Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2
PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI KEPADAPASIEN/KELUARGA
No. .................................................
TENTANG
PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI KEPADAPASIEN/KELUARGA
DI RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA
DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA
Menimbang
Mengingat
1.
2.
3.
4.
Menetapkan
Pertama
:
:
Kedua
Ketiga
Agar ketentuan ini menjadi acuan bagi seluruh staf rumah sakit dalam
memberikan informasi dan edukasi bagi pasien/keluarga.
Keempat
Ditetapkan di : Panam
Pada tanggal :
Direktur RS GRAHA HUSADA
1.1
Tujuan
1.
2.
sakit. Sehingga edukasi kesehatan (penkes) dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur
yang ada.
3.
Agar pasien & keluarga berpartisipasi dalam keputusan perawatan dan proses
Pengertian
Informasi adalah suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan, yang
berupa data, fakta, gagasan, konsep, kebijakan, aturan, standar, norma, pedoman atau acuan
yang diharapkan dapat diketahui, dipahami, diyakini, dan di implementasikan oleh
komunikan. Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui
teknik praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata,
dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan diri, aktif memberikan informasiinformasi atau ide baru ( Craven dan Hirnle, 1996 dalam suliha, 2002).
1.3
Fasilitas kesehatan, mis: spal, air bersih, pembuangan sampah, mck, makanan bergizi,
dan sebagainya. Termasuk juga tempat pelayanan kesehatan seperti RS, poliklinik,
puskesmas, posyandu, polindes, bides, dokter, perawat dan sebagainya.
3.
Sikap
perilaku:
tokoh
masyarakat,
tokoh
agama,
petugas
kesehatan.
Kebijakan/peraturan/UU, LSM
Informasi tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan :
1.
Observasi
2.
Wawancara
3.
Angket/questioner
4.
Dokumentasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tujuan pengkajian
4
1.
2.
Memahami masalah
1.
2.
Siapa yang akan memecahkan masalah dan siapa yang perlu dilibatkan
3.
Prioritas Masalah
Di susun berdasarkan hirarki kebutuhan Maslow :
Aktualisasi Diri
Harga Diri
Kasih Sayang
Aman/Nyaman
Biologis/Fisiologis
Agar edukasi dapat dipahami dengan baik dilakukan dahulu assesment/penilaian terhadap
pasien dan keluarga meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
Sehingga pemberi edukasi mengetahui apakah pasien dan keluarga bersedia dan maupun
untuk belajar hasil penilaian didokumentasikan dalam rekam medis.
Semua aktifitas manusia melibatkan komunikasi, namun karena kita sering menerimanya
begitu saja, kita tidak selalu memikirkan bagaimana kita berkomunikasi dengan yang lain dan
apakah efektif atau tidak. Komunikasi yang baik melibatkan pemahaman bagaimana orangorang berhubungan dengan yang lain, mendengarkan apa yang dikatakan dan mengambil
pelajaran dari hal tersebut. Komunikasi adalah tentang pertukaran informasi, berbgi ide dan
pengetahuan. Hal ini berupa proses dua arah dimana informasi, pemikiran, ide, perasaan atau
opini disampaikan/dibagikan melalui kata-kata, tindakan maupun isyarat untuk mencapai
pemahaman bersama. Komunikasi yang baik berarti bahwa para pihak terlibat secara aktif.
Hal ini akan menolong mereka untuk mengalami cara baru mengerjakan atau memikirkan
sesuatu. Pengertian komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain
tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi.
(Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
1.
Teori Komunikasi
a.
Proses komunikasi:
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud
oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh
penerima pesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana,
2003).Gambar berikut memberikan ilustrasi proses komunikasi.
2.
a.
luas dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan, cara berbicaranyanya jelas dan
menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikan)
b.
Isi Pesan, adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan.
Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi,
media penyampaian,penerimanya.
c.
Penerima
pesan/komunikan
(pasien,
keluarga
pasien,
perawat,
dokter,
Umpan Balik adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon pesan yang
diterimanya.
3.
Pada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan kemampuan dalam hal-hal berikut
(konsil kedokteran Indonesia, hal 42):
a.
c.
yang tersurat (bahasa non verbal di balik ungkapan kata/kalimatnya, gerak tubuh).
d.
Sifat Komunikasi
Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (Pelyanan promosi).
Komunikasi yang bersifat infomasi asuhan didalam rumah sakit adalah:
a.
Jam pelayanan
b.
c.
d.
b.
c.
d.
Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan qualitas
5.
6.
Tepat waktu,
b.
Akurat.
c.
Lengkap
d.
Jelas.
e.
b.
c.
Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima
pesan.
d.
e.
Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan pesan dengan hasil
verifikasi.
f.
Yah.. Benar
Dikonfirmasi
Komunikator
7.
Isi Pesan
Ditulis
Dibacakan
Komunikan
Respect, pengertiannya:
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesanyangkita sampaikan.Jika kita
membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati,
maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan
meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan
sebagai sebuah tim.
b.
c.
maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan
yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.
d.
e.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang
efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya
dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan
(respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling
menguntungkan dan saling menguatkan.
Ruang Lingkup
1.
a.
Antar pemberi pelayanan saat memberikan perintah lisan atau melalui telpon .
b.
Petugas laboratorium saat membacakan hasil laboratoruim secara lisan atau melalui
telepon.
11
c.
pelanggan
d.
e.
2.
Baca ulang dan verifikasi dikecualikan untuk kondisi darurat di ICU dan UGD
3.
penting, misal nama obat, nama pasien, dosis obat, hasil laboratorium dengan mengeja huruphurup tersebut saat membaca ulang (reed back) dan verifikasi.
4.
Petugas yang melakukan kegiatan ini harus memiliki pengetahuan tentang informasi
yang akan di sampaikan, memiliki rasa empati dan ketrampilan berkomunikasi secara efektif.
Pemberian informasi dan edukasi dilakukan melalui tatap muka dan berjalan secara
interaktif, dimana kegiatan ini bisa dilakukan pada saat pasien dirawat, akan pulang atau
ketika datang kembali untuk berobat
b.
Ruangan cukup luas bagi pasien dan pendamping pasien untuk kenyamanan mereka.
12
c.
Penempatan meja, kursi atau barang- barang lain hendaknya tidak menghambat
komunikasi.
d.
Membina hubungan yang baik dengan pasien/keluarga agar tercipta rasa percaya
Mendapatkan data yang cukup mengenai masalah medis pasien (termasuk adanya
Mendapatkan data yang akurat tentang obat-obat yang digunakan pasien, termasuk
Informasi yang dapat diberikan kepada pasien/keluarga adalah yang berkaitan dengan
perawatan pasien :
a.
b.
nama obat, kegunaan obat, aturan pakai, teknik penggunaan obat-obat tertentu (contoh obat, inhaler), cara
penyimpanan, berapa lama obat harus digunakan dan kapan obat harus ditebus lagi, apa yang harus dilakukan
jika terjadinya efek samping yang akan dialami dan bagaimana cara mencegah atau meminimalkan, meminta
pasien/keluarga untuk melaporkan jika ada keluhan yang dirasakan pasien selama menggunakan.
c.
d.
e.
f.
g.
Proses komunikasi saat memberikan edukasi kepada pasien & keluarganya berkaitan
dengan kondisi kesehatannya
Tahap asesmen pasien: Sebelum melakukan edukasi, petugas menilai dulu kebutuhan
edukasi pasien & keluarga berdasarkan: (data ini didapatkan dari RM):
1.
2.
3.
4.
5.
Tahap Cara penyampaian informasi dan edukasi yang efektif. Setelah melalui tahap
asesmen pasien, di temukan :
1.
Pasien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang, maka proses
Jika pada tahap asesmen pasien di temukan hambatan fisik (tuna rungu dan tuna
wicara), maka komunikasi yang efektif adalah memberikan leaflet kepada pasien dan
keluarga sekandung (istri,anak, ayah, ibu, atau saudara sekandung) dan menjelaskannya
kepada mereka.
3.
Jika pada tahap asesmen pasien ditemukan hambatan emosional pasien (pasien marah
atau depresi), maka komunikasi yang efektif adalah memberikan materi edukasi dan
menyarankan pasien membaca leaflet. Apabila pasien tidak mengerti materi edukasi, pasien
bisa menghubungi medical information.
Verifikasi
Tahap Cara verifikasi bahwa pasien dan keluarga menerima dan memahami edukasi yang
diberikan:
1.
Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, kondisi pasien
baik dan senang, maka verifikasi yang dilakukan adalah: menanyakan kembali edukasi yang
telah diberikan. Pertanyaannya adalah: Dari materi edukasi yang telah disampaikan, kirakira apa yang bpk/ibu bisa pelajari?.
2.
Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, pasiennya
mengalami hambatan fisik, maka verifikasinya adalah dengan pihak keluarganya dengan
pertanyaan yang sama:Dari materi edukasi yang telah disampaikan, kira-kira apa yang
Bapak/Ibu bisa pelajari?.
3.
Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, ada hambatan
emosional (marah atau depresi), maka verifikasinya adalah dengan tanyakan kembali sejauh
mana pasiennya mengerti tentang materi edukasi yang diberikan dan pahami.
Dengan diberikannya informasi dan edukasi pasien, diharapkan komunikasi yang
disampaikan dapat dimengerti dan diterapkan oleh pasien. Dengan pasien mengikuti semua
arahan dari rumah sakit, diharapkan mempercepat proses penyembuhan pasien.
14
NO. DOKUMEN
NO.REVISI
HALAMAN
..
TANGGAL
DITETAPKAN OLEH:
TERBIT
DIREKTUR RS.
15
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
2. Pelaksanaan
2.1. Diruang Admission
2.1.1. Mengucapkan salam
2.1.2. Petugas memperkenalkan diri dan menjelaskan
tugas serta perannya
2.1.3. Pastikan identitas pasien
2.1.4. Petugas admission memberikan informasi dan
edukasi mengenai hak dan kewajiban pasien,
tarif dan fasilitas kamar perawatan, dokter
yang mempunyai ijin praktek dan merawat di
RS, tarif dokter, penanggungjawab biaya
pasien, asuransi yang bekerja sama dengan RS
dan tata tertib dan peraturan RS
2.1.5. Setelah pasien dan atau keluarga memahami
dan menyetujui akan menandatangani RMC
dan form general concent.
2.2. Di Rawat Jalan (UGD, Klinik Spesialis, Klinik
Umum, Renal Unit, Sitostatika)
2.2.1. Mengucapkan salam
2.2.2. Petugas memperkenalkan diri dan menjelaskan
16
2.2.3.
2.2.4.
2.2.5.
2.2.6.
A. Dokter
2.3.4. Dokter memberikan informasi dan edukasi
antara lain :
tujuan anamnesis dan
pemeriksaan fisik (kemungkinan ada rasa tidak
nyaman/sakit saat pemeriksaan), kondisi saat
ini serta kemungkinan yang akan terjadi
terhadap pasien (diagnosis, tindakan medis
yang akan dilakukan), manfaat, resiko, serta
efek samping atau komplikasi
2.3.5. Dokter melakukan verifikasi pada pasien dan
atau keluarga terhadap materi edukasi yang
telah diberikan
2.3.6. Dokter mendokumentasikan pada RM
terintergrasi dan RM catatan pelaksanaan
edukasi dari multidisiplin dan persiapan pasien
pulang (RM 21).
17
Unit terkait
- Pendaftaran, Informasi
Nomer Dokumen
Nomer Revisi
Jumlah
Halaman
RS.Graha
Husada
20
Ditetapkan
Tanggal Terbit
STANDARD
OPERATING
PROCEDURE
dr.Is Yulianto.Sp.OG
Direktur
pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
pasien
7. Petugas menjelaskan informasi pelayanan yang tersedia
rumah sakit berkaitan dengan pelayanan yang dibutuhkan
pasien
8. Petugas menjelaskan informasi tentang hasil pelayanan
yang diharapkan
9. Petugas menjelaskan tentang perkiraan biaya perawatan
kepada pasien dan atau keluarga pasien
10. Petugas memberikan informasi secara akurat dan
PENDAFTRAN
Nomer Dokumen
Nomer Revisi
Jumlah
Halaman
RS.Graha
22
Husada
Ditetapkan
Tanggal Terbit
STANDARD
OPERATING
PROCEDURE
dr.Is Yulianto.Sp.OG
Direktur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
KasiKASIR , Admission
bedasarkan
golongan operasi yang dilakukan berpedoman kepada
buku tarif
4.Setelah dihitung oleh kasir maka biaya tersebut
dikonfirmasikan
kepada keluarga pasien / pasien diatas form perkiraan
biaya
5.Form biaya tersebut kemudian diserahkan kepada
pasien / penjamin
dan untuk tiap perkiraan biaya harus dicantumkan
note : diluar
penyulit.
6.Sebelum diserahkan form harus ditandatangani oleh
pasien/
penjamin dan kasir yang mebuat perkiraan biaya
tersebut sebagai
tanda persetujuan untuk dilakukanya tindakan
tersebut
Unit Terkait
Kasir, Admission
24