Você está na página 1de 14

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL


SEDIAAN INFUS NaCl ISOTONIS 0,9% SEBANYAK 100 ML

Disusun oleh :
KELOMPOK 6 :
KP G
Nurlina Muliani

1130384

Arlisa Fitria

1130397

Irdiani Vivi K

1130407

Intan Wulandari

1130408

Tifany Eka P

1130413

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA


SURABAYA
2015

Topik

: Pembuatan Sediaan Infus NaCl Isotonis 0,9% Sebanyak 100 ml

Tujuan

1. Mempelajari cara pembuatan sediaan steril volume besar beserta cara sterilisasinya
2. Membuat sediaan bebas pirogen

I.

PRAFORMULASI
1. Tinjauan farmakologi bahan obat
Indikasi : (Martindale 34th p.1234)
Sebagai pengganti cairan elektrolit tubuh, pengaturan defesiensi ion natrium dan
klorida pada kondisi kehilangan garam.
Kontra indikasi : (Martindale 34th p.1234)
Pada penderita hipertensi, gagal jantung, udema peripheral dan pulmonary.
Gangguan renal dan prekomsia perlu diperhatikan.
Efek samping : (Martindale 34th p.1234)
Hipernatremia yang serius menyebabkan dehidrasi otak, nausea, vomiting, diare,
kram perut, pengurangan air liur, takikardia, mengantuk dan haus.
2. Tinjauan sifat fisikokimia obat
Kelarutan : (Martindale 34th p.1233)
Dalam air (1:2,8) ; dalam air mendidih (1:2,7) ; gliserol (1:10), sedikit larut
dalam chloroform.
Stabilitas
-

Terhadap cahaya :
Tidak stabil terhadap cahaya. ( MD 28 p.635 )

Terhadap suhu:
1

Stabil, pada pemanasan akan meningkatkan kelarutan. (MD 28 p.635)


-

Terhadap oksigen
Tidak stabil terhadap udara, disimpan dalam wadah kedap udara. (Martindale
28th p.635)

Terhadap pH
pH stabil 4,5-7,0. (Martindale 28th p.635)
Dalam air pHnya 6,7-7,5. (HPE p.479)

3. Obat Tidak Tercampurkan (Inkompatibel)


Larutan NaCl korosif terhadap besi, bereaksi dengan Ag, timah hitam, garam merkuri
(Martindale 34th p.1234)
4. Cara penggunaan dan dosis
Dosis NaCl untuk IV didasarkan atas faktor umur, berat badan, kondisi klinis pasien,
keluarga pasien yang mengalami dehidrasi untuk kekurangan Na yang parah dibutuhkan
2-3 liter NaCl 0,9% (isotonis) diberikan selama 2-3 jam secara IV perlahan. (MD 28
p.687)

II.

FORMULASI
a. Permasalahan dan penyelesaian:
-

Sediaan infus NaCl 0,9% harus bebas pirogen :


Untuk menghilangkan pirogen ditambahkan norit 0,1% dengan prinsip penyerapan
pirogen.

Terjadi pemisahan partikel kaca di gelas, jika larutan NaCl dimasukkan wadah
gelas/kaca tertentu :
Penggunaan wadah plastik/wadah kaca yang cocok agar tidak terjadi pemisahan
partikel

Infus NaCl diusahakan isotonis, isohidris dengan plasma darah :

Sebaiknya isotonis dan pH mendekati pH plasma darah, kadang-kadang persyaratan


isotonis dapat dipertahankan oleh karena itu ada larutan infus yang hipertonis maka
diatur dengan cara pemberian yang perlahan-lahan untuk menghindari rangsangan
pada dinding vena dan terjadinya pergeseran pH darah, naik pH diupayakan sampai
7,4. Infus kebanyakan tidak dapat di buffer, maka darah dapat menyesuaikan larutan
dengan pH sampai diatas 7,4 asal pemberiannya perlahan.
b. Formula dari pustaka
Formularium Indonesia 1966, p.100
R/ NaCl untuk injeksi
Air secukupnya ad

