Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Nim
: 151352264
Kelas : Pagi C
Tugas Agama
Surat An-nisa :114
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikanbisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat
ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang
berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi
kepadanya pahala yang besar.QS. An Nisa: 114
Tafsir Ayat
Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sadi Rahimahulloh berkata:
Maknanya adalah tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan manusia
dan perbincangan mereka apabila tidak mengandung kebaikan padanya karena
boleh jadi hal tersebut tidak ada manfaatnya seperti memperbanyak perbincangan
yang mubah, maupun keburukan atau mudarat yang murni seperti perkataan yang
diharamkan dengan berbagai macamnya.
Kemudian Alloh Taala memuji kecuali orang yang menyuruh manusia memberi
sedekah yaitu berupa harta atau ilmu yang bermanfaat, bahkan hal itu bisa juga
tercakup di dalamnya berbagai macam ibadah yang mudah seperti tasbih, tahmid
dan
semisalnya.
Sebagaimana
yang
pernah
disabdakan
oleh
Nabi Shallallohualaihi wasallam sesungguhnya ada pada setiap tasbih itu
sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, amar maruf
nahi mungkar adalah sedekah dan mencampuri istri kalian adalah sedekah.
Atau memerintahkan yang maruf adalah termasuk bentuk ihsan dan ketaatan
dan segala sesuatu yang dikenal oleh syariat dan akal sehat tentang kebaikannya.
Apabila disebutkan kata maruf secara mutlaq tanpa disebutkan lafazh nahi
mungkar maka otomatis masuk juga nahi mungkar alasannya adalah karena
orang yang meninggalkan larangan-larangan merupakan hal yang maruf, juga
dikarenakan alasan bahwa tidaklah sebuah kebaikan akan menjadi sempurna
Surat Luqman : 17
(17)1
:
:
:
:
:
:
Wahai anakku
Dirikanlah
Dan perintahkanlah (manusia)
Dengan kebaikan (taat kepada Allah)
Dan bersabarlah
Apa yang menimpamu (ketika
memerintah dan mencegah)
Ayat di atas menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan amal-amal shaleh
yang puncaknya adalah shalat, serta amal-amal kebajikanyang tercermin
dalam amr maruf dan nahi munkar, juga nasihat berupa perisai yang
membentengi seseorang dari kegagalan yaitu sabar dan tabah. Kata azm dari
segi bahasa bararti keteguhan hati dan tekad untuk melakukan sesuaatu. Kata ini
berpatron mashdar, tetapi maksudnya adalah objek, sehingga makna penggalan
ayat itu adalah shalat, amr maruf dan nahi munkar serta kesabaran
merupakan hal-hal yang telah diwajibkan oleh Allah untuk dibulatkan atasnya
tekad manusia. Thabathabai tidak memahami kesabaran sebagai salah satu yang
ditunjuk oleh kata yang demikian itu, karena menurutnya kesabaran telah masuk
dalam bagian azm. Maka atas dasar itu, bersabar yakni menahan diri termasuk
dalam azm dari sisi bahwa azm yakni tekad dan keteguhan akan terus bertahan
selama masih ada sabar. Dengan demikian kesabaran diperlukan oleh tekad serta
kesinambungannya.
C.