Você está na página 1de 7

ANALISIS KONFLIK DALAM FILM TANDA TANYA

OLEH
RATNA SETIYA NUGRAHENI
S1 PENDIDIKAN SOSIOLOGI / OFF A
150751603477

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
2016

Abstrak
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pesan yang terkandung dalam
film tanda tanya, untuk mengetahui sejauhmana toleransi antar umat beragama di
Indonesia yang di konstrusikan melalui film tanda tanya.
Film tanda tanya merupakan film karya sutradara Hanung Bramantyo yang
mengangkat kisah tentang konflik agama di Indonesia. Film ini membawa pesan
positif dan sarat akan nilai moral dan toleransi antar umat beragama. Metode yang
digunakan untuk analisis menggunakan metode anlisis semiotika yaitu sebuah
metode analisis dengan melihat tanda atau simbol dalam film untuk dapat
menghasilkan makna tertentu, tanda tau simbol tersebut dapat berupa gambar, dan
dialog yang terdapat didalam film tersebut.
Hasil analisis yang terdapat dalam film anda tanya yaitu, dalam film ini
konflik dapat terselesaikan dengan toleransi antar umat beragama dan
menghasilkan harmonisasi atau kerukunan dalam masyarakat. yang menjadi
pemicu konflik agama dalam film ini adalah, konflik antar individu, konflik
karena adanya provokasi dan kekerasan sebagai penyelesaian konflik yang salah.
Kata kunci : konflik agama, toleransi, semiotika

Pendahuluan
Indonesia merupakan suatu negara dengan kekayaan budaya yang luar
biasa, berbagai macam suku, etnis dan agama bersatu di bawah naungan satu
bendera yaitu bendera negara Indonesia. Dari keberagam di Indonesia inilah maka
seringkali menyebabkan terjadi konflik, terutama konflik SARA (suku, agama,
ras, antar golongan). Pada dasarnya konflik SARA merupakan hal yang normal
terjadi di dalam masyarakat karena memang terdapat perbedaan antara satu sama
lain, namun yang harus menjadi perhatian lebih adalah ketika konflik tersebut
berkepanjangan dan menyebabkan perpecahan di negara Indonesia.
Konflik sebagai kategori sosiologis bertolak belakang dengan pengertian
perdamaian dan kerukunan (Hendropuspito 1984:151), konflik hanya
menghasilkan dua kemungkinan yaitu konstruktif dan destruktif. Sebuah konflik
akan menjadi konstruktif setelah menemukan penyelesaian ataupun pengelolaan
yang baik sehingga terjadi integrasi, sebaliknya konflik akan menjadi destruktif
ketika tidak ditemukan penyelesaian atau tidak mampunya pihak yang berkonflik
dalam mengeolola konflik tersebut sehingga terjadi disintegrasi sosial. Dalam
analisis film tanda tanya ini akan mengulas lebih dalam tentang konflik agama
dan etnis di Indonesia, pasalnya konflik agama dan ras memungkinkan terjadinya
konflik berkepanjangan. Di Indonesia sendiri terdapat 6 agama yang diakui oleh
negara yaitu agama kristen, islan, hindu, budha, katolik dan konghuchu, meskipun
mayoritas penduduk indonesia beragama islam tetapi tidak dapat dipungkiri
bahwa kesemua agama tersebut memiliki hak yang sama untuk hidup di
Indonesia. Perbedaan keyakinan tersebutlah yang kerap menjadikan penyulut
konflik, karena menganggap bahwa agamanya paling benar dan yang paling
utama adalah kurangnya toleransi di dalam masyarakat.
Toleransi adalah sebuah sikap legowo atau berlapang dada dalam
menghadapi, menghargai dan menerima berbagai macam perbedaan yang ada di
dalam masyarakat, baik itu dalam konteks politik, sosial, ekonomi, kebudayaan
dan agama. Film tanda tanya ini adalah sebuah film yang menceritakan tentang
kehidupan umat beragama di Indonesia. Film ini sempat mendapat kecaman dari
MUI karena dianggap akan menyulut terjadinya koflik di dalam realitas
masyarakat, film ini memang mengangkat konflik dari realitas di masyarakat
berupa konflik agama dan ras. Film tanda tanya sangat menarik untuk di analisis
karena dari film ini terdapat konsruksi atau gambaran dari realitas masyarakat
yang sebenarnya dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Film ini
mengangkat tentang agama, budaya bahkan sosial ekonomi yang kemudian
semuanya menyatu menjadi sebuah kisah dengan berbagai kepentingan
didalamnya. Film tanda tanya ini dengan berani mengangkat konflik antar agama
yang sangat sensitif dibicarakan di dalam masyarakat. tetapi kembali lagi bahwa
film ini dibuat bukan untuk membuat perpecahan tetapi untuk memberikan suatu
pengajaran terhadap masyarakat, dan sarat akan nilai toleransi di dalamnya.

