Você está na página 1de 2

KASUS

IDENTITAS
Nama
No. RM
Tanggal Lahir
Usia
Alamat
Pekerjaan

:
:
:
:
:
:

Nn. RM
406-59-07
25 Desember 1992
24 tahun
Perumahan Adiarsa Indah RT 02/05 Karawang, Jawa Barat
Guru

KELUHAN UTAMA
Nyeri lutut kiri sejak 3,5 tahun yang lalu.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sejak 3,5 tahun yang lalu pasien mulai mengalami nyeri lutut kiri (VAS=6-7) setelah terjatuh dari metromini.
Nyeri lutut kiri muncul saat melakukan aktivitas berdiri, berjalan, berlari dan jongkok serta berkurang
dengan istirahat. Nyeri lutut kiri semakin lama dirasakan bertambah berat.
Bulan September 2015, pasien berobat ke RSUD Karawang kemudian dirujuk ke Poli Orthopaedi RSCM
dan dikatakan terdapat robekan sebagian pada meniscus lateral lutut kiri, kemudian pada tanggal 25
September 2015 dilakukan operasi menisektomi total per arthroskopi pada lutut kiri. Setelah menjalani
operasi pasien dirujuk ke poliklinik Divisi Cedera Olah Raga Departemen Rehabilitasi Medik RSCM untuk
evaluasi dan tatalaksana rehabilitasi.
Oktober 2015, 10 hari pasca operasi, pasien datang pertama kali untuk konsultasi ke poliklinik Divisi Cedera
Olah Raga Departemen Rehabilitasi Medik RSCM dengan keluhan nyeri lutut kiri (VAS = 2-3) pasca operasi
menisektomi total per arthroskopi pada lutut kiri. Pasien diberikan terapi modalitas (US, TENS, laser),
dilakukan uji latih serta terapi latihan yang dirancang dengan dosis sesuai hasil uji latih.
Program latihan yang diberikan adalah latihan peregangan ekstremitas bawah, latihan endurans dengan
menggunakan ergocycle Astrand, latihan penguatan otot QSE dengan menggunakan NK Table dan HSE
dengan menggunakan ankle weight, serta latihan keseimbangan dengan menggunakan balance board.
Evaluasi dilakukan setiap 6 kali terapi latihan.
November 2015, bulan ke-2 pasca operasi, pasien mengalami keluhan nyeri pada lutut kanan saat berjalan
(VAS=4) dan saat naik turun tangga (VAS=4), nyeri berkurang sampai menghilang dengan istirahat. Masih
terdapat keluhan nyeri lutut kiri saat berjalan cepat (VAS=3) dan naik turun tangga (VAS=3), tidak ada nyeri
saat istirahat. Lokasi nyeri di sisi depan, samping luar dan belakang lutut kiri. Terdapat juga keluhan nyeri
pada lutut kanan saat berjalan (VAS=4) dan saat naik turun tangga (VAS=4), nyeri berkurang sampai
menghilang dengan istirahat.
Mei 2016, bulan ke-7 pasca operasi, masih terdapat keluhan nyeri lutut kiri saat berjalan cepat (VAS=4) dan
naik turun tangga (VAS=4), tidak ada nyeri saat istirahat. Lokasi nyeri di sisi depan, samping luar dan
belakang lutut kiri. Terdapat juga keluhan nyeri pada lutut kanan saat berjalan (VAS=3) dan saat naik turun
tangga (VAS=3), nyeri berkurang sampai menghilang dengan istirahat. Pasien konsultasi ke Poli Orthopaedi
RSCM didiagnosa synovial plica syndrome. Pasien kemudian mendapatkan 4 sesi terapi tambahan
kinesiotaping untuk tujuan stabilisasi, fasilitasi serta mengurangi nyeri pada sendi lutut kiri. Nyeri lutut kiri
dirasakan berkurang setelah mendapatkan terapi kinesiotaping.
Juni 2016, bulan ke-8 pasca operasi, pasien menjalani terapi hidroterapi sebanyak 4 sesi. Nyeri lutut kiri dan
kanan dirasakan minimal. Nyeri lutut kiri hanya dirasakan muncul apabila pasien beraktivitas berat
menggunakan lutut seperti berlari kencang (VAS=1-2) atau naik turun tangga dengan cepat (VAS=1-2).
Nyeri lutut kiri tersebut berkurang hingga menghilang dengan istirahat. Nyeri lutut kanan hampir tidak
pernah dirasakan lagi, terkadang muncul apabila pasien beraktivitas berat menggunakan lutut seperti berlari
kencang (VAS=1-2), naik turun tangga dengan cepat (VAS=1-2) atau saat melakukan gerakan yang tidak
ergonomis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MRI Lutut Kiri (11 Agustus 2015):

Dilakukan MRI Genu Kiri dengan kontras Omniscan 10 mL. Sekuens T1WI, STIR, PDFS dan TRUFI 3D.
Perbandingan: tidak ada.
Hasil:
Tidak tampak bone marrow edema pada tulang.
Endi dalam batas normal, tidak tampak defek kartilago.
Ligamentum collateral medial dan lateral masih intak. Tidak tampak intensitas patologis.
Tampak hiperintensitas pada meniscus lateral disertai parameniscal cyst.
Tampak akumulasi cairan minimal di bursa suprapatellar.
Ligamentum cruciatum anterior terlihat irregular dengan hiperintensitas. Struktur ligamentum cruciatum
anterior masih dapat diidentifikasi.
Ligamentum cruciatum posterior dan iliotibial band masih intak.
Retinaculum patella, tendon quadriceps femoris dan tendon infrapatella, pes anserinus dan tendon popliteus
tidak tampak kelainan.
Kesimpulan:
Gambaran meniscal lateral tear kiri dan partial tear ligamentum cruciatum anterior kiri.

Você também pode gostar