Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN PENDAFTARAN PASIEN
Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS GRAHA HUSADA,
maka diperlukan kebijakan PENDAFTARAN pasien RS GRAHA HUSADA.
b. Bahwa agar pelaksanaan PENDAFTARAN pasien RS GRAHA HUSADA
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan sebagai landasan bagi
penyelenggaraan PENDAFTARAN pasien di RS GRAHA HUSADA.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan RS GRAHA HUSADA.
Mengingat
1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu
Kedua
Ketiga
Keempat
PANDUAN
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP
BAB I
I.
DEFINISI
Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien utkmendapatkan pelayanan
kesehatan yg dibutuhkan, dan mencatat hasil pelayanannya.. RS GRAHA HUSADA harus
menyediakan skrining medis yang sesuai untuk setiap orang yang datang ke rumah sakit yang
meminta pemeriksaan atau pengobatan untuk suatu kondisi medis. Skrining medis harus
dapat digunakan untuk menentukan apakah pasien mempunyai kondisi medis yang
emergensi. Suatu kondisi medis yang emergensi berarti pasien dengan gejala akut yang cukup
berat dan tanpa perhatian medis yang segera dapat diperkirakan akan mengakibatkan
kesehatan pasien dalam bahaya yang serius, gangguan fungsi tubuh yang serius, atau
disfungsi yang serius dari organ tubuh atau bagian.
Pasien bukan emergensi akan mendapat perawatan yang kontinue sesuai dengan status
klinisnya dan sumber daya yang tersedia. Untuk pasien yang membutuhkan pelayanan diluar
dari yang tersedia di Rumah SAKIT GRAHA HUSADA,, mereka akan dipindahkan/dirujuk
ke fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai. Rumah Sakit GRAHA HUSADA, mempunyai
perjanjian dan hubungan dengan organisasi/fasilitas agar dapat memberikan pasien perawatan
yang sesuai jika sumber daya yang dibutuhkan tidak tersedia di RS GRAHA HUSADA.
Daftar dari fasilitas perawatan kesehatan yang berafiliasi dapat dilihat di Ruang Emergensi.
Struktur dari kebijakan ini terdiri dari tiga bagian: Bagian I: Kebijakan Utama, bagian
II: ruang lingkup pelayanan di Rumah Sakit GRAHA HUSADA, bagian III: pedoman akses
untuk perawatan dan PENDAFTARAN. Walaupun terdapat perbedaan dalam setiap aspek
menurut persyaratan praktis dari pelayanan, persyaratan tersebut akan mempunyai prinsip
umum yang sama.
Dokumen ini berlaku untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit
BaliMd Karangasem,, termasuk para manajer, bidan, perawat, dokter, dan petugas
kesehatan yang berhubungan atau siapapun yang membuat kontak pertama dengan pasien
dan melakukan penilaian mengenai kebutuhan pasien tersebut
II TUJUAN
1. Tujuan umum adalah meregistrasi pasien untuk memastikan agar catatan
pelayanan kesehatan pasien sekarang, sebelumnya dan berikutnya terangkum di
dalam satu catatan rekam medis pasien yang sama.
(CEO)
bertanggung
jawab
untuk
memastikan
bahwa
mekanisme/protokol yang dijelaskan dalam kebijakan ini dan dokumen yang terkait
tersedia untuk implementasi, monitoring dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan
serta dapat diakses dan dimengerti oleh semua staf terkait.
2. Direktur yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa semua Kepala Instalasi:
a) Menyebarkan kebijakan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka
b) Mengimplementasikan kebijakan ini di dalam wilayah yang menjadi tanggung
jawab mereka
c) Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumberdaya yang tepat untuk terpenuhinya
kebijakan ini
d) Memastikan bahwa semua staf dibawah pengawasan mereka mengetahui
kebijakan ini dan mengikuti pelatihan untuk kebijakan ini
1) Semua Kepala Instalasi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
audit internal dilaksanakan.