Metode analisis
Film tanda tanya ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
semiotika atau semiologi. Teknik ini memungkinkan penulis untuk melakukan
interpretasi makna film melalui adegan adegan yang ada di dalam film tanda
tanya tersebut. Simbol atau tanda yang ada berupa adegan, dialog, ekspresi,
setting dan alur cerita, dialog dari para pemain mencerminkan ekspresi yang
memunculkan makna dari setiap tanda atau simbol tersebut.
Menurut Eco (dalam sobur, 2006:95) semiotika adalah inlu yang
mempelajari sederetan luas objek objek, peristiwa peristiwa dan kebudayaan
sebagai tanda. Pokok perhatian semiotika adalah tanda, tanda yang dalam bahasa
pengucapannya menggunakan ekspresi manusia sehingga dapat mencerminkan
makna atau maksut dari pemikiran yang ingin disampaikan dalam berkomunikasi.
Sinopsis Film Tanda Tanya
film tanda tanya adalah sebuah film karya sutradara Hanung Bramantyo,
film ini di produksi pada tahun 2011 oleh dapur film dan mahaka picture. Film ini
menceritakan tentang pluralisme agama dan etnis di Indonesia. Tujuan dari
pembuatan film Tanda Tanya ini adalah untuk menghapuskan citra agama islam
sebagai agama yang radikal dan menyesatkan. Film Tanda Tanya diangkat
berdasarkan pengalaman pribadi Hanung Bramantyo yang merupakan keturunan
campuran jawa-tionghoa.
Film Tanda Tanya menceritakan tentang konflik agama dan etnis yang
terdapat di Indonesia. Film Tanda Tanya menceritakan 3 buah keluarga dengan
latar belakang agama dan etnis yang berbeda. Pertama adalah keluarga soleh yang
diperankan oleh Reza rahardian, soleh merupakan lelaki yang taat beragama
namun masih belum memiliki pekerjaan, Soleh adalah suami dari Menuk yang di
perankan oleh Revalina S. Temat. Keluarga Soleh tinggal di rumah sederhana
dengan satu anak dan satu orang adik dari soleh. Salah satu konflik dalam
keluarga ini adalah masalah ekonomi, Soleh tidak mempunyai pekerjaan untuk
membiayai keluarga dan sekolah adiknya, sedangkan istrinya Menuk bekerja
dengan gaji yang pas pasan. Merasa tidak mempunyai harga diri sebagai suami
pengangguran Soleh sempat mengucapkan kata perceraian kepada Menuk. Namun
niat untuk bercerai itu diurungkan oleh Soleh karena ia mendapat pekerjaan
sebagai Banser NU yang selama ini ia idam idamkan, namun muncul ketakutan
di wajah Menuk karena menjadi anggota Banser NU merupakan pekerjaan yang
sangat membahayakan. Soleh juga memiliki konflik lain dengan Menuk yaitu
kecemburuan soleh terhadap mantan kekasih menuk yang merupakan anak dari
Tan Kat Sun yaitu hendra.
Keluarga kedua yaitu keluarga Tan Kat Sun pemilik restoran Canton
Chinnese Food tempat Menuk bekerja. Keluarga Tan Kat Sun adalah keluarga
yang berasal dari etnis tionghoa dan beragama Konghuchu yang mempunyai satu
orang isteri dan satu orang anak bernama Ping Hen (Hendra). Tan dan isterinya

