Você está na página 1de 267

MATERI KULIAH

AGAMA ISLAM 2
SMESTER 2

IBADAH
:

BAGIAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2011

IBADAH

PENGERTIAN DAN RUANG


LINGKUPNYA

IBADAH
Pengertian:

Bahasa: taat, tunduk, dan mengikut


Istilah :
- Ulama Tauhid:
mengesakan Allah, merendahkan diri & menundukkan jiwa kepada-Nya
- Ulama Fiqh:
Semua bentuk pekerjaan yg bertujuan utk memperoleh Ridha Allah

Nama semua yang disukai dan diridhai Allah,


berbentuk ucapan atau perbuatan, lahiriah
dan batiniah

PERINTAH DAN BATASAN


BERIBADAH

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan


supaya mereka menyembah-Ku. (Qs. Al-Dzariyat
(51):56)

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya


menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan
lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus. Q.s. al-Bayyinah (98):5)

Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku,


hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian
itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah
orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada
Allah)". (Q.s. al-Anam (6): 162-163)

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah


dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan (Q.s. al-Fatihah (1):5)

BATASAN IBADAH
Batasan Ibadah:

Amal Baik
Diperintahkan dalam nash (Quran atau Hadits)
Mengikuti perintah Allah dan atau Rasul
Niat ikhlash karena Allah;
mencari Ridha Allah,
ingin mendapatkan surga Allah;
ingin dijauhkan dari neraka, dan yang sejenisnya.

Syarat Ibadah:
Dalam bidang ibadah mahdhah dilakukan sesuai

tuntunan nash

Tahu bahwa yang dilakukan termasuk diperintahkan Allah

atau Rasulullah.

NIAT IBADAH DARI HASIL IJTIHAD

(Mencari sisi yg merupakan perintah Allah/Rasul)


Perbuatan duniawi yang tidak ada nash khusus dengan
ijtihad dicari sisi yang ada nashnya, seperti:

Menciptakan keadilan
Menciptakan kemaslahatan
menjauhkan kemudaratan
Dll.

FIKIH
IBADAH

Kajian tentang rukun


Islam dan ibadah
mahdhah
Pembagian fikih:
1. Ibadah
2. Munakahah
3. Muamalah
4. Jinayah
5. Siyasah

IBADAH DALAM FIKIH ISLAM


Thaharah
Shalat,

jenazah,
Zakat,
Puasa,
Itikaf,
Haji,
Sumpah,
Nadzar,

makanan dan
minuman,
buruan dan
sembelihan,
Jihad,
Qurban,
Akikah,
dan Khitan.

PEMBAGIAN IBADAH

I. Segi Pelaksanaan:
1. Ibadah Jasmaniah, Ruhiah: shalat dan puasa
2. Ibadah Ruhiah, Maliah: zakat
3. Ibadah Jasmaniah, Ruhiah, & Maliah: haji
II.

Segi Kepentingan:

1. Ibadah Fardhi (perorangan): shalat & puasa

2. Ibadah Ijtima' i (sosial): zakat

III. SEGI BENTUK & SIFATNYA


:

1. Perkataan: berdzikir, berdo'a, membaca al-Qur'an, dsb


2. Perbuatan yg tdk ditentukan bentuknya: menolong orang
3. Perbuatan yg ditentukan caranya: shalat, puasa, zakat & haji
4. Pelaksanaannya bersifat menahan diri: puasa, i'tikaf
5. Berbentuk menggugurkan hak: membebaskan orang dari utang,
memaafkan kesalahan orang, dll.
Tujuan:

Mendapat Ridha Allah

PEMBAGIAN IBADAH SECARA GLOBAL


1. Ibadah Khashshah (khusus) = Ibadah Mahdhah:
ibadah yg telah ditentukan cara & pelaksanaannya oleh Nash

inti ibadah kepada Allah, contoh shalat, puasa, zakat


& haji

2. Ibadah 'Ammah (umum):


ibadah yg mendatangkan kebaikan > niat yg ikhlas:
Contoh: minum, makan, mencari nafkah, dll.

THAHARAH:
URGENSI DAN
BATASANNYA

ALLAH MAHASUCI

MANUSIA
KOTOR

THAHARAH
DALAM TINJAUAN FIKIH

Najis
Hadas
Air
Umumul Balwa
Istinja
Sunnah Fitrah
Wudhu

Mandi
Faqid al-Thahurain
Siwak
Tayammum
Haid.
Nifas
Istihadhah

DEFINISI
Menurut syarak : suci dari hadas dan najis
Cara Menghilangkan Hadas:

wudlu,
mandi
tayamum,
Cara Menghilang Najis:
Menghilangkan najis di badan, tempat, dan pakaian hingga
hilang bau, warna dan rasanya

Hukum Mempelajari Thaharah


=
Wajib Ain
Dasar Penetapannya:

Prasarana dan sarana berhukum sama


dengan hukum yang dimaksud`

AIR:
BATASAN
KESUCIAN DAN
KENAJISANNYA

BATASAN KESUCIAN BENDA


Ait mutlat =suci menyucikan = air yang berasal dari langit dan
bumi.
Suci = boleh diminum dan menyucikan dapat digunakan untuk
menghilangkan hadas dan najis.
Semua benda cair, padat, dan gas = suci, kecuali ada dalil
syari yang menajiskannya (ittifaq).
Hakum air yang bercampur dengan barang suci: jika bau,
warna, dan rasanya tidak berubah = suci (ittifaq).
Air yang berubah nama karena tempat atau keberadaannya
(air sungai, air sumur dsb).

Akibat sulitnya menjaga, seperti adanya lumut,


dan yang sejenisnya.
Kesucian air tidak terpengaruh jika tercapur
dengan media bersuci suci yang lain, debu.
Air yang tercampur dengan zat cair lain tapi
tetap terpisah (minyak).

Air yang berubah unsurnya karena


pepohonan atau tumbuhan air = suci.
Air yang berubah unsurnya akibat
lamanya berada di tempat tertentu = suci.
Air asin garam = suci.

PEMBAGIAN
AIR

MENYUCIKAN

SUCI

NAJIS

Mutlak
Musyammas
Musta'mal
Mutanajjis

PEMBAGIAN NAJIS
Mughallazhah
Mutawassithah
- Hukmiyyah
- Ainiyyah
Mukhaffufah

AIR NAJIS

BATASAN NAJISNYA AIR


Air yang terkena najis yang tidak
termasuk dimaafkan:
Jika air sedikit (kurang dari dua kullah), berubah
unsurnya atau tidak = najis,
Jika air banyak (lebih dua kullah) dan tidak berubah
unsurnya = suci, jika berubah = najis.

