Você está na página 1de 11

Prematuritas (kelahiran prematur)

DEFINISI
Prematuritas adalah suatu keadaan yang belum
matang, yang ditemukan pada bayi yang lahir pada
saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu.
Prematuritas (terutama prematuritas yang ekstrim)
merupakan penyebab utama dari kelainan dan
kematian pada bayi baru lahir. Beberapa organ dalam
bayi mungkin belum berkembang sepenuhnya sehingga
bayi memiliki resiko tinggi menderita penyakit
tertentu.
PENYEBAB
Penyebab terjadinya kelahiran prematur biasanya
tidak diketahui.
15% dari kelahiran prematur ditemukan pada
kehamilan ganda (di dalam rahim terdapat lebih dari 1
janin).

Faktor resiko yang mungkin berperan dalam


terjadinya persalinan prematur adalah :
- Kehamilan usia muda (usia ibu kurang dari 18 tahun)
- Pemeriksaan kehamilan yang tidak teratur
- Golongan sosial-ekonomi rendah
- Keadaan gizi yang kurang
- Penyalahgunaan obat.
Masalah pada ibu biasanya berupa :
- Riwayat persalinan prematur pada kehamilan
sebelumnya
- Kadar alfa-fetoprotein tinggi pada trimester kedua
yang penyebabnya tidak diketahui
- Penyakit atau infeksi yang tidak diobati (misalnya
infeksi saluran kemih atau infeksi selaput ketuban)
- Kelainan pada rahim atau leher rahim
- Ketuban pecah sebelum waktunya
- Plasenta previa.
- Pre-eklamsi (suatu keadaan yang bisa terjadi pada

trimester kedua kehamilan, yang ditandai dengan


tekanan darah tinggi, adanya protein dalam air kemih
dan pembengkakan tungkai)
- Diabetes melitus
- Penyakit jantung.
GEJALA
Gambaran fisik bayi prematur :
Ukuran kecil
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg)
Kulitnya tipis, terang dan berwarna pink (tembus
cahaya)
Vena di bawah kulit terlihat (kulitnya transparan)
Lemak bawah kulitnya sedikit sehingga kulitnya
tampak keriput
Rambut yang jarang
Telinga tipis dan lembek
Tangisannya lemah
Kepala relatif besar

Jaringan payudara belum berkembang


Otot lemah dan aktivitas fisiknya sedikit (seorang
bayi prematur cenderung belum memiliki garis tangan
atau kaki seperti pada bayi cukup bulan)
Refleks menghisap dan refleks menelan yang buruk
Pernafasan yang tidak teratur
Kantung zakar kecil dan lipatannya sedikit ( anak laki laki )
Labia mayora belum menutupi labia minora ( pada anak
perempuan).

KOMPLIKASI
1. Sindroma gawat pernafasan (penyakit membran

hialin).
Paru-paru yang matang sangat penting bagi bayi baru
lahir. Agar bisa bernafas dengan bebas, ketika lahir
kantung udara (alveoli) harus dapat terisi oleh udara

dan tetap terbuka. Alveoli bisa membuka lebar karena


adanya suatu bahan yang disebut surfaktan, yang
dihasilkan oleh paru-paru dan berfungsi menurunkan
tegangan permukaan.
Bayi prematur seringkali tidak menghasilkan
surfaktan dalam jumlah yang memadai, sehingga
alveolinya tidak tetap terbuka. Diantara saat-saat
bernafas, paru-paru benar-benar mengempis,
akibatnya terjadi Sindroma Distres Pernafasan.
Sindroma ini bisa menyebabkan kelainan lainnya dan
pada beberapa kasus bisa berakibat fatal. Kepada
bayi diberikan oksigen; jika penyakitnya berat,
mungkin mereka perlu ditempatkan dalam sebuah

ventilator dan diberikan obat surfaktan (bisa


diteteskan secara langsung melalui sebuah selang yang
dihubungkan dengan trakea bayi).
2.Ketidakmatangan pada sistem saraf pusat bisa
menyebabkan gangguan refleks menghisap atau
menelan, rentan terhadap terjadinya perdarahan otak

atau serangan apneu.