2) Kepala Unit yang terlibat dalam ruang lingkup ini bertanggung jawab untuk
implementasi kebijakan ini di bagian yang mereka kelola dan harus
memastikan bahwa:
i.
Semua staf baru dan lama mempunyai akses dan tahu mengenai
ii.
kebijakan ini serta kebijakan, SPO dan formulir lain yang terkait
Adanya SPO tertulis yang mendukung dan patuh pada kebijakan ini dan
ii.
iii.
iv.
indisiplin
Setiap anggota staf dapat mengisi laporan kejadian bila ditemukan
ketidak patuhan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasien dapat mengakses layanan perawatan di unit emergensi dan VK 24 jam/hari, 7
hari/minggu, poliklinik 14 jam/hari. Pasien akan ditriase dan dikategorikan untuk penilaian
dan perawatan dapat dilakukan pada saat yang bersamaan. Pasien dapat melakukan akses
untuk mendapat perawatan :
1. Rawat Jalan Poliklinik dan one day care (ODC)
2. Unit Emergensi
3. VK
Pendaftaran pasien langsung di (Front Office) dan Pasien dapat mengakses layanan
perawatan di medical center dengan membuat perjanjian atau dengan datang langsung. Ke
Rumah Sakit BaliMd Karangasem, dapat diakses mulai dari senin sampai sabtu, pagi hari
mulai dari jam 08.00 sampai 15.00 dan sore hari mulai jam 13.30-20.30. Untuk pelayanan
Emergency 24 jam senin sampai minggu.
.Pasien hanya dapat dilayani di Rumah Sakit BaliMd Karangasem, jika tersedia
jenis layanan yang di butuhkan. Apabila layanan yang di butuhkan tidak memadai atau tidak
ada, maka pasien harus di rujuk ke rumah sakit lain yang memiliki kebutuhan jenis layanan
yang dibutuhkan pasien saat itu dengan sebelumnya dilakukan test pemeriksaan penunjang
sebagai dasar pengambilan keputusan sesuai standard pelayanan medis.
BAB III
TATA LAKSANA
Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan, atau yang akan
mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan di dalam data pasien dan
mendapatkan nomor rekam medis. Ini meliputi pasien rawat inap (termasuk bayi baru lahir),
pasien rawat jalan, dan pasien yang hanya memeriksakan spesimen (contoh: sample darah)
,rongent harus diregister. Keberhasilan mengidentifikasi pasien menurunkan angka duplikasi
registrasi. Jika pasien tidak mempunyai satu identitas unik dan spesifik maka hal ini dapat
mengganggu pelayanan pasien.
A. Proses PENDAFTARAN Pasien Rawat Jalan IGD, Poliklinik Spesialis, VK:
1. Pasien datang di bagian Front Office, melakukan pendaftaran dan diterima oleh
petugas Front office
2. Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien baru (pasien yang baru
pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu berobat dan kehilangan kartu) atau
pasien lama;
3. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas pendaftaran mendaftar pasien
sbb:
Petugas pendaftaran melengkapi formulir rekam medis PENDAFTARAN pasien baru
dengan mewawancarai pasien tersebut;
1) Petugas pendaftaran mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat) dan IUP (Index
Utama Pasien);
2) Petugas pendaftaran menyerahkan KIB kepada pasien;
petugas
mempersilahkan
pasien
menyelesaikan
administrasi
pembayaran di kasir.
Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas pendaftaran mendaftar
pasien sebagai berikut:
Petugas pendaftaran mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang akan dituju
Petugas mengambil berkas rekam medis pasien ke Filing sesuai dengan tracer
tersebut;
Jika berkas belum terkumpul, maka petugas menunggu sampai berkas terkumpul
Jika berkas sudah terkumpul, maka petugas mendistribusikan semua berkas rekam
7. Asisten dokter atau perawat poliklinik memanggil nama pasien dan mempersilakan
masuk untuk diperiksa
8. Pasien masuk dan dokter menyapa pasien dan menanyakan keluhan kepada pasien
9. Dokter memeriksa pasien
10. Dokter menulis di lest pasien secara lengkap dari kunjungan poliklinik dan Catatan
Terintegrasi
Jika ada dilakukan tindakan medis kepada pasien, dokter terlebih dahulu
meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pemeriksaan
rontgent. Kemudian perawat mengisi lembar permintan pemeriksaan rontgen
untuk diserahkan nanti kepada petugas radiologi.