MENYUCI AIR NAJIS

Air banyak = membiarkannya hingga hilang unsur


najisnya (ittifaq).
Jika air sedikit =
1. Dapat menambahkannya dengan air suci hingga
menjadi banyak dan tidak ada unsur najis.
2. Hingga hilang unsur (karena illat kenajisannya =
adanya perubahan unsurnya)

BATASAN BANYAK DAN


SEDIKITNYA AIR
Banyak = lebih dari 2 kullah
Sedikit =kurang dari dua kullah
Ukuran dua kullah = 1 dzira = I hasta =
seukuran bak penuh air berukuran kubus sama
sisi, 60 cm.

TIDAK TERMASUK MUSTAMAL


Tersentuh

atau disentuh
Mencuci tangan.
Mencuci barang suci: buah, pakain suci,
peralatan makan, dll.

Mencuci/menyiram
Mengorek
Mengusap
Mengeringkan
Mengerik

AIR MUSTAMAL

BATASAN
MUSTAMAL

Air limbah, bekas


bersuci yang kurang
dari dari kullah.
Air yang terpeciki
sedikit air mustamal
termasuk dimaafkan
= air mutlak.

AIR PANAS

PEMBAGIAN DAN HUKUM


MENGGUNAKAN AIR PANAS
Musyammas = Suci menyucikan.
Hukum menggunakannya:
Khilafiah = makruh
Tidak makruh.
Air Dipanaskan = air mutlak

PEMBAGIAN THAHARAH DALAM


PERSPEKTIF FIKIH
NAJIS/AL-KHUBUTS

MUKHAFFAFAH

MUTAWASSITHAH

Kencing
anak lakilaki yg blm
makan
selain ASI
Madziy
(Khilafiah)
Wadyi
Khilafiah)

Kencing
orang
dewasa dan
bayi wanita,
bangkai,
darah,
nanah,
kotoran
manusia,

Menyiramnya/
memercikkan
air

Dicuci hingga
hilang unsur
bau, warna,
dan rasanya.

HADAS
MUGHALLAZHAH

JILATAN ANJING

Jilatan
anjing
Bersentuh
-an dg
anjing
atau babi
(khilafiah)

7 siraman,
salah satu atau
yg pertama dg
tanah/debu

KUBRA/HADAS
AKBAR

1. Keluar Sperma
2. Berhubungan
kelamin
3. Berhenti haid
4. Berhenti Nifas
5. Orang mati
6. Melahirkan
7. Masuk Islam
(Khilafiah)
MANDI/
TAYAMMUM

SUGHRA/HAD
AS ASHGHAR

1. Keluar sesuatu dari


qubul & dubur,
2. Tidur
3. Hilang akal,
4. Menyentuh kemaluan
5. Bersentuhan kulit
antara laki & pr yg
bukan mahram
(khilafiyah)

WUDHU/
TAYAMMUM

PEMBAGIAN THAHARAH DALAM


PERSPEKTIF FIKIH
HAKIKIAH

HUKMIYAH

HADAS
NAJIS/ALKHUBUTS
TAHARAH
KUBRA/HADAS
AKBAR

TEMPAT
BADAN

HADAS
SUGRA
DAN
KUBRA

THAHARAH
SUGHRA/HA
DAS
ASHGHAR

TAYAMUM
PAKAIAN

MANDI
WUDHU

NAJIS/NAJASAT:

Pengertian, Jenis,
dan Cara
Menyucikannya

Khubuts, Najis, atau Najasat


BEBERAPA DEFINISI NAJIS

Setiap benda yang dianggap kotor oleh syarak.


Setiap benda yang haram digunakan, bukan karena
keharaman, kekotoran, atau bahayanya pada badan
atau akal
Sesuatu yang dianggap kotor sehingga menjadikan
shalat tidak sah jika tidak sedang dalam kondisi
mendapat rukhshah.
Sifat hukum yang menjadikan shalat tidak sah
karenanya.

BERBAGAI MACAM NAJIS


BERASAL DARI
MANUSIA
URINE

HEWAN HARAM

TINJA
MADZIY
WADIY

Liur.
Darah
Tinja
kencing

BERASAL DARI
BINATANG
HEWAN
HALAL

BABI

BANGKAI DAN YG
DIKECUALIKAN

Darah
Potongan daging hewan
hidup
Hewan yg tdk berdarah
Ikan dan belalang
Kulit yg tlh disamak
Tanduk, tulang dan bulu

Batasan Kenajisan Anjing


Kencing, kotoran, liur, keringat anjing = lebih najis.
Semua jenis anjing (besar, kecil, liar, diternak,

pemburu, dll) = najis.


Penyebutan jilatan bejana = penyebutan khusus
yang dimaksud umum.

Hukum Menggunakan Air Sisa


Minuman
Tetap Suci & boleh dipakai utk bersuci:
Air sisa minuman manusia, binatang yg
dimakan dagingnya, burung buas.
2. Najis & tidak boleh dipakai utk bersuci:
Air sisa minuman anjing & babi
1.

PEMBAGIAN NAJIS DAN


CARA MENYUCINYA
NAJIS
MUTAWASSITHAH

NAJIS
MUKHAFFAFAH

NAJIS
MUGHALLAZHAH

Kencing orang dewasa dan bayi bayi wanita,


bangkai, darah, nanah, kotoran manusia,

JILATAN
ANJING

Menyucinya hingga hilang unsur bau, warna, dan rasanya

Kencing
anak lakilaki yg blm
makan
selain ASI

madziy

madziy

Menyiramnya

Alas
sandal/sepa
tu
Menggosokkann
ya ke tanah

Ujung
pakaian

Tujuh siraman, salah


satu atau yg pertama
dg tanah/debu

Mengusapnya setelah
disucikan

ISTINJA
Menghilangkan semua najis yang keluar dari
dua alat pembuangan manusia (qubul dan
dubur) menggunakan air dan atau batu, atau
yang sejenisnya

SUNNAH ISTINJA
1. Menggunakan air, batu, atau tissue yang dapat meresap
2. Memakai 3 buah batu/tissue
3. Menggunakan tangan kiri
4. Tidak membuka pakaian
5. Bila menggunakan air, hendaknya bekas istinjak disiram dg
sabun, debu, atau sejenisnya.
6. Bagi laki-laki, hendak memulai istinjak dari qubul, sedangkan
bagi wanita tidak dianjurkan.

ADAB BUANG HAJAT


Tidak membawa barang yang bertulisan Allah atau
nama yg diagungkan, Malaikat, Muhammad saw.
Memakai sandal, menutup kepala, serta menyiapkan
segala sesuatu yang diperlukan untuk istinjak.
Menyepi
Mendahulukan kaki kiri ketika masuk, kaki kanan
ketika keluar.
Membaca doa Bismillah, Allahumma Inni Audzubika
minal Khubutsi wal Khabaits

Ketika keluar: Ghufranaka, alhamdulillahil ladzi


Azhaba Annil Adza waafani
Tidak bercakap ketika sedang buang hajat.
Menghormati kiblat shalat
Mencari tempat yang lunak dan rendah.
Menjauhkan diri dari tenpat orang bernaung.
Menghindari lobang.

