Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi
sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang
ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut , samudra, dll.) dan hanya 3%
yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.) Seiring dengan
pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk
keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan
untuk pengairan, bahan dasar industri, minuman, penambangan, dan aset
rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber
listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus
berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air
cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
Untuk mengetahui suatu perairan itu bersih harus melakukan analisis
kualitas air. Analisis kualitas air meliputi parameter fisik, kimia dan biologi.
Semua parameter harus tetap dalam keadaan seimbang, tidak berlebihan
maupun kekurangan agar tetap dapat menunjang berlangsungnya
kehidupan dari organisme yang hidup dalam perairan tersebut.
Ketidakseimbangan nilai dari tiap parameter yang ada dapat
menyebabkan terjadinya gangguan berjalannya siklus hidup pada
ekosistem yang ada dalam perairan tersebut. Contohnya adalah ikan tidak
dapat hidup pada pH yang sangat asam maupun yang sangat basa.
Ketersediaan DO yang minim juga dapat menyebabkan kematian pada
organisme-organisme yang membutuhkannya.
Oleh karena itu, analisis kualtas air suatu perairan penting dipelajari agar
dapat mengetahui apakah suatu perairan baik atau buruk kualitasnya.
Apabila ternyata kualitas airnya buruk maka dapat dilakukan langkahlangkah yang dapat mengembalikan kondisi perairan dengan parameterparameter yang memiliki kadar atau nilai yang seimbang.
1.2. Tujuan
1.
Mengetahui parameter kualitas air dan cara pengukurannya.
2.
Mengetahui hubungan parameter fisika, kimia dan biologi dalam
kualitas air.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
Gelas ukur
Pipet tetes
Pipet ukur
Ember plastik
Jaring plankton
Kertas label
Penggaris
pH meter
Mikroskop
Botol film
Botol aqua
Sedwgwick rafter counting cell (SR)
Plastik
Hand counter
Salinometer atau refraktometer
Kertas saring
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
Bahan :
larutan Buffer
larutan H2SO4 pekat
larutan 1/80 N Na2S2O3
larutan indikator amilum
larutan indikator PP
larutan 4% formalin
larutan. MnSO4
larutan reagan oksigen
larutan 1/44 N NaOH
larutan 1/50 N H2SO4
larutan indikator methyl orange
aquades
larutan 1/40 N Na2S2O3
larutan bromcresol green
larutan 1/50N HCl
larutan KMnO4 0,01 N
larutan asam oksalat 0.1 N
larutan H2SO4 6 N
larutan buffer kesadahan
larutan indikator EBT
larutan indikator EDTA
B. Cara Kerja
1. Kecerahan Air
a. Memasukan secchi disc ke dalam airsampai tidak dapat batas antara
hitam dan putih kemudian mencatat kedalamannya (a cm).
b. Menarik secchi disc ke atas sampai dapat terlihat batas antara hitam
dan putih kemudian mencatat kedalamannya (b cm).
c. Menghitung nilai transparansi dengan rumus: a + b/2
2. Suhu Udara dan Suhu Air
a. Mengukur suhu udara di lokasi praktikum dengan menggunakan
termometer dan mencatat suhunya
b. Mengukur suhu air menggunakan termometer deagan cara
memasukkannya ke dalam air selama kurang lebih 5 menit lalu membaca
dan mencatat suhu air yang ditunjukkan oleh termometer tersebut dalam
keadaan ujung termometer masih tercelup di dalam air.
3. Derajat Keasaman (pH)
a. Mengambil air secukupnya
b. Memasukkan pH meter ke dalam larutan standar (ph=7) dan kalibrasi
pH tersebut agar menunjukkan nilai pH=7
c. Memasukkan pH meter ke dalam air sample, membiarkannya beberapa
menit hingga nilai pH yang terbaca menunjukkan angka yang stabil.
Mencatat nilai pH yang ditunjukkan oleh pH meter
d. Membersihkan bagian ujung pH meter dengan aquades sebelum
digunakan untuk mengukur air sampel lainnya.
4. Kandungan O2 terlarut (Dissolved Oxigen atau DO)
Metode Winkler:
a
Mengambil cuplikan air yang akan diperiksa dengan memasukkan
botol oksigen ke dalam air, menutup rapat-rapat jangan sampai timbul
gelembung udara.
b
Menambahkan 1 ml MnSO4 dan 1 ml reagen (pereaksi) oksigen ke
dalam botol oksigen.
c
Menutup botol oksigen, kemudian menggojok perlahan- lahan
dengan car membolak- balik botol hingga reaksi berjalan sempurna.
d
Mendiamkan beberapa saat hingga endapan yang timbul terlihat
mengendap sempurna.
e
Membuka tutup botol dan menambahkan 1 ml larutan H2SO4 pekat.
f
Menutup botol, menggojok seperti di atas hingga endapan larut
sempurna dan mendiamkan selama beberapa menit ( 10 menit).
g
Mengambil larutan hasil reaksi diatas sebanyak 50 ml dan
memasukkan ke dalam erlemeyer 250 ml.
h
Menitrasi dengan larutan 1/80 NanS2O3 sambil erlemeyer digoyanggoyang hingga larutan berwarna kuning.
i
Menambahkan 3 tetes indikator amilum, menggoyang- goyang dan
lartan akan berubah menjadi warna biru, kemudian mantitrasi hingga
warna biru tepat hilang.
j
Mencatat banyak larutan 1/80 N NanS2O3 yang digunakan untuk
titrasi dari awal hingga akhir (= a ml).
Perhitungan:
1 ml 1/80 N NanS2O3 = 0,1 mg O2/l
Kandungan O2 terlarut =
a = jumlah titran
1000
a ( f ) 0,1 mg/ L
50
(f) = faktor korelasi= 1
c. Mendiamkan beberapa saat hingga warna rose tidak hilang; jika hilang,
maka tambahkan lagi 1-2 tetes 0,1 Kalium Permanganat, gojok, dan
diamkan.
d. Menambahkan 1 tetes 0,1 Ammonium oksalat, gojok, dan diamkan
hingga warna rose hilang.
e. Melanjutkan analisis seperti mengalisis kandungan O2 terlarut.
Perhitungan:
Hasil analisis kandungan O2 terlarut segera = a ml
Hasil analisis kandungan O2 terlarut 5 hari = b ml
BOD5 =
1000
( ab) ( f ) 0, 1 mg/L
50
7. Densitas plankton
a. Mengambil sample dengan menggunakan Sedgwick Rafter Counting
Cell (SR) setelah itu dimasukkan ke botol film
b. Melakukan pengamatan plankton dengan mikroskop
Perhitungan densitas plankton:
D = A x volume botol (plakton) : volume SR : volume sampel
air individu/L
D = densitas plankton (individu/l)
A = cacah individu plankton dalam SR
Perhitungan indeks diversitas plankton:
( H )= 2 log
N
H = indeks diversitas
Ni = cacah individu suatu genus
N = cacah individu seluruh spesies
Baik indeks densitas maupun diversitas plankton menujukan tingkat
kesuburan suatu perairan.
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, CA. 1982. Water Quality in Warm Water Fish Pond. Craft Master
Printers, Alabama.
Cox, W. George. 1997. Conservation
Companies, Inc. Chicago.
Biology.
The
Mc
Graw
Hill