Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PROPOSAL PENELITIAN
DAFTAR RUMUS
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi menyebabkan perekonomian berkembang tanpa mengenal
batas negara. Pesat nya perkembangan perekonomian turut merangsang
berkembangnya perusahaan multinasional. Dalam perusahaan multinasional
terjadi berbagai transaksi internasional antar anggota (divisi), salah satunya
adalah penjualan barang atau jasa. Sebagian besar transaksi bisnis tersebut
biasanya terjadi di antara perusahaan yang berelasi atau antar perusahaan
yang mempunyai hubungan istimewa. Penentuan harga atas berbagai transaksi
antar anggota (divisi) tersebut dikenal dengan sebutan transfer pricing
(Mardiasmo, 2008: 1-2).
Transfer pricing yang dilakukan perusahaan multinasional didorong oleh
alasan pajak maupun bukan pajak. Praktik transfer pricing sering kali
dilakukan untuk meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar. Beban
pajak yang semakin besar memicu perusahaan untuk melakukan transfer
pricing dengan harapan dapat menekan beban pajak tersebut. Transfer pricing
dalam transaksi pernjualan barang atau jasa dilakukan dengan cara
memperkecil harga jual antara perusahaan dalam satu grup dan mentransfer
laba yang diperoleh kepada perusahaan yang bekedudukan di negara yang
menerapkan tarif pajak rendah. Transfer pricing diyakini mengakibatkan
berkurang atau hilangnya potensi penerimaan pajak suatu negara karena
perusahaan multinasional cenderung menggeser kewajiban perpajakannya
bagi
dirinya
sendiri,
tanpa
memperdulikan
adanya
bonus yang akan mereka terima. Termasuk dengan cara melakukan transfer
pricing.
Faktor debt covenant dapat mempengaruhi terjadinya transfer pricing.
Sesuai dengan the debt covenant hypothesis perusahaan yang memiliki rasio
hutang yang tinggi lebih memilih untuk melakukan kebijakan akuntansi yang
membuat
laba
perusahaan
menjadi
semakin
tinggi.
Kecenderungan
pemegang
saham
pendendali
untuk
memerintahkan
perusahaan,
dan
investor/kreditor
bagaimana
pajak,
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Agency Teory
Jensen dan Meckling (1976) mengemukakan teori keagenan yang
menjelaskan hubungan antara manajemen perusahaan (agen) dan pemegang
saham (prinsipal). Dalam hubungan keagenan terdapat suatu kontrak satu
orang atau lebih (prinsipal) yang memerintahkan orang lain (agen) untuk
melakukan suatu jasa atas nama prinsipal dan memberi wewenang kepada
agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Pihak prinsipal
juga dapat membatasi divergensi kepentingannya dengan memberikan tingkat
insentif yang layak kepada agen dan bersedia mengeluarkan biaya
pengawasan (monitoring cost) untuk mencegah hazard dari agen. Namun,
sebaliknya teori keagenan juga dapat mengimplikasikan adanya asimetri
informasi. Konflik antarkelompok atau agency conflict merupakan konflik
yang timbul antara pemilik, dan manajer perusahaan dimana ada
kecenderungan manajer lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan
perusahaan.
Menurut Dermawan (2008) dalam Irpan (2010) yang dimaksud dengan
teori keagenan adalah suatu teori yang menyebutkan bahwa ada perbedaan
kepentingan antara pemilik (pemegang saham), direksi (profesional
perusahaan) dan
10
11
wewenang
untuk
mengelola
aktiva
perusahaan
sehingga
12
13
barang,
pembiayaan
pemeliharaan,
pembangunan,
dan
uang
lain
sebagainya.
dikeluarkan
dari
Untuk
tabungan
bisa
mengatur
pertumbuhan
ekonomi
melalui
14
15
kekayaan wajib pajak badan yang bersangkutan, dengan nama dan dalam
bentuk apapun (Jewel, 2012).