Jika dilakukan pengecekan laboratorium, dokter mengisi lembar medical check
up center. Kemudian perawat menyiapkan pengambilan bahan pasien dan
pengambilan bahan lab dilakukan oleh petugas LAB dipoliklinik. Setelah selesai
pemeriksaan petugas lab membawa spesimen ke LAB untuk di periksa.
Untuk pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat bisa dilakukan
dipoliklinik oleh asisten dokter spesialis dengan alat GDS. Dan ditulis juga
diblangko tindakan.
Petugas laboratorium nanti akan mengkonfirmasi ke perawat poliklinik bahwa
pemeriksaan bahan lab sudah selesai dan petugas mengantarkan hasilnya ke
poliklinik.
Hasil laboratorium ada dua yaitu yang asli dan yang copian. Yang asli diberikan
ke pasien dan yang copian di baca oleh dokter serta disampaikan hasilnya ke
pasien kemudian hasil laboratorium copian tersebut ditaruh di les pasien.
11. Dokter memberikan therapi obat melalui resep dan KIE kepada pasien nama, umur
pasien di resep harus ditulis dengan jelas oleh dokter
12. Perawat atau asisten dokter menulis di blangko tindakan secara lengkap, jika ada resep
maka ditulis Resep paling bawah di blangko tindakan
13. Untuk pasien IKS harus diisi tulisan IKS/cap IKS pada blanko tindakan pasien.
14. Setelah dokter selesai membuatkan resep, asisten dokter menempel no antrian resep
15. Untuk pasien IKS, pada resep ditulis IKS/cap IKS resep yang putih, dibawa ke farmasi
sedangkan yang pink/kuning ditaruh dilest pasien.
16. Perawat poliklinik atau asisten dokter melakukan billing tindakan, jika dokter
memberikan resep, maka dikertas blanko billing diisi tulisan resep
17. Asisten dokter/Perawat poliklinik menginformasikan kepada pasien bahwa tindakan
sudah selesai dan memberikan satu no antrian resep
18. Pasien keluar dari ruangan periksa, Perawat poliklinik atau asisten dokter
menginformasikan ke pasien untuk menunggu di ruang tunggu
19. Asisten dokter atau perawat poliklinik membawa resep, lest dan blangko tindakan ke
conter poliklinik
20. Perawat poliklinik menyerahkan resep kefarmasi
21. Setelah resep diserahkan farmasi, petugas membawa billing resep ke kasir
22. Perawat poliklinik membawa blanko tindakan dan mengajak pasien untuk melakukan
pembayaran di kasir
13. Setelah semua selesai pasien diobservasi selama beberapa jam, kemudian dokter akan
kembali melakukan pemeriksaan setelah hasil dari pemeriksaan penunjang sudah ada di
IGD dan menginformasikan kepada pasien dan keluarganya .
14. Pasien berada di IGD maksimal dalam waktu maksimal 2 jam.
15. Bila kondisi pasien baik, pasien dipulangkan dengan mendapat resep dari dokter jaga
dengan persetujuan pasien dan keluarganya. Kemudian perawat menyerahkan resep
tersebut ke bagian farmasi dan katakan pasien pulang.
16. Perawat akan menulis atau mencentang semua tindakan yang dilakukan di IGD di
lembar tindakan atau biling dan diserahkan kekasir
17. Sebelum pasien pulang, perawat memberikan no antrian kepada pasien untuk
mengambil obat atau pembayaran di kasir
18. Setelah keluarga pasien menyelesaikan administrasi, persiapkan pasien untuk pulang,
yakinkan semua hak milik pasien dikembalikan ke pasien seperti hasil lab yang asli,
hasil radiologi, dll.