0,9%
100 ml

Larutkan, sterilisasi: cara I/II


1ml = 0,009 NaCl
Formularium Nasional Indonesia ed III, p.203
R/ Tiap 500ml mengandung NaCl 4,5 g
Aqua pro injeksi ad 500 ml
pH : 4,5-7,0 bebas pirogen
Formularium Nasional Indonesia ed III, p.909
R/ NaCl 0,9%
Norit 0,1%
Aqua pro injeksi ad 100 ml
Formula yang dipilih : Formularium Nasional Indonesia ed III, p.909
R/ NaCl 0,9%
Norit

0,1%

Aqua pro injeksi ad

100ml

c. Perhitungan bobot dan volume

Volume sediaan infus :


V + 50ml = 100ml + 50ml = 150ml, diambil 100ml + 2% (FI ed 4 p.1044)
Volume yang dimasukkan dalam botol infus :
((2% x 100ml) + 100ml) = 102ml
NaCl 0,9% = 150ml/100ml x 0,9 g = 1,35g (kelarutan dalam air 1:2,8) (Martindale 34th
p.1233)
Norit 0,1% = 150ml/100ml x 0,1g = 0,15g = 150mg
d. Tabel bahan
No

Komponen bahan

Bobot/volume

Fungsi

Cara sterilisasi

1.

NaCl

1,35g

Bahan aktif

Oven 180oC

2.

Norit

0,15g

Adsorben

selama 30
Oven 180oC

3.

Aqua pro injeksi

Ad 150ml

Pelarut

selama 30
Autoklaf 121oC
selama 15

e. Cara sterilisasi sediaan yang dipilih :


Sediaan infus NaCl disterilkan dengan cara pemanasan basah ( Autoklaf ) pada suhu
121oC selama 15 menit, dibebas pirogenkan dengan norit dan dilakukan penyaringan
berulang. (Martindale 28th p.635)
Apakah sediaan tersebut sudah isotonis?
Larutan NaCl 0,9% dalam air (isotoni dengan serum) sediaan sudah osmotis dengan
adanya NaCl 0,9%. sediaan harus isotonis karena apabila larutan hipertonis maka
sel/jaringan akan mengerut. Jika hipotonis, maka sel/jaringan akan mengembang. (MD
ed 28th, p 635)

III.

PELAKSANAAN
a. Penyiapan alat
4

No

Nama alat

Ukuran

Jumlah

Cara

Waktu

1.
2
3.
4.
5.
6.
7.

Kaca aloji
Beaker glass
Erlenmeyer
Pengaduk
Pinset
Tara dan wadah
Anak

5cm, 8cm
50ml,100ml & 250ml
100ml, 250ml
kombinasi
kombinasi

2/2
1/1/1
1/4
2
4
1set
1set

sterilisasi
Oven 250C
Oven 250C
Oven 250C
Oven 250C
Oven 250C
Oven 250C
Oven 250C

(menit)
30
30
30
30
30
30
30

100ml
-

2
1
1

Oven 250C
Oven 250C
Autoklaf

30
30
30

2xmodul

115C
Autoklaf

30

5cm

115C
Autoklaf

30

timbangan
8. Sendok logam
9. Botol infus
10. Tutup botol
infuse
11. Kantong
sampah
12. Corong dan
kertas saring
( rangkap )
13. Corong dan

115C
5cm

kertas saring
( tunggal )
14. Gelas ukur
15. Gelas ukur

Autoklaf

30

115C
20ml
100ml

Autoklaf

30

115C
Autoklaf

30
30

16. Gelas ukur

250ml

115C
Autoklaf

17. Pipet tetes

Panjang 20cm

115C
Autoklaf

30

18.
19.
20.
21.

Pendek 11cm
20cm
100oC
200ml

4
4
1
1
1

115C
Sudah steril
Sudah steril
Autoklaf

15

Tali
Thermometer
Stopwatch
Aqua pro
injeksi

121C

b. Pencucian, pengeringan, dan pembungkusan alat

Pencucian alat/wadah gelas serta peralatan laboratorium lain (Huizinga)

Sikat dengan larutan tepol

Bilas dengan air kran


5

Semprot dengan uap & tiriskan

Bilas dengan aquadem

Bilas dengan air suling yang baru dibuat (steril dan bebas pirogen)

Keringkan dengan posisi terbalik dalam oven

Pengeringan

Keringkan dalam oven dalam keadaan terbalik pada suhu 100C, tidak boleh terlalu
lama kira-kira 15 menit (terutama gelas ukur, bahan yang terbuat dari karet & plastik)

