Você está na página 1de 3

Nama

: Braja Manggala
NIM
: 165100207111042
Kelas/Kelompok : U / U8
ANALISA PROSEDUR
a. Proses pembuatan dan pengenceran larutan

1. Pembuatan 100 mL larutan NaCl 0,1 M


Cara pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M adalah dengan menghitung terlebih dahulu berat
NaCl yang akan kita butuhkan, setelah diketahu berat NaCl yang dibutuhkan maka timbang dengan
menggunakan timbangan analitik. Sebelum menggunakan timbangan analitik bersihkan daerah sekitar
timbangan analitik dari kotoran menggunakan kuas atau pun tisu agar tidak menggangu hasil dari
perhitungannya. Lalu letakan gelas arloji diatas timbangan analitik untuk tempat NaCl yang akan
ditimbang dan nol kan timbangan analitik. Setelah tertimbang berat yang dibutuhkan masukan NaCl
tersebut ke dalam gelas beker dan bilas gelas arloji menggunakan aquades agar tidak ada NaCl yang
tertinggal di gelas arloji, tambahkan aquades secukupnya untuk melarutkan NaCl dan aduk
menggunakan pengaduk kaca secara zigzag. Setelah terlarut masukan larutan NaCl kedalam labu ukur
100 ml dengan menggunakan bantuan dari corong, bersihkan corong sama seperti yang dilakukan ke
gelas arloji, tambahkan aquades ke labu ukur hingga batas labu ukur tersebut. Setelah itu tutup labu
ukur 100 ml dan homogenkan. Yang terahkir buanglah larutan NaCl ke wastafel tidak usah
dibersihkan karena percobaan berikutnya sama menggunakan NaCl sebagai bahan utama cukup
dibilas.
2. Pembuatan 100 mL larutan NaCl 100 ppm
Cara pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm adalah menghitung terlebih dahulu berat NaCl
yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus ppm. Seperti percobaan sebelumnya sebelum
menggunakan timbangan analitik wajib membersihkan terlebih dahulu menggunakan kuas atau tisu,
Hitunglah berat NaCl sesuai yang kita butuhkan dengan menggunakan bantuan gelas arloji. Pindahkan
NaCl yang telah ditimbang ke dalam gelas beker dan bilas gelas arloji menggunakan aquades,
tambahkanlah aquades secukupnya ke gelas beker untuk melarutkan NaCl. Setelah itu pindahakan
larutan NaCl ke labu ukur 100 ml dengan bantuan corong, bilas corong tersebut dengan menggunakan
aquades supaya semua larutan NaCl ikut larut kedalam labu ukur. Setelah membilas corong dengan
aquades, tambahkan aquades kedalam labu ukur hingga batas labu ukur, tutuplah labu ukur tersebut
lalu homogenkan. Buanglah larutan NaCl tadi ke wastafel, lalu bersihkan dan bilas semua alat yang
telah dipakai tadi.
3. Pembuatan 100 mL larutan etanol 10 %
Cara pembuatan 100 ml larutan etanol 10% adalah dengan menghitung volume dari etanol
96% dengan menggunakan rumus pengenceran. Setelah itu alat dan bahan yang akan digunakan yaitu
labu ukur 100 ml, pipet ukur, bulb, dan juga etanol. Ambil etanol menggunakan pipet ukur yang telah
dipasang bulb pada bagian atasnya ambil sesuai volume yang diketahui. Siapkan labu ukur dan
masukan aquades kedalamnya sebelum menambahkan etanol yang telah diambil, hal ini untuk
menghindari ledakan. Setelah menambahkan aquades sebagai alas sebelum memasuka etanol
tambahkan lagi aquades hingga leher labu ukur tutup dan kocok. Setelah dikocok buka dan tambahkan
lagi aquades hingga batas labu ukur, tutup kembali setelah itu homogenkan. Setelah mendapatkan
hasil dari percobaan buanglah larutan etanol ke tempat limbah etanol, dan juga bersih dan bilas alat
yang telah digunakan.

