3.
17
4.4.
PENYELESAIAN KONSTRUKSI
b.
c.
d.
Secara garis besar pelaksanaan penyerahan pekerjaan tahap I dan akhir dapat
digambarkan seperti diagram alir (flow chart) pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.
dihalaman berikut.halaman berikut.
4.5.
18
Pelaksanaan quality control dolakukan oleh Team Supervisi yang dikoordinasi oleh
Supervisi Engineer, untuk menjamin bahwa mutu dari material yang dipakai oleh
kontraktor memenuhi persyaratan spesifikasi.
Linkup pekerjaan Quality Control termasuk pada hal-hal sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk teknis dan perintah dari Supervisi Engineer, senantiasa
memberikan informasi pada Supervisi Engineer serta Pemimpin Proyek fisik
tentang kendali mutu.
b. Melakukan Supervisi terhadap penyusunan organisasi dan tata letak dari
laboratorium di lapangan milik Kontraktor, membantu memobilisasi pengujian,
serta menjamin bahwa semua keperluan laboratorium sudah siap bila
pekerjaan konstruksi dimulai dan memenuhi persyaratan yang diminta dalam
spesifikasi.
c.
Melakukan Supervisi terhadap pemasangan concrete mixer dan menjamin
semua peralatan yang dipakai sudah memenuhi syarat.
d. Melaksanakan Supervisi kegiatan harian dari semua pekerjaan yang harus
dilakukan oleh Kontraktor untuk kendali mutu dan material/bahan ataupun
tenaga teknis laboratorium serta segera memberikan laporan tertulis kepada
Supervisi Engineer/Pimpinan bagian Proyek fisik bila ditemukan adanya
penyimpangan dalamprosedur pengujian atau kekurangan baik material/bahan
maupun tenaga.
e. Menganalisa semua data pengujian kendali mutu dan usulan formula
campuran yang diajukan oleh Kontraktor untuk material beton, proses
pelaksanaan maupun formula untuk campuran yang dipergunakan untuk
dikerjakan.
f.
Evaluasi terhadap ketetapan prosedur pekerjaan pengujian yang dilaksanakan
Kontraktor, pemilihan sumber material, pengawasan mutu bahan maupun
tenaga dan segera melaporkan secara tertulis pada Pemimpin Bagian Proyek
Fisik bila terdapat kekurangan dalam prosedur pengujian yang dilakukan, atau
kekurangan dari bahan atau kwalita tenaga dalam pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan pada paket kontrak yang digunakan.
g. Memeriksa dan menegaskan semua data tentang kendali mutu serta memberi
usulan dan menerima atau menolak usulan Kontraktor tentang campuran
material beton dan bahan-bahan yang digunakan.
h. Membantu tugas laboratorium, khususnya dalam penyiapan laporan kendali
mutu yang harus dikirim kepada Pimpinan Proyek Fisik.
i.
Bekerjasama dengan proyek (Pimbagpro) mempersiapkan petunjuk dan
latihan semua personil lapangan dalam menentukan metode desain campuran
beton dan menjamin bahwa formula baku untuk pengujian di laboratorium
telah digunakan dengan baik sesuai dengan buku 4 dari Dokumen Kontrak
Pekerjaan Fisik guna catatan data mengenai pengujian desain campuran.
j.
Menyiapkan rencana kerja detail untuk pekerjaan penyelidikan (Investigation)
termasuk pemboran atau sondir bila diperlukan dan mengkoordinasikan
semua kegiatan Team Supervisi Lapangan dalam meaksanakan rencana kerja
di lapangan.
k.
Mengirim ke Supervisi Engineer sebelum tanggal 14 setiap bulan ringkasan
hasil pengujian kendali mutu bulanan yang diperoleh dari bulan sebelumnya
untuk dikirim kepada Pimbagpro. Laporan harus berisi semua data ringkas
pengujian laboratorium.
4.6.
4.6.1.
Rapat Koordinasi
19
Rapat Koordinasi krja sangat penting dalam menyelesaikan perbedaan yang timbul
selama pelaksanaan pekerjaan baik yang menyangkut teknis maupun administrasi
proyek.
Rapat koordinasi dilaksanakan di lokasi proyek antara Pemimpin Proyek, Konsultan
dan Kontraktor sehingga akan didapat hasil yang sebaik-baiknya dalam
menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Koordinasi kerja akan dilakukan dengan mengadakan pertemuan secara teratur
maupum pada waktu waktu tertentu yang secara khusus diperlukan.
a.
b.
c.
