Você está na página 1de 1

Google Belum Bayar Pajak

Google adalah perusahaan luar negeri yang beridiri di Indonesia sejak tahun 2013 yang
berada di Senayan. Google di Indonesia telah terdaftar sebagai badan hukum dalam negeri di KPP
Tanah Abang III dengan status sebagai PMA sejak 15 September 2011 dan merupakan "dependent
agent" dari Google Asia Pacific Pte Ltd di Singapura.
Dalam realitasnya google harus menaati hukum perpajakan yang ada di indonesia. Namun
untuk sekian lama, kewajiba membayar pajak belum dilakukan karena pihak google menolak
ditetapkan sebagai BUT (Bentuk Usaha Tetap. menurut Pasal (2) ayat (5) huruf (N) UU Pajak
Penghasilan, Google seharusnya berstatus sebagai BUT, sehingga setiap pendapatan maupun
penerimaan yang bersumber dari Indonesia berhak dikenakan pajak penghasilan.
Dalam salah satu sumber yang berada di internet dikatakan bahwa Kementrian Keuangan dan
Kementrian Informasi Komunikasi akan menerapkan sebuah strategi untuk membuat google
mematuhi kewajiban tersebut. Menteri Keuangan mendesak google untuk membayar dengan
mengatakan Google tak bisa mengelak dengan alasan hanya mendirikan kantor perwakilan di
Indonesia. Dia menjelaskan, segala bentuk badan usaha atau kegiatan ekonomi di Indonesia akan
ditandai sebagai subjek pajak. "Tentu saja wajib pajak bisa melakukana argumen berbeda tapi ini
adalah Indonesia di mana kami memliki UU perpajakan," kata Sri Mulyani.
Di sisi lain pemerintah sudah berkomunikasi dengan aplikasi over the top (OTT) dunia
mengenai sistem dan aturan perpajakan di Indonesia. seluruh transaksi elektronik atau platform ecommerce dianggap sebagai subjek pajak. Dengan demikian, aplikasi OTT nasional dan internasional
wajib membayar pajak di negara bersangkutan.

Você também pode gostar