Tidak kencing pada pada tempat yg berangin kencang,


sehingga percikan tidak mengenai pakaian.
Tenang, tidak mengarahkan pandangannya ke langit,
kemaluan, serta tidak memperhatikan kotoran.
Menyuci (istinja) dengan tangan kiri.
Tidak buang air di tempat mandi yg airnya tergenang.
Tidak berdiri, kecuali untuk menghindari percikan
najis.

HAID
Darah yg keluar dari rahim sewaktu sehat,
bukan disebabkan melahirkan atau sakit,
pada waktu tertentu.

Usia Wanita Haid:


Tidak ada nash sharih yang menyebutkan
umur minimal wanita mulai haid.
Jumhur ulama : minimal wanita
mendapatkan haid adalah usia 9 tahun.

Lamanya Haid
Maksimal : (Khilafiah)
10 hari; 15 hari
Minimal : 1; 3 hari
Kebiasaan: 6; 7 hari

NIFAS
Darah yg keluar dari kemaluan pasca melahirkan

Batasan Nifas (Khilafiah):


Minimal:

Satu tetes; tidak ada batasan minimal.

Batasan Maksimal:
60 hari; 40 hari
Kebiasaan:

40 hari

LARANGAN BAGI ORANG YG


HAID DAN NIFAS
Shalat
Thawaf
Menyentuh al-Quran
Membaca al-Quran
Itikaf
Puasa
Bersetubuh

LARANGAN BAGI ORANG YG JUNUB

Shalat dan yang sejenisnya; Sujud


tilawah dll.
Thawaf
Menyentuh al-Quran
Membaca al-Quran dengan suara
Itikaf

WUDHU

WUDHU
FARDHU WUDHU
1. Niat
2. Membasuh muka
3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Menyapu kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai dg kedua mata kaki
6. Tertib

SUNNAH WUDHU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Membasuh tangan hingga pergelangan


Membaca Basmalah"
Berkumur 3 X
Memasukkan air ke hidung
Bersiwak/menyikat gigi
Menyelahi jambang, jenggot & jari dg air
Membasuh setiap anggota wudhu 3 X
Meratakan basuhan kepala
Mengusap telinga, luar & dalam
Mendahulukan anggota yg kanan atas yg kiri
Melebihkan basuhan & usapan setiap
anggota wudhu
12. Menyedikitkan penggunaan air

MAKRUH WUDHU
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Berlebihan menggunakan air


Membasuh muka dg menepukkannya keras-keras
Bercakap-cakap ketika sedang wudhu
Minta tolong pada orang lain
Wudhu di tempat yg bernajis
Berlebihan dlm berkumur (ketika puasa)

ADAB BERWUDHU
1. Menghadap Kiblat
2. Bila wudhu sambil duduk, hendaknya di tempat yg tinggi
3. Menghindarkan diri dari bercakap ketika wudhu, kecuali
terpaksa
4. Menghindarkan diri dari minta tolong pd org lain dlm
pelaksanaannya
5. Menggerakkan cincin bagi pemakainya
6. Berkumur & memasukkan air ke hidung dg tangan kanan
7. Berwudhu sebelum masuk waktu shalat
8. Memasukkan jari manis ke telinga
9. Mengusap siku dg telapak tangan

HUKUM BERWUDHU:
I. WAJIB
Bagi yg ingin: 1. Shalat wajib, shalat sunnah,
shalat Janazah & sujud tilawah
2. Menyentuh Al-Qur'an (Khilafiyah)
harus wudhu, boleh tdk wudhu
3. Thawaf

II. SUNNAH:
1. Setiap akan mendirikan shalat, ketika belum batal
wudhu
2. Menyentuh buku-buku Islam, seperti: Buku Tafsir,
Buku Hadits
3. Ketika akan dan bangun tidur
4. Sebelum mandi janabah, dan ketika dlm keadaan
junub hendak beraktifitas, seperti: makan, minum,
dll
5. Sedang dalam keadaan marah
6. Akan membaca ayat al-Quran
7. Akan Adzan, Iqamah, menyampaikan khutbah,
wukuf di 'Arafah & Sa'i
8. Setelah memandikan & memikul jenazah

III. MAKRUH
Mengulangi wudhu sebelum wudhu yg pertama
digunakan utk ibadah

IV. HARAM:
Menggunakan air "gashab"

YG MEMBATALKAN WUDHU
1. Keluar sesuatu dari qubul & dubur, seperti:
Buang air kecil, buang air besar, kentut, dll
2. Tidur hingga hilang kesadarannya
3. Hilang akal, seperti: ayan, pingsan, mabuk, dll
4. Menyentuh kemaluan (qubul atau dubur),
tanpa pelapis
5. Bersentuhan kulit antara laki & perempuan yg
bukan mahram (khilafiyah)

HIKMAH WUDHU

LARANGAN

Bagi Orang Yang Sedang Junub


:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

.
Shalat,
wajib maupun sunnah, termasuk sujud tilawah dan
menurut sebagian ulama termasuk sujud syukur.
Puasa, wajib maupun sunnah.
Membaca al-Quran.
Menyentuh al-Quran
Masuk atau tinggal di masjid.
Thawaf, fardhu maupun sunnah.
Bersetubuh
Bermesraan dengan isteri antara pusat dan lutut.

MANDI

MANDI
SEBAB MANDI WAJIB:

1. Keluar Sperma
2. Berhubungan kelamin
3. Berhenti haid
4. Berhenti Nifas
5. Orang mati
6. Melahirkan
7. Masuk Islam (Khilafiah)

MANDI SUNNAH

Shalat Jumat: terbit fajar sampai sebelum shalat Jumat.


Shalat Id
Ibadah Haji: Wukuf Arafah, masuk Mekkah, Mabit Muzdalifah, Thawaf.
Shalat yg dihadiri banyak orang
Setelah memandikan jenazah atau mikul jenazah
Setelah istihazah
Sembuh dari gila

SUNNAH MANDI

Memulainya membasuh:
- dua tangan,
- kemaluan,
- menghilangkan najis di badan jika ada.
Berwudlu
Membasuh dg teliti pada bagian tubuh yg sulit
dibasuh
Memulai menyiram kepala disertai menyelai
rambut dg tangan, diteruskan menyiram seluruh
anggota tubuh, dimulai dari yg kanan

SUNNAH
FITRAH

menggunting kumis,
berkumur,
istinsyq,
siwak,
membersihkan hidung
membersihkan kepala,
menggunting kuku,
membersihkan bulu ketiak,
membersihkan bulu kemaluan,
istinja` (membersihkan dubur dan qubul
dengan air).

TAYAMMUM

SEBAB YG MEMBOLEHKAN
TAYAMMUM
1. Tidak memperoleh air
2. Karena sakit, yg jika terkena air akan
membahayakan sakitnya
3. Udara yg sangat dingin, jika memakai air akan
membahayakan kesehatannya
4. Untuk memperoleh air, akan mendapatkan
bahaya
5. Untuk mendapatkan air, waktu akan habis

RUKUN TAYAMMUM
1.
2.
3.
4.