Untuk menghindari debu dapat ditutup dengan kertas yang tembus uap air

Wadah kecil harus benar-benar kering

Pencucian karet

Rendam dalam larutan HCl 2% selama 2 hari

Rendam dalam larutan tepol 1% dan Natrium Karbonat 0,5% selama 1 hari

Didihkan dalam larutan tersebut selama 15 menit, kemudian bilas dengan aquadest

Ulangi dengan larutan yang baru

Ulangi sampai larutan jernih

Rendam dalam aquadest (dalam beaker glass yang ditutup kertas perkamen) dan dicuci
dengan otoklaf pada suhu 110C selama 20 menit (1 atau 2 kali) sampai air rendaman
jernih

Tahap-tahap pencucian karet dengan otoklaf pada suhu 110C selama 20 menit adalah sebagai
berikut :

Waktu pemanasan

: pkl 13.42 13.49 (7 menit)

Waktu pengeluaran udara

: pkl 13.49 13.56 (7 menit)

Waktu menaik

: pkl 13.56 14.01 (5 menit)

Waktu suhu dipertahankan

: pkl 14.01 14.21 (20 menit)

Waktu menurun

: pkl 14.21 14.23 (2 menit)

Waktu pendinginan

: pkl 14.23 14.33 (10menit)

Proses sterilisasi berlangsung dari: pkl 13.42 14.33 (51 menit)

Bilas dengan spiritus dilutus (etanol 70%) air aa sampai jernih

Masukkan kantong-kantong perkamen & disterilkan dalam otoklaf

Pembungkusan: masing-masing alat dibungkus dalam kantong perkamen

c.1 Sterilisasi alat-alat dan pembebasan pirogen dengan oven pada suhu 250C selama 30
menit (kaca arloji, beaker glass, erlenmeyer, pengaduk kaca, pinset, tara & wadah, anak
timbangan, botol infuse yang sudah dikalibrasi)
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut :

Waktu pemanasan

: pkl 13.40 15.11 (91 menit)

Waktu kesetimbangan

: pkl 15.11 15.11 (0 menit)

Waktu pembinasaan

: pkl 15.11 15.41 (30 menit)

Waktu tambahan jaminan sterilitas: pkl 15.41 15.41 (0 menit)

Waktu pendinginan

: 15.41 15.56 (15 menit)

Proses sterilisasi berlangsung dari : pkl 13.40 15.56 (76 menit)

c.2 Sterilisasi alat-alat dengan autoklaf pada suhu 115C selama 30 menit (kantung
sampah, tutup botol infus, corong & kertas saring (tunggal dan rangkap), pipet tetes panjang &
pendek, gelas ukur, tali)

Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut :

Waktu pemanasan

: pkl 14.45-14.53 (8 menit)


7

Waktu pengeluaran udara

: pkl 14.53-15.07 (14 menit)

Waktu menaik

: pkl 15.07-15.13 (6 menit)

Waktu kesetimbangan

: pkl 15.13-15.13 (0 menit)

Waktu pembinasaan

: pkl 15.13-15.43 (30 menit)

Waktu tambahan jaminan sterilitas: pkl 15.43-15.43 (0 menit)

Waktu menurun

: pkl 15.43-15.49 (6 menit)

Waktu pendinginan

: pkl 15.49-15.54 (5 menit)

Proses sterilisasi berlangsung dari : pkl 14.45-15.54 (69 menit)


c.3 Sterilisasi pelarut aqua pro injeksi dengan otoklaf pada suhu 121C selama 15 menit.
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut :

Waktu pemanasan

: pkl 14.41-14.45 (4 menit)

Waktu pengeluaran udara

: pkl 14.45-14.52 (7 menit)

Waktu menaik

: pkl 14.52-15.00 (8 menit)

Waktu kesetimbangan

: pkl 15.00-15.03 (3 menit)

Waktu pembinasaan

: pkl 15.03-15.18 (15menit)

Waktu tambahan jaminan sterilitas: pkl 15.18-15.20 (2 menit)

Waktu menurun

: pkl 15.20-15.26 (6 menit)

Waktu pendinginan

: pkl 15.26-15.28 (2 menit)