19. Semua tindakan medis selama di IGD didokumentasikan pada lest pasien secara
lengkap dan catat data pasien dalam buku register ruangan IGD dan RM.
20. Lest pasien IGD dikumpulkan di IGD dan nanti diambil oleh petugas RM
21. Pasien pulang
C. Proses PENDAFTARAN Pasien Rawat Inap :
Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis, yang memiliki
Surat Ijin Praktek di Rumah Sakit BaliMd Karangasem. Dokter spesialis akan menjabarkan
kondisi pasien dan diagnosis sementara, berlaku tidak lebih dari 24 jam. Jika lebih dari masa
berlaku tersebut, pasien harus dikaji ulang. PENDAFTARAN pasien non-emergensi atau
pasien rujukan ke Rumah Sakit BaliMd Karangasem harus dilakukan verfikasi terlebih
dahulu mengenai kelayakan pasien serta kesediaan unit pelayanan sesuai kebutuhan pasien
untuk dirawat di Rumah Sakit BaliMd Karangasem
Semua admission, tidak termasuk perinatologi, memerlukan kelengkapan lembar kerja
admission dari dokter spesialis atau dokter umum dengan instruksi dari dokter spesialis,
yaitu: 1. Lembar admission (Surat Pengantar Rawat Inap)/Surat Rujukan dari dokter
Spesialis. Dan Diagnosis saat datang.
Jenis-jenis pendaftaran :
i.
Pendaftaran yang direncanakan (elektif): Pendaftaran yang sudah direncanakan
merupakan pendaftaran rawat inap dari pasien yang sudah direncanakan sebagai
tindak lanjut untuk mendapatkan pelayanan rawat inap. Semua data akan
dikumpulkan sebelum tanggal yang sudah ditentukan. Pasien diinstruksikan untuk
ii.
iii.
iv.
maksimal 6 jam sejak pasien masuk rumah sakit, selanjutnya dokter harus
memutuskan apakah pasien masuk dalam perawatan RS, rujuk ke rumah sakit lain
atau pasien di pulangkan dan di informasikan kepada pasien atau keluarga. Selama
observasi pasien dimonitor secara berkala. Ketika pasien diobservasi dan
diputuskan oleh dokter memerlukan perawatan rawat inap, harus melengkapi
formulir dan dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar
v.
6. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang sesuai dengan
permintaan pasien;
a) Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan;
b) Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih tempat yang
lain selama tempat yang diinginkan belum ada;
c) Jika setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempat yang
diinginkan pasien;
d) Jika tidak setuju, maka petugas merujuk pasien ke rumah sakit lain sesuai
permintaan pasien;
e) Petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien;
7. Petugas memberitahukan ke pihak ruangan rawat inap akan ada pasien baru;
a) Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah disiapkan;
b) Petugas IGD mengantarkan pasien untuk diantar ke ruangan rawat inap;
8. Perawat rawat inap menerima telpon dari FO dan IGD bahwa ada pasien baru, perawat
rawat inap nulis di papan pasien baru
9. Perawat IGD menaruh Lest di nurse station, perawat rawat inap memeriksa identitas
pasien yaitu gelang dan Lest
10. Perawat IGD mengantar ke kamar pasien
11. Perawat rawat inap timbang terima dengan perawat IGD mulai dari nama, pasien, obat,
therapy lanjutan, diet, dr yang merawat
12. Perawat mengucapkan salam, menyebutkan nama dan departemen/ unit kerja serta
menyebutkan maksud dan tujuan datang
13. Meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tgl lahir sampai petugas mencocokan