Niat
Mengusap muka
Mengusap kedua tangan
Tertib

YG MEMBATALKAN TAYAMMUM
1. Semua yg membatalkan wudhu
2. Mendapatkan air, bagi orang yg
bertayammum karena ketiadaannya

ADZAN
Pemberitahuan/panggilan (bahasa)
Pemberitahuan waktu shalat dg
menggunakan lafazh/ kalimat tertentu

(istilah)

Hukumnya
Sunnah Muakkadah (Jumhur)

SYARAT-SYARAT ADZAN
Dikumandangkan setelah waktu
shalat tiba, dg bahasa Arab, dan
dilakukan seorg diri.
Muadzin harus Muslim yg sudah
mumayyiz.
Kalimatnya berurutan dan tidak
diselingi dg kalimat lain.

KEUTAMAAN MUADZIN

Para muadzdzin pada hari Kiamat adalah


yang terpanjang lehernya (HR. Muslim)

YG DUSUNNAHKAN BAGI MUADZDZIN


Ikhlash dan tdk mengambil upah
Suci dari hadats
Berdiri menghadap kiblat
Menolehkan kepala, leher, dan dadanya ke
kanan ketikamelafalkan:
Dan ke kiri ketika melafalkan:
Memasukkan jari tangan ke telinga
Mengeraskan dan membaguskan suara.
Melambatkan tempo bacaan adzan serta
memisahkan setiap kalimatnya dg berhenti
sejenak.
Tidak bercakap-cakap sewaktu adzan.

Bacaan dzikir tertentu sebagai


pemberitahuan bahwa shalat akan segera
didirikan
Syarat-syarat Iqamah
1. Dikumandangkan menjelang didirikannya shalat
2. Dikumandangkan oleh seorang Muslim, berakal, dan
mumayyiz.
3.Kalimatnya berurutan.
4.Dikumandangkan oleh laki-laki bila jamaahnya lakilaki
atau laki-laki dan perempuan.
Wanita, jika semua jamaahnya wanita

SHALAT

SHALAT
Pengertian
Doa (bahasa)

Suatu ibadah yg mengandung perbuatan dan perkataan


tertentu, dimulai dg takbir dan disudahi dg salam (istilah)
Hukum Mengerjakan Shalat Lima Waktu:

Wajib 'Ain
Menurut:

al-Quran, al-Hadits, & Ijma' ulama

Batas seseorang menjadi musyrik dan


kafir terletak pada meninggalkan shalat

TIDAK SHALAT = MUSYRIK DAN KAFIR

HUKUM MENINGGALKAN SHALAT:


Mengingkari wajibnya:

kafir dan murtad


Karena malas
Fasik & durhaka kpd Allah, wajib bertaubat.
Halal darahnya/boleh dibunuh (Jumhur Ulama)
atau dipenjara hingga mau shalat (Abu Hanifah)

KEUTAMAAN SHALAT

UZUR SYAR'I YG MENGGUGURKAN KEWAJIBAN


SHALAT

1.Haidh
2.Nifas
3.Kafir 'asli'
4.Gila (kesepakatan ulama)

SYARAT SAH SHALAT


1. Masuk waktu shalat
2. suci dari hadats kecil & hadats
besar
3. Suci badan, pakaian & tempat
shalat dr najis
4. Menutup Aurat
5. Menghadap Qiblat (ke arah
Ka'bah)

RUKUN SHALAT
1.
2.
3.
4.

Niat

Takbiratul Ihram

Berdiri pada shalat fardhu bagi yg mampu


Membaca al-Fatihah, kecuali ada 'uzur:

ma`mum masbuq
5. Ruku' & thuma`ninah
6. Sujud & thuma`ninah

7. Duduk antara dua sujud & thuma`ninah


8. Membaca Tasyahhud Akhir
9. Duduk Tasyahhud Akhir
10. Shalawat kepada Nabi
11. Mengucap Salam
12. Tertib

WAKTU SHALAT LIMA WAKTU

SYARAT WAJIB SHALAT


Islam,

Baligh
& Berakal

SYARAT MENGHADAP QIBLAT


Mampu & dlm keadaan aman
QIBLAT & CARA SHALAT DI ATAS KENDARAAN:

1. Dalam keadaan aman & ada


kemampuan, dikerjakan dg sempurna,
sesuai dg syarat dan rukunnya

2. Dalam keadaan tdk aman/ tdk ada


kemampuan:

Qiblatnya ke arah mana saja dia mampu


Rukun-rukun shalat yg tdk mampu
dilakukan sempurna, dikerjakan
semampunya saja

YANG MEMBATALKAN SHALAT


1. Berbicara dg sengaja (yg bukan bacaan shalat)
2. Makan & minum dg sengaja
3. Banyak mengadakan gerakan (bukan utk sempurnanya
shalat)
4. Meninggalkan salah satu atau lebih syarat atau rukun
shalat dg sengaja.
5. Tertawa.

Senyum:

2 Pendapat

- batal
- tdk batal

YG DIMAKRUHKAN DLM SHALAT


1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Mempermainkan baju, dll


Bertolak pinggang
Menengadah ke atas
Melihat sesuatu yg melalaikan
Memejamkan mata
Memberi isyarat ketika salam dg tangan
Menutup mulut dan menurunkan kain
Shalat di depan makanan yg telah terhidang
Menahan buang air kecil/besar
Shalat dalam keadaan mengantuk

YG DIBOLEHKAN DALAM SHALAT


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Menangis, mengaduh & merintih


Menoleh
Membunuh ular, kala, dll
Berjalan sedikit
Menggendong & memikul anak kecil
Memberi salam dg isyarat kpd org yg shalat
Bertasbih & bertepuk tangan
Mengingatkan bacaan Imam
Memuji Allah ketika bersin
Membaca ayat dg melihat mushhaf
Teringat hal-hal yg mengganggu ke-khusyu-an

SUNNAH SHALAT
1. Mengangkat dua tangan ketika takbiratul ihram, akan
ruku', bangkit dari ruku' & bangkit dari sujud utk berdiri
2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (di atas
dada/di atas pusar/di bawah pusar
3. Membaca do'a iftitah
4. Membaca isti'adzah sblm membaca al-Fatihah pd raka'at
pertama (Jumhur)
5. Pandangan mata ke tempat sujud
6. Membaca Amin setelah surat al-Fatihah dg:
a. Jahr (keras) pada shalat Jahr
b. Sir (pelan) pada shalat Sir.