memiliki kebaikan kepada pegaiwai pegawainya yang tidak seiman dan se-ras,
Tan memiliki toleransi dan kepedulian yang tinggi terhadap sesamanya. Terbukti
dari hal hal kecil yang selalu diperhatikan oleh Tan terhapat pegawai
pegawainya, seperti mengingatkan untuk sholat, menjawab salam, dan menutupi
restoran dengan tirai ketika berjualan dibulan Ramadhan dan memberikan libur
selama 5 hari pasca Ramadhan kepada pegawainya. Meskipun restoran Tan juga
menyediakan masakan babi tetapi ia memisahkan peralatan masak dengan masak
untuk babi dan tidak agar tetap halal dimakan oleh seorang muslim yang
menganggap bahwa babi adalah haram dimakan. Kebaikan Tan dan isteriya
berbanding terbalik dengan anaknya yang memiliki sifat keras kepala dan tidak
peduli dengan orangtuanya. Sikap keras kepala Hendra ini dipicu karena
kekecewaan masa lalu terhadap menuk yang lebih memilih menikah dengan Soleh
dengan alasan Soleh adalah pemuda yang taat beribadah. Kekecewaan inilah
yang juga memicu terjadinya konflik antar agama karena semenjak itu Hendra
tidak menyukai agama islam dan kerap kali bertengkar dengan warga muslim di
sekitar rumahnya.
Keluarga yang ketiga adalah keluarga Rika, keluarga ini menjadi
perbincangan para tetangga karena perceraian yang dialami oleh Rika dengan
suaminya. Rika mengambil keputusan besar dalam hidupnya dengan memilih
berpindah agama dari islam ke katolik. Perceraian yang dialami akibat dari adanya
orang ketiga dianggap sebagai pemicu Rika berpidah agama. Kemandirian dan
keteguhan hati Rika menarik perhatian Surya yang tidak lain adalah teman Rika,
Surya bekerja sebagai pemain figuran dalam film ataupin sinetron, tetapi selama
10 tahun Surya tidak pernah menjadi pemeran utama seperti yang diinginkannya.
Surya adalah seorang muslim yang menaruh perhatian lebih terhadap anak dari
Rika yaitu Abi yang masih menjadi seorang anak muslim meskipun ibunya sudah
berpindah agama. Putus asa selama 10 tahun hanya menjadi pemeran figuran Rika
menawarkan Surya untuk mengikuti casting untuk drama penyaliban Yesus pada
hari Paskah dan terpilih untuk memerankan Yesus. Surya mengalami gejolak
didalam hatinya karena ia harus berperan sebagai Yesus padahal dia seorang
muslim, tetapi Rika meyakinkannya untuk meneguhkan hatinya. Meskipun
berbeda keyakinan Surya dan Rika saling mencintai dan menjalin hubungan,
berbeda dengan Doni seorang pemuda yang ditemui Rika di gereja yang mencintai
Rika tetapi Rika tidak membalas cintanya. Kecewa dengan itu ketika Doni
mengetahui bahwa Surya yang seorang muslim memerankan Yesus dalam drama
paskah menentang dan meminta drama itu dibatalkan, karena ia mengira hal itu
akan mencemarkan nama baik agamanya.
Akhir dari cerita pada film ini adalah, matinya Soleh dalam upayanya
menyeamatkan gereja pada perayaan natal dari teror bom, Soleh mati karena bom
yang dibawanya meledak. Selain Soleh pak Tan juga mati setelah adanya
penyerangan warga muslim terhadap restorannya, setelah itu Hendra memilih
untuk menjadi mualaf dan membuka lagi restorannya dengan nama Barokah