pada gelang identitas pasien
14. Perawat rawat inap membawa form pengkajian, form kie dan tensi meter, thermometer
serta spidol ke pasien mengecek keadaan pasien
15. Perawat rawat inap mengorientasikan ruangan rawat inap, jam kunjungan dokter, cara
memanggil perawat, perawat yang merawat
16. Perawat mengukur suhu, tekanan darah pasien, menjelaskan obat
17. Menulis nama, dr yang merawat dan perawat yang merawat di papan kamar pasien
18. Perawat ruangan menelpon FB bahwa ada pasien baru untuk diet pasien, kamar no :
19. Perawat mengambil form blanko tindakan medik
20. Menyusun Lest pasien serta memilah Lest, dan beri skat sesuai :
a. Administrasi
- status pembayaran
- form blanko tindakan medik
b. Catatan dokter
- Ringksan masuk-keluar
- Edukasi DPJP
- Medical record (resume)
- Dokumentasi
- Catatan perkembangan
- Imformed consent
2) Poliklinik Spesialis
3) Ruang Bersalin
4) Ruang Perinatologi
5) Ruang Operasi
b) Lantai 2 untuk perawatan pasien, yang terdiri dari :
1. Ruang Jepun (kelas 1,2,3 BPJS)
2. Ruang Sandat (kelas 1)
3. Ruang Tunjung (VIP, VVIP, President Suite)
c) Lantai 3 untuk perawatan pasien yang terdiri dari :
1. Ruang ratna
Pengalokasian kamar dikendalikan oleh bagian pendaftaran. Pasien diperbolehkan
untuk memilih kelas ruangan yang diinginkan, terkecuali pasien dengan kebutuhan Ruang
isolasi atau pelayanan intensive setelah dikaji /assessment oleh dokter.
Jika kelas kamar yang diminta tidak ada akan ditawarkan kelas yang tersedia. Jika
pasien tetap menolak, permintaan pasien akan disampaikan kepada Manajemen untuk
ditindaklanjuti. Pasien yang sudah tidak ada indikasi rawat disegerakan untuk dipulangkan
dari Rs. Balimd Karangasem untuk berobat Jalan.
Box neonatus yaitu. neonatus dengan ibu kelas 3, maka tarif kamar bayi yang berlaku
adalah kamar bayi kelas 3 tapi jika ibu dirawat di kelas 2, kelas 1, VIP dan Suite maka tarif
kamar bayi disesuaikan dengan kamar ibu.
Pasien dengan suspek atau penyakit menular :
A. Di dalam kebijakan rumah sakit, pasien yang diketahui atau diperkirakan dengan
penyakit menular harus (ketika dalam prakteknya) dirawat di satu ruangan dengan tanda
isolasi.
B. Semua kasus menular yang baru di dalam rumah sakit harus dilaporkan kepada tim
infection control secepatnya.
C. Jika jumlah pasien dengan diare dan/atau muntah- muntah meningkat di dalam satu
area bangsal, pertama tama harus dilaporkan ke tim infection control dan dilakukan rapat
tentang berjangkitnya penyakit tersebut mungkin diperlukan.
REFERENSI
1) Protocol on admissions to hospitals Shetland NHS Board, 2003.
2) Admissions Policy, The Childrens Hospital at Westmead, Australia, Policy
#1/C/06:8310-01:03; Sept 2010.
STANDAR
OPERASIONAL
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
..
HALAMAN
TANGGAL
DITETAPKAN OLEH:
TERBIT
DIREKTUR RS.
PROSEDUR
Pengertian
Tujuan
.
Pasien baru adalah pasien yang belum pernah melakukan
pengobatan ke rumah sakit sebelumnya baik ke poliklinik,
UGD, maupun rawat inap.
Sebagai acuan pelaksanaan perawatan dalam menerima
pasien baru.
Agar semua pasien memiliki dokumen rekam medis untuk
menyimpan catatan riwayat penyakitnya.
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
NO. DOKUMEN
STANDAR
OPERASIONAL
TANGGAL
PROSEDUR
TERBIT
Pengertian
NO. REVISI
HALAMAN
DITETAPKAN OLEH:
DIREKTUR RS.