7. Membaca ayat al-Quran setelah al-Fatihah, pd rakaat

per-1 dan ke-2 (Jumhur)


8. Membaca Takbir perpindahan (takbir intiqal), ketika
akan ruku, sujud, duduk & berdiri dari sujud.
9. Membaca Tasbih ketika ruku
10. Membaca Tasmi' & Tahmid ketika I'tidal.
11. Mendahulukan lutut atas tangan ketika
akan sujud (Jumhur)
12. Merapatkan hidung, kening, & kedua
tangan ke lantai serta merenggangkannya
dari pinggang

13. Membaca Tasbih ketika sujud


14. Duduk (antara dua sujud) Iftirasy
15. Duduk Istirahat setelah rakaat ke1/ke-3 (setelah sujud, sblm berdiri)
16. Duduk Iftirasy pada Tasyahhud Awwal
& Tawarruk pd Tasyahhud Akhir)
17. Meletakkan dua tangan di atas paha
18. Berdoa setelah membaca Shalawat
Nabi
19. Menoleh ke kanan & kiri ketika salam

GERAKAN SERTA
BACAAN SHALAT
WAJIB

SIFAT SHALAT NABI

(Ilustrasi dan Do'a)


Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany

Doa Setelah Tasyahhud Akhir

SHALAT JUMAT

KHUTBAH YG BERTALIAN
DG SHALAT
Khutbah Jumat
Khutbah Idul Fitri
Idul Adha
Istisqa`
Gerhana : Kusuf = Gerhana Matahari
Khusuf = Gerhana Bulan

SHALAT JUMAT

SHALAT JUM'AH

Hukum Menunaikannya
Laki-laki = Fardhu Ain
Wanita = Wajib Mukhayyar (memilih:
Zhuhur atau Jumat).

Syarat Wajib
SHALAT JUMAT
Muslim.
Merdeka
Berakal
Mukim di daerah yg ada diselenggarakan shalat Jumat
Kuasa mendatangi tempat shalat Jumat dan bebas dari
segala macam uzur yg membolehkan
meninggalkannya:

UZUR SYARI DIBOLEHKANNYA


MENINGGALKAN SHALAT JUMAT
Sakit
Tidak aman
Budak
Buta (tidak dapat pergi seorang diri atau tidak ada
yg mengantarkannya)
Tidak ada kemampuan untuk pergi ke tempat
diselenggarakan Shalat Jumat
Hujan lebat/ topan/ salju (yg tidak memungkinkan
pergi ke tempat shalat Jumat, dsb).
Ada intimidasi/ditahan

YG DISUNNAHKAN
PADA SHALAT &
HARI JUMAT

Mandi.
Berpakaian putih/baik.
Memotong kuku dll.
Memakai wewangian
Datang lebih awal dari Imam
Diam sewaktu khutbah
Memperbanyak membaca shalawat
Memperbanyak dzikir
Shalat Sunnah sebelum Jumat
4 Rakaat sebelum Jumat (khilafiah)
2/4/6 Rakaat sesudah Khutbah

MAKMUM MASBUK
DLM SHALAT JUMAT
Tidak mendengar khutbah:

Dapat mengikuti 2 rakaat =


syah.

Dapat mengikuti 1 rakaat =


menambah 1 rakaat lagi.

Tidak mendapatkan rakaat =


shalat 4 rakaat

SYARAT SAH SHALAT JUMAT

Sama dg syarat sah shalat


Berjamaah (2 rakaat)
Sebelum shalat disampaikan
khutbah (2 khubah)

SYARAT SAH KHUTBAH JUMAT


*
*
*
*
*
*
*

Sudah tiba waktunya = waktu Zhuhur


Mendahulukan dua khutbah atas shalat
Berdiri jika mampu
Duduk sejenak antara 2 khutbah dan tumaninah
Suci dari Hadats dan najis.
Menutup aurat
Mengeraskan suara.

RUKUN KHUTBAH JUMAT


Membaca Tahmid
Membaca Shalawat
Berwasiat taqwa
Membaca ayat al-Quran
Berdoa untuk kaum Muslimin

SHALAT JAMAAH
Hukum Menunaikannya:

Ulama Hanafiya dan Malikiyyah: Sunnah Muakkadah


Ulama Syafiiyyah (pendapat yang terkuat: Fardhu Kifayah
Ulama Hanabilah: Wajib Ain

KEUTAMAAN SHALAT JAMAAH

Lebih uatama daripada shalat sendiri 25 atau 27 kali.


Setiap langkah menuju shalat jamaah diberi pahala 1
kebaikan

IMAM SHALAT JAMAAH


Syarat Syah Imam:
Islam
Berakal
Baligh
Suci dari hadats dan najis
Laki-laki jika makmumnya:
laki-laki
banci
Wanita
Sujud yg dikerjakan karena terlupa
salah satu hal di waktu shalat

MELURUSKAN SHAF

SHALAT SUNNAH

Shalat yg dianjurkan dilaksanakan oleh org Mukallaf sebagai


ibadah tambahan

PEMBAGIAN SHALAT

SEGI WAKTU DAN JUMLAH RAKAAT


Sunnah Mutlak
Sunnah Muqayyad

Qabliyah

Sunnah Ratibah

Badiyah
Sunnah Gahiru Ratibah

Witir
Tahajjud
Dhuha
Taraweh
Gerhana,
Id.
Gerhana
Istisqa
Istikharah
Hajat
Tasbih
dan lain-lain

HUKUM SHALAT SUNNAH


RATIBAH
Muakkadah : 10 rakaat :
2 Sblm Subuh
2 Sblm Zhuhur
2 Bada Zhuhur
2 Bada Maghrib
2 Bada Isya

HUKUM SHALAT SUNNAH RATIBAH

GAIRU MUAKKADAH
2 Sblm Zhuhur
2 Bada Zhuhur
2 atau 4 S blm Ashar
2 Sblm Isyak

Witir
Tahajjud
Dhuha
Taraweh
Gerhana
Id

SHALAT SUNNAH GHAIRU RATIBAH =


GHAIRU MUAKKADAH
SELAIN SHALAT-SHALAT DI ATAS:
Istikharah
Wudhu
Safar
Istisqa

SEGI PELAKSANAANYA

BERJAMAAH:
- Idul Fitri
- Gerhana
- Tarawih
- Istisqa

SENDIRI-SENDIRI

Rawatib, Witir, Tahajjud, Dhuha, Tahiyyatul Masjid, Taubat,


Tasbih, Istikharah, Wudhu, Awwabain, Hajat, antara 2 adzan.

WIRID DAN DOA


SETELAH SHALAT

SUJUD:

BERBAGAI JENIS, BATASAN, DAN CARA


MENUNAIKANNYA

SUJUD SAHWI
Hukumnya:

Sunnah (Jumhur Ulama)


Wajib (Hanafiyah)

Sujud Sahwi dilakukan bila:

Salam sebelum shalat sempurna


Kelebihan rakaat
Terlupa tasyahhud awal
Terlupa mengerjakan salah satu sunnah salat
Ragu dalam shalat

Cara Sujud Sahwi


Dikerjakan:
- Sebelum salam jika ingatnya dalam shalat.
- Sesudah salam jika ingatnya sesudah salam
Jika Kekuarangan jumlah rakaat, disempurnakan
dulu baru sujud.
Ragu Jumlah rakaat = Ditetapkan bilangan yg
sedikit
Dimulai dg takbir, sujud dan membaca tasbih,
takbir,
duduk, takbir sujud kedua dan membaca tasbih,
takbir,
Salam
Bacaan tasbih Sujud Sahwi (dari Ulama):
Maha Suci Allah yang tidak tidur dan
tidak lupa."