Canton Chinnese Food. Dari sinilah toleransi mulai terbangun didalam


masyarakat.
Analisis Konflik dalam Film Tanda Tanya
Cerita dalam film ini menggambarkan konflik terbuka, yaitu konflik yang
mengarah kepada kekerasan fisik, mental dan perampasan hak, terbukti dari
banyaknya adegan perkelahian dalam film ini. Selain perkelahian film ini juga
terdapat diskriminasi terhadap seorang yang keluar dari batas normal masyarakat
seperti Rika yang berpindah agama, dan Surya seorang muslim yang berperan
sebagai Yesus dalam drama penyaliban. Sebagai akhirnya konflik ini menjadi
konstruktif, konflik ini menghasilkan toleransi antar umat beragama. Konflik
dalam film ini terselesaikan dengan integrasi sosial yaitu proses penyesuaian
unsur unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
Faktor yang mendorong terjadinya integrasi dalam film ini adalah homoenitas
kelompok, yaitu antar elemen yang majemuk dalam masyarakat tersebut berusaha
membentuk integrasi sosial dengan menekankan kesadaran untuk mengurangi
intensitas perbedaan masing masing elemen. Faktor lainnya adalah besar
kecilnya kelompok, karena dalam film ini yang mengalami koflik bukanlah
sebuah kelompok besar, faktor terakhir adalah efektifitas komunikasi, dalam film
ini terjadi beberapa konflik yang terjadi karena adanya peran pemuka agama
dalam perannya menyampaikan kebenaran agamanya dengan komunikasi yang
baik sehingga konflik itu tidak sampai muncul ke permukaan.
Selain konflik dalam film, film tanda tanya ini juga menyebabkan konflik
diluar film. Setelah tanda tanya rilis film ini menuai kecaman dari FPI dan MUI
karena dianggap menyebarkan pluralisme agama yang sebelumnya dinyatakan
haram oleh MUI. Banser sayap pemuda NU juga mengecam film ini karena
adanya adegan yang menceritakan anggota banser dibaar untuk melakukan tugas
tugas amal mereka. Menanggapi konflik ini mentri kebudayaan dan pariwisata
mengusulkan untuk mengganti judul film ini dengan judul yang
merepresentasikan keberagaman di indonesia. Meski mengalami perdebatan yang
cukup sulit akhirnya konflik ini menemukan jalan keluarnya. Konflik ini
terselesaikan dengan adanya konsesus atau kesepakatan yang terjadi antara
Hanung Bramantyo dan MUI untuk memotong beberapa adegan yang ada di
dalam film tersebut agar tidak menimbulkan protes yang berlebihan. Film ini
akhirnya diputar secara internasional dan mendapat 9 nominasi dalam piala citra
dan memenangkan 1 diantaranya yaitu kategori Sinematografi terbaik.

Kesimpulan
Film tanda tanya merepresentasikan konflik dalam kehidupan umat
beragama di Indonesia. Meskipun demikian film ini juga memiliki makna tersirat
yaitu adanya toleransi yang dihasilkan setelah konflik terjadi. Film ini
mengajarkan bahwa perselisihan tidak harus diselesaikan dengan menggunakn
kekerasan. Film ini sempat menuai kecaman dari MUI, FPI dan oramas islam
lainnya karena dianggap menyebarkan pluralisme agama namun akhirnya
menemukan jalan keluar berupa konsesus. Konstruksi realitas dalam film tanda
tanya ini antara lain, konflik agama masih sarat akan kekerasan, konflik agama
terjadi karena penggambaran yang salah terhadap masyarakat yang berbeda
identitas dan konflik agama dipicu dari konflik pribadi.
Daftar Pustaka
Hendropuspito, OC. 1984. Sosiologi Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Sobur, Alex. 2006. Analisis teks media : suatu pengantar untuk analisis wacana,
analisis semiotic, dan analisis framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (PPKI) Universitas Negeri Malang edisi ke
lima.
Jurnal Konflik dan Integrasi SKL (rev). pdf (diakses pada tanggal 26 Maret 2016)

Você também pode gostar