Proses sterilisasi berlangsung dari : pkl 14.41-15.28 (47 menit)

d. Cara kerja :

1. Kalibrasi botol infus 102ml (di ruang 3).


2. Bersihkan meja ruang 2, semprot dengan alkohol, lap dengan kassa steril satu sisi, nyalakan
api spiritus.
3. Tara kaca arloji 8cm , timbang 1,35g NaCl dengan kaca arloji yang sudah ditara.
4. Tara kaca arloji 5cm, timbang 150mg Norit dengan kaca arloji yang sudah ditara.
5. Ukur aqua pro injeksi bebas pyrogen 20ml dengan gelas ukur 25ml.
6. No.3 masukkan beaker glass 250ml dan tambahkan no.5 aduk ad larut. (kelarutan dalam air
1:2,8(Martindale 34th p.1233))
7. Setelah no.6 larut, tambahkan aqua pro injeksi bebas pyrogen 120ml dengan gelas ukur
100ml.
8. No.7 di cek pHnya dengan indicator (pH = 6) di adkan hingga volume 150ml dalam gelas
ukur 250ml.
9. No.8 dipindahkan ke dalam erlenmeyer 250ml yang pertama dengan diberi tanda dengan
spidol.
10. No.9 + no.4, panaskan di atas api spiritus sambil diaduk dengan pengaduk dan diukur
suhunya dengan thermometer 100oC.
11. Ketika no.10 mencapai suhu 70-80oC hidupkan stopwatch. Suhu dipertahankan selama 10
menit sambil tetap diaduk dengan pengaduk.
12. Setelah 10 menit, no.11 diangkat dan dipindahkan ke meja kerja. Diamkan selama 5 menit
dan dilihat apakah ada perubahan volume. Jika ada penurunan volume tambahkan aqua pro
injeksi bebas pirogen ad tanda.
13. Ambil erlenmeyer 250ml yang kedua, diatasnya diletakkan corong dan kertas saring
rangkap 2.
14. No.12 dituang ke no.13, usahakan semua norit pindah ke kertas saring tersebut (sambil
dituang sambil diaduk supaya norit pindah ke kertas saring)
15. Corong dan kertas saring rangkap 2 diletakkan ke erlenmeyer 250ml yang pertama tadi dan
diatasnya ditutup dengan kaca arloji 8cm yang baru. (sterilkan, karena masih akan
digunakan lagi corong dan kertas saring rangkap 2 nya)
9

16. Filtrat dalam erlenmeyer 250ml kedua diberi tanda dengan spidol, kemudian dipanaskan
kembali pada suhu 70-80oC selama 10 menit dengan api spiritus
17. Setelah 10 menit, no.16 diangkat dan dibawa ke meja kerja. Padamkan api spiritus dan
diamkan selama 5 menit lalu dilihat apakah ada perubahan volume, jika ada penurunan
volume tambahkan dengan aqua pro injeksi ad tanda.
18. No.17 disaring kembali dengan corong dan kertas saring rangkap 2 yang sudah digunakan
tadi dan berisi norit ke dalam erlenmeyer 250ml yang ketiga.
19. No.18 dituang ke dalam botol infus yang sudah dikalibrasi 102ml dan disaring dengan
corong dan kertas saring tunggal ad tanda.
20. Sisa infus disaring dengan corong+kertas saring tunggal dan dimasukkan dalam erlenmeyer
250ml dan dituang dalam beaker glass 50ml kemudian karet tutup botol infuse dicelupkan
ke dalam sisa infus tersebut dengan pinset steril agar bebas pyrogen. Ambil karet tutup botol
infus dan getar-getarkan agar tidak ada sediaan yang menempel lalu gunakan untuk menutup
botol infus.
21. Karet tutup botol infuse ditali (tali mati 2x) dan dibungkus perkamen rangkap 2
22. No.21 disterilkan dengan autoklaf 121oC selama 15 menit dengan waktu kesetimbangan 20
menit.
23. Diberi etiket,brosur dan masukkan dalam wadah kemasan sekunder.
f. Sterilisasi akhir sediaan infus NaCl 0,9% 100ml dengan autoklaf pada suhu 121 oC selama
15menit.
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut :

Waktu pemanasan

: pkl 17.45 - 17.48 (3 menit)