.
segera.
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Kebijakan
I. Pasien Umum
o Receptionist menanyakan Kartu Berobat pasien (untuk
pasien lama) atau menginput data / identitas pasien dengan
lengkap (untuk pasien baru).
o Menanyakan kepada pasien tentang Poli yang akan dituju.
o Pendaftaran rawat jalan menyerahkan berkas pasien ke
bagian Rekam Medis untuk dicarikan berkas Status Pasien
Rawat Jalan sesuai dengan Nomor Rekam Medik dan
selanjutnya Status Pasien Rawat Jalan diantarkan oleh
petugas Rekam Medis ke POLI.
o Arahkan pasien ke POLI yang dituju serta memberikan
Kartu Berobat Pasien.
o Bagian Rekam Medik mencatat di buku kunjungan pasien..
II. Pasien dengan Menggunakan JAMKESDA/ ASURANSI
o Bagian pendaftaran menanyakan Kartu Berobat pasien
(untuk pasien lama) atau menginput data / identitas pasien
dengan lengkap (untuk pasien baru).
o Menanyakan kepemilikan kartu BPJS / JAMKESDA
pasien.
o Meminta lembar jaminan, photo copy kartu BPJS /
JAMKESDA, dan surat rujukan dari Puskesmas sebagai
persyaratan BPJS.
o Meminta pasien melengkapi persyaratan lainnya yang
berhubungan dengan tagihan asuransi yang dimiliki.
o Pendaftaran menyerahkan berkas pasien ke bagian Rekam
Medis untuk dicarikan berkas Status Pasien Rawat Jalan
sesuai dengan Nomor Rekam Medik dan selanjutnya Status
Pasien Rawat Jalan diantarkan oleh petugas Rekam Medis
ke POLI yang dituju.
o Pendaftaran mengarahakan pasien ke POLI yang dituju
sertal memberikan Kartu Berobat Pasien
o Unit POLI melayani pasien yang telah rampung
kelengkapan berkas asuransinya.
o Bagian Rekam Medik mencatat di buku kunjungan pasien.
III. Pasien IGD
Unit terkait
NO. DOKUMEN
.
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
NO. REVISI
..
TANGGAL
TERBIT
HALAMAN
DITETAPKAN OLEH:
DIREKTUR RS.
Pengertian
1.
Tujuan
Kebijakan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN PENAHANAN PASIEN UNTUK OBSERVASI
Menimbang :
A. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS GRAHA HUSADA,
maka diperlukan kebijakan PENDAFTARAN pasien RS GRAHA HUSADA.
Kedua
Ketiga
Keempat
Pasien yang IGD Rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat untuk itu
perlu standar dalam memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan
kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu kasus pananganan gawat darurat dengan
respon time yang cepat dan penanganan yang tepat. Pada pasien yang sudah diatasi
kegawatdaruratannya tentunya perlu diobservasi hingga pasien layak transfer atau pindah
ketempat yang lebih sesuai dengan kondisinya.
Observasi pasien IGD adalah melakukan penilaian dan pengawasan kepada pasien yahng
sudah diatasi kegawatdaruratannya. Tujuannya adalah mencegah terjadi perburukan kondisi
pasien dan memonitor ulang kondisi pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP
Proses penahanan pasien untuk observasi di IGD memerlukan waktu paling lama 2 jam.
Pasien yang mengalami observasi adalah pasien yang menurut penilaian dokter IGD
memerlukan pengawasan sampai kondisi pasien stabil, dengan kreteria:
a)
b)
c)
d)
Gagal jantung
Gangguan pernapasan
Sumbatan jalan napas
Frekuensi pernapasan <10/min atau > 28 x/min
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
BAB III
TATA LAKSANA
1. Pasien baru di RS GRAHA HUSADAdilakukan assesmen oleh dokter jaga IGD dan
jika hasil pemeriksaan perlu dilakukan observasI, maka pasien dan keluarga akan
diberikan informasi dan diberi penjelasan oleh dokter jaga IGD bahwa pasien
memerlukan tindakan pengawasan atau observasi di IGD .