Nama
: Braja Manggala
NIM
: 165100207111042
Kelas/Kelompok : U / U8
4. Pembuatan 100 mL larutan gula 5%
Cara membuat 100 ml larutan gula 5% adalah dengan menghitung kebutuhan gula seberapa
banyak, setelah mengetahui berat gula yang dibutuhkan timbanglah gula tersebut dengan timbangan
analitik. Bersihkan timbangan analitik sekali lagi sebelum menggunakan gunakanlah spatula untuk
membantuk memindahkan gula dan juga gelas arloji sebagai alas untuk gula didalam timbangan
analitik, setelah itu pindahkan gula kedalam gelas beker dan bilas gelas arloji dengan aquades supaya
tidak ada sisa gula digelas arloji. Tambahkan aquades secukupnya kedalam gelas beker, untuk gula
semakin banyak aqudes yang ditambahkan maka akan cepat larut akan tetapi jika terlalu banyak maka
akan berlebih nanti jika dimasukan ke labu ukur maka harus berhati-hati dalam menambahkanya.
Masukan larutan gula kedalam labu ukur 100 ml dengan bantuan corong, bilaslah corong tersebut
menggunakan aquades hal ini bertujuan untuk membersihkan larutan gula yang tertinggal di corong.
Lalu tambahkan aquades hingga batas labu ukur, jika mengalami masalah dalam menambahkan
aquades bisa menggunakan bantuan dari pipet tetes supaya tidak lebih dari batas labu ukur itu sendiri.
Tutuplah dana homogenkan larutan gula tadi. Buanglah larutan gula kewastafel dan bersihkan dan
bilas seluruh alat yang telah digunakan.
5. Pembuatan 100 mL larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%
Cara pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% adalah dengan menghitung
terlebih dahulu kosentrasi HCl dan dilanjutkan dengan menghitung volume HCl. Setelah mengetahui
volume HCl yang kita butuhkan siapkan alat yang akan digunakan dalam percobaan yaitu Pipet ukur,
labu ukur dan bulb. Ambil HCl dengan pipet ukur yang telah dipasang bulb diatasnya. Setelah
mendapatkan volume yang diingikan masukan HCl kedalam labu ukur 100 ml dan tambahkan aquades
sampai batas lab ukur, lalu tutup dan homogenkan. Setelah mendapatkan hasil buanglah Larutan HCl
ke limbah asam karena HCl merupakan asam kuat dan juga bersihkan alat yang telah digunakan dalam
percobaan.
b. Fungsi alat dan bahan

1. Timbangan Analitik berfungsi sebagai penimbang atau yang menghitung berat bahan baku
padatan yang akan digunakan sebagai bahan utama percobaan, timbangan analitik harus
dipergunakan sangat hati-hati karena alat ini sangat peka dan mudah rusak.
2. Gelas Arloji berfungsi sebagai tempat atau alas untuk menaruh bahan baku yang
berbentuk padatan.
3. Spatula berfungsi sebagai alat untuk mengambil bahan baku yang berupa padatan dan
menaruh yang keatas gelas arloji.
4. Gelas beker berfungsi sebagai tempat melarutkan larutan dengan bahan baku padatan.
5. Pengaduk kaca berfungsi untuk mengaduk bahan yang berupa padatan yang telah
dicampur dengan aquades di dalam gelas beker.
6. Corong berfungsi untuk memasukan larutan yang berada di gelas beker ke dalam labu
ukur, karena labu ukur memiliki mulut yang sempit.
7. Labu ukur berfungsi untuk menghomogen kan suatu larutan.
8. Pipet tetes berfungsi untuk menambahkan air kedalam labu ukur jika sudah mendekati
batas labu ukur untuk menghindari keselahan dalam percobaan.
9. Pipet Ukur berfungsi untuk mengambil bahan baku yang berupa cairan seperti HCl dan
etanol.
10. Bulb berfungsi sebagai alat untuk membantu pipet ukur mengambil bahan baku cairan.
Penggunaan bulb harus sangat berhati-hati jikalau ada cairan yang dihisap tadi sampai
masuk hingga kedalam bulb maka alat ini akan rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi.

Nama
: Braja Manggala
NIM
: 165100207111042
Kelas/Kelompok : U / U8
11. Aquades berfungsi untuk mengencerkan atau melarutkan bahan, baik yang berupa
padatan atau cairan.
12. Gula berfungsi sebagai bahan utama untuk percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5%.
13. NaCl berfungsi sebagai bahan utama yang berbentuk padatan untuk membuat percobaan
larutan NaCl 0,1 M dan larutan NaCl 100 ppm.
14. Etenol 96% berfungsi sebagai bahan utama yang berbentuk cairan digunakan untuk
percobaan pembuatan 100 ml larutan etanol 10%.
15. HCl 32% berfungsi sebagai bahan untuk melakukan percobaan pembuatan 100 ml larutan
HCl 0,1 M dari larutan 32%.
c. TUJUAN PERLAKUAN

1. Mengecek semua kelengkapan alat, cara prosedur dan MSDS agar praktikum dapat
berjalan seseuai prosedur dan tidak terjadi kesalahan terlebih lagi hal-hal yang tidak
diinginkan.
2. Menghitung konsentrasi, ppm, atau persen berat maupun volume haruslah benar-benar
tepat atau setidaknya harus sangat mendekati hasil perhitungan agar tidak mempengaruhi
hasil dari percobaan itu sendiri.
3. Dalam menghitung bahan baku berupa padatan dengan menggunakan timbangan analitik
haruslah sangat berhati-hati dan menimbangnya secara sedikit demi sedikit. Kaca pentup
timbangan analitik haruslah selalu tertutup karena debu dan tekanan udara sangat
mempengaruhi hasil dari penimbangan karena timbangan analitik sangat sensitif.

Você também pode gostar