Selain paru-paru yang belum berkembang, seorang
bayi prematur juga memiliki otak yang belum
berkembang. Hal ini bisa menyebabkan apneu (henti
nafas), karena pusat pernafasan di otak mungkin
belum matang. Untuk mengurangi mengurangi
frekuensi serangan apneu bisa digunakan obat-obatan.

Jika oksigen maupun aliran darahnya terganggu. otak


yang sangat tidak matang sangat rentan terhadap
perdarahan (perdarahan intraventrikuler).atau cedera
.
3.Ketidakmatangan sistem pencernaan menyebabkan
intoleransi pemberian makanan.
Pada awalnya, lambung yang berukuran kecil mungkin
akan membatasi jumlah makanan/cairan yang
diberikan, sehingga pemberian susu yang terlalu
banyak dapat menyebabkan bayi muntah.

Pada awalnya, lambung yang berukuran kecil mungkin


akan membatasi jumlah makanan/cairan yang
diberikan, sehingga pemberian susu yang terlalu
banyak dapat menyebabkan bayi muntah.
4. Retinopati dan gangguan penglihatan atau kebutaan
(fibroplasia retrolental)
5. Displasia bronkopulmoner.
6.Penyakit jantung.
7.Jaundice.
Setelah lahir, bayi memerlukan fungsi hati dan fungsi
usus yang normal untuk membuang bilirubin (suatu
pigmen kuning hasil pemecahan sel darah merah)
dalam tinjanya. Kebanyakan bayi baru lahir, terutama
yang lahir prematur, memiliki kadar bilirubin darah
yang meningkat (yang bersifat sementara), yang dapat
menyebabkan sakit kuning (jaundice).
Peningkatan ini terjadi karena fungsi hatinya masih
belum matang dan karena kemampuan makan dan

kemampuan mencernanya masih belum sempurna.


Jaundice kebanyakan bersifat ringan dan akan
menghilang sejalan dengan perbaikan fungsi
pencernaan bayi.
8.Infeksi atau septikemia.
Sistem kekebalan pada bayi prematur belum
berkembang sempurna. Mereka belum menerima
komplemen lengkap antibodi dari ibunya melewati

plasenta (ari-ari).
Resiko terjadinya infeksi yang serius (sepsis) pada
bayi prematur lebih tinggi. Bayi prematur juga lebih
rentan terhadap enterokolitis nekrotisasi (peradangan
pada usus).
9.Anemia .
10.Bayi prematur cenderung memiliki kadar gula darah
yang berubah-ubah, bisa tinggi (hiperglikemia maupun
rendah (hipoglikemia).
11.Perkembangan dan pertumbuhan yang lambat.

12.Keterbelakangan mental dan motorik.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran fisik dan
usia kehamilan.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan pada bayi


prematur :
- rontgen dada untuk melihat kematangan paru-paru
- analisa gas darah
- kadar gula darah
- kadar kalsium darah
- kadar bilirubin.

PENGOBATAN
Jika kemungkinan akan terjadi kelahiran prematur,
biasanya diberikan obat tokolitik untuk menghentikan
kontraksi dan kortikosteroid untuk mempercepat

pematangan paru-paru bayi.

Makanan diberikan melalui sebuah selang yang


dimasukkan ke dalam lambung bayi karena fungsi
menghisap dan menelan pada bayi prematur masih
belum matang. Pada prematur yang ekstrim, makanan
diberikan melakui infus.
Pada usia sekitar 34 minggu, bayi mulai disusui ASI
atau susu botol.

Bayi prematur sangat cepat kehilangan panas dan


mengalami kesulitan dalam mempertahankan suhu
tubuh, sehingga mereka biasanya ditempatkan di
dalam suatu inkubator.

Mungkin bayi memerlukan bantuan respirator dan


tambahan oksigen.

PENCEGAHAN

Salah satu langkah terpenting dalam mencegah


prematuritas adalah mulai melakukan pemeriksaan
kehamilan sedini mungkin dan terus melakukan
pemeriksaan selama kehamilan.
Statistik menunjukkan bahwa perawatan kehamilan
yang dini dan baik bisa mengurangi angka kejadian
prematuritas, kecil untuk kehamilan dan angka
kesakitan akibat persalinan dan pada masa baru lahir.

Você também pode gostar