Waktu pengeluaran udara

: pkl 17.48 - 17.55 (7 menit)

Waktu menaik

: pkl 17.55 - 18.02 (7 menit)

Waktu kesetimbangan

: pkl 18.02 - 18.04 (2 menit)

Waktu pembinasaan

: pkl 18.04 -18.19 (15 menit)

Waktu tambahan jaminan sterilitas: pkl 18.19 - 18.20 (1 menit)


10

Waktu menurun

: pkl 18.20 - 18.25 (5 menit)

Waktu pendinginan

: pkl 18.25 - 18.30 (15 menit)

Proses sterilisasi berlangsung dari : pkl 17.45 18.30 (45 menit)

IV.

PEMBAHASAN
Infus menurut USP adalah larutan volume besar yang digunakan secara parenteral
untuk pemakaian intra vena dan sediaan dikemas dalam kemasan volume 100 ml atau lebih.
Sediaan LVP (Large Volume Parenteral) dikemas dalam dosis tunggal dalam kemasan gelas
atau plastik dengan ketentuan harus steril, nonpirogen, dan bebas dari partikulat. Persyaratan
infus yang lainnya yaitu diupayakan isotonis untuk meminimalkan trauma terhadap
pembuluh darah, diupayakan pH 5-7, pelarut harus air (pelarut minyak harus dalam bentuk
emulsi khusus), dan harus jernih (bebas dari partikel melayang). Karena volume pemberian
besar, tidak boleh ditambahkan zat bakteriostatik (pengawet) karena dapat menyebabkan
terjadinya toksisitas akibat pemberian larutan atau zat bakteriostatik dalam jumlah besar.
Kegunaan pemberian infus yaitu untuk mensuplai air, elektrolit, dan karbohidrat; serta
sebagai pembawa larutan obat yang dapat tercampurkan dengan infus.
Dalam praktikum kali ini, kami membuat sediaan infus NaCl 0,9% yang isotonis
dengan cairan tubuh. Volume sediaan yang kami buat adalah 100 ml, namun pada
perhitungan perlu dilebihkan 2% yaitu sekitar 2 ml sehingga volume akhir berkisar sebanyak
102

ml,

sedangakn

untuk

volume

infus

yang

dibuat

menggunakan

rumus

v=v+50=100+50=150 ml. Hal ini dimaksudkan karena dalam proses pembuatan diperlukan
tahap penyaringan berulang dan pemanasan sehingga dikhawatirkan terjadi pengurangan
volume. Hal pertama yang dilakukan sebelum proses pembuatan sediaan adalah pencucian
karet, penyiapan alat, pencucian dan pembungkusan alat, sterilisasi alat dan pelarut. Untuk
alat-alat yang tahan suhu tinggi (gelas dan logam) dapat disterilkan dan dibebaskan dari
pirogen dengan oven pada suhu 250C selama 30 menit, sedangkan untuk alat yang tidak
tahan suhu tinggi (karet, alat berskala akurat) perlu dilakukan pembilasan dengan aqua steril
bebas pirogen sebelum disterilkan dengan autoklaf pada suhu 115C selama 30 menit.
Sebelum proses pembuatan sediaan infus (masuk ke ruang kelas II), semua alat
disemprot dengan alkohol lalu dimasukkan ke pass box yang sebelumnya juga telah
dibersihkan dengan alkohol. Arah pembersihannya dimulai dari bagian yang paling jauh dari
praktikan, yaitu bagian atas, bagian samping kanan dan kiri, kemudian bagian bawah (dasar
pass box). Hal ini merupakan salah satu teknik aseptik yang dilakukan untuk meminimalkan
11