2.3 Kepemilikan Asing
Dalam Pasal 1 ayat 8 UU Nomor 25 Tahun 2007 menyebutkan bahwa
modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan
warga negara asing dan badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh
modalnya dimiliki oleh pihak asing. Mengacu pada pasal diatas maka dapat
disimpulkan bahwa kepemilikan saham asing merupakan proporsi saham
biasa perusahaan yang dimiliki oleh perorangan, badan hukum, pemerintah
serta bagian-bagiannya yang berstatus luar negeri (Anggraini, 2011).
Entitas asing yang memiliki saham sebesar 20% atau lebih sehingga
dianggap memiliki pengaruh signifikan dalam mengendalikan perusahaan
disebut sebagai pemegang saham pengendali asing. Pemegang saham
pengendali
asing
dalam
perusahaan
yang
struktur
kepemilikannya
16
17
dalam
Nugroho,
2012)
Watts
dan
Zimerman
(1986)
18
19
20
ke tarif pajak yang paling rendah (Gunadi, 1994: 9 dalam Yuniasih et al,
2011). Pengertian Transfer pricing adalah tindakan pengalokasian laba
dari entitas perusahaan di satu negara ke entitas perusahaan negara lain,
dalam grup perusahaan dengan tujuan untuk meminimalisir bukan
menghindari pajak (Suandy,2006).
Jadi, dari beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan transfer pricing adalah harga yang terkandung pada
setiap produk atau jasa dari satu divisi ke divisi lain dalam perusahaan
yang sama, atau antar perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa.
Transaksi transfer pricing dapat terjadi pada divisi-divisi dalam satu
perusahaan, antar perusahaan lokal, atau perusahaan lokal dengan
perusahaan yang ada di luar negeri.
2.9.2 Tujuan Transfer Pricing
Tujuan penetapan transfer pricing sebagai berikut: Secara umum,
tujuan penetapan harga transfer adalah untuk mentransmisikan data
keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-divisi perusahaan
pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain
(Henry Simamora, 1999 dalam Mangoting, 2000).
Selain tujuan tersebut, transfer pricing terkadang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan
divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Sementara itu, dalam lingkup perusahaan
multinasional, transfer pricing digunakan untuk meminimalkan pajak dan
bea yang mereka keluarkan di seluruh dunia: Transfer pricing can effect
21
Penelitian Terdahulu
Berikut beberapa penelitian mengenai keputusan transfer pricing.
saham
pengendali
memungkinkan
pemegang
saham
22
23
24
Pengembangan Hipotesis
25
26
27
28
29
30
31
negeri maupun mata uang asing US. Merosotnya nilai tukar rupiah
merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap mata uang
rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena
meningkatnya permintaan mata uang asing US sebagai alat pembayaran
internasional.
Dengan demikian perusahaan cenderung untuk memtransfer laba ke
negara
lain
baik
karena
penghidaran
pajak
maupun
untuk
Rerangka Pikir
Pajak
Pajak
Kepemilikan Asing
Tunneling Incentive
Mekanisme Bonus
Debt Covenant
Ukuran Perusahaan
Transfer Pricing
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk sebagai penelitian kuantitatif. Arikunto (2006)
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam
prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data,
penafsiran data serta penampilan hasilnya. Penelitian ini menggunakan
pendekatan hypothesis testing. Tujuan dari hypothesis testing adalah
memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan yang muncul
antar variabel (Ramadhani, 2010).
33
pengamatan yang menjadi penelitian oleh peneliti. Dalam penelitian ini, yang
menjadi populasi adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia pada perioda 20112015.
Sugiyono (2009) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil
harus dapat memrestasikan populasi yang ada. Penelitian ini mengambil
sampel dengan metoda purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan
sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Purposive sampling merupakan
salah satu cara dalam pemilihan sampel dengan berdasarkan pertimbangan
tertentu dan syarat yang dibuat sebagai kriteria yang harus dipenuhi oleh
sampel dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative.
Kriteria perusahaan yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia secara
berturut-turut pada perioda 2011-2015.
