Você está na página 1de 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama Hindu disebut pula dengan Hindu Dharma, Untuk pertama kalinya Agama Hindu
berkembang di India. Agama Hindu adalah agama yang diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi
Wasa, yang diturunkan ke dunia melalui Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta kepada para
Maha Resi untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia di dunia. Hingga tersebar sampai ke
Indonesia, di Indonesia pun terdapat beberapa keyakinan atau kepercayaan.
Dalam ajaran agama hindu terdapat kepercayaan yang di kenal dengan istilah Panca Sradha.
Panca Srada yang berarti lima macam keyakinan/ kepercayaan atau keimanan yang harus
dipedomani oleh setiap umat hindu dalam hidup dan kehidupannya. Adapun bagian bagian
dalam panca sradha yaitu, Brahman, Atman, Karmaphala, Punarbhawa dan Moksa
Salah satu dari Panca Srada ( Enam Kepercayaan Agama Hindu) di antaranya adalah hukum
karmaphala dimana hukum karma phala ini merupakan filsafat yang mengandung etika yang
artinya Bahwa Umat Agama Hindu percaya akan hasil dalam suatu perbuatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana panca sradha dalam tataran tatwa?
2. Apa yang di maksud dengan Karmaphala ?
3. Apa hubungan karmaphala dalam konsep reinkarnasi?
4. Bagaimana kaitan karmaphala dengan takdir genetik?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui panca sradha dalam tataran tatwa.
2. Untuk mengetahui pengertian dari Karmaphala
3. Untuk mengetahui hubungan Karmaphala dalam konsep reinkarnasi
4. Untuk mengetahui kaitan Karmaphala dengan takdir genetik

1.4. Manfaat

Mambantu pembaca dalam menambah pengetahuannya dalam agama hindu khususnya


bagian dari pancasradha yaitu karmaphala yang di kaitkan dengan beberapa bagian bagian
perjalanan kehidupan di dunia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Panca Sradha dalam Tataran Tatwa
Panca Sradha yaitu lima dasar kepercayaan atau keyakinan, lima dasar keyakinan tersebut
yaitu, . Widhi Tattwa (Percaya pada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya), Atma Tattwa
(Percaya dengan adanya jiwa dalam setiap mahluk), Karmaphala (Percaya dengan adanya hukum
sebab akibat alam setiap perbuatan), Punarbhawa (Percaya dengan adanya proses kelahiran
kembali (Reinkarnasi)) dan Moksa (Percaya dengan adanya kehidupan yang penuh dengan
keabadian).
2.2 Pengertian Karmaphala
Hukum Karmaphala adalah hukum sebab akibat, Hukum aksi reaksi, hukum usahan dan
hasil atau nasib. Hukum ini berlaku untuk alam semesta, binatang, tumbuh tumbuhan dan
manusia. Jika hukum itu ditunjukan kepada manusia maka di sebut dengan hukum karma dan
kepada alam semesta. Hukum inilah yang mengatur kelangsungan hidup, gerak serta perputaran
alam semesta. Hukum karma tidak hanya berlaku pada manusia, melainkan pada seluruh mahluk
hidup yang ada di alam semesta, hukum karma berlaku dari penciptaan pertama hingga ke
kehidupan selanjutnya dan begitu seterusnya.
2.3 Hubungan Karmaphala dalam konsep Reinkarnasi
Karmaphala adalah hasil perbuatan yang diyakini oleh umat Hindu, Agama Hindu. Sedangkan
Reinkarnasi bisa dikatakan adalah kelahiran kembali. Jadi didalam ajaran Agama Hindu itu mengenal
adanya Panca sradha. Maka dari itu dengan adanya hukum karma phala kita mestinya lebih bijak dalam
melakukan setiap tindakan. Apa yang kita nikmati sekarang adalah hasil dari perbuatan kita terdahulu
baik itu baik ataupun buruk. Sedangkan Reinkarnasi adalah kelahiran yang berulang-ulang. Hal ini
terjadi karena untuk meningkatkan kualitas diri manusia itu sendiri, manusia akan selalu mengalami
peningkatan atau penurunan kualitas dirinya. Hal ini tentu sesuai dengan hasil karma yang telah ia
perbuat selama dalam hidupnya.
2.4 Kaitan Karmaphala dan Takdir Genetika