2. Observasi dilakukan oleh perawat dan dokter jaga
3. Dokter memberi terapi sesuai dengan kebutuhan klinis pasien.
4. Observasi dilakukan tiap 5-15 menit sesuai dengan tingkat kegawatdaruratannya. Halhal yang perlu di observasi antara lain keadaan umum pasien, kesadaran pasien,
airway ( jalan nafas ) dan tanda vital.
5. Apabila dalam masa obsevasi keadaan pasien memburuk maka perawat yang
melakukan observasi akan melaporkan kepada dokter jaga dokter jaga akan
melakukan resesmen terhadap kondisi pasien.
6. Batas observasi di IGD selama 2 jam apabila selama waktu yang ditentukan belum
baik maka pasien tersebut dianjurkan untuk rawat inap, jika kondisi pasien membaik
maka pasien diperkenankan pulang dan dokter member resep untuk di rumah.
7. Perkembangan pasien selama observasi dicatat di lembar observasi pasien.
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi yang dijadikan bukti bahwa dokter dan perawat IGD sudah melakukan
observasi, yang didokumentasikan pada proses observasi pasien di IGD adalah:
- Tanggal dan waktu
- Nama pasien
- Umur atau tanggal lahir
- Alamat
- Nomor RM
- Nama dokter dan perawat IGD
- Kondisi umum pasien, kesadaran dan tanda-tanda vital
- Tindakan yang sudah dilakukan dan obat-obatab yang sudah diberikan
Pada proses observasi di RS GRAHA HUSADA menggunakan lembar rekam medis:
-
BAB VII
PENUTUP
Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan pendaftaran pasien sesuai prosedur di
RSJD Provinsi Jambi . tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan
panduan ini, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atas dasar referensi.
Tim penyusun banyak berharap para pembaca memberi kritik dan saran yang
membangun kepada tim penyusun demi kesempurnaan panduan di kesempatan berikutnya.
Semoga panduan ini berguna bagi pokja akses pelayanan dan kontinitas pelayanan RS
GRAHA HUSADA pada khususnya juga pera pembaca pada umumnya.
Direktur
RS GRAHA HUSADA
NIP .
NO. DOKUMEN
.
STANDAR
DITETAPKAN OLEH:
TANGGAL
OPERASIONAL
HALAMAN
TERBIT
DIREKTUR RS.
PROSEDUR
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
1.
Keputusan Rs Graha Husada Tentang Penahanan
Pasien Untuk Observasi
Persiapan alat :
Prosedur
Stetoskope
Tensimeter
Thermometer
Stop watch/ jam
Senter, dll.
Penatalaksanaan :
Unit terkait
UGD, Pendaftaran.
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN PENANGANAN PASIEN BILA TIDAK TERSEDIA TEMPAT TIDUR
PADA UNIT YANG DITUJU
Menimbang :
A). Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS GRAHA HUSADA,
maka diperlukan kebijakan PENDAFTARAN pasien RS GRAHA HUSADA.
B). Bahwa agar pelaksanaan PENDAFTARAN pasien RS GRAHA HUSADA dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
sebagai landasan bagi
penyelenggaraan PENDAFTARAN pasien di RS GRAHA HUSADA.
C). Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan RS GRAHA HUSADA.
Mengingat
1) Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu
Kedua
Ketiga
Keempat
STANDAR
DOKUMEN
NO.REVISI
HALAMAN
..
OPERASIONAL
.
TANGGAL
PROSEDUR
TERBIT
DITETAPKAN OLEH:
DIREKTUR RS.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Keputusan Rs Graha Husada Tentang penanganan pasien bila
tidak tersedia tempat tidur pada unit yang dituju.
Prosedur
Unit terkait