2) Perusahaan sampel yang dikendalikan oleh perusahaan asing dengan
kepemilikan 20% atau lebih. Hal ini sesuai dengan PSAK No.15 yang
menyatakan bahwa pemegang saham pengendali adalah pihak yang
memiliki saham atau efek yang bersifat ekuitas sebesar 20% atau lebih
(Yuniasih et al, 2011: 10).
3) Perusahaan sampel yang memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan
asing dengan kepemilikan 25% atau lebih. Hal ini sesuai dengan UU
Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.
34
4) Perusahaan yang menyajikan laporan tahunan dalam satu jenis mata uang
yaitu
rupiah.
Dalam
penelitian
ini
menggunakan
perusahaan
35
36
37
38
deskriptif
adalah
statistik
yang
berfungsi
untuk
uji
normalitas,
multikolonieritas,
heteroskedastisitas,
dan
autokorelasi.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Adhitama & Sudaryono (2005) menyatakan bahwa uji normalitas
data dilakukan untuk melihat apakah data yang dipakai dalam
penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui
analisis grafik dan analisis statistik (Ghozali, 2005).
39
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah melihat grafik histogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun
demikian, hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat
membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metoda lain dapat digunakan adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis
normal probability plot adalah sebagai berikut.
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
2) Analisi Statistik
Untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan
melalui Kolmogorov-Smirnov test (K-S). Kriteria normalitas
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut.
a. Bila nilai dari Kolmogorov-Smirnov Z di atas 0,05 maka data
berdistribusi normal.
40
41
yang
digunakan
untuk
mendeteksi
adanya
gejala
42
43
3.6.3
44
variabel terikat. Koefisien regresi akan bernilai negatif (-) jika hubungan
berlawanan arah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Artinya
kenaikan bariabel bebas akan mengakibatkan penurunan variabel terkait
dan sebaliknya, penurunan bariabel bebas akan menaikkan variabel
terikat.
3.6.4 Pengujian Hipotesis
3.6.4.1 Uji Signifikansi F (Simultan)
Menurut Ghozali (2005), uji Ftest digunakan untuk menguji
apakah variabel independen secara bbersama-sama memunyai
pengaruh yang signifikkan atau tidak signifikan terhadap variabel
dependen (Y). Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian ini
yaitu.
a. Menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha)
H0: Pajak, Kepemilikan Asing, Tunneling Incentive, Mekanisme
Bonus, Debt Covenant, Ukuran Perusahaan dan Nilai Kurs secara
simultan tidak berpengaruh terhadap keputusan Transfer Pricing
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia perioda 2010-2015.
H1: Pajak, Kepemilikan Asing, Tunneling Incentive, Mekanisme
Bonus, Debt Covenant, Ukuran Perusahaan dan Nilai Kurs secara
simultan berpengaruh terhadap keputusan Transfer Pricing pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perioda 2010-2015.
45
46
Kepemilikan
Asing,
Tunneling
Incentive,
Pajak,
Kepemilikan
Asing,
Tunneling
Incentive,
47
terhadap
keputusan
Transfer
Pricing
pada
terhadap
keputusan
Transfer
Pricing
pada
terhadap
keputusan
Transfer
Pricing
pada
48
terhadap
keputusan
Transfer
Pricing
pada
49
50
DAFTAR PUSTAKA
dari
Dion.
dari
2009.
Merger
dan
Akuisisi.
Makalah.
diakses
http://dion.staff.gunadarma.ac.id pada tanggal 28 November 2015.
Dynaty. Vera. Sidharta Utama. Hilda Rossieta dan Sylvia Veronica. 2011.
Pengaruh Kepemilikan Pengendali Akhir Terhadap Transaksi Pihak
Berelasi. Skripsi. diakses dari http://journal.ac.id pada tanggal 28
November 2015.
Ferdinand. A. 2006. Metoda Penelitian Manajemen. Edisi 2. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali. I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunadi. 1994. Transfer Pricing. Suatu Tinjauan Akuntansi Manajemen dan
Pajak. Jakarta: Bina Rena Pariwara.
51
52
53
54