Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Sepanjang sejarah umat manusia, orang melakukan penelitian
tentang ada tidaknya hubungan antara dua hal, fenomena, kejadian atau
lainnya. Dan ada tidaknya pengaruh antara satu kejadian dengan kejadian
yang
lainnya.
Karena
itu
untuk
mempermudah
dalam
melakukan
satu
teknik
pengukuran
asosiasi/hubungan
(Measures
of
(variable
bebas)
dan
variabel
yang
dipengaruhi
disebut
Misalkan
analisis regresi.
c. Mengenatui tujuan analisis regresi.
d. Memberikan pengetahuan mengenai persyaratan penggunaan analisis
regresi
e. Mengetaui Regresi Linear dengan Variabel Moderating
f. Memberikan informasi tentang uji coba
1.4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis adalah metode kepustakaan yaitu memberikan
gambaran tentang materi-materi yang berhubungan dengan permasalahan melalui literatur
buku-buku yang tersedia, tidak lupa juga penulis ambil sedikit dari media massa/internet. Dan
diskusi mengenai masalah yang dibahas dengan teman-teman.
BAB II
PEMBAHASAN
ANALISIS REGRESI
2.1 Pengertian Analisis Regregi
Analisis regresi adalah kajian terhadap hubungan satu variable yang
disebut dengan variable yang diterangkan (the explained variable)
dengan satu atau dua variable yang menerangkan (the explanatory).
Variabel pertama disebut juga sebagai variable tergantung dan variable
kedua disebut juga sebagai variable bebas. 1[1] Analisis regresi merupakan
salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu
variabel terhadap variabel lain.2[2] Sir Francis Galton (1822 1911),
memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan, yang
selanjutnya
dinamakan
regresi,
sehubungan
dengan
penelitiannya
tinggi
anak
laki-laki
dan
tinggi
badan
ayahnya.
Galton
menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari ayah yang tinggi
setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai
tengah populasi. Dengan kata lain, anak laki-laki dari ayah yang badannya
sangat tinggi cenderung lebih pendek dari pada ayahnya, sedangkan anak
laki-laki dari ayah yang badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi
dari ayahnya. (Ronal E. Walpole).
Hubungan antar variabel dapat berupa hubungan linier ataupun hubungan
tidak linier. Misalnya, berat badan orang dewasa sampai pada tahap
tertentu bergantung pada tinggi badan, keliling lingkaran bergantung
pada
1
2
diameternya,
dan
tekanan
gas
bergantung
pada
suhu
dan
regresi
dikembangkan
persamaan
estimasi
untuk
variabel
terikat)
sedangkan
variabel
yang
diperkirakan
a.
ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation.
Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T.
antara X dan Y.
Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel
tergantung (Y)
8. Data harus berdistribusi normal
9. Data berskala interval atau rasio
moderating
adalah
variabel
yang
memperkuat
atau
variabel
bebas
dengan
variabel
moderatingnya,
sehingga
Hipotesis
moderating
diterima
jika
variabel
X1
X2
2. Absolut residual
Model ini mirip dengan MRA, tetapi variabel moderating didekati
dengan selisih mutlak (absolut residual) antara variabel bebas dengan
variabel moderatingnya. Penerimaan hipotesis juga sama, dan model ini
masih riskan terhadap gangguan multikolinearitas meskipun risiko itu
lebih kecil dari pada dengan metode MRA.
3. Residual
Model ini menggunakan konsep lack of fit yaitu hipotesis moderating
diterima terjadi jika terdapat ketidakcocokan dari deviasi hubungan linear
antara variabel independen. Langkahnya adalah dengan meregresikan
antara
kepuasan
kerja
terhadap
kompensasi
dan
dihitung
nilai
residualnya. Pada program SPSS dengan klik Save pada regreesion, lalu
klik pada usntandardized residual. Nilai residual kemudian diambil nilai
absolutnya lalu diregresikan antara kinerja terhadap absolut residual.
2.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal,
yaitu; tingkat signifikan atau probabilitas dan tingkat kepercayaan atau
confidence interval. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang
menggunakan 0,05. Kisaran tingkat signifikan mulai dari 0,01 sampai
dengan 0,1. Yang dimaksud dengan tingkat signifikan adalah probabilitas
melakukan kesalahan tipe 1, yaitu kesalahan menolak hipotesis ketika
hipotesis tersebut benar. Tingkat kepercayaan pada umumnya ialah
sebesar 95%, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan ialah tingkat
dimana sebesar 95% nilai semple akan mewakili nilai populasi dimana
sample berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis,
yaitu:
HO (hipotesis nol) dan H1 (hipotesis alternative)
Contoh uji hipotesis misalnya rata-rata produktivitas pegawai sama
dengan 10 (x = 10), maka bunyi hipotesisnya ialah:
a. HO: rata-rata prokdutivitas pegawai sama dengan 10
b. H1 : rata-rata prokdutivitas pegawai tidak sama dengan 10
c.