Rapat Bulanan
Rapat ini dilakukan pada akhir atau awal bulan yang dihadiri oleh Pimpinan
Proyek beserta Staf, Tenaga Ahli Konsultan dan Tim Inti Kontraktor. Konsultan
akan menyampaikan agenda rapat dan melaporkan hasil pengawasan
bulanan terhadap kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang mencakup masalah
kemajuan pekerjaan, kendali mutu, pengajuan pembayaran serta penangan
masalah yang ada.
Status kemajuan pekerjaan terakhir disajikan dalam grafik dan ditetapkan sebagai
acuan untuk kemajuan pekerjaan selanjutnya. Konsultan akan menyiapkan risalah
hasil rapat yang merupakan arsip proyek. Konsultan akan menyusun dan
menyerahkan laporan pelaksanaan proyek berupa laporan kemajuan pekerjaan,
laporan review desgn dan usulan perintah perubahan, laporan akhir. Laporan
tersebut akan diserahkan secara tepat waktu kepada Pemberi Tugas melalui
Pemimpin Proyek.
4.6.2.
Pelaporan
Selama masa kontrak, Konsultan harus membuat laporan laporan dan pengiriman
kepada Pemimpin Proyek / Bagian Proyek ( fisik ) dan Pemimpin Proyek
Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Propinsi Sulawesi Tenggara..
1.
Laporan Mingguan
Konsultan akan melaporkan hasil kegiatan dan kemajuan pekerjaan lapangan
kepada pihak Direksi dalam seminggu sekali sebagai bahan pembahasan
dalam rapat mingguan. Permasalahan dan langkah pemecahan serta hasil
20
3.
Laporan Triwulan
Laporan Triwulan dibuat pada bulan ketiga dari waktu pelaksanaan pekerjaan
di lapangan.
Laporan ini sekaligus sebagai Laporan Bulanan pada bulan yang
bersangkutan seperti tersebut diatas dan ditambah dengan ringkasan laporan
21
5.
Catatan as-bult drawing yang menunjukkan lokasi dan ukuran detail dari
semua pekerjaan terlaksana.
Daftar jadwal yang baru untuk kualitas dan harga, sehubungan dengan
revisi design yang diusulkan.
Laporan Akhir
Laporan ini berupa ringkasan dari seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan
berikut kelengkapan data penunjangnya.
4.7.
22
b.
Standarisasi
Melalui Dinas Kimpraswil Bina Marga dapat melakukan standarisasi prosedur,
tata cara kerj, pelaporan dan hal lainnya yang terlibat dengan pengwasan di
lapangan.
c.
Kendali Mutu
Disetiap tingkatan tim pengawas diperlukan disiplin yang tinggi untuk
menerapkan tata cara pengendalian mutu baik yang menyangkut mutu kerja
dan mutu hasil kerja Kontraktor dan Konsultan.
23
BAB V
ORGANISASI DAN PROGRAM
KERJA KONSULTAN
5.1.
UMUM
4.2.
STRUKTUR ORGANISASI
5.2.1
Hubungan antara pelaku proyek : Kontraktor, Konsultan, Direksi dan Instansi Terkait
dapat dilihat pada lampiran. Konsultan sebagai team teknis yang senantiasa dapat
menjamin kerja sama yang baik dilingkungan proyek khususnya maupun dengan
instansi pemerintah dalam hal ini seluruh dinas di lingkungan Bina Marga maupun
Kantor Wilayah Pekerjaan Umum di Propinsi Sulawesi Tenggara.
Secara kontraktual dan teknis, Konsultan bertanggung jawab kepada Pemimpin
Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Propinsi Sulawesi
Tenggara. Dalam pelaksanaan pekerjaan fisik, Konsultan supervisi akan
bertanggung jawab dan menerima instruksi secara teknis dan operasional pada
Pemimpin Bagian Proyek Fisik.
5.2.2.
Secara umum Tim Konsultan Supervisi akan terdiri dari Tenaga ahli, tenaga Teknis
dan Tenaga Penunjang. Tim Konsultan Supervisi akan dipimpin oleh Site Engineer
yang bertindak sebagai Team Leader serta bertanggung jawab atas aspek
pekerjaan fisik yang diawasi.
Susunan organisasi Team konsultan Supervisi disajikan seperti berikut.