SUJUD TILAWAH
Sujud yang dilakukan karena membaca
atau mendengar ayat sajdah

Hukum mengerjakannya

Sunnah (Jumhur Ulama)


Wajib (Hanafiyah)

Syarat Sujud Tilawah

Suci dari hadas (besar dan kecil)


Suci pakaian, badan dan tempatnya dari najis
Menghadap kiblat
Menutup aurat

Cara Sujud Tilawah


Dikerjakan di dalam maupun di luar shalat
Urutannya:
Takbir, sujud, berdoa:

Aku sujudkan wajahku ini kepada yang menciptanya dan


membentuk rupanya dan yang membuka pendengarannya dan
penlihatannya. Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta

Takbir, Salam

SUJUD SYUKUR

Sujud yg dikerjakan karena mendapat nikmat


atau terhindar dari suatu marabahaya

Hukum Mengerjakannya
Sunnah (Jumhur)

Cara mengerjakannya:
Dikerjakan di luar shalat

Caranya:

Sama dengan sujud tilawah

SHALAT QADHA, IADAH, DAN ADA`AN


Ada`
Mengerjakan shalat sesuai dg waktunya

Qadha.
Mengerjakan shalat setelah waktunya habis.

Iadah
Mengulangi mengerjakan shalat yg telah dikerjakan sebelumnya, karena
adanya sebab tertentu.

HUKUM MENGQADHA SHALAT


Hukumnya:
Wajib
Sebab diharuskannya mengqadha:
meninggalkan shalat dg sengaja
tertidur.
Terlupa.
karena ada udzur tertentu

Secepatnya, seketika teringat bagi terlupa, dan


terbangun bagi yang tertidur dsb.

Cara Menunaikannya
Sama dg shalat Ada`

CARA MENGQADHA
SEJUMLAH SHALAT
Shalat yang belum ditunaikan karena
lupa, tertidur, dan lainnya maka wajib
ditunaikan.
Wajib menunaikan sejumlah shalat yang
belum ditunaikan, sesuai urutan waktu
shalat yg diqadha (Jumhur Ulama)

Dikerjakan sesuai dg kadar sakitnya


(secara berurutan):
SHALAT
BAGI
ORANG YG
SAKIT

Berdiri dg bersandar
Duduk
Tidur miring
Tidur terlentang
Isyarat dlm hati

SHALAT BAGI MUSAFIR

SHALAT JAMA DAN QASHAR


JAMA:

Menghimpun 2 waktu shalat dalam 1 waktu:


- Zhuhur dan Ashar
- Maghrib dan Ashar

Qashar

Meringkas jumlah rakaat shalat; 4 rakaat dikerjakan 2 rakaat


Shalat Zhuhur
Shalat Asar
Shalat Isya`

Pembagian Shalat Jama

Jama Taqdim: Dikerjakan pada waktu yang pertama


Jama Ta1khir: dikerjakan pada waktu ke-2

Sebab yang disepakati para Ulam a:

SEBAB
DIBOLEHANNYA
MENJAMA
SHALAT

Musafir
Hujan dan yg sejenisnya.
Di Arafah dan Muzdalifa (pada waktu
haji)
Sebab Lain yg diperselisisihkan oleh
para Ulama:
Sakit
Karena gelap
Ada uzur atau dalam kesibukan
tertentu.
Istihadhah

HUKUM SHALAT QASHAR MENURUT


MADZHAB
Ulama Hanafiyah : Wajib
Ulama Malikiyah: Sunnah Muakkadah
Ulama Syafiiyyah dan Hanabilah:Rukhshah dan diperkenankan
memilih tetapi qashar lebih afdhal.

URUTAN MENJAMA

Jama Taqdim: Sesuai dg urutan waktu.


Jama Takkhir: Boleh mana saja yg didahulukan.

SHALAT DI ATAS KENDARAAN

PERAWATAN JENAZAH

Kewajian Terhadap Jenazah


Jenazah Muslim:

Memandikan
Mengafani
Menyalatkan
Menguburkan

Syuhada:
Anak Kecil
Lahir Hidup
Lahir Mati
Jenazah Kafir:

Mengafani
Menguburkan

SHALAT JENAZAH

Hukum Menunaikannya
Fardhu Kifayah (bagi laki-laki)

Bagi Perempuan:

Shalatnya sah, tetapi tidak mengurangi/


merubah hukum menunaikannya bagi laki-laki.

PERAWATAN JENAZAH
Hukumnya: Fardhu Kifayah:
Memandikan
Mengafani
Menyalatkan
menguburkan

SHALAT JENAZAH

MENGAFANI JENAZAH
Hukumnya:

Fardhu Kifayah

Biaya Pengafanan dll.

Hak milik jenazah


Orang yg berhak memberi nafkahnya
Baitul Mal
Dipikul Umat Islam

Kain Kafan Jenazah


Laki-laki =3 lembar/lapis kain putih;
Perempuan 5 lapis
Taidak memakai baju dan tutup kepala
Boleh dg 2 lapis kain, sekurang-kurangnya
1 lembar.

Jenazah Anak-anak
1 kain putih; boleh dg 3 lembar, yg wajib hanya 1 lembar.

SYARAT MEMANDIKAN JENAZAH

Muslim, berakal, dan baligh.


Niat memandikan jenazah
Terpercaya, amanah, mengetahui hukum serta cara
memandikan jenazah

PRIORITAS YG BERHAK
MEMANDIKAN SERTA
JenazahMENGAFANI
Laki-laki:
JENAZAH
Laki-laki yg diwasiatkan
Bapak,
Kakek,
Keluarga terdekat dan mahram dari pihak laki-laki
boleh juga isteri

Jenazah Wanita

Wanita yg diwasiatkan
Ibu,
Nenek,
Keluarga terdekat dari pihak wanita,
Boleh juga suaminya.

SYARAT WAJIB
SHALAT JENAZAH
Muslim
Baligh
Berakal
Suci

SYARAT
SYAH
MUSHALLI

Islam.
Berakal
Tamyiz
Suci dari hadas dan najis badan,
pakaian dan tempatnya.
Menutup aurat
menghadap kiblat
Niat
Syarat-syarat lain kecuali waktu

BERBAGAI WEWANGIAN

Yg dishalati
Muslim/Muslimah
Sudah dikafani

RUKUN SHALAT JENAZAH

Niat, Berdiri bagi yg mampu.