kontaminasi pada alat. Sedangkan praktikan harus berganti pakaian lab+sarung tangan pada
saat memasuki ruang kelas II dan masuk melalui air lock yang didalamnya terdapat HEPA
Filter untuk menghembuskan udara steril ke tubuh praktikan sehingga kontaminan yang
menempel dapat hilang. Semua alat dan bahan yang akan digunakan juga harus dijaga
sterilitasnya yaitu dengan cara menggunakan pinset saat menimbang bahan, memegang alat
sampai menutup botol pelarut. Selain itu, pembungkus alat mapun bahan setelah digunakan
harus dijauhkan atau dimasukkan ke dalam kantong sampah untuk menghindari
kontaminasi.
Setelah dilakukan penimbangan NaCl sebanyak 1,35 g, NaCl dilarutkan dengan 20
ml aqua pro injectio dan ditambahkan lagi hingga 120 ml. Selanjutnya dilakukan
pengecekan pH dan didapatkan pH 6 dimana hal tersebut telah sesuai dengan persyaratan
yaitu pH 6-7. Selanjutnya, volume sediaan di-adkan hingga 150 ml. Pada sediaan infuse
NaCl ditambahkan 0,1% karbon aktif (norit) dari volume sediaan. Kadar karbon aktif yang
digunakan 0,1% karena pada kadar tersebut karbon aktif efektif mengikat pirogen dalam
larutan. Apabila kadar zat karbon aktif kurang atau lebih dari 0,1% menyebabkan tidak
efektifnya pengikatan dan penyerap pirogen, sehingga dikhawatirkan tertinggalnya pirogen
dalam sediaan. Untuk mengaktifkan kerja dari karbon aktif, maka setelah zat aktif larut dan
tercampur homogen, sediaan ditambahkan karbon aktif 0,1% dan dipanaskan pada suhu 7080oC selama 10 menit sambil tetap diaduk dan diukur suhu dengan termometer.
Setelah dipanaskan, kemudian didiamkan selama 5 menit dan dilihat apakah terjadi
perubahan volume. Jika terjadi perubahan volume maka ditambahkan aqua pro injeksi ad
tanda lalu sediaan disaring hangat-hangat dengan menggunakan kertas saring rangkap dua
(usahakan semua norit pindah ke kertas saring). Corong yang berisi norit tersebut diletakkan
pada erlenmeyer pertama dan ditutup dengan kaca arloji karena nanti akan digunakan
kembali. Setelah mendapatkan filtrate yang jernih pada erlenmeyer kedua, beri tanda dan
dipanaskan kembali pada suhu 70-80oC selama 10 menit sambil tetap diaduk dan diukur
suhu dengan termometer. Setelah dipanaskan, kemudian didiamkan selama 5 menit dan
dilihat apakah terjadi perubahan volume. Jika terjadi perubahan volume maka ditambahkan
aqua pro injeksi ad tanda lalu sediaan disaring hangat-hangat ke dalam erlenmeyer ke-3
dengan menggunakan kertas saring rangkap dua yang telah digunakan sebelumnya.
Langkah terakhir, larutan pada erlenmeyer ke-3 disaring dengan corong+kertas saring
tunggal ke dalam botol infus sebanyak 102 ml dan sisanya disaring ke dalam beaker glass.
Hindari meng-adkan volume dalam botol infus dengan pipet tetes, karena pipet tetes hanya
disterilkan dengan autoklaf saja sehingga belum bebas pirogen. Selanjutnya, larutan pada
12

beaker glass dipergunakan untuk membilas tutup karet botol infus agar bebas pirogen. Tutup
karet botol infus digetar-getarkan agar tidak menambah volume sediaan, dan digunakan
untuk menutup botol infus. Kemudian botol infus ditutup rapat dan diikat dengan sampan
mati. Saat penutupan dan diberi tali sampan, harus benar-benar rapat dan ditali mati agar
mencegah terjadi kebocoran pada saat sterilisasi akhir. Proses sterilisasi yang digunakan
adalah sterilisasi akhir, karena zat aktif yang digunakan stabil terhadap suhu tinggi. Proses
sterilisasi tersebut dilakukan dalam autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit dengan
waktu kesetimbangan 20 menit.
Evaluasi yang dilakukan adalah :

V.

pH larutan, larutan infus yang dibuat mempunyai pH 6, syarat sediaan infus

adalah antara rentang pH 6-7 (MD ed 38, p. 635),


Volume larutan dalam wadah sebanyak 102 ml,
Bebas dari partikel melayang, dan
Warna larutan jernih, tidak terjadi perubahan warna larutan

KESIMPULAN

Sediaan yang dibuat belum layak diproduksi karena belum diuji sterilitasnya.
VI.

WADAH
Botol infus kaca 100 ml tertutup kedap + etiket + brosur + kemasan sekunder

13

Você também pode gostar