24
STRUKTUR ORGANISASI
SITE ENGINEER
Masdin Marzuki, ST
QUALITY CONTROL
Yasin, ST
LAB. TECHNICIAN
Hamzah, ST
INSPECTOR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dedy Arianto
Helmi Utari Wijaya
Idul Ansyar
Mawardi Hasan, ST
Ikhsan
Paskalis
Suharto
Marwansyah
ADMINISTRASI
Hidayat
DRAFMAN
Muh.Ramli.N, A.Md
5.3.
25
Konsultan harus bertanggung jawab sepenuhnya dengan sub Dinas Bina Marga
dalam mengadakan Pengawasan Teknik dengan penuh yanggung jawab sesuai
dengan kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga.
Lingkup Pekerjaan jasa Konsultan dan Teknis Pengawasan
A.
B.
b.
26
c.
d.
e.
27
Bekerja sama dengan Staff Proyek / Bina Marga dalam hal-hal yang
menyangkut masalah-masalah teknis, meliputi :
1. Mengesahakan bersama-sama dengan Staff Proyek (Pimbagpro)
terhadap Monthly Progress, Payment Certificates dan Final
Payment Certificates.
2. Mengusulkan pemecahan terhadap kesulitan-kesulitan pelaksanaan
masa mendatang dengan memberikan gambaran / sketsa dan
perhitungan-perhitungan
untuk
dijadikan
sebagai
bahan
pertimbangan oleh pimpinan.
3. Membuat usulan penyelesaian atas clain Kontraktor, penyelesaian
pertikaian, perpanjangan waktu kontrak atau hal-hal lainnya
4. Menyiapkan change order, sesuai dengan petunjuk dari atas
mengajukan usulan perubahan rencana / design, spesifikasi dan
menyiapkan harga satuan yang baru untuk negosiasi disertai
dengan bahan-bahan pendukungnya.
5. memeruksa seluruh jenis pekerjaan atau bahan yang telah
dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai dengan kontrak seperti :
kantor, begkel (work shop), gudang, peralatan dan lain-lainnya.
C.
D.
E.
Hasil akhir yang dituangkan dalam laporan akhir pengawasan konstruksi harus
mencakup seluruh bagian jalan dan jembatan yang tercantum dalam kerangka
acuan lengkap dengan gambar-gambarnya.
F.
Waktu yang disediakan untuk pekerjaan ini sesuai dengan Time Schedule
pelaksanaan pekerjaan pada Lampiran.
5.3.1.
Tugas dan kewajiban core team akan mencakup tetapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut :
1. Membantu Pemimpin Proyek perencanaan dan pengawasan teknik dan Kepala
Sub Dinas Bina Marga Propinsi Sulawesi Tenggara dalam hal ini
melaksanakan tugas peninjauan perencanaan teknis (review design) dan
pengawasan teknis, sehingga pelaksanaan pekerjaan fisik dapat diselesaikan
sesuai dengan dokumen kontrak. Perubahan-perubahan atas design hanya
dapat dilakukan dengan persetujuan pempimpin Bagian Proyek Perencanaan
danPengawasan Teknik.
2. Membantu Sub Dinas Bina Marga Propinsi dalam menginterpretasikan dan
melaksanakan ketentuan hukum yang menyangkut Clain perpanjangan
waktu pelaksanaan dan lain sebagainya,
28
5.3.2.
Tugas dan kewajiban Tim Pengawas Teknis akan mencakup tapi tidak terbatas halhal sebagai berikut :
1. Membantu pemimpin Proyek Fisik dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya dalam mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuanketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak serta jadwal waktu yang
telah ditetapkan.
2. Membantu Pemimpin Proyek Fisik dalam memahami dan melaksanakan
ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam Dokumen Kontrak,
terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas Kontraktor.
3. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan Contract Change Order dan
Adenda, sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat
dibuat secara optimal dengan mempertimbangkan aspek dana yang tersedia.
4. Melaksanakan pengumpulan data oleh Kontraktor di lapangan yang diperlukan
secara rinci untuk mendukung peninjauan desain (Review Design), menyusun
perhitungan desain, membuat gambar desain dan menyiapkan perintahperintah kepada Kontraktor sehingga perubahan desain tersebut dapat
dilaksanakan.
29
5.4.
5.4.1.
Site Engineer
Site Engineer harus seorang Sarjana Teknik atau seorang sarjana Muda Teknik.