Bertakbir 4 kali, termasuk takbiratul Ihram
Membaca surat al-Fatihah setelah takbiratul
Ihram
Membaca Shalawat nabi setelah takbir kedua.
Membaca doa terhadap mayat setelah takbir
ketiga.
Salam

CARA
SHALAT
JENAZAH

Niat, Berdiri bagi yg mampu


Takbiratul Ihram
Membaca surat al-fatihah
Takbir
Membaca Shalawat Nabi
Takbir
Membaca doa I
Takbir
Membaca Doa II
Salam

Doa Mayat I

Setelah takbir ke-4

Catatan:
Jika mayat wanita kata ganti hu diganti dg h ,
Jika jenazah dua orang = diganti huma.
Jika lebih dari dua = semua wanita = hunna
Semua laki-laki atau campur - hum

Doa untuk Jenazah Anak-anak:

SUNNAH SHALAT JENAZAH


Mengangkat tangan ketika bertakbir
Memelankan bacaan
Meluruskan dan merapatkan shaff
Membaca taawudz dan amin ketika membaca al-fatihah
Berdoa atas kaum Muslimin
Berhenti/tetap diam di tempat sebelum jenazah diangkat
Salam kedua
Dikerjakan secara berjamaah
Dijadikan 3 shaff.

SUSUNAN DALAM SHALAT JENAZAH

Posisi Imam/shalat Sendirian:

Jenazah laki-laki = Tepat lurus dg kepala


jenazah
Jenazah Wanita = Tepat lurus dg pinggul /
tengahnya.

Makmum:

Disunnahkan dijadikan 3 shaff

SUNNAH
SHALAT
JENAZAH

Mengangkat tangan ketika bertakbir


Meluruskan dan merapatkan shaff
Memelankan bacaan
Membaca taawwudz & amin
ketika membaca al-fatihah
Berdoa atas kaum Muslimin
Berhenti/tetap diam di tempat
sebelum jenazah diangkat
Salam kedua
Dikerjakan secara berjamaah
Dijadikan 3 shaff.

POSISI IMAM ATAU SHALAT SENDIRI


(Jenazah laki-laki)

YG PALING BERHAK
MENJADI IMAM
Khilafiah

1. Orang yg diberi wasiat,


Amir/penguasa wilayah
Bapak, terus ke atas
Anak terus ke bawah
Kerabat (Maliki dan Hanbali)
2. Kakek, Kakek, Anak, Cucu, Saudara,
Keponakan, Paman, Anak Paman dst
(madzhab Syafii, Abu Ishak (Hanafi)

SHALAT GHAIB
Shalat jenazah, jenazahnya tidak berada di tempat
dilangsungkannya shalat.

Hukum Menunaikannya
Khilafiah:

Sunnah bila sudah ada yg menyalatinya


Tidak sah (malik dan Hanafi)

Cara mengerjakannya

Sama dg shalat jenazah, hanya niatnya yg berbeda.

- URUGAN TANAH LEBIH TINGGI.


- SHALAT GHAIB DI ATAS KUBURAN.

* KEWAJIBAN TERHADAP JANIN


(KEGUGURAN)

Seblm berumur 4 bulan = tidak dimandikan, tidak


dishalatkan, hanya dikuburkan
Setelah berusia 4 bulan = Dimanidkan, dikafani, dishalati,
dikubur.

Jenazah Anak-anak

Jenazah anak laki-laki = boleh dimandikan oleh


perempuan
Jenazah perempuan = boleh dimandikan laki-laki.

ORANG YG WAJIB DIMANDIKAN


Muslim
Bukan bayi yg keguguran
Ada sebagian tubuh jenazah yg dapat
dimandikan
Bukan mayat yg mati syahid.
Ada air suci.

SHALAT-SHALAT
SUNNAH

SHALAT DHUHA
Dikerjakan pada waktu Dhuha, semenjak matahari naik
sampai waktu istiwa`

Hukumnya:

Sunnah Ghairu Muakkadah

Bilangan Rakaat

Minimal = 2 rakaat
Maksimal = 8 rakaat (perbuatan Nabi)
12 rakaat (anjuran Nabi)

SHALAT LAIL
Semua shalat sunnat yg dikerjakan di malam
hari, mulai dari sesudah selesai shalat Isya
(berikut rawatib sesudahnya) hingga menjelang
terbit fajar.

Jenis-jenisnya:
Shalat Tahajjud
Shalat malam
Shalat Witir
Taraweh

Bilangan Rakaat
Shalat Lail
Minimal = 1 rakaat
Afdhal = 11 atau 13 rakaat

SHALAT TARAWEH
Penamaan:

Istirahat sesudah shalat 4 rakaat, karena shalat dikerjakan


dg membaca surat panjang, ruku dan sujudnya lama
istirahat

Hukum Menunaikannya
Sunnah Muakkadah

Tempat dan Cara Menunaikan


Shalat Taraweh
Secara berjamaah di masjid = afdhal
Di rumah secara munfarid (sendiri) = afdhal.
Tergantung kondisi, nilai syiar dan keihlasan

Bilangan rakaat

20 rakaat ditambah 3 witir = 23 rakaat.


3 rakaat ditambah 3 witir = 11 rakaat
36 rakaat ditambah 3 witir = 39 rakaat.

SHALAT WITIR
Shalat malam, dikerjakan dg bilangan rakaat ganjil.

HUKUM MENUNAIKANNYA

Sunnah (Jumhur)
Wajib/fardhu (Abu Hanifah)

Waktunya:

Sesudah selesai shalat Isya (berikut rawatibnya) hinga terbit fajar


Boleh di: awal, tengah, akhir malam.

Menyegerakan dan Mengundurkan


Shalat Witir
Bagi yg khawatir tidak terbangun di akhir
malam disunnahkan menyegerakannya.
Bila yakin sanggup bangun di akhir malam, witir di
akhir malam menjelang Shubuh.

Bacaan Shalat Witir


Surat apa saja
Witir 3 rakaat:
Rakaat pertama = surat al-Ala
Rakaat kedua = Al-Kafirun
Rakaat ketiga = Surat al-Ikhlash

WITIR SEBAGAI
AKHIR SHALAT
MALAM
&
SHALAT LAGI
SESUDAH WITIR

2 pendapat:
Boleh, dg cara = menggenapkan
jumlah rakaat witir.
Boleh, dg cara = Menggenapkan
dulu; menambah satu rakaat.
.

QUNUT WITIR
Sunnah (sebagian ulama)

Pelaksanaannya

Khilafiah:

Pada setiap shalat witir, baik pada bulan Ramadhan


maupun lainnya.
Setengah terakhir di bulan Ramadhan
Hanya dalam witir di bulan Ramadhan sepenuhnya.
Dalam semua shalat Witir, kecuali pada nisfu
(setengah) yg awal di bulan Ramadhan
Qunut adalah bidah.

QUNUT NAZILAH
Qunut yg dikerjakan karena terjadi bencana atau peristiwa
buruk menimpa kaum muslimin.