istilah takdir dalam arti umum tidak ada dalam agama Hindu, karena semua yang di
terima maupun yang tidak dapat di ubah dalam hidup ini adalah buah dari karma (tindakan) dan
kecenderungan pikiran di masa lalu / hidup lalu. Demikian pula tindakan / karma di saat ini akan
berbuah di masa depan ataupun hidup berikutnya. Namun dalam agama hindu juga di percaya
3

bahwa dalam garis keturunan atau gen, itu selalu berkaitan dengan karmaphala, Karma ada tiga
macam yang didasarkan atas waktu, yaitu sebagai berikut. Sancita atau timbunan karma. Perbuatan yang
dilakukan sekarang sedangkan hasilnya akan dinikmati pada kelahiran yang akan datang. Prarabda yaitu
suatu perbuatan yang dilakukan sekarang maka ia akan menikmati hasilnya pada kehidupan sekarang
juga. Kriyamana atau agami yaitu perbuatan yang dilakukan sekarang namun hasilnya akan diperoleh
setelah kematiannya. Sehingga kaitan antara karmaphala dan takdir genetika atau garis keturunan tersebut
saling berkaitan dan termasuk dalam jenis karmaphala yang pertama yaitu, Sancita karmaphala atau
timbunan karma yang akan di nikmati pada kelahiran yang akan dating.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Agama Hindu disebut pula dengan Hindu Dharma, Untuk pertama kalinya Agama Hindu
berkembang di India. Agama Hindu adalah agama yang diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi
Wasa, yang diturunkan ke dunia melalui Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta kepada para
Maha Resi untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia di dunia. Hingga tersebar sampai ke
Indonesia, di Indonesia pun terdapat beberapa keyakinan atau kepercayaan.
Dalam ajaran agama hindu terdapat kepercayaan yang di kenal dengan istilah Panca Sradha.
Panca Srada yang berarti lima macam keyakinan/ kepercayaan atau keimanan yang harus
dipedomani oleh setiap umat hindu dalam hidup dan kehidupannya. Adapun bagian bagian
dalam panca sradha yaitu, Brahman, Atman, Karmaphala, Punarbhawa dan Moksa. Karmaphala
adalah salah satu kepercayaan dalam Panca Sradha, Hukum Karmaphala adalah hukum sebab
akibat, Hukum aksi reaksi, hukum usahan dan hasil atau nasib. Adapun kaitan antara karmaphala
dan konsep reinkarnasi yaitu manusia akan selalu mengalami peningkatan atau penurunan kualitas
dirinya. Hal ini tentu sesuai dengan hasil karma yang telah ia perbuat selama dalam hidupnya. Dan kaitan
antara karmaphala dan takdir genetika yaitu antara karmaphala dan takdir genetika atau garis keturunan
tersebut saling berkaitan dan termasuk dalam jenis karmaphala yang pertama yaitu, Sancita karmaphala
atau timbunan karma yang akan di nikmati pada kelahiran yang akan datang atau pada keturunan kita.
3.2 Saran
Sebagai umat hindu dharma, ada baiknya bila kita memahi panca sradha dan menjalankannya,
sehingga, dapat menghasilkan karma yang baik, dan dapat menikamatinya baik di kelahiran selanjutnya,
saat ini dan setelah kematian.

DAFTAR PUSTAKA

Septihariani.2015.karmaphala.https://septihariani.wordpress.com/karma-pala/. Di akses 24 Oktober 2015.


Saleppang Kepo.2015.karmaphala dan reinkarnasi.http://hindualukta.blogspot.co.id/2015/06/hukumkarmaphala-dan-reinkarnasi.html. di akses 24 Oktober 2015.
Sraddha.2010.Panca Sradha.https://dharmadefender.wordpress.com/2010/05/09/4/. Di akses 24 Oktober
2015.

Você também pode gostar