Bila seorang Sarjan Teknik, dia harus mempunyai pengalaman dibidang
peningkatan dan pemeliharaan jalan atau jembatan minimum selama 5 8 tahun.
Sedangkan Sarjana Muda Teknik harus mempunyai pengalaman minimal 10 16
tahun.
Dan telah mengikuti dan lulus sebagai Site Egineer pada Program Sertifikasi
Tenaga Inti Konsultan Supervisi.
Dia kan berkedudukan ditempat yang berdekatan dengan lokasi-lokasi pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas dan tanggung jawab Site Engineer akan
mencakup tapi tidak terbatas, hal-hal sebagai berikut :
a.
30
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasalpasal dalam Dokumen Kontrak tentang cara pengukuran dan
pembayaran. Rincian teknis sehubungan dengan Change Order yang
diperlukan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
5.4.2.
31
Quality/Quantity Engineer adalah seorang Sarjan Teknik Sipil / Sarjan Muda Teknnik
Sipil yang berpengalaman dalam bidang pengendalian mutu dan test laboratorium,
pengawasan teknis pekerjaan dan pemeliharaan jalan atau jembatan minimum 4
6 tahun untuk Sarjana Teknik Sipil dan 8 12 tahun untuk Sarjana Muda Teknin
Sipil dan telah mengikuti dan lulus program sertifikasi Tenaga Inti Konsultan
supervusi.
Tugas dan tanggung jawab Quality/Quantity Engineer mencakup, tapi tidak
terbatas, hal-hal sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
5.4.3.
Chief Insfector
32
bidang jalan dan jembatan minimal 4 6 tahun, bila seorang sarjana Muda Teknik
Sipil diperlukan yang sama minimal selama 8 12 tahun.
Chief Inspector akan berkedudukan dilapangan (Site) dimana di ditugaskan.
Tugas dan tanggung jawab Chief Insfector mencakup, tapi tidak terbatas hal hal
sebagai berikut :
a.
b.
Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam
dokumen kontrak .
c.
d.
Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh
Kontraktor untuk dipakai sebagai dasar pembuatan pembayaran bulanan
(Monthly Certificate).
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
5.5.
SISTEM PELAPORAN
Konsultan akan menyiapkan data dan mengirimkan ke Bina Marga 4 (Empat) copy
dari laporan sebagai berikut :
1.
Laporan Bulanan
Berupa laporan singkat, dibuat dengan menggunakan bentuk standar sesuai
yang dikeluarkan oleh Bina marga, menunjukkan kemajuan fisik dan keuangan
dari tiap paket. Isi stastik yang utama dari laporan bulanan dikirim melalui telex
facsimile atau telegram ke Bina Marga Pusat dalam waktu 7 (tujuh) hari
dihitung akhir bulan.
2.
Laporan Triwulan
33
4.
5.6.
Catatan As build drawing yang menunjukkan lokasi dan ukuran detail dari
semua pekerjaan terlaksana.
Copy dari penawaran kontrak, termasuk harga satuan lelang dan detail
analisa harga satuan.
Daftar jadwal yang baru untuk kualitas dan harga, sehubungan dengan
revisi design yang diusulkan.
Laporan Akhir
Pada saat berakhirnya layanan Konsultan pada masing-masing paket kontrak,
(setelah PHO) Konsultan akan mengirim ke Bina Marga melalui Proyek
Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan, yang berisi rigkasan
konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi untuk pemeliharaan yang
akan dating , segala permasalahan yang teknis muncul selama pelaksanaan,
persoalan yang mungkin akan timbul bila ada, dan berbagai macam perbaikan
yang diperlukan dimasa akan dating oleh Bina Marga bagi proyek-proyek
sejenis.
JADWAL PELAKSANAAN
34
5.7.
Jadwal penugasan Tenaga Ahli ditampilkan dalam bentuk Barchart pada bab ini.
Mereka telah diatur penugasannya berdasarkan kegiatan Kontraktor. Oleh
karenanya ada hubungan yang erat antara kegiatan Kontraktor dengan jadwal
penempatan tenaga ahli dan tenaga-tenaga lainnya. Dan Konsultan
mengasumsikan kegiatan Kontraktor di lapangan seperti yang tercantum dalam
jadwal pelaksanaan yang diberikan pada saat rapat penjelasan tender.
Untuk mencapai proporsi dan optmasi hasil kerja, beberapa Tenaga ahli dapat
terlibat dalam satu macam pekerjaan dan mereka saling bersilangan tanggung
jawab .
35
36