Hukum Menunaikannya:
Sunnah (Ittifaq Ulama)

Pelaksanaannya:
Setiap shalat wajib

SHALAT TASBIH

Shalat Sunnah 4 rakaat dg menambah bacaan tasbih

Cara Melaksanakannya
Pada setiap rakaat dibaca surat al-Fatihah dan surat
Membaca tasbih

Setelah membaca surat (masih dlm posisi berdiri) =15 kali.


Ruku dan tasbih = 10 kali
Itidal dan tasbih = 10 kali
Sujud dan tasbih = 10 kali
Duduk antara dua sujud dan tasbih = 10 kali
Sujud dan tasbih = 10 kali
Duduk setelah sujud membaca tasbih = 10 kali

SHALAT SUNNAH WUDHU


Shalat 2 rakaat, disunnahkan setelah berwudhu

SHALAT TAHIYATUL MASJID


Disunnahkan setiap kali memasuki masjid dan duduk di dalamnya.

Syarat Pelaksanannya:

Setiap kali memasuki masjid


Apabila telah duduk agak lama, gugur kesunnahannya,
bila baru sebentar lalu teringat masih diperbolehkan

TAHIYATUL MASJID KETIKA


SEDANG ADZAN
Menunggu adzan selesai
Jika sedang shalat, diteruskan sampai selesai, baru
menjawab adzan

Shalat yg dikerjakan apabila seseorang ragu


dalam mengambil keputusan mengenai soal
yg mubah untuk dipilihkan yg terbaik

SHALAT SAFAR
Shalat yg dikerjakan karena akan atau telah kembali
melakukan perjalanan

Hukum Melaksanakannya
Ketika akan melakukam perjalanan (berdasarkan hadits dhaif=
dipersoalkan).
Setelah kembali dari perjalanan (berdasarkan hadits shahih)

Hukum Melakukannya
Khilafiah:
Fardhu Kifayah (sebagian Hanabilah dan Syafiiyah).
Fardhu Ain (Hanafi).
Sunnah Muakkadah (Malik dan sebagian Madzhab Syafii)

SHALAT ID

BEBERAPA HAL YG DIANJURKAN


PADA HARI/SHALAT ID
Disunnahkan mandi, memakai wangi-wangian dan
mengenakan pakain terbaik.
Disunnahkan sarapan dulu sebelum ke lapangan pada hari
Idul Fitri, pada Idul Adha pergi ke lapangan dalam keadaan
imsak (menahan makan dan minum).
Shalat di lapangan terbuka.
Pergi ke tempat shalat dg berjalan kaki.
Bertakbir menuju tempat shalat

Idul Fitri:

* Ketika berangkat ke tempat shalat sampai khatib naik di atas mimbar


* Semenjak melihat hilal pada malam hari raya Idul Fitri sampai
paginya, ketika imam naik di atas mimbar

Idul Adha

*Subuh pada hari Arafah sampai akhir waktu Ahsr hari


tasyriq (11, 12, 13 dzulhijjah).
*Menempuh jalan yg berbeda
*Wanita dan anak-anak diikutsertakan

WAKTU SHALAT ID

MULAI TERBIT MATAHARI (MULAI NAIK)


SAMPAI ISTIWA`.

Ketentuan Shalat Id
Tanpa adzan, iqamah, dan nida.
Shalat sebelum khutbah
Tidak ada shalat sunnah sebelum dan sunnah shalat Id.

Dikerjakan 2 rakaat
Pada rakaat pertama, setelah takbiratul ihram dan doa iftitah
ditambah 7 kali takbir; pada rakaat kedua ditambah takbir 5
kali, di antara takbir membaca tasbih

Urutannya:

Bersiap dan niat, Takbiratul Ihram, Doa iftitah, Takbir


Zawaid (tambahan),al-fatihah, Membaca Surah, Dan
seterusnya salam

KHUTBAH ID

(MENURUT SUNNAH NABI)


Imam dan Khatib adalah seorang
Khutbah Id terdiri satu khutbah
Memulai khutbah dg alhamdulillah
Memperbanyak takbir di celah-celah khutbah
Para jemaah dianjurkan mendengarkan khutbah & tetap di
dalam shaff masing-masing.

HARI RAYA PADA HARI JUMAT


Bagi jemaah = Rukhshah
Boleh Ber-Jumat
Tidak ber-Jumat

Bagi Imam
Tetap mendirikan Jumat, agar orang yg ke Jumat
tetap mempunyai imam yg memimpin shalat Jumat

SHALAT
SHALAT ISTISQA`
ISTISQA`

SHALAT ISTISQA`

Shalat/Doa untuk meminta diturunkan hujan

Cara Minta Hujan:


Shalat 2 rakaat,

Tidak ada adzan dan iqamah.


Dapat dilakukan setiap waktu kecuali pada waktu-waktu yg
dimakruhkan/ diharamkan.
Dilakukan seperti shalat 2 rakaat lainnya.
Dg cara berdoa dalam khutbah, seperti:

Dg cara berdoa, kapan dan di mana saja.

SHALAT
GERHANA

SHALAT GERHANA
Shalat 2 rakaat
dianjurkan pada saat terjadi gerhana (matahari
atau bulan)
Hal-hal yg disunnahkan saat terjadi Gerhana
Dzikir kepada Allah
Doa
Takbir
Istighfar dan shadaqah
Taqarrub
Dsb`

QADHA SHALAT GERHANA


2 pendapat :
- Tidak ada qadha shalat gerhana (Jumhur
Ulama)
- Ada qadha (sebagian Ulama)

Cara Shalat dan Khutbah Gerhana


Syarat rukun dan sahnya sama dg syarat rukun
shalat yg lain.
Hanya dapat dilakukan saat gerhana (Jumhur).
Dapat dikerjakan secara berjamaah, atau sendiri.
Pada setiap rakaat terdiri atas 2 kali baca alfatihah, 2 kali membaca surat, dan dua kali ruku
Setelah shalat dibacakan khutbah

SHALAT GERHANA BERTEPATAN DG SHALAT LAIN,


mana yg harus didahulukan?
Antara Shalat gerhana dengan shalat Jumat,
Shalat Id, Witir, atau lainnya.
Didahulukan mana yg dikhawatirkan akan habis
waktunya
Jika bertemu dg shalat wajib, didahulukan shalat
wajib.
.

Você também pode gostar

  • SOAL Anak
    SOAL Anak
    Documento8 páginas
    SOAL Anak
    fmds
    Ainda não há avaliações
  • Agama 7
    Agama 7
    Documento18 páginas
    Agama 7
    fmds
    Ainda não há avaliações
  • Agama 7
    Agama 7
    Documento18 páginas
    Agama 7
    fmds
    Ainda não há avaliações
  • Agama 7
    Agama 7
    Documento18 páginas
    Agama 7
    fmds
    Ainda não há avaliações